Anda di halaman 1dari 14

PROBLEM KRISIS

MANUSIA
KONTEMPORER
Fitriyani (3321019) || Isnaini Rosyida (3321043)
PROBLEM KRISIS MANUSIA
KONTEMPORER
Krisis Spiritual dan Krisis Eksistensial
Manusia Kontemporer

Tantangan Etika Global dan


KONTEN Krisis Lingkungan

Tasawuf Sebagai Solusi Krisis


Manusia Kontemporer
KRISIS SPIRITUAL DAN
KRISIS EKSISTENSI

Krisis spirirual adalah sakitnya sifat kerohanian yang ada dalam


diri manusia, dimana ada sebuah pengingkaran, penghancuran
dan penafikan unsur-unsur ketuhanan yang ada dalam diri
manusia.

Sementara itu, krisis eksistensia adalah Kondisi dimana


manusia mempertanyakan tentang keberadaannya, untuk apa
dia hidup, manusia tidak menemukan makna dan tujuan
hidupnya.
Penyebab krisis spiritual dan eksistensi
manusia kontemporer
Kegagalan peradaban
karena kesalahan prinsip
yang melandasi gerakan
Renaissance renaissance, yaitu rinsip
riset dan
rasionalisme dan
sains modern yang merusak manusia telah
empirisme
Riset Sains
yang totalitarian.
pandangan manusia modern
kehilangan pengetahuan
adalah dualisme langsung tentang diri
Modern jasmani-rohani Descartes,dan
yangkeakuan yang
kemudian diperparah dengan senantiasa
Kehilangan teori evolusi dimilikinya, karena ia
pengetahuan bergantung pada
langsung pengetahuan eksternal
Penyebab yang tidak
langsung berhubungan
Krisis dengan dirinya (akal dan
indera)
manusia modern memandang bahwa
dunia ini tidak memiliki
dimensi transedental dan segala
Krisis spiritual sesuatu yang tidak dapat dibuktikan
dengan
sains modern diabaikan dan dianggap
tidak ada
Bentuk
krisis
manusia modern hidup di pinggir
lingkaran eksistensinya, dan mereka
Krisis melupakan pusat eksistensinya (ruh
dalam dirinya). Sehingga alienasi
eksistensial manusia semakin melebar dan manusia
melupakan sipat manusia yang abadi
(fitrah).
Upaya dalam mengatasi krisis spiritual dan
eksistensi manusia kontemporer
manusia modern menggemcarkan
gerakan agar mereka
mengendalikan nafsu dan menjadi
Kesadaran humanis yang rasional dan respect
kepada
alam.
Kesadaran akan spirit dan eksistensi manusia yang sesungguhya dan
Upaya mengenal dirinya untuk mengenal tuhannya dapat dicapai dengan
jalan tasawuf melalui latihan spiritual dalam maqamat dan ahwal.
Mengenal diri sendiri merupakan cara
untuk dapat mengenal dan
merasakan keberadaan Tuhan.
Mengenal Diri Sehingga manusia akan Mengetahu
dan kembali kepada fitrahnya (sifat
yang abadi)
Tantangan Etika Global dan Krisis
Lingkungan

Ruhani
Korelasi antar komponen
jiwa atau ruh merupakan bentuk bagi jasad di satu pihak dan
jauhar ruhani di lain pihak. Ruh selalu bekerja melalui jasad dan
jasad membentuk sasaran ruh. Ruh atau jiwa tidak akan ada
jika jasad tidak bersedia menerimanya.
Implikasi Krisis Spiritual terhadap Krisis
Lingkungan

Ruhani
What is this??

Jasad Jism Jiwa Al-Nafs


Tasawuf Untuk Solusi Krisis Manusia
Kontemporer
Alfarabi

jasad adalah komponen yang berasal dari alam yang ruh (jiwa) adalah komponen yang
mempunyai bentuk, rupa, kualitas, kadar, gerakan dan berasal dari alam perintah (alam khaliq) yang mempunyai
terdiri atas organ. sifat berbeda dengan jasad manusia, hal ini karena jiwa
adalah ruh dari perintah tuhan walaupun tidak menyamai
dzat-Nya

Al Ghazali

jasad adalah komponen yang dapat bergerak, memiliki jiwa atau ruh dapat berpikir, mengingat,
rasa, berwatak gelap dan kasar, serta tidak berbeda mengetahui, dan sebagainya. Jiwa merupakan unsur
dengan benda lain rohani sebagai
penggerak jasad untuk melakukan tugasnya.

Ibnu Rusyd

jasad adalah komponen materi. jiwa merupakan kesempurnaan awal bagi jasad alami
yang
organik. Kesempurnaan awal ini karena jiwa dapat
dibedakan dengan
kesempurnaan lain yang merupakan pelengkap dirinya.
Istilah "jasad" disepadankan dengan kata "jism" dan "jasmani". Jika ditelusuri
pandangan Alquran mengenai potensi jasad manusia, dapat dicari
melalui kata al-jism

Sementara itu, Nafs dalam khazanah islam memiliki banyak pengertian.


Nafs dapat berarti jiwa (soul), nyawa, ruh, konasi yang berdaya syahwat dan
ghadab, kepribadian, dan substansi psikofisik manusia.
Di dalam al-quran, nafs disebutkan sebagai berikut:
berhubungan dengan nafsu keinginan (QS. Yusuf: 53); kedua, nafs
berhubungan dengan nafas kehidupan (QS. Ali Imran:185, al-Anbiya: 35);
ketiga, nafs berhubungan dengan jiwa; dan keempat nafs
berhubungan
dengan diri manusia (QS. al-An’am: 164)
Korelasi antar komponen
Adapun an-nafs, ruh, al-qalb (kalbu) dan al-‘aql (akal). Empat
istilah tersebut mempunyai hubungan yang erat sekali.
sebagaimana disebutkan di awa tadi bahwa ruh sebagai alat
untuk membuat manusia bisa hidup, akal sebagai alat
penimbang dalam menghadapi sesuatu, nafsu sebagai alat
pendorong dan qalbu sebagai alat pemutus.
Terimakasih
ayoo diskusi
Fitriyani (3321019) || Ahmad Kukuh Prasetya (3321041)

Anda mungkin juga menyukai