Anda di halaman 1dari 7

PENGUATAN

KELEMBAGAAN PETANI
MELALUI PEMASARAN SATU
PINTU DAN POLA TANAM
GUNA MEWUJUDKAN
HAMEMAYU HAYUNING
BAWANO
Oleh IMMAWAN NUR S.A, SP, ME
PENDAHULUAN
 Hasil Sensus Pertanian 2013 di Kabupaten Sleman terdapat 110.285
rumahtangga tani dan 102.008 (92,5%) adalah petani kecil dengan
penguasaan lahan kurang dari 0,5 hektare. Sampai saat ini, petani kecil
merupakan sebagian besar dari penduduk miskin, namun keberadaannya
menjadi salah satu kunci penting dalam proses pembangunan pertanian.
 Secara kelembagaan, petani kecil masih menghadapi berbagai kelemahan
terkait dengan kapasitas sumberdaya manusia, permodalan maupun
pemasaran
 Permasalahan dalam pemasaran hasil pertanian antara lain adalah
lemahnya infrastruktur, kurang memadainya informasi pasar, relatif
kecilnya skala pasar hasil pertanian, kurangnya pengetahuan petani
tentang grading dan handling, serta tingginya biaya transaksi.
PERMASALAHAN

 Sektor pertanian masih menjadi salah satu sektor penting dalam


pembangunan di Kabupaten Sleman.
 Permasalahan Pertanian di Kabupaten Sleman antara lain :
a. Luas lahan kepemilikan lahan kurang dari 0.5 ha paling dominan
b. Disaat panen raya harga produk di bawah harga pokok produksi
c. Posisi tawar petani lemah.
d. Pola tanam yang belum tertata
HASIL TEMUAN
 Keterbatasan penguasaan dan pemilikan lahan rata-rata 0,2 ha
 Infrastruktur yang rendah hingga sedang.
 Pola tanam yang masih monoton (padi – padi – padi)
 Orientasi berusahatani untuk kebutuhan sendiri,
 Prioritas penggunaan tenaga kerja dalam keluarga dalam rangka
menekan pengeluaran uang tunai,
 Akses permodalan yang rendah,
 Ketergantungan biaya produksi pada pedagang,
 Adopsi teknologi yang relatif sudah baik,
 Keterlibatan kelembagaan yang rendah, dan
 Kemampuan membangun jejaring yang rendah.
Empat tantangan yang mempengaruhi posisi tawar petani
dalam penentuan harga jual hasil panennya yaitu :
 Eksistensi rantai nilai (value chain) perdagangan
komoditas;
 Resiko dan ketidakpastian terkait degradasi lingkungan
dan perubahan iklim;
 Keterbatasan fasilitas transportasi, dan pascapanen; dan
 Desakan kebutuhan untuk biaya konsumsi rumah tangga
di luar pangan dan biaya produksi selanjutnya.
REKOMENDASI
 Menjamin hak atas lahan, baik melalui legalisasi lahan maupun redistribusi lahan.
 Melakukan kolektifitas produksi
 Meningkatkan strategi pengelolaan usahatani, mitigasi dan adaptasi
 Membuka akses informasi pasar dan pemasaran, serta kolektifitas pemasaran
produk pertanian (pemasaran satu pintu)
 Mengembangkan teknik berusahatani dan manajemen pertanian modern serta
berorientasi pasar yang mampu menarik petani muda untuk berinovasi;
 Membangun kelembagaan ekonomi petani, dan kelembagaan penyuluhan yang
sinergi dalam mendorong petani bertransformasi menuju petani yang berorientasi
pasar;
 Kelembagaan petani perlu dikelola oleh generasi muda
SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai