Biomedi I Histologi
Biomedi I Histologi
HISTOLOGI
Bagian Histologi
Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin
MIKROTEHNIK
Untuk mempelajari struktur jaringan
dan sel
Parafin Tehnik :
Cara menyiapkan sediaan mikroskop
- Sifat sedian
* sangat tipis
* tembus cahaya
* tidak ada tumpang tindih visual
Parafin tehnik
4. Penjernihan : clearing
Masukan jaringan ke clearing agent (xilol,
xylene atau benzena) sampai terlihat
jaringan jadi jernih .
5. Pemendaman : embedding
Jaringan setelah penjernihan dimasukkan
pada deretan (3) parafin cair ( suhu 56° -
60° C )
6. Blocking
Jaringan yang sudah terisi parafin
dimasukan dalam block parafin cair lalu
didinginkan
7. Pemotongan = cutting
Memakai mikrotom dengan ketebalan
5 – 8 µm
Pewarnaan
Zat warna :
- asidofil
- basofil
- metakromasia
FeH
Bentuk : oval dengan lebar 0,5 um
panjang 2-4 um
letak : tergantung dari fungsi sel
Morfologi lisosom :
- tebal membran : 9 nm
- bentuk bulat kecil, diameter 0,25 – 0,50 um
- mengandung granula padat elektron
- membran mengandung kolesterol dan sfingomielin
Skema fungsi lisosom
Mikrobodi
= peroksisom
Fungsi utama produksi ensim peroksidase / katalase
Morfologik :
- bentuk bulat
- diameter 0,3 – 1,5 um
- tebal membran 6 – 8 nm
- matriks amorf, kristal dan granula
- banyak pada sel hewan
- pada manusia banyak pada sel hati dan ginjal
Asal dari retikulum endoplasma
Fungsi :
- fungsi oksidasi
- metabolisme asam d-amino
- membantumitokondria dalam metabolisme
lemak
Mikrotubulus
Morfologi :
- bentuk batang, pipa, biasa sepasang
- besarnya : diameter luar : 24 nm
tebal dinding : 9 nm
daerah kosong ditengah : 15 nm
panjang bervariasi 200 nm
- terdiri dari 13 protofilamen mengandung
* alfa-tubulin
* beta-tubulin
kedua tubulin ini saling berpilin
- ikut membelah pada mitosis nucleation site
Fungsi mikrotubulus :
- sitoskeleton
- motilitas sel
- gerakan kromosom
- transport intraseluler
- mempertahankan
bentuk sel
- unsur dasar dari :
* silia / flagela
* sentriole
* badan basal
Perakitan mikrotubulus
terjadi pada daerah
nucleation site dan
perakitan ini dapat
dihentikan oleh
beberapa obat ; kolhisin
dan vinblastin
mitosis berhenti
Silia / Flagella
Merupakan penonjolan sel yang dapat bergerak
SILIA :
terdapat banyak pada permukaan sel
Panjang : 5 – 10 um
Diameter : 0,2 um
Struktur (TEM)
3. Matriks inti :
terdiri dari protein inti.,dan serat fibriler
ANAK INTI
1. Struktur :
- massa padat ditengah inti
- jumlah bisa 1 atau lebih
- jelas terlihat pada interfase
- EM tampak ultrastruktur
*fibrilar merupakan garis DNA
*granular merupakan ribosom RNA
2. Fungsi :
- sintesa rRNA
PEMBELAHAN SEL
Pertumbuhan, pemulihan dan pembaharuan dalam
semua organisme multi sel tergantung pada
pembentukan sel baru oleh pembelahan sel yang ada.
Ada dua mekanisme pembelahan sel :
1. Mitosis terjadi pada sel somatik
2. Meiosis terjadipada sel benih
Kedua jenis pembelahan inimempunyai banyak
persamaan tetapi berbeda pada perlakuan terhadap
kromosom selama tahap awal pembelahan
Kromosom : struktur mirip batang yang mulai
nampak bila semua kromatin ini kembali pada
keadaan padat (heterokromatin)
Jumlah kromososm pada sel somatik manusia adalah
46 disebut sebagai jumlah “diploid”, sel benih
mempunyai jumlah setengahnya : 23 disebut jumlah
“haploid”
- poliploid : sel yang mempunyai lebih dari
2 set kromosom
- aneuploid : sel yang menyimpang dari diploid
dimana ia tidak mempunyai set
kromosom lengkap
Siklus Sel
MITOSIS
Pembelahan sel 2 sel anak dengan genotip
indentik sel induknya.
Pembelahan perlu waktu 30 – 60 menit pada
mamalia.
Periode antara 2 episode pembelahan sel disebut
interfase (fase istirahat)
Urutan kejadian pada mitosis dibagi dalam 4 fase
(tahap) : profase
metafase
anafase
telofase
Interfase :
- inti sel jelas :
* membran inti jelas dan utuh
* nukleoli :tampak jelas
* heterokromatin tampak
* eukromatin tidak tampak
* sitoplasma tampak jernih
Profase :
- kromosom nampak jelas (tanda awal profase), sebagai
benang halus disebut “spireem”
- kromosom memadat, memendek dan secara bertahap
nampak kromosom terdiri dari 2 bagian identik yang
berdekatan disebut kromatid, seiring dengan ini
ukuran anak inti mengecil bahkanmenghilang
- kromatid berhubungan pada sentromer = bagian
konstriksi bersama dari kedua kromatid, disini
terdapat “kinetokor” = cakram trilaminar
- sentriole membelah -> ke kutub
- membran inti pecah akhir profase
Metafase :
- kondensasi kromatin yang sempurna terjadi pada pada
saat awal fase ini
- kromosom berkumpul pada bidang ekuator = lempeng
ekuatorial = lempeng metafase dan tegak lurus pada
gelendong mitosis.
- gelendong mitosis = kumparan mitosis yang dibentuk
oleh mikrotubulus yang sebagian meluas dari setriole
ke kromosom pada lempeng ekuatorial, dan sebagian
meluas dari kutub ke kutub sel.
- bentuk sel pada fase ini sering disebut “monoaster”
- akhir fase ini ditandai dengan terpisahnya kromatid
pada kinetokor (sentromer) -> kromosom anak
Anafase :
- kromosom anak bergerak dari lempeng ekuatorial ke
kutub masing-masing.
- mekanisme pergerakan kromosom anak :
* ditarik oleh serat dari kumparan mitosis
* kromosom anak bergerak pd kumparan mitotis
* terjadi akibat pemendekan dari mikrotubulus
dari kumparan mitosis akibat depolimerisasi
pada salah satu ujungnya.
* akibat depolimerisasi dan digerakkan oleh
“motor dinein”
* fase ini sering disebut “diaster”
Telofase
- fase akhir dari pembelahan :
- kromosom berkumpul dikutub, tidak berpilin,
memanjang dan terwarna pada heterokromatin.
- membran inti terbentuk
- anak inti terbentuk.
- terbentuk alur pembelahan
MEIOSIS II
- terjadi pembelahan sentromer
Kematian Sel
Harus seimbang antara produksi sel dengan
kematian sel
Kematian dapat disebabkan oleh trauma akut
atau proses internal sel (bunuh diri)
Proses kematian ini disebabkan :
- nektrose sel
- apoptosis = program kematian sel dibawah
kontrol normal dari sel
Nekrose
- kerusakan membran sel
- edema
- pecahnya membran sel
- disintegrasi dan inflamasi
sel
Proses apoptosis
- Fragmentasi DNA
- Pengurangan voluma sel
- Hilangnya fungsi mitokondria
- Penggelembungan membran sel
TERIMA
KASIH