Anda di halaman 1dari 4

TUGAS EKONOMI PERTANIAN

Nama : Febi Silvia Lestari

Nim : D1A1 18 099

Kelas : Agribisnis-C

Identifikasi Karakteristik Pertanian Indonesia dan Permasalahan-Permasalahan


Pertanian yang Indonesia Hadapi Serta alasan Mengapa Hal itu Menjadi Masalah.

a) Identifikasi Karakteristik Pertanian Indonesia


Pertanian Indonesia memiliki karakteristik yaitu :
 Lahan usaha taninya terpencar-pencar. Lahan usaha pertanian di Indonesia
kebanyakan terletak di daerah-daerah pedesaan. Sehingga lokasi antar daerah satu
dengan daerah yang lainnya akan berpengaruh terhadap transportasi yang tinggi yang
akan mengakibatkan harga dari produk tersebut menjadi tinggi pula. Dengan adanya
daerah yang terpencar-pencar maka kesulitan dalam mengaksespun akan terganggu.
 Luas lahan usaha taninya sempit. Selain lahan yang terpencar-pencar, lahan usaha
yang digunakan juga sempit-sempit. Hal ini karena banyak pembuakaan lahan yang
digunakan untuk bisnis industri. Seperti halnya pembuatan hotel, yang mana tentunya
hasil dari bisnis tersebut jauh lebih menjanjikankeuntungannya dari pada dijadikan
area persawahan. Sehingga petanian kalah dengan sektor-sektor yang besar.
 Agroklimatnya berbeda-beda. Di Indonesia walaupun memliki 2 iklim akan tetapi
dalam suatu daerah akan memiliki tingkat iklim yang berbeda-beda dalam satu
waktu. Karena topografi di daerah tesebut berbeda-beda antara daerah satu dengan
daerah yang lainnya. Selain itu walaupun mengalami iklim yang sama tetapi tingkat
cuaca pada suatu daerah itu akan berbeda-beda.
 Kesuburan tanah yang berbeda-beda. Dengan tingkat agroklimat yang berbeda-beda
maka kesuburan tanah yang satu dengan yang lainnya juga akan berbeda-beda.
Karena iklim juga mempengaruhi tingkat kesuburan tanah.
 Penerapan teknologi daam bidang pertanian yang masih rendah. Teknologi yang
berkembang di Indonesia tidak seperti di negara-negara maju. Perkembangan
teknologi di sini masih tergantung sangat lambat sehingga juga akan berpengaruh
dari tingakt produksi yang dihasilkan. Selain itu juga penerapan teknologi yang
modern saat ini juga harus lebih memerhatikan topografi yang ada sehingga tidak
salah dalam penerapan teknologi itu.
 Ketersediaan sarana produksi secara kontinue masih terbatas. Keadaan di Indonesia
ini tentang tersedianya sarana produksi di suatu daerah-daerah yang membutuhkan
input dalam kegiatan pertanian masih tergolong rendah karena masih ditemukan di
berbagai daerah yang masih kekurangan akan sarana produksi, baik berupa pupuk,
bibit, teknologi dan semua yang berkaitan dengan faktor produksi. Masyarakat
Indonesia masih menggantungkan daerah lain untuk bisa mendapatkan sarana
produksi secara kontinue.
 Efesiensi proses produksi yang dihasilkan belum efesien. Hasil dari produk pertanian
sendiri belum bisa mencapai hasil yang maksimal, karena dari proses produksi
sendiri belum bisa berjalan dengan efesien
 Tingkat kehilangan hasil produksi pada saat panen tergolong cukup tinggi (5-10%).
Maksudnya ketika pada proses pemanenan seperti halnya dalamproses perontokan
gabah dari batangnya, masih saja ada gabah yang tercecer di tanah sehingga tidak
dapat diambil. Dengan halnya seperti  itu maka hasil pertanianpun akan bekurang.
 Ketersediaan pasar untuk hasil produksi masih terbatas. Di dalam pasar untuk
memasarkan hasil-hasil pertanian masih harus mengetahui budaya, selera, ataupun
sosial dari masyarakat tersebut. Sehingga dalam pertanian untuk pemasaran terlebih
dahulu memerhatikan pangsa pasar, dan budaya yang ada. Sehingga keberadaan
pasar untuk usaha-usaha tani bisa terlihat lebih nyata.
 Kualitas dan jumlah produk bentuk yang dihasilkan beragam. Hal-hal yang
berpengaruh pada kualitas produk yang dihasilkan adalah karena kualitas bahan baku
yang dipakai, SDM yang melakukan kegiatan pengolahan, modal, sarana maupun
teknologi yang digunakan akan berpengaruh terhadap kualitas dan jumlah yang
dihaslikan. Padahal di Indonesia terdapat beragam bahan baku yang digunakan,
tingkat SDM yang berbeda dan faktor yang lainnya sehingga hasil produk yang
dihaslikan pun akan beraneka ragam pula.
 Pada umumnya harga produk yang dihasilkan rendah. Rendahnya harga produk
biasanya sering terjadi apabila saat panen raya. Karena komoditas yang dihasilkan
lebih banyak sehingga harga dari produk itu akan turun. Akan tetapi apabila dalam
suatu musim dengan adanya penanaman yang berbeda-beda mungkin dari harga
pertanian tidak akan naik pasang surut, karena kebanyakan masyarakat Indonesia
sebagian besar menanam dengan komoditas yang sama seperti padi.
 Pengolahan hasil produk pertanian belum memadai. Dalam pengolahan hasil
pertanian tidak hanya dipengaruhi dari teknologi yang dipakai, akan tetapi juga
kualitas dari komoditas yang diolah. Sehingga dapat dismpulkan bahwa pengolahan
dapat berjalan dengan baik apabila teknologi yang digunakan juga memadai dan
komoditas yang diolah juga bagus sehingga akan menghasilakn suatu produk yang
bagus dar berkualitas serta dapat terjangkau oleh masyarakat.
 Sarana transportasi untuk mendistribusikan hasil pertanian belum memadai.
Ketersediaan akan sarana transportasi menjadi penghalang karena jarak antara
pendistribusian dengan tempat tujuan sangat jauh sehingga dengan sifat hasil
pertanian yang mudah rusak dan tidak tahan lama akan menjadi masalah. Untuk perlu
adanya inovasi terbaru dalam pembuatan sarana transportasi yang lebih baik,
mungkin dengan pembuatan tol di berbagai daerah.
 Tingkat pendidikan pelaku utama (petani) masih tergolong rendah. Kebanyakan
petani Indonesia memiliki pendidikan yang rendah. Mereka hanya mengandalkan
ilmu pertaniannya bersumber dari nenek moyang mereka. Sehingga tingkat
inovasinya menjadi rendah. Dan sifat patron cliennya masih melekat kuat.
 Pada masyarakat pertanian di Indonesia pada umumnya masih terikat pada patron
clien. Patron clien merupakan karakteristik petani dari zaman dahulu hingga sekarang
yang tidak pernah berubah. Maksud dari patron clien disini adalah apabila seseorang
yang telah berhasil dalam melakukan suatu penelitian maka masyarakat akan
mengikuti seseorang tersebut sampai kapanpun. Sehingga tidak ada inovasi yang
ditimbulkan, malahan petani dapat saja berfikiran yang sebaliknya, yaitu bermaksud
baik akan tetapi tidak berhasil dalam melakukannya.
 Petani pada umumnya memiliki posisi tawarnya lemah. Lemahnya posisi tawarnya
petani disebabkan karena kurangnya akses pasar, informasi pasar dan permodalan
yang kurang memadai. Sehingga petani kesulitan untuk menjual hasil produksinya
karena tidak memiliki jalur pemasaran sendiri. Akibatnya petani menggunakan
sistem tebang jual dengan prosentase tertentu hasil produksi menjadi milik tengkulak
 Petani pada umumnya hanya bisa menerima price taker. Artinya bahwa petani hanya
bisa menerima harga yang telah ditentukan oleh para produsen dan keseluruhan para
