Anda di halaman 1dari 19

AGRIBISNIS SKALA KECIL

Nur Khasanah - UJB


• Skala usaha dalam suatu sistem usaha tani dapat diukur
dengan berbagai cara, antara lain dari investasi, biaya
tetap, biaya variabel, total nilai penjualan, luas areal
tanam, dan jumlah satuan ternak.
• Perhitungan biaya setiap luasan areal tanam atau satuan
ternak dapat dilakukan untuk melihat perbedaan
efisiensi di antara petani yang mengusahakan komoditas
serupa.

Nur Khasanah - UJB


• Skala usaha juga dapat diukur dengan melihat luas areal
yang diusahakan oleh petani atau satuan ternak yang
dimiliki peternak. Dalam sistem usaha yang terintegrasi,
kombinasi komponen usaha tani tersebut menentukan
besarnya usaha.
Karakteristik Usahatani Berskala Kecil
Berikut ini adalah ciri-ciri utama usahatani dengan modal kecil
adalah ;
1. Tujuan utama untuk pendapatan keluarga (subsisten atau
setengah subsisten)
2. Perluasan lahan dilakukan dengan modal kerja terbatas
3. Lahan relative kecil < 0,5 ha
4. Status lahan yang diusahakan biasanya milik sendiri /
menggarap lahan pihak lain
5. Modal terbatas
6. Daya beli rendah sehingga kehilangan potongan harga yang
seharusnya diterima bila membeli faktor produksi dalam
jumlah besar
7. Teknologi yang digunakan konvensional (tradisional) karena
memiliki keterbatasan modal untuk mengadopsi teknologi
baru yang canggih
8. Pengelolaan bersifat apa adanya (sederhana)
9. Tenaga kerjanya berasal dari keluarga sehingga upahnya
tidak dibayarkan namun terkadang hanya diperhitungkan
10. Cara perhitungan produksi dan Biaya usahatani: subsisten
jumlah produksi dinyatakan secara fisik (kg, ton,dll) tanah
dan modal milik sendiri tidak dihitung bunganya
11. Tingkat pendidikan pekerjanya masih tergolong rendah
12. Berusahatani dalam lingkungan tekanan penduduk lokal
yang meningkat
13. Pendapatan usahataninya rendah tapi relatif stabil
14. Umumnya menanam suatu komoditas dengan pola
monokultur dan dilakukan secara berkeanjutan
Masalah-Masalah dalam Usahatani Berskala Kecil di
Indonesia
Berikut ini adalah beberapa pandangan ahli
(menurut Fadholi,1991), Soekartawi, Syukuriwantoro (2009)
mengenai masalah-masalah dalam usahatani :
• Langkanya permodalan untuk pembiayaan usahatani.
• Aspek teknologi.
• Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang kurang
kompeten.
• Lahan usahatani sempit sehingga luasan usahanya
dianggap yang tidak menguntungkan.

Nur Khasanah - UJB


• Sistem penghitungan/analisis usahataninya tidak
jelas.
• Daya saing produknya rendah
• Lemahnya Jaringan Usaha
• Masalah transformasi dan komunikasi.
• Kurangnya informasi harga
• Terbatasnya ketersediaan infrastruktur, sarana
prasarana lahan dan air.
• Status dan luas kepemilikan lahan (9,55 juta KK, luas
lahannya <0,5 ha)
• Belum berjalannya difersifikasi pangan dengan baik.
• Belum padunya antar sektor dalam menunjang
pembangunan pertanian
• penanganan panen dan pasca panen belum didukung
oleh penggunaan alsintan
• Kurang optimalnya kinerja dan pelayanan birokrasi
pertanian.
Langkanya permodalan untuk pembiayaan
usahatani
• Hal ini diakibatkan oleh keterbatasan akses petani
terhadap permodalan
• Aksesibilitas petani terhadap sumber-sumber permodalan
masih sangat terbatas, terutama bagi petani-petani yang
menguasai lahan sempit yang merupakan komunitas
terbesar dari masyarakat pedesaan.

