Anda di halaman 1dari 8

Pengertian

 Penyakit akibat kerja adalah gangguan


kesehatan yang dialami oleh seseorang akibat
rutinitas atau paparan zat tertentu di tempat
kerja. Ada beragam jenis penyakit akibat kerja
dan masing-masing memiliki pemicu atau
penyebab yang berbeda.
Beragam Penyakit Akibat Kerja

 Asma
Para pekerja yang sering terpapar asap kimia, gas, dan debu
rentan mengalami kondisi ini. Keluhan biasanya semakin
cepat timbul jika pekerja tidak memakai alat pelindung
berupa masker wajah. Pekerja yang berisiko mengalami
asma adalah pekerja di pabrik tekstil, penata rambut, tukang
kayu, dan tukang las.
Carpal tunnel syndrome (CTS)
CTS rentan dialami oleh pekerja yang sering menggunakan tangannya
untuk gerakan yang sama dan berulang-ulang. Pekerja yang rentan
terkena kondisi ini adalah pekerja kantoran yang sering mengetik,
pengemas barang, pekerja bangunan, dan penjahit.
CTS ditandai dengan gejala berupa sensasi kesemutan, mati rasa, atau
kelemahan pada tangan. Keluhan ini bisa diredakan dengan
mengistirahatkan tangan sejenak saat bekerja, mengompres tangan
dengan es, dan mengonsumsi obat pereda nyeri.
 Dermatitis kontak
Dermatitis kontak dapat terjadi pada pekerja yang sering bersentuhan
dengan zat kimia, pestisida, bahan pengawet, nikel, parfum, pewarna
rambut, hingga perhiasan yang dapat mengiritasi kulit atau
menimbulkan reaksi alergi.
Dermatitis kontak ditandai dengan ruam merah yang gatal, kering, dan
bersisik. Kulit juga bisa mengeras, pecah-pecah, dan terasa nyeri
ketika disentuh. Pekerja dapat menghindari keluhan ini dengan
menggunakan alat pelindung saat bekerja, misalnya sarung tangan
karet
 Penyakit paru kronis
Seseorang yang bekerja di tempat tambang batu bara, pabrik tekstil, pabrik bahan bangunan,
bengkel, atau pengelas, berisiko terkena penyakit paru kronis. Salah satu contoh penyakit ini
adalah asbestosis. Keluhannya bisa berupa batuk kronis, sesak napas, atau nyeri dada.
Berbeda dengan asma, penderita akan tetap mengalami keluhan penyakit paru kronis meski
tidak lagi terpapar pemicu. Ini karena kerusakan paru-paru yang ditimbulkan sudah menetap,
sehingga gejalanya akan terus-menerus ada.
Oleh karena itu, penderita harus secara rutin memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan
penanganan jangka panjang.
Dijelaskan juga dalam PP nomor 7 Tahun 2019, terdapat beberapa
pengelompokan penyakit akibat kerja, di antaranya:
1.Penyakit akibat aktivitas pekerja.
2.Sistem organ target: pernafasan, penyakit kulit, gangguan mental dan
perilaku, gangguan otot dan rangka.
3.Kanker akibat kerja.
4.Penyakit spesifik lainnya
Yang perlu diketahui, setiap pekerjaan tentu ada risiko di dalamnya. Dan
sebagai pekerja harus tetap mengantisipasi terhadap segala hal yang terdapat di
tempat kerja.
Salah satunya dengan menggunakan masker, sarung tangan, sepatu boot, helm
safety, headset khusus untuk menghindari kebisingan, menentukan posisi duduk
yang sesuai, dsb. “Yang terpenting, ketika berada di tempat kerja adalah
bagaimana memposisikan tubuh dengan baik dan benar. Kerjalah dengan
sewajarnya dan komunikasikan tentang penyakit akibat kerja dengan penyedia
kerja,” pungkasnya.
Setiap pekerjaan tentu ada risiko di dalamnya. Dan sebagai pekerja harus
tetap mengantisipasi terhadap segala hal yang terdapat di tempat kerja.
Salah satunya dengan menggunakan masker, sarung tangan, sepatu boot,
helm safety, headset khusus untuk menghindari kebisingan,
menentukan posisi duduk yang sesuai, dsb. “Yang terpenting, ketika
berada di tempat kerja adalah bagaimana memposisikan tubuh dengan baik
dan benar. Kerjalah dengan sewajarnya dan komunikasikan tentang
penyakit akibat kerja dengan penyedia kerja.

Anda mungkin juga menyukai