Anda di halaman 1dari 58

SISTEM

HIPOTHALAMUS
Rahayu Pertiwi
Prodi Kebidanan Karawang
2 PENGERTIAN

• Hipotalamus merupakan bagian otak


yang berfungsi sebagai pusat
pengaturan sistem hormonal atau
sering dianggap sebagai komandan
tertinggi dari sistem endokrin.
• Hipotalamus berperan sebagai penghubung antara
sistem endokrin dan sistem saraf untuk
memunculnya sinyal tertentu. Area ini berperan
penting dalam berbagai fungsi tubuh, mulai dari
melepaskan hormon, menjaga temperatur tubuh,
mengontrol rasa lapar maupun haus, detak
jantung, siklus tidur, perilaku seksual, hingga
suasana hati seseorang.
FUNGSI HIPOTHALAMUS

• Pusat kontrol tubuh di otak


• Memiliki banyak fungsi penting dalam tubuh
• Hipotalamus adalah kelenjar di otak yang mengontrol sistem
hormon dalam tubuh
• Kelenjar ini melepaskan hormon ke bagian lain dari otak yang
disebut kelenjar pituitari.
• hipotalamus ini berada di bagian tengah
otak, tepatnya di bawah organ talamus. 
• di bawah hipotalamus ada yang namanya
pituitari dan di bagian belakang
hipotalamus terdapat amigdala.
NEXT...

• Kemudian ini yang mengirimkan hormon ke berbagai


organ, termasuk adrenal, tiroid, ovarium, dan testis.
• Peran utama hipotalamus untuk menjaga tubuh dalam
homeostasis sebanyak mungkin.
• Homeostasis, artinya tubuh dalam keadaan yang
sehat dan seimbang. Tubuh selalu berusaha untuk
mencapai keadaan keseimbangan.
NEXT...

• Hipotalamus bertindak sebagai


penghubung antara sistem endokrin dan
saraf untuk mencapai hal ini.
HIPOTALAMUS MEMAINKAN
BAGIAN DALAM FUNGSI PENTING
TUBUH...
• Suhu tubuh • Siklus tidur
• Perasaan haus • Dorongan seks
• Nafsu makan • Persalinan
• Tekanan darah dan
• Pengendalian berat
detak jantung
badan • Pencernaan
• Mengatur emosi • Keseimbangan
cairan tubuh
NEXT...HIPOTALAMUS

• Hipotalamus bekerja dengan kelenjar pituitari, yang


membuat dan mengirimkan hormon penting lainnya
ke seluruh tubuh.
• Bersama-sama, hipotalamus dan kelenjar pituitari
mengontrol banyak kelenjar yang menghasilkan
hormon tubuh, yang disebut sistem endokrin.
12 HORMON YANG DIHASILKAN
HIPOTALAMUS

• 1. GnRH
• Salah satu hormon yang dihasilkan hipotalamus adalah
GnRH. GnRH atau gonadotropin releasing
hormone merupakan hormon yang memicu kelenjar
pituitari di otak untuk mensekresi luteinizing
hormone (LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH).
• Pada wanita FSH berfungsi untuk merangsang folikel
untuk memproduksi hormon estrogen dan progesteron.
LH, berfungsi dalam pelepasan sel telur dari ovarium. 
• Pada pria, LH berfungsi untuk memicu produksi
testosteron. Sementara, FSH berfungsi untuk mengatur
keseimbangan kadar testosteron pada tubuh. 
2. TRH (Thyrotropin Releasing
Hormone) 

• TRH merupakan hormon yang berfungsi untuk


merangsang kelenjar pituitari dalam
menghasilkan thyroid-stimulating hormone (TSH).
• TSH sendiri berperan penting dalam memperlambat atau
mempercepat detak jantung, menaikan atau menurunkan
suhu tubuh, mempengaruhi penurunan berat badan hingga
penambahan berat badan.
3. CRH (corticotropin-releasing
hormone) 
• CRH berperan penting dalam merangsang pelepasan
hormon adrenocorticotropic hormone (ACTH) dari
hipofisis anterior. 
• ACTH berperan merangsang kelenjar adrenal untuk
melepaskan hormon kortisol (hormon stres),
berfungsi mengendalikan respon tubuh terhadap stres,
berperan dalam mengontrol tekanan darah.
4. GHRH ( GROWTH HORMONE-
RELEASING)

