Anda di halaman 1dari 18

Contoh Keterbukaan Informasi

I.

Transaksi Afiliasi & Benturan Kepentingan


Dasar Hukum:
A. Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.E.1
B. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor:
KEP-412/BL/2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi
Tertentu angka 2 huruf a yang berbunyi:
Perusahaan wajib mengumumkan keterbukaan informasi atas setiap Transaksi
Afiliasi kepada masyarakat dan menyampaikan bukti pengumuman dan dokumen
pendukungnya kepada Bapepam dan LK paling lambat akhir hari kerja ke-2
(kedua) setelah terjadinya Transaksi, yang paling kurang meliputi:
1) uraian mengenai Transaksi Afiliasi paling kurang:
a) obyek transaksi yang bersangkutan;
b) nilai transaksi yang bersangkutan;
c) nama Pihak-pihak yang melakukan transaksi dan hubungan mereka dengan
Perusahaan; dan
d) sifat hubungan Afiliasi dari Pihak-pihak yang melakukan transaksi dengan
Perusahaan;
2) ringkasan laporan Penilai, paling kurang meliputi informasi:
a) identitas Pihak;
b) obyek penilaian;
c) tujuan penilaian;
d) asumsi;
e) pendekatan dan metode penilaian;
f) kesimpulan nilai; dan
g) pendapat kewajaran atas transaksi.
h) Jangka waktu antara tanggal penilaian dan tanggal transaksi tidak boleh
melebihi 6 (enam) bulan.
3) penjelasan, pertimbangan dan alasan dilakukannya Transaksi tersebut,
dibandingkan dengan apabila dilakukan Transaksi lain yang sejenis yang tidak
dilakukan dengan Pihak terafiliasi;
4) rencana Perusahaan, data perusahaan yang diambil alih, dan informasi terkait
lain dalam hal Transaksi merupakan pengambilalihan perusahaan;
5) pernyataan Dewan Komisaris dan Direksi yang menyatakan bahwa semua
informasi material telah diungkapkan dan informasi tersebut tidak menyesatkan;
dan
6) ringkasan laporan tenaga ahli atau konsultan independen, jika dianggap perlu.

C. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor:
KEP-412/BL/2009 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi
Tertentu angka 3 huruf a yang berbunyi:

3. TRANSAKSI YANG MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN


a. Transaksi yang mengandung Benturan Kepentingan wajib terlebih dahulu
disetujui oleh para Pemegang Saham Independen atau wakil mereka yang
diberi wewenang untuk itu dalam RUPS sebagaimana diatur dalam
Peraturan ini. Persetujuan mengenai hal tersebut harus ditegaskan dalam
bentuk akta notariil.
b. Dalam hal Transaksi yang telah disetujui dalam RUPS sebagaimana
dimaksud dalam huruf a belum dilaksanakan dalam jangka waktu 12 (dua
belas) bulan sejak tanggal persetujuan RUPS, maka Transaksi hanya dapat
dilaksanakan setelah memperoleh persetujuan kembali RUPS.
Contoh Keterbukaan Informasi Transaksi Afiliasi:
Transaksi afiliasi yang terjadi pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. berupa sewa
dua bidang tanah beserta bangunan diatasnya kepada PMID selama sepuluh tahun
dengan nilai transaksi sebesar Rp242.000.000.000. Nilai transaksi ini sebesar 2,4% dari
ekuitas perseroan berdasarkan laporan keuangan konsolidasi Perseroan yang telah diaudit
per tanggal 31 Desember 2011.
Transaksi ini diumumkan dalam Harian Ekonomi Neraca tanggal 29 Juni 2012
(pengumuman koran terlampir).
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. membuat laporan kepada Direksi PT Bursa Efek
Indonesia u.p. Divisi Pemantauan Emiten pada tanggal 29 Juni 2012 (Copy Surat
terlampir).
Berdasarkan aturan yang ada, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. berkewajiban bukti
pengumuman dan dokumen pendukungnya kepada Bapepam dan LK paling lambat akhir
hari kerja ke-2 (kedua) setelah terjadinya Transaksi namun kami belum dapat
menemukan bukti lapor PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. kepada Bapepam dan LK.
Selanjutnya pada Harian Neraca tanggal 26 September 2012 PT Hanjaya Mandala
Sampoerna Tbk. mengumumkan tambahan dan/atau perbaikan keterbukaan informasi
sehubungan dengan transaksi afiliasi yang telah diumumkan sebelumnya tanggal
29 Juni 2012 (pengumuman koran terlampir). Pada tanggal yang sama PT Hanjaya
Mandala Sampoerna Tbk. melaporkan tambahan dan/atau perbaikan keterbukaan
informasi sehubungan dengan transaksi afiliasi kepada Direksi PT Bursa Efek Indonesia
u.p. Divisi Pemantauan Emiten (copy surat terlampir).

