Anda di halaman 1dari 60

Geografi

GEOGRAFI
PERTANIAN
PEMBANGUNAN PERTANIAN

DI INDONESIA

Sosialisasi KTSP
MASALAH PEMBANGUNAN
PERTANIAN DI INDONESIA
• Masalah teknologi
Belum berkembangnya secara baik teknologi di
bidang pertanian sehingga produk pertanian sangat
rendah. Diperkirakan kehilangan pendapatan dari
rendahnya produktifitas pertanian mencapai 200
triliun/tahun, belum termasuk perikanan dan
peternakan. Teknologi benih, pupuk, pengendali OPT,
teknologi budidaya, etknologi pasca panaen,
pengolahan, transportasi dan lain-lain sangat
terbatas pengembangan dan penerapannya.

Sriyanto_Geo.
Sosialisasi KTSP Pertanian
Masalah kelembagaan
Meskipun telah dikembangkan kelompok
tani sejak 3 – 4 dasar warsa yang lalu,
namun keefektifitasannya terhadap
peningkatan pendapatan dan
kesejahteraan petani belum memadai.
Kelembagaan mendukung pembangunan
pertanian seperti kelembagaan pasar,
kelembagaan keuangan, kelembagaan
komoditas, belum dapat secara baik
diakses oleh petani.
Sriyanto_Geo.
Sosialisasi KTSP Pertanian
Masalah permodalan
Di Indonesia belum ada institusi yang
menjamin pendanaan di sektor
pertanian. Di negara-negar lain sudah
memiliki bank pertanian. Lembaga
keuangan mikro yang diharapkan bisa
membantu petani belum berkembang
secara signifikan sehingga tidak
menjangkau petani secara
keseluruhan.

Sriyanto_Geo.
Sosialisasi KTSP Pertanian
MASALAH PENGOLAHAN DAN
PASCA PANEN
Nilai tambah hasil pertanian sesungguhnya berada pada
kegiatan hilir yaitu di industri pemasaran dan
pengolahan. Industri pengolahan skala besar banyak yang
undercapacity selain juga kekurangan bahan baku
komoditas pertanian yang mencukupi.

Sriyanto_Geo.
Sosialisasi KTSP Pertanian
Masalah kualitas Sumber
Daya Manusia (SDM)
Tingkat pendidikan para petani yang
sebagian bersar (lebih dari 80%).
Pengolahan usaha tani secara tradisional
menjadi indikasi dari dampak lemahnya
kualitas SDM masyarakat kita.
Pengolahan dan pemasaran produk hasil
yang rendah sehingga dikhawatirkan
tidak mampu atau kalah bersaing di
pasar bebas.
Sriyanto_Geo.
Sosialisasi KTSP Pertanian
MASALAH KOORDINASI
Pembangunan pertanian sebagai suatu system dari hulu sampai
hilir melibatkan banyak pihak. Sehingga dalam
pelaksanaannya memerlukan koordinasi yang efektif
antar system tersebut.

Sriyanto_Geo.
Sosialisasi KTSP Pertanian
MASALAH INFRASTRUKTUR
Karekteristik usaha dan produk pertanian memerlukan
dukungan infrastruktur yang memadai. Infrastruktur
sangat berpengaruh terhadap pembangunan pertanian
terhadap efisiensi, kehilangan hasil, kualitas produksi,
system tanam, produktifitas yang pada akhirnya
mempengaruhi pendapatan dan kesejahteraan petani.

Sriyanto_Geo.
Sosialisasi KTSP Pertanian
MASALAH INFORMASI

Perkembangan teknologi informasi belum banyak menyentuh


sector pertanian terutama di tingkat petani. Globalisasi
yang menghapus batas-batas geografi wilayah
menyebabkan arus informasi bergerak dengan cepat.

Sriyanto_Geo.
Sosialisasi KTSP Pertanian
Masalah perizinan

Di era otonomi saat ini sebagian besar


kewenangan diserahkan ke daerah,
namun juga masih sebagian menjadi
kewenagan pemerintah pusat. Ini yang
mengakibatkan sulitnya atau lamanya
memperoleh izin untuk melaksanakan
investasi di bidang pertanian.

Sriyanto_Geo.
Sosialisasi KTSP Pertanian
Masalah Lahan

Seperti diketahui bahwa 50% petani


Indonesia memiliki lahan dengan luas
kurang dari 0,5 ha. Bahkan sebagian
besar di antara mereka kurang dari
0,25 ha.

