Anda di halaman 1dari 13

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN PMK
TENTANG
TATA CARA PELAKSANAAN ANGGARAN
DALAM RANGKA
TAHAPAN PEMILIHAN UMUM

DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN


Direktorat Pelaksanaan Anggaran
TATA CARA PELAKSANAAN PEMBAYARAN TAHAPAN PEMILU
TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN (TUP) – (1/2)
TUP UNTUK BADAN AD HOC
PENYELENGGARA PEMILU LUAR NEGERI
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KPA Pengajuan
 Diajukan oleh KPA Satker KPU/Bawaslu Pusat
TUP  Pengajuan TUP untuk Badan Ad Hoc Penyelenggara
Pemilu luar negeri dapat dipergunakan dan
KPU
dipertanggungjawabkan paling lama 3 (tiga) bulan
sejak tanggal SP2D diterbitkan.
TUP dapat diajukan dalam hal UP pada Bendahara Pengeluaran tidak cukup
Surat Permohonan KPA ke KPPN, dilampiri
tersedia untuk membiayai kegiatan yang mendesak/tidak dapat ditunda a. Rincian rencana penggunaan TUP; dan
 TUP dapat digunakan untuk membiayai operasional sehari-hari atau b. surat pernyataan yang memuat syarat penggunaan
tahapan Pelaksanaan Pemilu. dan pertanggungjawaban TUP paling lama 3 (tiga)
 Pengajuan permintaan TUP untuk membiayai operasional sehari-hari bulan sejak tanggal SP2D diterbitkan serta tidak
diajukan secara terpisah dengan pengajuan permintaan TUP untuk digunakan untuk kegiatan yang harus dilaksanakan
dengan Pembayaran LS.
membiayai tahapan pelaksanaan Pemilu.
Surat Permohonan KPA, dilampiri:
a. Rincian rencana penggunaan TUP; Dalam hal KPA Satker lingkup  Dalam hal KPA Satker KPU/Bawaslu mengajukan
dan KPU/Bawaslu mengajukan permintaan TUP untuk kebutuhan melebihi waktu 3
b. Surat pernyataan yang memuat permintaan TUP untuk kebutuhan (tiga) bulan, Kepala KPPN dapat memberikan
syarat penggunaan dan melebihi waktu 1 (satu) bulan, persetujuan dengan pertimbangan kegiatan yang
Kepala KPPN dapat memberikan dilaksanakan memerlukan waktu melebihi 3 (tiga)
pertanggungjawaban TUP paling
persetujuan pertimbangan kegiatan bulan
lama 1 (satu) bulan sejak tanggal
yang akan dilaksanakan
SP2D diterbitkan serta tidak  Kepala KPPN dapat menyetujui permintaan TUP
memerlukan waktu melebihi 1
digunakan untuk kegiatan yang (satu) bulan. melebihi 3 (tiga) bulan, menjadi paling lama 5 (lima)
harus dilaksanakan dengan bulan.
2
Pembayaran LS.
REKENING DANA PEMILU (RDP)
 Rekening Dana Pemilu (RDP) adalah rekening pemerintah lainnya pada Satker KPU/Bawaslu Kab/Kota atau Satker Bawaslu
Provinsi untuk menampung dana Pemilu yang digunakan untuk mendanai pelaksanaan kegiatan pada Badan Ad Hoc
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Penyelenggara Pemilu dalam negeri.


 Dibuka pada Bank Umum yang telah memiliki perjanjian kerja sama dengan Ditjen Perbendaharaan.
 Tata cara pembukaan dan penutupan RDP mengikuti PMK 182/PMK.05/2017