Nur Khasanah - UJB


Aspek teknologi
• Para petani kecil pada umumnya sulit menerima setiap
teknik atau metode baru (innovation) dan masih
menggunakan alat-alat pertanian yang konvensional
(tradisional).
• Lemah tingkat teknologinya identik dengan kelompok Late
Majority. Yaitu kelompok yang lambat dalam hal
menerima informasi ataupun teknologi terbaru.
Kualitas Sumber Daya Manusia
(SDM) yang kurang kompeten
• Keterbatasan kualitas SDM usaha kecil baik dari segi
pendidikan formal maupun pengetahuan dan
keterampilannya sangat berpengaruh terhadap
manajemen pengelolaan usahanya, sehingga usaha
tersebut sulit untuk berkembang dengan optimal.
Sistem penghitungan/analisis
usahataninya tidak jelas
• Hal itu disebabkan karena petani kecil umumnya tidak
begitu memperhitungkan biaya produksi apa saja yang
digunakan.
• Misal biaya lahan milik sendiri dan biaya dalam keluarga
yang tidak diperhitungkan.

Nur Khasanah - UJB


Kurangnya informasi harga
• Aspek-aspek pemasaran merupakan masalah diluar
usahatani yang perlu diperhatikan. Seperti kita ketahui
petani yang serba terbatas ini berada pada posisi yang
lemah dalam penawaran persaingan, terutama yang
menyangkut penjualan hasil dan pembelian bahan-bahan
pertanian.
Status dan luas kepemilikan lahan (9,55 juta
KK, luas lahannya <0,5 ha)

• Indonesia dengan jumlah penduduk nomor empat


terbesar di dunia mempunyai lahan pertanian yang
terbatas.
• Kondisi tersebut diperparah oleh tingginya laju
peningkatan penduduk, alih fungsi lahan sawah untuk
keperluan industri dan infra struktur, konversi lahan
pertanaman padi menjadi lahan pertanaman komoditas
lain yang bernilai jual lebih tinggi, serta menurunnya
investasi pemerintah dalam pencetakan sawah baru,
pembangunan sarana irigasi, dan menurunnya dana yang
tersedia untuk memelihara jaringan irigasi yang sudah
dibangun.
Belum berjalannya difersifikasi pangan
dengan baik.
• Kebanyakan petani menanam suatu komoditas dengan
pola monokultur, dan dilakukan secara terus-menerus,
sehingga apabila panen raya tiba harga komoditas
tersebut jatuh sehingga menyebabkan petani rugi.

Nur Khasanah - UJB


STRATEGI PENGEMBAGAN

AGROINDUSTRI PEDESAAN

Tujuan yang ingin dicapai dalam pengembangan agroindustri


pedesaan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat perdesaan melalui upaya peningkatan nilai
tambah dan daya saing hasil pertanian
Pengembangan agroindustry di pedesaan :
1. Mengembangkan orientasi dan kemampuan
kewiraswastaan di pedesaan perlu dilakukan
pengembangan
2. Kegiatan penyuluhan perlu dilengkapi dengan materi-
materi mengenai manajemen usaha dan mengadakan
penyesuaian terhadap materi-materi mengenai kegiatan
produksi
3. Mengembangkan kluster industri, yakni industri
pengolahan yang terintegrasi dengan sentra-sentra
produksi bahan baku serta sarana penunjangnya,

Nur Khasanah - UJB


4. Mengembangkan industri pengolahan skala rumah
tangga dan kecil yang didukung oleh industri
pengolahan skala menengah dan besar
5. Mengembangkan industri pengolahan yang punya daya
saing tinggi untuk meningkatkan ekspor dan memenuhi
kebutuhan dalam negeri

Nur Khasanah - UJB

Anda mungkin juga menyukai