Sriyanto_Geo.
Sosialisasi KTSP Pertanian
SYARAT POKOK PEMBANGUNAN
PERTANIAN

Sriyanto_Geo.
Sosialisasi KTSP Pertanian
1. TEKNOLOGI YANG SELALU
BERUBAH
• untuk mendapatkan produktivitas yang lebih baik dan
mendapatkan cara yang lebih efisien
• perubahan teknologi yang digunakan tetap mengacu pada
kesesuaian daya dukung dan kemampuan daerah usaha tani
berada

Sriyanto_Geo.
Sosialisasi KTSP Pertanian
SUMBER TEKNOLOGI BARU
PETANI BISA
• teknik kerja yang BERASAL
dilakukan DARI:
petani daerah lain
• mendatangkan dari daerah lain (ciri usahanya hampir sama)
• dari percobaan/penelitian yang dilakukan secara terarah
(pusposefil experimentation).

Sriyanto_Geo.
Sosialisasi KTSP Pertanian
2. TERSEDIANYA SARANA PRODUKSI
• efektifitas dari segi teknis (mudah diaplikasikan dan besar manfaatnya)
• mutu atau kualitas dapat dipercaya.terjamin
• harganya tidak mahal (terjangkau)
• tersedia setiap waktu (ketika petani memerlukannya)
• tersedia dalam ukuran atau takaran yang sesuai

Sriyanto_Geo.
Sosialisasi KTSP Pertanian
3. PEMASARAN HASIL USAHA
PERTANIAN
• Baik yang bersifat domestik (lokal) maupun bersifat luar
negeri (ekspor)
• Petani perorangan tidak mempunyai alat transportasi yang
bisa menjangkau pasaran tersebut
• Perlu sistem perdagangan yang mmendukung pemasaran
hasil pertanian

Sriyanto_Geo.
Sosialisasi KTSP Pertanian
FUNGSI SISTEM PERDANGANGAN
YANG BAIK
• pengangkutan (transportation) hingga ke pasar-pasar di kota besar dan
ekspor;

• penyimpanan (storage), untuk melindungi hasil-hasil pertanian secara


baik dan aman serta menghindari kerusakan dan kebusukan;

• pengolahan (processing), pengolahan lebih lanjut dari hasil pertanian


mentah (segar) menjadi produk-produk olahan;

Sriyanto_Geo.
Sosialisasi KTSP Pertanian
LANJUTAN

• pembiayaan (financing), mencakup penciptaan nilai tambah hasil-hasil


pertanian untuk mendapatkan pangsa pasar dan harga yang lebih baik;

• pengelolaan (management of market), mencakup pengaturan


pengiriman barang (produk pertanian, baik mentah maupun olahan)
ke berbagai tempat pada waktu yang tepat.

Sriyanto_Geo.
Sosialisasi KTSP Pertanian
4. PERANGSANG PRODUKSI BAGI PETANI

5. TRANSPORTASI

Sosialisasi KTSP
STRATEGI PEMBANGUNAN PERTANIAN

Sriyanto_Geo.
Sosialisasi KTSP Pertanian
KARAKTERISTIK PERTANIAN
INDONESIA

• lebih dari 80% dikembangkan oleh petani, nelayan,


dan peternak kecil, yang bertempat tinggal
terpencar ataupun terpencil di pedesaan.
• Teknologi di tingkat petani sebagian besar masih
tradisional, tingkat pengetahuan petani, akses
kelembagaan pemasaran, teknologi, modal, dan
informasi yang masih sangat rendah
• Kondisi infrastruktur pada wilayah pengembangan
terutama di kawasan timur Indonesia masih
sangat terbatas baik jumlah maupun mutunya.

Sriyanto_Geo.
Sosialisasi KTSP Pertanian
Lanjutan

• Sebagian besar produk pertanian


diperdagangkan masih dalam bentuk segar,
belum diolah (setengah jadi) dengan tingkat
mutu hasil yang belum memadai.
• Produk hasil pertanian masih bersifat
musiman sehingga kontinuitas suplai tidak
terjamin terutama untuk pasar ekspor.
• Harga hasil pertanian yang fluktuatif, nilai
tambah lebih banyak dinikmati oleh sektor
industri dan distribusi

Sriyanto_Geo.
Sosialisasi KTSP Pertanian
Lanjutan

• Pemilikan lahan yang sempit terutama di Jawa,


dan semakin meningkatnya jumlah buruh.
• Sebagian tanaman pertanian (karet, kopi,
kelapa, dan lain-lain) telah berusia tua yang
memerlukan peremajaan, dan populasi ternak
besar betina yang menurun.
• Potensi sumber daya laut terutama kawasan
ZEE yang dikelola baru mencapai 35%,
sementara surnber daya perairan darat belum
dikembangkan secara optimal.

Sriyanto_Geo.
Sosialisasi KTSP Pertanian
LANJUTAN

• Manajemen pengolahan agribisnis di Indonesia


sangat beragam dengan melibatkan berbagai
instansi/departemen pernerintah.
• Perencanaan pembangunan pertanian masih
bersifat parsial lebih berfokus pada program
yang tercermin lam APBN setiap tahun.
• Data dan informasi yang maih lemah,
mempersulit perencanaan, terutama data
mengenai potensi riil lahan, perairan darat,
ternak supply dan demand, serta teknologi
kelembagaan

Sriyanto_Geo.
Sosialisasi KTSP Pertanian
LANJUTAN

• Hasil-hasil pertanian yang bersifat voluminous,


menyebabkan resiko bagi petani yang sangat tinggi dan
belum diasuransikan.
• Kelembagaan ekonomi, kelembagaan petani dan
kelembagaan komoditas yang belum berkembang
seperti pasar, lembaga keuangan, lembaga distribusi,
dan lembaga lain masih terbatas jumlah dan mutunya
di pedesaan, sehingga proses distribusi perdagangan
hasil pertanian belum efisien

Sriyanto_Geo.
Sosialisasi KTSP Pertanian
STRATEGI
PEMBANGUNAN
PERTANIAN KE
DEPAN

Sriyanto_Geo.
Sosialisasi KTSP Pertanian
LANGKAH-LANGKAH
STRATEGIS
• Memposisikan Pertanian sebagai Leading Sektor dalam
Pembangunan nasional
• Konsolidasi kelembagaan, Restrukturisasi, dan Reorganisasi
• Memperkuat Data Base, Potensi Sumber Daya Nasional
untuk Pembangunan
• Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia

Sriyanto_Geo.
Sosialisasi KTSP Pertanian
LANJUTAN

• Konsolidasi Pemilihan dan Distribusi Faktor Produksi


terutama Lahan
• Pengembangan Teknologi Berwawasan Lingkungan
• Desentralisasi Perencanaan untuk Mengisi dan Mernbangun
serta Memperkuat Otonomi Daerah
• Pembangunan Komoditas Strategis

Sriyanto_Geo.
Sosialisasi KTSP Pertanian
LANJUTAN

• Pengembangan Kelembagaan dan Asosiasi Petani


• Pengembangan Koperasi, UKM, dan Kemitraan
• Pengembangan Jaringan Sistem Informasi
• Pengembangan Industri Berbasis Pertanian
• Pengembangan Market Intelligence
• Penguatan Posisi Indonesia di lembaga WTO
• Penguatan Politik Pertanian Indonesia