Perjanjian Kerja Sama paling sedikit


PERJANJIAN KERJA memuat:
1
SAMA DENGAN BANK 2 PEMBUKAAN RDP
a. pengertian atau ketentuan umum;
b. maksud dan tujuan;
• PA KPU/Bawaslu dengan pimpinan Berdasarkan PKS antara PA KPU/Bawaslu c. ruang lingkup;
bank umum. dengan Pimpinan Bank Umum d. pengelolaan RDP, termasuk di dalamnya:
• PA KPU/Bawaslu dapat  KPA KPU/Bawaslu Kab./Kota 1. Monitoring dan pelaporan
 KPA Bawaslu Provinsi untuk masing- 2. Memberikan layanan unggulan
mendelegasikan penandatanganan
perjanjian kerja sama kepada masing Bawaslu Kabupaten/Kota yang 3. Mempunyai teknologi informasi yang
Sekretaris Jenderal KPU/Bawaslu. tidak memiliki DIPA berkualitas dan andal serta mampu
membuka RDP pada bank umum memenuhi fasilitas pengelolaan RDP
4. Menyediakan layanan CMS
4 PENUTUPAN RDP 5. Bebas biaya administrasi
f. peringatan dan sanksi;
• Dilakukan penutupan RDP setelah 3 g. jangka waktu dan pengakhiran kerja sama;
tidak digunakan sesuai tujuan dan
PENGELOLA RDP
h. keadaan kahar;
peruntukannya. i. penyelesaian perselisihan;
Kepala Satker menetapkan Bendahara
• Penutupan dilakukan oleh KPA j. ketentuan lain-lain; dan
Pengeluaran/BPP untuk mengelola RDP
KPU/Bawaslu Kab./Kota atau k. ketentuan penutup.
Bawaslu Provinsi
3
PENYALURAN DAN PENGGUNAAN DANA PEMILU
RENCANA KEGIATAN DAN RINCIAN KEBUTUHAN DANA
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PPK Satker
KPU/Bawaslu, KPU/Bawaslu Provinsi, dan
KPU/Bawaslu Kabupaten/Kota
Menyusun RENCANA KEGIATAN dan RINCIAN KPA Satker
KEBUTUHAN DANA pembiayaan tahapan Pemilu KPU/Bawaslu, KPU/Bawaslu Provinsi, dan
pada: KPU/Bawaslu Kabupaten/Kota
1 Menetapkan:
a. Satker KPU/Bawaslu Pusat/Provinsi/Kab/Kota
a. rencana kegiatan dan rincian kebutuhan dana
b. Badan Ad Hoc Penyelenggara Pemilu dalam negeri;
b. perubahan rencana kegiatan dan rincian
c. Badan Ad Hoc Penyelenggara Pemilu luar negeri.
kebutuhan dana

Perubahan RENCANA KEGIATAN dan RINCIAN KEBUTUHAN


DANA pembiayaan tahapan Pemilu

“Rincian Kebutuhan Dana atau perubahan atas


Rincian Kebutuhan Dana yang telah ditetapkan oleh
KPA, merupakan batas tertinggi penyaluran dana dan
belanja pada Badan Ad Hoc Penyelenggara Pemilu”

4
PENYALURAN DAN PENGGUNAAN DANA PEMILU – Badan Ad Hoc Penyelenggara Pemilu Dalam Negeri PASAL 29 - 32
Bawaslu - “Menggunakan mekanisme Pembayaran LS”
BENDAHARA
PPK KPA PPSPM PENGELURAN/BPP Badan
Bawaslu Kab./Kota Bawaslu Kab./Kota Bawaslu Kab./Kota Bawaslu Kab./Kota
Bawaslu Provinsi* Bawaslu Provinsi* Bawaslu Provinsi* Ad Hoc
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Bawaslu Provinsi*
RENCANA KEGIATAN
dan RINCIAN
KEBUTUHAN1DANA