• Merupakan hormon yang berperan penting


dalam pertumbuhan. 
• Hormon yang membantu pertumbuhan
tulang, sehingga tulang berukuran sesuai
dengan seharusnya.
5. Oksitosin

• Oksitosin dapat mengontrol berbagai


perilaku dan emosi penting, seperti
ketertarikan seksual, kepercayaan, dan
kasih sayang. Hormon ini juga terkait
dengan beberapa fungsi reproduksi,
seperti saat melahirkan dan menyusui.
7. Somatostatin

• Somatostatin adalah hormon yang bekerja untuk


menghentikan kelenjar pituitari memproduksi beberapa
hormon tertentu, seperti hormon pertumbuhan dan TSH.
• Bagian depan hipotalamus juga membantu mengatur
temperatur tubuh dengan mengeluarkan keringat. Bagian
ini juga yang mengatur ritme sirkadian tubuh, seperti
bangun saat siang hari dan tidur di malam hari.
8. Vasopressin

• Vasopressin adalah hormon
yang mengatur kadar air dalam
tubuh. Pelepasan hormon ini
akan memberi sinyal pada ginjal
untuk menyerap air.
GANGGUAN PADA
HIPOTALAMUS
1. Obesitas Hipotalamus
2. Sindrom Kallman
Gejala dari sindrom Kallman, di antaranya:
Tidak adanya periode menstruasi
Testis tidak turun
Penis berukuran kecil
Tidak ada atau payudara kecil
Masalah pada ginjal
Memiliki masalah pendengaran, masalah penciuman
Bibir sumbing
NEXT...GANGGUAN

3. Amenore Sekunder
4. Sindrom Prader-Willi
• Cacat intelektual
• Pertumbuhan tubuh yang buruk
• Dorongan makan yang tidak tertahankan
• Alat kelamin berukuran kecil
• Kegemukan
• Masalah perilaku
ENDOKRIN

• Endokrin berasal dari bahasa Yunani yang berarti


“Sekresi ke dalam”.
• Zat aktif utama dari sekresi interna ini disebut hormon
dari kata Yunani yang berarti “merangsang”.
• Hormon endokrin adalah hormon yang disekresikan
dari kelenjar endokrin tanpa melalui saluran tetapi
langsung masuk ke dalam darah yang beredar di
dalam jaringan kelenjar.
23 NEXT...

• Suatu hormon juga merupakan zat


kimia yang disekresi dalam cairan
tubuh oleh suatu sel atau kelompok
sel dan menimbulkan efek
pengaturan fisiologis pada sel-sel
tubuh lainnya.
FUNGSI HORMON

• Pengaturan berbagai fungsi metabolisme


• Mengatur kecepatan reaksi kimia di dalam sel
• Transpor zat-zat melalui membran sel
• Untuk pertumbuhan dan perkembangan
• Untuk reproduksi
EFEK HORMON

• Beberapa detik – hari – minggu – bulan –


tahun
• Lokal : asetilkolin, sekretin, kolesistokinin
• Umum : disekresi oleh kelenjar endokrin
KELENJAR HIPOFISIS

• Kelenjar pituitaria
• Master gland
• Diameter 1 cm, berat 0,5 – 1 gram, terletak di sella tursica
• Dihubungkan dengan hipotalamus oleh tangkai pituitaria
•  sekresi dipengaruhi oleh hipotalamus (releasing –
inhibitory factor)
•  hipotalamus merupakan pusat himpunan informasi
mengenai keadaan tubuh sejahtera (misal nyeri, rangsangan
menyenangkan/tidak).
27
1. HIPOFISIS ANTERIOR
(ADENOHIPOFISIS)

Menghasilkan beberapa jenis hormon:


•Somatotropic Hormon/Growth Hormon
•ACTH (Adeno Cortico Tropik Hormon)
•Tirotropik Hormon
•Gonadotropik Hormon
•Prolaktin
1. SOMATOTROPIK (GROWTH
HORMON)

• Berfungsi untuk Pertumbuhan semua jaringan tubuh,


melalui :
• Meningkatkan kecepatan ambilan asam amino dan
sintesis protein oleh sel
• Misal : somatomedin  pertumbuhan tulang rawan dan
tulang
• Menurunkan kecepatan penggunaan karbohidrat di
seluruh tubuh
• Meningkatkan mobilisasi lemak dan penggunaan lemak
untuk energi
PENGATURAN SEKRESI

• Sekresi berhubungan dengan keadaan gizi atau stress


• Konsentrasi normal : 3 ng/ml, meningkat ketika terjadi kelaparan –
makan

Kelainan :
• Defisiensi
• Dwarfisme
• Pertumbuhan lambat
• Bentuk badan seimbang
• Tidak dapat melewati pubertas (gonadotropin kurang)
• Hipersekresi (tumor sel asidofilik)
• Giantisme/Gigantisme
DWARFISME
DWARFISME
GIGANTISME
GIGANTISME
2. HIPOFISIS POSTERIOR
(NEUROHIPOFISIS)

• Terdapat ujung-ujung saraf terminal yang


berasal dari nukleus supraoptikus dan
paraventrikularis hipotalamus
• Tempat sekresi hormon ADH dan oksitosin
ANTI DIURETIK HORMON (ADH)

Menyebabkan antidiuresis  penurunan sekresi air oleh ginjal


Efek :
• Menyebabkan tubulus distal permeabel terhadap air  reabsorbsi
air  menghemat air dalam tubuh
• Pengaturan pembentukan ADH :
• Pengaturan osmotik
• Cairan pekat  merangsang nuklei supra optik  impuls dikirim
ke hipofisis posterior  sekresi ADH  dikirim ke ginjal 
peningkatan permiabilitas tubulus  reabsorbsi cairan  CES
encer  osmotik normal
NEXT...

Pengaturan tekanan darah


• Efek ADH terhadap penyempitan arteriol 
meningkatkan tekanan areri
HORMON OKSITOSIN

Efek :
• Menyebabkan kontraksi uterus pada akhir
kehamilan
• Ejeksi susu (proses laktasi)
HORMON TIROID

Sekresi Kelenjar Tiroid :


•Tiroksin
•Triyodotironin
•Kalsitonin
TIROKSIN

Pembentukan tiroksin
• Dibutuhkan yodium kira-kira 1 mg per minggu
• Pemindahan yodida dari plasma ke sel kelenjar
tiroid
• Sekresi tiroglobulin oleh RE dan kompleks
golgi sel tiroid  membentuk Tiroksin dan
triyodotironin
• Tiroksin dan triyodotironin dilepaskan dari sel
tiroid  masuk ke darah berikatan dengan
plasma  masuk jaringan
TIROKSIN

Fungsi :
• Peningkatan kecepatan metabolisme
• Peningkatan sintesis protein
• Peningkatan jumlah enzim intra sel
• Menambah ukuran dan jumlah itokondria
• Meningkatkan transpor aktif ion melalui membran intra sel
• Mempercepat pertumbuhan
EFEK HORMON TIROID

• Merangsang metabolisme Karbo hidrat  mempercepat ambilan


glukosa oleh sel
• Meningkatkan konsentrasi asam lemak bebas dalam plasma dan
oksidasi dalam sel
• Meningkatkan nafsu makan
• Kardiovaskuler : vasodilatasi pada sebagian besar jaringan tubuh 
peningkatan aliran darah
• Pernafasan : meningkatkan pernafasan
• SSP : meningkatkan kecepatan serebrasi (gelisah, ansietas,
kekhawatiran berlebihan, paranoia), tremor
• Tidur : insomnia – somnolen
GANGGUAN HORMON TIROID

