PMK 22 2020 - Tata Cara Pelaksanaan APA - Isna Nurlaeli
PMK 22 2020 - Tata Cara Pelaksanaan APA - Isna Nurlaeli
Isna Nurlaeli
1 Ketentuan Umum APA
5 Ketentuan Lain
1
PMK No. 22/PMK.03/2020 Pasal 1 UU No. 36/2008 Pasal 18 ayat (3a)
Kesepakatan Harga Transfer (Advance Pricing
Agreement) yang selanjutnya disebut APA adalah Direktur Jenderal Pajak berwenang melakukan
perjanjian tertulis antara: perjanjian dengan Wajib Pajak dan bekerja sama
1. Direktur Jenderal Pajak dan Wajib Pajak; atau dengan pihak otoritas pajak negara lain untuk
2. Direktur Jenderal Pajak dengan otoritas pajak menentukan harga transaksi antar pihak-pihak yang
pemerintah Mitra P3B yang melibatkan Wajib Pajak, mempunyai hubungan istimewa sebagaimana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (3a) dimaksud dalam ayat (4), yang berlaku selama suatu
Undang-Undang mengenai Pajak Penghasilan untuk periode tertentu dan mengawasi pelaksanaannya serta
menyepakati kriteria-kriteria dalam penentuan harga melakukan renegosiasi setelah periode tertentu tersebut
transfer dan/atau menentukan harga wajar atau laba berakhir.
wajar dimuka.
2
Transaksi yang Dipengaruhi Hubungan Istimewa
adalah transaksi yang meliputi:
1. Transaksi Afiliasi; dan/atau
2. Transaksi yang dilakukan antar pihak
yang tidak memiliki hubungan istimewa
tetapi Pihak Afiliasi dari salah satu atau
kedua pihak yang bertransaksi tersebut
menentukan lawan transaksi dan harga
transaksi.
4
Hubungan Istimewa
5
Hubungan Istimewa
Hubungan istimewa karena penguasaan dianggap ada apabila: WP menguasai WP lainnya atau dua atau lebih
a. satu pihak menguasai pihak lain atau satu pihak dikuasai oleh WP berada di bawah penguasaan yang sama
pihak lain, secara langsung dan/atau tidak langsung baik langsung maupun tidak langsung
b. dua pihak atau lebih berada dibawah penguasaan yang sama
baik langsung maupun tidak langsung Penjelasan Pasal:
c. Terdapat orang yang sama secara langsung atau tidak adanya penguasaan melalui manajemen atau
langsung terlibat atau berpartisipasi di dalam penggunaan teknologi.
pengambilan keputusan manajerial atau operasional pada
dua pihak atau lebih;
d. Para pihak yang secara komersial atau finansial diketahui
atau menyatakan diri berada dalam satu grup usaha yang
sama; atau
e. Satu pihak menyatakan diri memiliki hubungan istimewa
dengan pihak lain.
6
Hubungan Istimewa
Hubungan istimewa karena hubungan keluarga Hubungan istimewa karena hubungan keluarga
sedarah atau semenda dianggap ada apabila sedarah atau semenda dianggap ada apabila
terdapat hubungan keluarga baik sedarah maupun terdapat hubungan keluarga baik sedarah maupun
semenda dalam garis keturunan lurus dan/atau ke semenda dalam garis keturunan lurus dan/atau ke
samping satu derajat samping satu derajat.
7
Ketentuan APA
• Kriteria-kriteria dalam 1.identitas Pihak Afiliasi yang 1.inisiatif Wajib Pajak, berupa
Penentuan Harga Transfer; dicakup dalam APA; permohonan APA Unilateral
dan 2.Transaksi Afiliasi yang atau APA Bilateral; atau
• Penentuan Harga Transfer dicakup dalam APA; 2.pemberitahuan tertulis dari
dimuka. 3.metode Penentuan Harga Direktur Jenderal Pajak
Untuk Periode APA dan Roll- Transfer yang digunakan; sehubungan dengan
back. 4.cara penerapan metode permohonan APA Bilateral
Penentuan Harga Transfer yang diajukan wajib pajak
yang disepakati; dan luar negeri kepada Pejabat
Berwenang Mitra P3B.
5.asumsi kritis (critical
assumptions) yang
mempengaruhi Penentuan
Harga Transfer.
89
Proses Pengajuan Advance Pricing Agreement
Sumber: Berdasarkan PMK No./PMK.03/2020
9
Permohonan Pengajuan APA
11
10
Proses Penyelesaian APA
Kelengkapan Dokumen
Kewenangan DJP
12
11
Proses Penyelesaian APA
Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Harga Transfer disebut memenuhi Prinsip Kewajaran dan
Usaha diterapkan dengan Kelaziman Usaha:
nilai indikator Harga Transfer Transaksi yang
membandingkan kondisi dan indikator
dipengaruhi Hubungan Istimewa = nilai indikator
harga transaksi yang dipengaruhi
harga Transaksi Independen yang sebanding
hubungan istimewa dan independen.
14
13
Proses Penyelesaian APA
15
14
Proses Penyelesaian APA
16
16
Proses Penyelesaian APA
17
17
Proses Penyelesaian APA
18
18
Proses Penyelesaian APA
21
21
Proses Penyelesaian APA
22
22
Proses Penyelesaian APA
23
23
Proses Penyelesaian APA
Direktur Jenderal Pajak melaksanakan Hasil perundingan APA sebagaimana dimaksud pada ayat
perundingan APA dengan: (5) dituangkan dalam:
• Wajib Pajak; atau 1. Naskah APA, dalam hal perundingan APA Unilateral
• Pejabat Berwenang Mitra P3B. menghasilkan kesepakatan; atau
2. Persetujuan Bersama sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan yang
Hasil Perundingan APA: mengatur mengenai prosedur persetujuan bersama,
dalam hal APA Bilateral.
Kesepakatan
Ketidaksepakatan
25
15
Tata Cara Pelaksanaan APA
26
25
Kewenangan lain DJP Hak Lain WP
a. DJP berwenang melakukan evaluasi atas Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan
kesepakatan dalam APA; pembaruan APA kepada Direktur Jenderal
b. Berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana Pajak
dimaksud pada ayat (1), Direktur Jenderal
Pajak berwenang melakukan:
1) peninjauan kembali APA, sepanjang
terdapat perubahan material atas fakta
dan kondisi Transaksi Afiliasi yang
dicakup dalam APA dengan asumsi kritis
yang disepakati dalam APA; atau
2) pembatalan kesepakatan dalam APA,
27
26