Menyusun RENCANA Menetapkan


PENYALURAN dana untuk besaran
kebutuhan setiap bulan pada
2 RENCANA
masing-masing Badan Ad Hoc
PENYALURAN
Penyelenggara Pemilu dalam
DANA UNTUK
negeri:
a.belanja honor untuk panitia/petugas; KEBUTUHAN
3
SETIAP BULAN 8
b.belanja untuk keperluan pelaksanaan
4 SPP - LS
kegiatan. 6 7 RDP yang dikelola BP/BPP
5
Berdasarkan rencana kegiatan dan PENGUJIA SPM - LS RDP
rencana penyaluran dana setiap
SP2D
N
bulan bagi Panwaslu Kecamatan, Lampiran SPP:
Panwaslu Kelurahan/Desa, dan  rencana kegiatan
Pengawas TPS.Bend. dan 10 Rekening
Ditujukan kepada
 rencana penyaluran
Pengeluaran dengan rekening
dana setiap bulan
tujuan RDP
bagi Panwaslu 11
9 Kecamatan, Panwaslu
SPBy PENYALU Panwaslu Kecamatan
Kel/Desa, dan
RAN
Lampiran: rencana kegiatan, Pengawas TPS.
Bukti
rencana penyaluran dana, batas yang sudah ditetapkan
Transfer Panwaslu Kelurahan/Desa
waktu pertanggungjawaban KPA 12
penggunaan dana pada Panwaslu dan Pengawas TPS
Kecamatan, Panwaslu Kel/Desa,
dan Pengawas TPS.

*Bawaslu Provinsi : Bagi Bawaslu Kab./Kota yang tidak memiliki DIPA


5  Penyaluran LS bagi Badan Ad Hoc pertama kali berdasarkan rencana kegiatan dan rencana penyaluran dana
 Penyaluran LS berikutnya setelah Badan Ad Hoc menyampaikan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana
PENYALURAN DAN PENGGUNAAN DANA PEMILU – Badan Ad Hoc Penyelenggara Pemilu Luar Negeri
KPU/Bawaslu
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

MEKANISME PENYALURAN DANA PEMILU BAGI BADAN


AD HOC LUAR NEGERI

PEMBAYARAN UANG PERSEDIAAN


LANGSUNG (LS) (UP/TUP)

untuk keperluan belanja untuk belanja keperluan


honor/petugas Badan Ad Hoc pelaksanaan kegiatan pada
Penyelenggara Pemilu luar Apabila tidak bisa Badan Ad Hoc Penyelenggara
negeri dilakukan dengan Pemilu luar negeri
Pembayaran LS

6
PENYALURAN DAN PENGGUNAAN DANA PEMILU – Badan Ad Hoc Penyelenggara Pemilu Luar Negeri
KPU/Bawaslu
UP/TUP LS
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BENDAHARA
PPK KPA Badan Ad Hoc
Satker KPU/Bawaslu
PENGELURAN/BPP Untuk pembayaran belanja
Satker KPU/Bawaslu Satker Luar Negeri
KPU/Bawaslu
honor untuk panitia/petugas
RENCANA KEGIATAN
dan RINCIAN
KEBUTUHAN1DANA

Menyusun RENCANA Menetapkan Berdasarkan RENCANA


PENYALURAN DANA untuk besaran rencana PENYALURAN DANA untuk
kebutuhan setiap bulan pada kebutuhan setiap bulan pada
2 penyaluran dana
masing-masing Badan Ad Hoc
untuk kebutuhan masing-masing Badan Ad Hoc
Penyelenggara Pemilu luar
setiap bulan Penyelenggara Pemilu luar
negeri:
a.belanja honor untuk panitia/petugas; negeri
b.belanja untuk keperluan pelaksanaan
kegiatan.
SP2D UP/TUP/GUP 4
Rekening Milik
3 SPBy PENYALU Perwakilan RI di Dalam hal pembayaran dana
RAN luar negeri Pemilu untuk belanja honor
Lampiran: rencana kegiatan, Bukti
rencana penyaluran dana, batas
panitia/petugas tidak dapat
Transfer
5
waktu pertanggungjawaban
6 dibayarkan melalui mekanisme
penggunaan dana pada Badan Ad Badan Ad Hoc luar negeri Pembayaran LS, mekanisme
Hoc Penyelenggara Pemilu luar KPU: PPLN dan KPPSLN. pembayaran dapat dilakukan
negeri. Bawaslu: Panwaslu LN, dan
Pengawas TPS luar negeri. melalui UP/TUP.

 Berasal dari UP/TUP untuk kebutuhan 3 (tiga) bulan.


 Batas waktu pertanggungjawaban penggunaan uang yang diterima oleh Badan Ad Hoc Penyelenggara
Pemilu luar negeri tidak boleh melampaui batas waktu 3 (tiga) bulan dan/atau pertanggungjawaban
7 TUP sesuai dengan persetujuan KPPN untuk kebutuhan melebihi waktu 3 (bulan).
PERTANGGUNGJAWABAN DANA PEMILU – Badan Ad Hoc Penyelenggara Pemilu Dalam Negeri PASAL 40 - 42
BAWASLU
BENDAHARA
Badan PENGELURAN/BPP PPK PPSPM
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Ad Hoc Bawaslu Bawaslu Kabupaten/Kota Bawaslu


Kabupaten/Kota atau atau Bawaslu Provinsi Kabupaten/Kota
Pertanggungjawaban:
Bawaslu Provinsi atau Bawaslu
a. Surat Pernyataan Tanggung Kesesuaian antara: Provinsi
Jawab Belanja (SPTJB) *); a. SPTJB dan bukti-bukti
dan
b. Bukti-bukti pengeluaran
pengeluaran, dengan
Panwaslu Kelurahan/Desa b. SPBy beserta lampirannya
1 dan Pengawas TPS  renc. kegiatan
4  renc. penyaluran dana, dan
Tidak sesuai =  batas waktu
Panwaslu Kecamatan
dikembalikan pertanggungjawaban
5
2 3 sesuai 6
Softcopy PENELITI PENGUJIA
(untuk mempercepat) AN N
 Kesesuaian dengan
Asli SPTJB dan bukti-bukti jumlah yang telah 7
pengeluaran tetap wajib ditransfer, 10
disampaikan  SPTJB, dan PENGESAH
 Bukti-bukti AN
SPTJB dan bukti-bukti pengeluaran SPM - LS SP2D
*) SPTJB disusun sesuai pengeluaran 8
dengan format dalam
11
lampiran PMK SPP - LS PENGUJIA
N
9
Berdasarkan rencana kegiatan dan
rencana penyaluran dana setiap bulan
RDP yang dikelola BP/BPP bagi Panwaslu Kecamatan, Panwaslu
Transfer dana Pemilu Kelurahan/Desa, dan Pengawas TPS .
RDP

8  Penyaluran dana Pemilu dari Bendahara Pengeluaran/BPP kepada Badan Ad Hoc dilakukan dengan transfer setelah diterbitkan SPBy
PERTANGGUNGJAWABAN DANA PEMILU – LUAR NEGERI
KPU dan BAWASLU
Badan Ad Hoc BENDAHARA
PPK PPSPM*
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PENGELURAN/BPP Satker KPU/Bawaslu


Luar Negeri Satker
Satker KPU/Bawaslu
Pertanggungjawaban: KPU/Bawaslu
8 SPP - GUP
a. Surat Pernyataan Tanggung Jawab 9
Belanja (SPTJB)*); dan
Lampiran: SPTJB, bukti-bukti PENGUJI
b. Bukti-bukti pengeluaran
Tidak sesuai = pengeluaran, rencana kegiatan, AN
dikembalikan rencana penyaluran dana, 10
Sekretaris PPLN/Kepala 4
Sekretariat Panwaslu LN SPM - GUP SP2D
1 5 GUP
3 sesuai 6 7
2 Softcopy PENELITI PENGESAHA
PENGUJIA
(untuk mempercepat) KesesuaianAN
dengan jumlah N SPTJB
Kesesuaian N bukti-
SPTJB dan
Asli SPTJB dan bukti-bukti yang telah ditransfer dan bukti-bukti bukti pengeluaran
pengeluaran tetap wajib pengeluaran dengan SPM - PTUP SP2D
disampaikan SPBy beserta PTUP
lampirannya
 renc. kegiatan 10
 renc. 8 SPP - PTUP PENGUJI
*) SPTJB disusun sesuai penyaluran AN
Lampiran: SPTJB, 9
dengan format dalam dana, dan bukti-bukti
lampiran PMK  batas waktu pengeluaran, bukti
pertanggungjaw setor pengembalian
aban TUP ke Kas Negara
Transfer dana Pemilu REKENING dalam hal terdapat
sisa TUP
Bendahara

