Anda di halaman 1dari 20

DISKUSI REFLEKSI KASUS (DRK)

R.ANAK/BOUGENVILLE
PENGERTIAN DRK

DRK adalah suatu metode pembelajaran


dalam merefleksikan pengalaman suatu
keberhasilan asuhan keperawatan yang
aktual dan menarik maupun suatu
ketidakberhasilan dalam mengelola asuhan
keperawatan di lapangan melalui diskusi
kelompok yang mengacu pada pemahaman
standar yang ditetapkan
TUJUAN DRK
Mengembangkan profesionalisme
perawat
Meningkatkan aktualisasi diri perawat
Membangkitkan motivasi perawat
Wahana untuk menyelesaikan masalah
dengan mengacu pada standar kep yang
telah ditetapkan
Belajar menghargai kolega utk lebih
sabar, lebih banyak mendengarkan, tidak
menyalahkan, tidak memojokkan dan
meningkatkan kerjasama
MANFAAT DRK

 Sebagai metode pembelajaran


 Dapat digunakan di berbagai tingkat

pelayanan kesehatan
 Membahas masalah aktual masa lalu

ataupun yang sedang berlangsung


 Memaparkan pengalaman keberhasilan

dalam pelaksanaan tugas


 Meningkatkan profesionalisme perawat
PERSYARATAN

 Suatu kelompok perawat/bidan terdiri dari


5-8 orang
 Salah satu anggota kelompok berperan
sebagai fasilitator, seorang penyaji dan
lainnya sebagai peserta
 Posisi fasilitator, penyaji dan peserta dalam
diskusi setara
 Kasus yang disajikan merupakan
pengalaman klinis keperawatan/kebidanan
yang menarik
lanjutan....
 Posisi duduk sebaiknya  Diperbolehkan membawa
melingkar tanpa dibatasi meja catatan, namun perhatian
agar tiap peserta dapat saling tidak boleh tertumpu hanya
bertatapan dan berkomunikasi pada catatan sehingga
secara bebas mengurangi perhatian dalam
 Tidak boleh ada interupsi dan diskusi
hanya satu orang saja yang
berbicara dalam suatu saat,
peserta yang lain
memperhatikan proses diskusi
 Tidak diperkenankan ada

dominasi, kritik yang dapat


memojokkan peserta lain
PROSES DISKUSI
 Sistim yang di dukung oleh  Proses diskusi memberikan
kepala ruangan yang kesempatan pada setiap
mendorong serta mewajibkan anggota untuk menyampaikan
anggotanya untuk pendapat
melaksanakan DRK secara rutin,  DRK dapat dimanfaatkan
terencana dan terjadwal dengan sebagai wahana untuk
baik memecahkan masalah, namun
 Kelompok perawat/bidan
tidak dipaksakan
sharing pengalaman klinis,  Adanya catatan kehadiran dan
minimal sebulan sekali laporan tentang isu yang
 Setiap anggota bergilir muncul agar tidak terjadi lagi
mendapat kesempatan sebagai
fasilitator, penyaji dan peserta
LANGKAH LANGKAH DRK
I. Memilih dan menetapkan kasus yang akan di
diskusikan
II. Menetapkan jadwal kegiatan
CONTOH JADWAL KEGIATAN

NO TOPIK WAKTU PENYAJI MODERATOR KET

1 Kekeliruan pemberian 8 Agustus MARLIN KORI


obat

2 RESTI JATUH 12 Agust Kori anas


WAKTU PELAKSANAAN
 Waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan DRK minimal 60 menit
 Pembukaan : 5 menit
 Penyajian : 15 menit
 Tanya jawab : 30 menit
 Penutup : 10 menit
PERAN PERSONAL
Agar pelaksanaan DRKdapat terlaksana dengan baik dan
tertib perlu ditetapkan 3 peran dengan uraian tugas sbb :
1. Penyaji
2. Peserta
3. Fasilitator
PENYAJI
 Menyiapkan kasus yang akan disampaikan
 Menyampaikan kasus yang sudah disiapkan
 Menyimak pertanyaan yang disampaikan
 Memberi jawaban yang relevan, sesuai dengan

pengetahuan dan merujuk pada standar yang relevan


 Mencatat hal hal penting selama proses DRK
PESERTA
 Mengajukan pertanyaan
 Dalam mengajukan pertanyaan agar merujuk pada standar
 Tidak mengajukan pertanyaan yang sifatnya menyalahkan

atau memojokkan
 Tidak mendominasi pertanyaan
 Pertanyaan berupa klarifikasi dan tidak bersifat menggurui
FASILITATOR
 Menyiapkan ruang diskusi dan mengatur posisi tempat duduk
dalam bentuk lingkaran
 Membuka pertemuan (menyampaikan salam, tujuan,

membuat komitmen, dan menyampaikan tata tertib)


 Memfasilitasi peserta untuk bertanya
 Fasilitator boleh mengajukan pertanyaan sama dengan

peserta yang lain


LAPORAN
 Agar kegiatan DRK dapat diketahui dan dibaca oleh orang lain

PENYUSUNAN LAPORAN
CONTOH LAPORAN

LAPORAN DRK
Ruang Rawat.ANAK................
Tanggal : 30 Agustus 2016
Topik : Pengurangan resti infeksi pd px pneumonia
1.Masalah/isu yang muncul
 Terjadi infeksi nosokomial (phlebitis)

 Pelaksanaan Standar Asuhan Keperawatan yang kurang

optimal.
 Resiko jatuh pd px anak

2.Pembahasan
C. Rencana Tindak Lanjut
No ISU KEGIATAN INDIKATOR
1 Terjadi infeksi(plebitis) 1. Pemasangan & perawatan iv line Pasien tidak ter jadi infeksi di
ruangan Anak
harus streil sesuai SOP
2. memberikan KIE kepada keluarga
tentang kebersihan px & lingk.
3. Memastikan kondisi ruangan dan
lingkungan selalu bersih
4. Penggunaan alkes sesuai pasien
dan selalu mrnjaga kebersihan.
5. Menjaga ling.sekitarnya tetap
bersih

Komunikasi kurang efektif  Memberikan KIE kepada keluarga dan pasien Adanyan buku KIE pasien di
2 tentang penyakit dan prognosis pd saat ruangan
sedang rawat.
 Discharge Planning di ruangan pd saat px
pulang
 Mengajarkan cuci tgn dan batuk efektif
 penilaian resiko jatuh pada saat pasien baru Pasien tidak jatuh lagi di ruangan
3 Resti jatuh baru masuk ke ruangan dan tiap hari ketika Anak (terdokumentasi)
pasien masih dirawat
 mengajarkan keluarga untuk memasang pagar
tempat tidur
 Informasikan dan Anjurkan pasien meminta
bantuan yang diperlukan .
 mendidik pasien dan / atau anggota
keluarga mengenai rencana perawatan
untuk mencegah jatuh
 Berkolaborasi dengan pasien atau keluarga
Peserta DRK

1. Elisabeth M.Mame
2. Kornelia N.Tue
3. Anastasia Jue
4. Kornelia Bupu
Mengetahui
Kepala Ruangan
KESIMPULAN
DRK merupakan salah satu langkah strategis dalam membina
hub. Dng staf, agar staf mampu membangun percaya diri dan
mengungkapkan perasaannya sehingga terjalin sikap
keterbukaan antara pimpinan dengan staf ataupun antar
sesama staf.
DRK dapat memotivasi peserta utk beragumentasi dan
mencapai kesepakatan bersama, apakah standar perlu di
revisi/tidak
THANK”S

Anda mungkin juga menyukai