pembeli. Sehingga para petani tidak bisa menentukan harga produknya sendiri. Hal
inilah yang dapat menimbulkan kerugian pada petani karena petani tidak bisa untuk
menentukan nasibnya sendiri untuk hasil produksinya.
 Keinginan untuk berprestasi dari petani tergolong rendah karena masih berfikir
tradisional. Hal ini dapat terjadi karena fikiran para petani masih terikat pada patron
clien. Sebagai contonya, petani telah diajari dengan sistem pertanian legowo 2-1, 3-1
atau 4-1 dengan jarak tanam tertentu. Pada saat itu petani telah mendapatkan hasil
panen maksimal dibanding dengan panen-panen yang telah dilakukan dulunya.
Sehingga mereka berfikiran bahwa sawah yang ditanami dengan jarak tanam yang
senggang saja bisa panen banyak, apalagi jika ditanam lebih banyak lagi. Hal inilah
karena inovasi yang salah karena rendahnya pendidikan menyebabkan jatuhnya nilai
panen pada saat itu.
b) Permasalahan-Permasalahn Pertanian Indonesia
Dilihat dari karakteristik pertanian di Indonesia yang seperti itu maka dapat
disimpulkan bahwa keadaan pertanian di Indonesia belum bisa untuk berjalan secara
maksimal sehingga menimbulkan Masalah pertama adalah permodalan, kedua lahan
makin sulit, ketiga teknologi pertanian modern, keempat persoalan pupuk,
dan kelima soal pemasarannya.
c) Alasan Permasalahan di Atas Menjadi Masalah Utama pada Sektor Pertanian
Indonesia
 Permodalan dimana hal ini di sebabkan oleh kurang maksimalnya kredit usaha rakyat
dalam mengelolah pertanian selain itu perbankan tidak mau menyalurkan kredit
karena petani tidak punya agunan, penghasilan yang tidak tetap dan tidak adanya
sertifikat kepemilikan tanah yang bisa di jadikan jaminan kreditan sehingga petani
sulit mendapatkan modal, 
 Lahan makin sulit disebabkan lahan usaha taninya terpencar-pencar. Lahan usaha
pertanian di Indonesia kebanyakan terletak di daerah-daerah pedesaan. Dengan
adanya daerah yang terpencar-pencar maka kesulitan dalam mengaksespun akan
terganggu. Selain lahan yang terpencar-pencar, lahan usaha yang digunakan juga
sempit-sempit. Hal ini karena banyak pembuakaan lahan yang digunakan untuk
bisnis industri. Seperti halnya pembuatan hotel, yang mana tentunya hasil dari bisnis
tersebut jauh lebih menjanjikankeuntungannya dari pada dijadikan area persawahan.
Sehingga petanian kalah dengan sektor-sektor yang besar, 
 Teknologi pertanian modern diindonesia teknologi pertaniannya masih di banyak
menggunakan teknologi konvensional karena banyaknya lahan pertanian yang
terdapat di daerah-daerah pertanian, 
 Persoalan pupuk disebabkan oleh kurang tersalurnya pupuk subsidi yang
menyebabkan kelangkaan pupuk subsidi dikalangan petani, dan 
 Soal pemasarannya disebabkan oleh lokasi antar daerah satu dengan daerah yang
lainnya akan berpengaruh terhadap transportasi yang tinggi yang akan
mengakibatkan harga dari produk tersebut menjadi tinggi pula. Dengan adanya
daerah yang terpencar-pencar maka kesulitan dalam mengaksespun akan terganggu.
Selain itu Sarana transportasi untuk mendistribusikan hasil pertanian belum
memadai. Ketersediaan akan sarana transportasi menjadi penghalang karena jarak
antara pendistribusian dengan tempat tujuan\ sangat jauh sehingga dengan sifat hasil
pertanian yang mudah rusak dan tidak tahan lama akan menjadi masalah. Untuk perlu
adanya inovasi terbaru dalam pembuatan sarana transportasi yang lebih baik,
mungkin dengan pembuatan tol di berbagai daerah.

Anda mungkin juga menyukai