Sriyanto_Geo.
Sosialisasi KTSP Pertanian
selesai

Sriyanto_Geo.
Sosialisasi KTSP Pertanian
PROGRAM PEMBANGUNAN
PERTANIAN DI INDONESIA
Peningkatan Produksi
Tujuan
⚫ Mewujudkan swasembada dan ketahanan
pangan nasional, khususnya beras.
⚫ Meningkatkan volume ekspor hasil-hasil
pertanian, sekalligus substitusi impor.
⚫ Menyediakan bahan baku industri
pengolahan.
⚫ Mewujudkan diversifikasi pangan dan gizi
Peningkatan SDM
⚫ Pelatihan petani dan pelaku agribisnis.
⚫ Penataan tenaga dan sistern penyuluhan
⚫ Perdagangan dan studi banding
⚫ Pengembangan inkubator. agribisnis
⚫ Sosialisas program dan kebijaksanaan bagi
instansi mitra pertanian
⚫ Penguatan tenaga-tenaga peneliti terutama di
bidang pemuliaan, budi daya, bioteknologi,
pascapanen, mutu hasil, dan lain-lain
Program Pengambangan sarana
dan prasarana
⚫ Pembangunan sarana prasarana yang
merupakan kebutuhan dasar, urgen dan
mendesak.
⚫ Rehabilitasi sarana dan prasarana dalarn
rangka optimalisasi.
⚫ Memobilisasi sarana dan prasarana sehingga
lebih efektif, optimal dan merata ke seluruh
wilayah.
⚫ Mengembangkan sistem informasi yang dapat
diakses oleh semua instansi agribisnis.
⚫ Peningkatan mutu dan modernisasi sarana dan
prasarana yang ada.
Program Pengembangan usaha
⚫ Pembinaan teknis dan manajemen petani dan
pelaku agribisnis.
⚫ Pengernbangan skim-skim kredit pertanian yang
memenuhi karakteristik agribisnis, termasuk
pengembangan Bank Pertanian.
⚫ Pengembangan jaringan pasar hasil-hasil pertanian
sampai di tingkat pedesaan (misalnya terminal
agribisnis).
⚫ Pengembangan dan pembinaan sistem mutu hasil.
pertanian.
⚫ Pengembangan asosiasi-asosiasi komoditas,
asosiasi profesi dan assosiasi lainnya.
⚫ Pengembangan kelembagaan petani, kelernbagaan
ekonomi dan kelembagaan pembiayaan dan
koperasi pertanian.
⚫ Memperkuat kerjasama regional dan internasional.
Program pengembangan teknologi
dan rekayasa pertanian
⚫ ditujukan untuk mengembangkan
teknologi budi daya, bioteknologi,
pengembangan varietas baru, teknologi
pengolahan hasil, teknologi pasca panen,
rekayasa kelembagaan, rekayasa genetik,
teknologi komunikasi dan sistem informasi
pertanian teknologi karantina, teknologi
pengembangan mutu hasil, dan lain-lain.
Langkah-langkah yang dilakukan:
1.Pengembangan penelitian terapan, spesifik
lokasi.
2.Pengembangan penelitian teknologi biologi
(Bioteknologi), sosial cell, hydro dan
aerophonik.
3.Distribusi dan sosialisasi hasil-hasil
penelitian.
4.Penguatan sarana dan prasarana penelitian.
5.Koordinasi penelitian.
6.Peningkatan jumlah dan mutu peneliti.
Program Penataan Aset dan
Kelembagaan Pertanian
⚫ ditujukan untuk perluasan lahan pertanian,
tata ruang wilayah pertanian, penataan
kelembagaan pertanian, penataan pola
distribusi sarana produksi agribisnis
terutama benih, pupuk, alat dan mesin
pertanian, penataan BPP, BIPP terutama
mengisi otonomi dati II.
Meliputi antara lain:

1 . Inventarisasi dan pemetaan aset dan


faktor produksi pertanian, baik jumlah,
mutu, lokasi dan sifatnya.
2. Pengadaan dan redistribusi/relokasi aset
dan kelembagaan untuk mendorong
optimalisasi, efektivitas, dan efisiensi.
3. Modemisasi aset dan kelembagaan
pertanian.
Program peningkatan nilai tambah,
daya saing, distribusi, dan
pemasaran
⚫ dirnaksudkan untuk meningkatkan nilai
tambah hasil pertanian melalui
pengolahan/industrialisasi, penanganan,
pascapanen, penyimpanan, pengangkutan
dan distribusi yang lebih baik dan modern
⚫ Perbaikan dan peningkatan mutu produk,
kepastian/jaminan hak atas proses dan
produksi, pengembangan jaringan
distribusi dan pemasaran
Kegiatan meliputi:
⚫ Penanganan pascapanen.
⚫ Pengembangan dan pembinaan unit-unit
pengolahan/industri pengolahan sampai
pada final product.
⚫ Pengembangan tempat-tempat
penyimpanan, baik dalam bentuk gudang,
cool room, sylo, dan lain-lain.
⚫ Pengembangan jaringan pasar baik
secara fisik maupun sistem on line.
lanjutan
⚫ Pemberian hak paten bagi proses dan
produk yang dihasilkan.
⚫ Pengembangan lembaga sentifikasi dan
akreditasi produk pertanian.
⚫ Pengembangan trading house, market
intelligent, penetrasi pasar, promosi, misi
dagang dan sejenisnya.
⚫ Penciptaan iklim kondusif
Pengelolaan sumber daya yang
berhasil untuk usaha pertanian guna
membantu kebutuhan manusia yang
berubah sekaligus mempertahankan
atau meningkatkan kualitas
lingkungan dan melestarikan sumber
daya alam.
Syarat pertanian berkelanjutan
 Mantap secara ekologis
 Bisa berlanjut secara ekonomis
 Adil
 Manusiawi
 Luwes
Mantap secara ekologis
 Kualitas sumber daya alam dipertahankan dan
kemampuan agroekosistem secara keseluruhan
(manusia, hewan, tanaman dan organisme)
ditingkatkan.
Bisa berlanjut secara ekonomis
 Petani bisa cukup menghasilkan untuk pemenuhan
kebutuhan dan/atau pendapatan sendiri serta
mendapatkan penghasilan yang mencukupi untuk
mengembalikan tenaga dan biaya yang dikeluarkan.
Adil
 Sumber daya alam dan kekuasaan didistribusikan
sedemikian rupa sehingga kebutuhan dasar semua
anggota masyarakat terpenuhi dan hak-hak mereka
dalam penggunaan lahan, modal yang memadai,
bantuan teknis serta peluang pemasaran terjamin.
Manusiawi
 Bahwa semua bentuk kehidupan (tanaman, hewan
dan manusia) harus dihargai.
Luwes
 Masyarakat pedesaan mampu menyesuaikan diri
dengan perubahan kondisi usaha tani yang terus
berlanjut, seperti perubahan jumlah penduduk,
kebijakan, permintaan pasar.
Perubahan sistem pertanian
daerah tropis
 Penggunaan input luar secara besar-besaran (HEIA)
 Pemanfaatan sumber daya lokal yang semakin intensif
dengan sedikit atau sama sekali tak menggunakan
input luar, hingga terjadi degradasi sember daya alam
(LEIA)
1) Penggunaan input luar secara
besar-besaran
 Tergantung pada input kimia buatan, benih hibrida,
mekanisasi, dan irigasi.
 Menggunakan sumber-sumber yang tak dapat diperbarui.
 Berorientasi pasar dengan modal besar.
 Diusahakan pada daerah dengan kondisi ekologi relatif
seragam
 Mudah dalam penyaluran, penyuluhan, dan pemasaran
(transportasi baik).
2) Bentuk pertanian dengan input
luar rendah
 Diterapkan pada daerah yang kompleks dan
rentan resiko.
 Lingkungan fisik tidak memungkinkan untuk
pemanfaatan input luar secara luas.
 Seringkali menggunakan pestisida dan pupuk
buatan dalam jumlah rendah (sporadis).
 Produksinya tertinggal jauh dibanding jumlah
penduduk.
gembangan RPP

AGRIBISNIS

Sriyanto_Geo.
Sosialisasi KTSP Pertanian
Tantangan & Prospek
Pembangunan Agribisnis

Rendahnya pendapatan petani atau


penduduk pedesaan
Dukungan dana dari perbankan yang masih
kurang
Pendekatan terpadu yang utuh
Kesenjangan antar wilayah maupun di antara
masyarakat pedesaan

2 Sosialisasi
Sriyanto_Geo.
KTSP Pertanian
Tujuan Agribisnis

menarik dan mendorong sistem pertanian;


menciptakan struktur perekonomian
tangguh, efisien, dan fleksibel;
menciptakan nilai tambah;

menciptakan lapangan kerja;

memperbaiki pembagian pendapatan.


3 Sosialisasi
Sriyanto_Geo.
KTSP Pertanian
Faktor strategis
agribisnis/agroindustri

Lingkungan strategis.

Permintaan.

Sumber daya.

Ilmu pengetahuan dan teknologi


4 Sosialisasi
Sriyanto_Geo.
KTSP Pertanian
Sistem agribisnis

5 Sosialisasi
Sriyanto_Geo.
KTSP Pertanian
Ruang Lingkup Agroindustri

Industri pengolahan hasil pertanian dalam


bentuk setengah jadi dan produk akhir (minyak
kelapa sawit, industri pengolahan karet).
Industri penanganan hasil pertanian segera
(industri pembekuan ikan)
Industri pengadaan sarana produksi pertanian
(pupuk, pestisida).
industri pengadaan alat-alat pertanian.

6 Sosialisasi
Sriyanto_Geo.
KTSP Pertanian
Kenapa perlu di Indonesia?

memiliki keterkaitan (linkages) yang besar


Memiliki nilai produk yang lebih tinggi
bersifat resource base industri
menggunakan input yang renewable
menghasilkan devisa nonmigas
Agroindustri/agribisnis berbasis di pedesaan
7 Sosialisasi
Sriyanto_Geo.
KTSP Pertanian
Selesai

8 Sosialisasi
Sriyanto_Geo.
KTSP Pertanian

Anda mungkin juga menyukai