5 Konsekuensi Struktur
5 Konsekuensi Struktur
STRUKTUR SOSIAL
KONFLIK SOSIAL
Konsekuensi Stuktur sosial
Konflik sosial:
Konflik sosial adalah gambaran tentang terjadinya
pemaksaan, perselisihan, ketegangan atau
pertentangan dalam masyarakat akibat pengaruh
adanya perbedaan-perbedaan tertentu dalam
masyarakat.
NEGATIF
(Perpecahan)
POSITIF
(Kerja sama)
Konsekuensi Stuktur sosial
Untuk mencapai integrasi dalam suatu masyarakat majemuk, perlu
ditumbuhkan konsensus nasional dan pengembangan peranan struktur
masyarakat yang bersifat saling menyilang (cross-cutting affiliations)
INTEGRASI SOSIAL
Konsekuensi Stuktur sosial
Integrasi sosial:
Integrasi sosial merupakan wujud dari pengaruh
kemajemukan masyarakat yang merupakan
pembauran warga masyarakat menjadi kesatuan
yang utuh dan bulat ke dalam satu kesatuan sosial
IDIOLOGI
POLITIK
EKONOMI
KEMAJEMUKAN KERJA INTEGRASI
MASYARAKAT SAMA SOSIAL
SOSIAL BUDAYA
PERTAHANAN
KEAMANAN
Konsekuensi Stuktur sosial
Pitirin Sorokin : Pembedaan masyarakat ke dalam
kelas-kelas secara vertikal dari tinggi sampai rendah
(hierarkis).
Upper Class
Middle Class
Lower Class
Konsekuensi Stuktur sosial
Perbedaan kedudukan dan peran sosial dalam tindakan
dan interaksi sosial
Hak-hak Istimewa ditinjau dari aspek ekonomi
Orang yang berekonomi kuat umumnya
mendapatkan perlakuan istimewa dalam
masyarakat, baik dibidang pekerjaan, kesekatan
maupun pendidikan.
Tumpang tindih/
penguatan
kenggotaan
Konsekuensi Konsolidasi terhadap
Diferensiasi sosial
Bagan Konsolidasi Sosial antara Ras dan Agama
Suku bangsa A
AUSTROLOID ISLAM
MONGOLOID KRISTEN
KAUKASOID KATOLIK
NEGROID HINDU
MASYARAKAT INDONESIA
SUKU A KLAN A
SUKU B KLAN B
SUKU C KLAN C
SUKU D KLAN D
Konsekuensi Konsolidasi terhadap
Diferensiasi sosial
Bagan Konsolidasi Sosial antara Pendidikan dan mata Pencaharian
Suku bangsa A
SD PEGAWAI NEGERI
SMA PEDAGANG
PT PETANI
DIATAS S1 WIRASWASTA
Konsekuensi Konsolidasi terhadap
Diferensiasi sosial
Bagan Konsolidasi Sosial antara Suku Bangsa dan Organisasi Politik
MASYARAKAT INDONESIA
SUKU A PARTAI A
SUKU B PARTAI B
SUKU C PARTAI C
SUKU D PARTAI D
Konsekuensi Diferensiasi sosial
GEMEINSCHAF
T
Paguyuban;
diikat hubungan
batin
GESSELLSCHAFT
Patembayan;
perkumpulan,organisasi
INTERSEKSI
PARAMETER
Konsekuensi Diferensiasi sosial
DAMPAK INTERSEKSI
Suatu interseksi terbentuk melalui interaksi sosial atau pergaulan yang
intensif dari anggota-anggotanya melalui sarana pergaulan dalam
kebudayaan manusia, antara lain bahasa, kesenian, sarana transportasi,
pasar, sekolah. Dalam memanfaatkan sarana-sarana interseksi sosial itu,
anggota masyarakat dari latar belakang ras, agama, suku, jenis kelamin,
tingkat ekonomi, pendidikan, atau keturunan berbeda-beda dapat
bersama-sama menjadi anggota suatu
Interseksi dapat mempererat
solidaritas di antara anggotanya
sehingga dapat mengurangi
munculnya konflik. Seperti pada
kelompok pecandu Wikipedia ini
sudah menyingkirkan perbedaan
suku, ras, agama, bahkan usia
yang diikat dalam satu kesamaan
kepentingan.
Konsekuensi Diferensiasi sosial
Sebagai suatu proses sosial, interseksi mempunyai akibat
terhadap kemajemukan masyarakat, diantaranya sebagai berikut.
Meningkatkan solidaritas
Akibat dari pembentukan kelompok sosial dari seksi yang berbeda-beda
adalah semakin kuatnya hubungan atau ikatan antaranggota sambil
untuk sementara mengabaikan perbedaan-perbedaan horizontal maupun
vertikal di antara mereka.
SD PEGAWAI NEGERI
PT PETANI
DIATAS S1 WIRASWASTA
Konsekuensi Interseksi terhadap
Diferensiasi sosial
Bagan Interseksi Sosial antara Ras dan Agama
Austroloid
Mongoloid
WARGA Menjadi anggota
MASYARAKAT Kaukasoid kelompok pemeluk
INDONESIA agama
Negroid
Ras Khusus
Konsekuensi Interseksi terhadap
Diferensiasi sosial
Bagan Interseki Sosial antara Suku Bangsa dan Klan
SUKU A KLAN A
SUKU D KLAN D
Konsekuensi Interseksi terhadap
Diferensiasi sosial
Bagan Interseksi Sosial antara Suku Bangsa dan Organisasi Politik
SUKU A PARTAI A
SUKU D PARTAI D
Konsekuensi Diferensiasi sosial
MUTUAL AKULTURASI
Merupakan tahap awal terjadinya integrasi sosial yang didahului oleh
suatu keadaan dimana masing-masing orang saling menyukai unsur
kebudayaan lain dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Konsekuensi Diferensiasi sosial
PRIMORDIALISME
Primordialisme diartikan sebagai paham atau ide dari anggota masyarakat
yang mempunyai kecenderungan untuk berkelompok sehingga
terbentuklah suku-suku bangsa.
Konsekuensi Diferensiasi sosial
SEKTARIAN
Politik aliran berkenaan dengan pendukung suatu sekte atau madzhab
pada satu aliran atau idiologi saja. Banyaknya politik aliran yang
berkembang menunjukkan banyak idiologi yang dianut masyarakat.
Konsekuensi Stratifikasi Sosial
CARA BERBUSANA
Perbedaan dalam berbusana dan perlengkapan rumah tangga; Busana
tidak sekedar menjadi media penjaga tubuh dari iklim (kebutuhan primer),
tetapi juga dipandang sebagai mode dan hiasan sehingga termasuk dalam
kebutuhan integratif. Demikian pula dengan perlengkapan rumah tangga.
Konsekuensi Stratifikasi Sosial
GAYA BICARA
Perbedaan dalam pemakaian bahasa dan gaya bicara: Setiap kelas
memiliki gaya bahasa masing-masing; “Bapak, Tuan, Ndoro, Juragan”
sapaan tersebut menunjukkan adanya kedudukan yang tidak seimbang.
Konsekuensi Stratifikasi Sosial
KOMUNIKASI NONVERBAL
Perbedaan dalam pola komunikasai nonverbal terlihat pada seorang
setiap kelas sosial dengan gaya masing-masing dan berbicara sambil
menunjukkan ekspresinya secara bebas.
Konsekuensi Stratifikasi Sosial
PENYEBUTAN GELAR
Penyebutan Gelar, Pangkat atau jabatan; Sederetan nama dibawah, terlihat
berbagai gelar dan kedudukan yang dimiliki oleh pemiliknya; gelar
akademis, kebangsawanan dan pekerjaan. Menunjukkan kelas sosial
pemilik.
dr. Hj. Indrawati
Direktur LIPI
SELERA MAKAN
Perbedaan selera makan:
gambar menunjukkan
perbedaan selera makan,
yaitu kelas atas, kelas
menengah, kelas bawah.
(searah jarum jam)
Langkah Penanganan Sosial
KONSENSUS
Mengembangkan konsensus mengenai norma-norma dan nilai-nilai sosial
yang konsisten dan tidak berubah-ubah, dan setiap anggota masyarakat
merasa bisa mengisi kebutuhan.
Langkah Penanganan Sosial
MENCIPTAKAN INTEGRASI
Faktor yang mempengarihui Integrasi :
Homogenitas Kelompok
Besar kecilnya kelompok masyarakat
Perpindahan fisik
Efektifitas dan Efesiensi Komunikasi