Hipertiroidisme :
• Kelenjar hiperplastik, ukuran bertambah
• Kecepatan sekresi meningkat (5-15 kali dari normal)
• Ditemukan antibodi long acting thyroid stimulator (LATS) 
autoimunitas kelenjar tiroid
• Gejala :
• Tidak tahan terhadap panas, keringat bertambah, penurunan BB, diare,
kelemahan otot, gelisah, insomnia, tremor, eksoftalmus, BMR
meningkat,
• Thx : PTU (propiltiourasil)  menghambat pembentukan hormon tiroid
HIPOTIROIDISME

Hipotiroidisme
• Goiter endemik  kelenjar tiroid membesar
• Gejala :
• Somnolen, kelemahan otot berlebihan, kelemahan mental,
konstipasi, penambahan BB, frekuensi jantung lambat,
miksedema, arteriosklerosis (peningkatan jumlah
lipoprotein darah/kolesterol)
• Menyebabkan kretinisme  kegagalan pertumbuhan
KORTEKS ADRENAL

Medula adrenal :
• Sekresi efineprin dan norefinefrin (akibat
rangsang simpatis)

Korteks adrenal :
• Sekresi hormon kortikosteroid
MINERALOKORTIKOID

• Mempengaruhi elektrolit CES


• Aldosteron  meniralokortikoid utama
• Mempertahankan natrium dan kalium tetap normal, volume
darah tetap normal  menyelamatkan hidup
• Efek :
• Ginjal : pengaruh atas reabsorbsi natrium melalui tubulus
ginjal dan sekresi kalium. Hipersekresi menyebabkan
kehilangan kalium  paralisis otot
• Sirkulasi : peningkatan volume CES  CO meningkat
GLUKOKORTIKOID

• Meningkatkan konsentrasi gula darah


• Kortisol  glukokortikoid utama (95% adalah
hidrokortison)
Efek :
Metabolisme KH
• Merangsang glukoneogenesis (glukosa dari asam amino
 di hati)
• Pengurangan penggunaan glukosa oleh sel
• Peningakatan konsentrasi glukosa darah
NEXT...

Metabolisme protein :
• Pengurangan protein sel
• Peningkatan protein plasma dan hati
NEXT...

Metabolisme lemak :
• Mobilisasi asam lemak  meningkatkan oksidasi dalam sel
Stres :
• Peningkatan segera ACTH  sekresi kortisol 
pembentukan energi
Antiperadangan :
• Stabilisasi membran lisosom  mencegah pelepasan zat
radang
• Mobilisasi asam amino untuk penyembuhan luka
GANGGUAN HORMON ADRENAL

• Addison
• Defisiensi mineralokortikoid : Kehilangan ion na
dan ion Cl  dehidrasi, hiperkalemia, asidosis
• Defisiensi glukoortikoid : hipoglikemia antara
makan, pengurangan mobilisasi portein dan
lemak, otot lemah, peka terhadap stres
• Thx : kortikosteroid
• Cushing
• Hiperskresi
• Peningkatan konsentrasi glukosa darah,
pengurangan protein jaringan  kelemahan hebat,
kekebalan menurun
HORMON PANKREAS

Insulin
• Metabolisme KH
• Meningkatkan ambilan, penyimpanan, dan penggunaan glukosa
oleh hati
• Penyimpanan gikogen di otot
• Sintesis dan penyimpanan lemak. Insulin kurang menyebabkan
jpeningkatan penggunaan lemak dalam metabolisme
• Sintesis dan penyimpananan protein  pertumbuhan
• Skresi insulin diatur oleh glukosa darah
NEXT...

Glukagon
• Meningkatkan konsentrasi glukosa darah
(glkogenolisis di hati) dan
glukoneogenesis
• Melindungi hipoglikemia
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai