Anda di halaman 1dari 36

MASALAH DALAM

STRUKTUR SOSIAL

HARI SISWANTO, S.Pd


GURU SOSIOLOGI
SMA NEGERI 1 LAWANG
KONSEKUENSI BENTUK
STRUKTUR SOSIAL TERHADAP
KONFLIK DAN INTEGRASI

Menganalisis konsekuensi perubahan struktur sosial:


 Mendiskripsikan berbagai konsekuensi diferensiasi
dan stratifikasi sosial
 Mendiskripsikan berbagai konsekuensi dari
perubahan konsolidasi dan interseksi terhadap
diferensiasi dan stratifikasi sosial
 Memberikan gagasan langkah penanganan sosial
budaya menuju integrasi sosial
Konsekuensi Stuktur sosial
Ketidak samaan sosial yang terlalu tajam dapat menimbulkan
konflik, tetapi melalui interseksi, konsolidasi, dan mutual
akulturasi dapat diarahkan menuju integrasi masyarakat.

KONFLIK SOSIAL
Konsekuensi Stuktur sosial
 Konflik sosial:
Konflik sosial adalah gambaran tentang terjadinya
pemaksaan, perselisihan, ketegangan atau
pertentangan dalam masyarakat akibat pengaruh
adanya perbedaan-perbedaan tertentu dalam
masyarakat.

Faktor Penyebab Konflik sosial:


 Perbedaan antara anggota masyarakat
 Perbedaan pola kebudayaan
 Perbedaan status sosial
 Perbedaan kepentingan antar anggota masyarakat
 Terjadinya perubahan sosial
Konsekuensi Stuktur sosial
Fungsi Konflik sosial:
 Positif: konflik yang terjadi dapat mengarah pada perbaikan
struktur dan sistem sosial.
 Negatif: pertentangan yang terjadi diakhiri dengan
perpecahan atau disintegrasi.

NEGATIF
(Perpecahan)

KEMAJEMUKAN KONFLIK AKOMODASI PERUBAHAN


MASYARAKAT SOSIAL (Penyelesaian SOSIAL
sementara)

POSITIF
(Kerja sama)
Konsekuensi Stuktur sosial
Untuk mencapai integrasi dalam suatu masyarakat majemuk, perlu
ditumbuhkan konsensus nasional dan pengembangan peranan struktur
masyarakat yang bersifat saling menyilang (cross-cutting affiliations)

INTEGRASI SOSIAL
Konsekuensi Stuktur sosial
 Integrasi sosial:
Integrasi sosial merupakan wujud dari pengaruh
kemajemukan masyarakat yang merupakan
pembauran warga masyarakat menjadi kesatuan
yang utuh dan bulat ke dalam satu kesatuan sosial

Proses Sosial akomodatif:


 Kerjasama Spontan (spontaneous cooperation)
 Kerjasama Langsung ( directed cooperation)
 Kerjasama Kontrak ( contractual cooperation)
 Kerjasama Tradisional (traditional cooperation)
Konsekuensi Stuktur sosial
Hasil positif dari proses kerjasama adalah adalah
terwujudnya integrasi sosial.

IDIOLOGI

POLITIK

EKONOMI
KEMAJEMUKAN KERJA INTEGRASI
MASYARAKAT SAMA SOSIAL
SOSIAL BUDAYA

PERTAHANAN

KEAMANAN
Konsekuensi Stuktur sosial
Pitirin Sorokin : Pembedaan masyarakat ke dalam
kelas-kelas secara vertikal dari tinggi sampai rendah
(hierarkis).

Upper Class

Middle Class

Lower Class
Konsekuensi Stuktur sosial
Perbedaan kedudukan dan peran sosial dalam tindakan
dan interaksi sosial
 Hak-hak Istimewa ditinjau dari aspek ekonomi
Orang yang berekonomi kuat umumnya
mendapatkan perlakuan istimewa dalam
masyarakat, baik dibidang pekerjaan, kesekatan
maupun pendidikan.

 Hak-hak Istimewa ditinjau dari aspek budaya

Orang yang berekonomi kuat umumnya


dapatditerima di berbagai golongan sosial yang
terdapat dalam masyarakat, karena memiliki prestise
(kehormatan) yang cukup baik.
Konsekuensi Diferensiasi sosial

KONSOLIDASI Penguatan melalui tumpang


tindih keanggotaan

Konsolidasi merupakan perbuatan yang memperteguh atau


memperkuat suatu hubungan melalui tumpang tindih keanggotaan
yang berlangsung pada masyarakat majemuk

Tumpang tindih/
penguatan
kenggotaan
Konsekuensi Konsolidasi terhadap
Diferensiasi sosial
Bagan Konsolidasi Sosial antara Ras dan Agama

Suku bangsa A

AUSTROLOID ISLAM

MONGOLOID KRISTEN

KAUKASOID KATOLIK

NEGROID HINDU

RAS KHUSUS BUDHA


Konsekuensi Konsolidasi terhadap
Diferensiasi sosial
Bagan Konsolidasi Sosial antara Suku Bangsa dan Klan

MASYARAKAT INDONESIA

SUKU A KLAN A

SUKU B KLAN B

SUKU C KLAN C

SUKU D KLAN D
Konsekuensi Konsolidasi terhadap
Diferensiasi sosial
Bagan Konsolidasi Sosial antara Pendidikan dan mata Pencaharian

Suku bangsa A

SD PEGAWAI NEGERI

SMP PEGAWAI SWASTA

SMA PEDAGANG

PT PETANI

DIATAS S1 WIRASWASTA
Konsekuensi Konsolidasi terhadap
Diferensiasi sosial
Bagan Konsolidasi Sosial antara Suku Bangsa dan Organisasi Politik

MASYARAKAT INDONESIA

SUKU A PARTAI A

SUKU B PARTAI B

SUKU C PARTAI C

SUKU D PARTAI D
Konsekuensi Diferensiasi sosial

INTERSEKSI Titik perpotongan/pertemuan/


persilangan antara dua garis

Interseksi merupakan persilangan atau pertemuan keanggotaan


suatu kelompok sosial dari berbagai seksi, baik berupa suku, agama,
jenis kelamin, kelas sosial dalam suatu masyarakat majemuk

GEMEINSCHAF
T
Paguyuban;
diikat hubungan
batin

GESSELLSCHAFT
Patembayan;
perkumpulan,organisasi

INTERSEKSI
PARAMETER
Konsekuensi Diferensiasi sosial
DAMPAK INTERSEKSI
Suatu interseksi terbentuk melalui interaksi sosial atau pergaulan yang
intensif dari anggota-anggotanya melalui sarana pergaulan dalam
kebudayaan manusia, antara lain bahasa, kesenian, sarana transportasi,
pasar, sekolah. Dalam memanfaatkan sarana-sarana interseksi sosial itu,
anggota masyarakat dari latar belakang ras, agama, suku, jenis kelamin,
tingkat ekonomi, pendidikan, atau keturunan berbeda-beda dapat
bersama-sama menjadi anggota suatu
Interseksi dapat mempererat
solidaritas di antara anggotanya
sehingga dapat mengurangi
munculnya konflik. Seperti pada
kelompok pecandu Wikipedia ini
sudah menyingkirkan perbedaan
suku, ras, agama, bahkan usia
yang diikat dalam satu kesamaan
kepentingan.
Konsekuensi Diferensiasi sosial
Sebagai suatu proses sosial, interseksi mempunyai akibat
terhadap kemajemukan masyarakat, diantaranya sebagai berikut.

Meningkatkan solidaritas
Akibat dari pembentukan kelompok sosial dari seksi yang berbeda-beda
adalah semakin kuatnya hubungan atau ikatan antaranggota sambil
untuk sementara mengabaikan perbedaan-perbedaan horizontal maupun
vertikal di antara mereka.

Menimbulkan potensi konflik


Jika perbedaan-perbedaan yang mereka miliki lebih menonjol dan
semakin tajam. Misalnya jika perbedaan latar belakang suku, agama, dan
status orang tua lebih menonjol dalam suatu organisasi pelajar, maka
konflik yang berakhir pada perpecahan pasti akan terjadi dalam
organisasi tersebut. Konflik dapat pula terjadi dalam masyarakat luas
yang menempati suatu komplek perumahan, sebab mereka berasal dari
berbagai latar belakang sosial budaya yang berbeda-beda
Konsekuensi Interseksi terhadap
Diferensiasi sosial
Bagan Interseksi Sosial antara Pendidikan dan Mata Pencaharian

SD PEGAWAI NEGERI

SMP PEGAWAI SWASTA


WARGA
MASYARAKAT SMA PEDAGANG
INDONESIA

PT PETANI

DIATAS S1 WIRASWASTA
Konsekuensi Interseksi terhadap
Diferensiasi sosial
Bagan Interseksi Sosial antara Ras dan Agama

Austroloid

Mongoloid
WARGA Menjadi anggota
MASYARAKAT Kaukasoid kelompok pemeluk
INDONESIA agama

Negroid

Ras Khusus
Konsekuensi Interseksi terhadap
Diferensiasi sosial
Bagan Interseki Sosial antara Suku Bangsa dan Klan

SUKU A KLAN A

WARGA SUKU B KLAN B


MASYARAKAT
INDONESIA SUKU C KLAN C

SUKU D KLAN D
Konsekuensi Interseksi terhadap
Diferensiasi sosial
Bagan Interseksi Sosial antara Suku Bangsa dan Organisasi Politik