*Dalam hal pengujian telah memenuhi persyaratan, PPSPM Satker KPU/Bawaslu menerbitkan:
a. SPM-GUP dalam hal dana untuk Badan Ad Hoc Penyelenggara Pemilu luar negeri berasal dari UP; atau
b. SPM-PTUP dalam hal dana untuk Badan Ad Hoc Penyelenggara Pemilu luar negeri berasal dari TUP;
9 untuk diajukan ke KPPN.
PENGEMBALIAN SISA DANA PEMILU PADA BADAN AD HOC

KONDISI YANG TERJADI


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Mengembalikan sisa dana paling


lambat 3 (tiga) hari kerja sebelum
Sisa Dana Pemilu Badan hari kerja terakhir pada bulan
Ad Hoc pada Bulan Desember
Badan Ad Hoc BENDAHARA
Desember (akhir tahun PENGELURAN/BPP
anggaran) 1
paling lambat pada hari
kerja terakhir bulan
2 Desember

Meneliti sisa dana Pemilu untuk SETOR KE KAS


3
mengetahui kebenaran sisa dana NEGARA

Pemilu yang dikembalikan 2 paling lambat 3 (tiga) hari kerja


setelah Badan Ad Hoc
Penyelenggara Pemilu
Sisa Dana Pemilu pada mengembalikan sisa dana Pemilu
Badan Ad Hoc yang masa 1
BENDAHARA
Badan Ad Hoc
tugasnya berakhir PENGELURAN/BPP
sebelum Bulan Desember Mengembalikan sisa dana paling
lambat 5 (lima) hari kerja sejak *) penyetoran ke kas negara
berakhirnya masa tugas Badan Ad menggunakan akun sesuai dengan
Hoc Penyelenggara Pemilu ketentuan
10
PENGATURAN LEBIH LANJUT OLEH KPU/BAWASLU

1. Mekanisme pemilihan dan penetapan bank umum, perjanjian kerja sama,


KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

dan pengelolaan RDP pada Satker KPU/Bawaslu Kab/Kota atau Bawaslu


Provinsi. Pasal 23 ayat (1) dan (2).
2. Mekanisme penyusunan, perubahan, dan penetapan rencana kegiatan dan
rincian kebutuhan dana. Pasal 24 ayat (8)
3. Mekanisme penyaluran, penggunaan, dan ketentuan batas waktu
pertanggungjawaban dana Pemilu pada Badan Ad Hoc Penyelenggara Pemilu
dalam negeri. Pasal 28 ayat (5) dan Pasal 32 ayat (5).
4. Mekanisme penyaluran, penggunaan, dan ketentuan batas waktu
pertanggungjawaban dana Pemilu pada Badan Ad Hoc Penyelenggara Pemilu
luar negeri. Pasal 36.

5. Mekanisme penyampaian pertanggungjawaban dan bukti-bukti pengeluaran penggunaan dana Pemilu pada
Badan Ad Hoc Penyelenggara Pemilu. Pasal 37 ayat (7), Pasal 40 ayat (6), dan Pasal 43 ayat (6).
6. Mekanisme penelitian dan pengujian SPTJB dan bukti-bukti pengeluaran pertanggungjawaban penggunaan
dana Pemilu pada Badan Ad Hoc Penyelenggara Pemilu. Pasal 39 ayat (6), Pasal 42 ayat (6), dan Pasal 45
ayat (8).
7. Mekanisme pengembalian dan penyetoran sisa dana Pemilu pada Badan Ad Hoc Penyelenggara Pemilu dalam
negeri dan luar negeri. Pasal 47
8. Mekanisme penyetoran dan pelaporan pajak pada Badan Ad Hoc Penyelenggara Pemilu. Pasal 48 ayat (2)
11
12
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
TERIMA KASIH

www.djpb.kemenkeu.go.id @ditjenperbendaharaan Direktorat Jenderal Perbendaharaan @DJPbKemenkeu_RI


DJPb.KemenkeuRI
- DJPb Kemenkeu RI

Anda mungkin juga menyukai