SUKU A PARTAI A

WARGA SUKU B PARTAI B


MASYARAKAT
INDONESIA SUKU C PARTAI C

SUKU D PARTAI D
Konsekuensi Diferensiasi sosial
MUTUAL AKULTURASI
Merupakan tahap awal terjadinya integrasi sosial yang didahului oleh
suatu keadaan dimana masing-masing orang saling menyukai unsur
kebudayaan lain dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Konsekuensi Diferensiasi sosial
PRIMORDIALISME
Primordialisme diartikan sebagai paham atau ide dari anggota masyarakat
yang mempunyai kecenderungan untuk berkelompok sehingga
terbentuklah suku-suku bangsa.
Konsekuensi Diferensiasi sosial

SEKTARIAN
Politik aliran berkenaan dengan pendukung suatu sekte atau madzhab
pada satu aliran atau idiologi saja. Banyaknya politik aliran yang
berkembang menunjukkan banyak idiologi yang dianut masyarakat.
Konsekuensi Stratifikasi Sosial

CARA BERBUSANA
Perbedaan dalam berbusana dan perlengkapan rumah tangga; Busana
tidak sekedar menjadi media penjaga tubuh dari iklim (kebutuhan primer),
tetapi juga dipandang sebagai mode dan hiasan sehingga termasuk dalam
kebutuhan integratif. Demikian pula dengan perlengkapan rumah tangga.
Konsekuensi Stratifikasi Sosial
GAYA BICARA
Perbedaan dalam pemakaian bahasa dan gaya bicara: Setiap kelas
memiliki gaya bahasa masing-masing; “Bapak, Tuan, Ndoro, Juragan”
sapaan tersebut menunjukkan adanya kedudukan yang tidak seimbang.
Konsekuensi Stratifikasi Sosial
KOMUNIKASI NONVERBAL
Perbedaan dalam pola komunikasai nonverbal terlihat pada seorang
setiap kelas sosial dengan gaya masing-masing dan berbicara sambil
menunjukkan ekspresinya secara bebas.
Konsekuensi Stratifikasi Sosial

PENYEBUTAN GELAR
Penyebutan Gelar, Pangkat atau jabatan; Sederetan nama dibawah, terlihat
berbagai gelar dan kedudukan yang dimiliki oleh pemiliknya; gelar
akademis, kebangsawanan dan pekerjaan. Menunjukkan kelas sosial
pemilik.
dr. Hj. Indrawati
Direktur LIPI

Ir. H. M. Fajar, M.Sc


Direktur PT. PODO MAKMUR

R. Hari Siswanto, KS., S.Pd


Direktur Lembaga Riset dan Data

Susianto, SH, M.Hum


Advokad

Prof. DR. Sanafiah Faisal


Guru Besar Universitas Malang

Fredy Jhon K., SE, SH


Akuntan Publik
Konsekuensi Stratifikasi Sosial
SERAGAM YANG DIPAKAI
Perbedaan seragam yang dipakai: Dalam dunia kerja, seragam
merupakan suatu bentuk pengesahan terhadap status sosial seseorang.
Konsekuensi Stratifikasi Sosial
TIPE DAN LETAK RUMAH
Perbedaan tipe dan letak tempat
tingal: Masyarakat kelas atas biasanya
membangun rumah bertipe besar dan
mewah, serta memilih lokasi tertentu
sebagai simbol sosialnya.
Konsekuensi Stratifikasi Sosial

REKREASI OLAHRAGA HOBBY


Perbedaan Kegiatan Rekreasi, Olahraga dan Kegemaran: Masyarakat
kelas atas biasanya akan memilih berloibur ke luar negeri, masrakat kelas
menengah akan berekreasi ke luar kota, sedangkan masyarakat kelas
bawah berekreasi tidak jauh dari lingkungan pemukimannya.
Konsekuensi Stratifikasi Sosial

SELERA MAKAN
Perbedaan selera makan:
gambar menunjukkan
perbedaan selera makan,
yaitu kelas atas, kelas
menengah, kelas bawah.
(searah jarum jam)
Langkah Penanganan Sosial
KONSENSUS
Mengembangkan konsensus mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial
yang konsisten dan tidak berubah-ubah, dan setiap anggota masyarakat
merasa bisa mengisi kebutuhan.
Langkah Penanganan Sosial

PERAN STRUKTUR MASYARAKAT


Mengembangkan Peran struktur masyarakat dengan berbagai fungsi
berdasarkan status dan peran diembannya
Langkah Penanganan Sosial

MENCIPTAKAN INTEGRASI
Faktor yang mempengarihui Integrasi :
 Homogenitas Kelompok
 Besar kecilnya kelompok masyarakat
 Perpindahan fisik
 Efektifitas dan Efesiensi Komunikasi

Anda mungkin juga menyukai