Pengumuman Koran tentang Keterbukaan Informasi sehubungan dengan Transaksi Afiliasi

Copy surat laporan ke PT BEI tanggal 29 Juni 2012

Copy surat laporan ke PT BEI tanggal 26 September 2012

Pengumuman Koran tentang Keterbukaan Informasi sehubungan dengan Transaksi Afiliasi

Contoh Keterbukaan Informasi Transaksi Benturan Kepentingan:

II.

Transaksi dengan Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa


Dasar Hukum:
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 7 (Revisi 2009) Tentang Pengungkapan
Pihak Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Ruang Lingkup
02. Pernyataan ini akan diterapkan dalam:
(a) mengidentifikasi hubungan dan transaksi dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa;
(b) mengidentifikasi saldo, termasuk komitmenantara entitas dengan pihak-pihak
yang mempunyai hubungan istimewa;
(c) mengidentifikasi keadaan pengungkapan butir (a) dan (b) diperlukan; dan

(d) menentukan pengungkapan yang harus dilakukan mengenai butir butir


tersebut.
03. Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihakpihak yang mempunyai hubungan instimewa, termasuk komitmen, dalam laporan
keuangan konsolidasian dan laporan keuangan tersendiri entitas induk, yang
disajikan sesuai PSAK 4 (revisi 2009): Laporan Konsolidasian dan Laporan
Keuangan tersendiri. Pernyataan ini juga diterapkan terhadap laporan keuangan
secara individual.
Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah orang atau entitas yang terkait
dengan entitas tertentu dalam menyiapkan laporan keuangannya (dalam pernyataan ini
dirujuk sebagai entitas pelapor).
(a) Orang atau anggota keluarga terdekat terkait entitas pelopor jika orang tersebut:
(i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
(ii) memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor; atau
(iii) personal manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas Pelapor
(b) Suatu entitas terkait dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut;
(i) Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama
(artinya entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan
entitas lain.)
(ii) Satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain (atau
entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok
usaha, dimana entitas lain tersebut adalah anggotanya.
(iii) Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
(iv) Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain
adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
(v) Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja
dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor.
Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut,
entitas sponsor juga terkait dengan entitas pelapor.
(vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang
diidentifikasi dalam butir (a).
(vii) Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan
terhadap entitas atau anggota menejemen kunci entitas (atau entitas induk dari
entitas).
Transaksi pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah suatu pengalihan sumber
daya, jasa atau kewajiban antara entitas pelapor dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa, terlepas apakah ada harga yang dibebankan.
PENGUNGKAPAN
13. Hubungan antara entitas induk dan entitas anak harus diungkapkan terlepas dari
apakah telah terjadi transaksi antara mereka. Jika entitas induk maupun pihak
pengendali paling akhir tidak melaporkan laporan keuangan konsolidasian yang
tersedia untuk keperluan umum, nama entitas induk berikutnya (next most senior
parent) yang paling pertama menghasilkan laporan keuangan diungkapkan
16. Entitas mengungkapkan kompensasi anggota manajemen kunci secara total dan
untuk masing-masing kategori berikut:

(a)
(b)
(c)
(d)
(e)

imbalan kerja jangka pendek;


imbalan pasca-kerja;
imbalan kerja jangka panjang lainnya;
imbalan pemutusan hubungan kerja; dan
pembayaran berbasis saham.

17. Jika entitas memiliki transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan
istimewa selama periode yang dicakup dalam laporan keuangan, maka entitas
mengungkapkan sifat dari hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa serta informasi mengenai transaksi dan saldo, termasuk
komitmen, yang diperlukan untuk memahami potensi dampak hubungan tersebut
dalam laporan keuangan. Persyaratan pengungkapan ini adalah tambahan
persyaratan dalam paragraf 16. Sekurang-kurangnya, pengungkapan meliputi:
(a) nilai transaksi;
(b) jumlah saldo,termasuk komitmen dan:
(i) persyaratan dan ketentuan terkait, termasuk apakah terdapat jaminan,
dan sifat dari imbalan diberikan pada saat penyelesaian; dan
(ii) rincian jaminan yang diberikan atau diterima;
(c) penyisihan piutang ragu-ragu terkait dengan jumlah saldo tersebut; dan
(d) beban yang diakui selama periode dalam hal piutang ragu-ragu atau
penghapusan dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Contoh atas Transaksi dengan Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah
dari PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasi
per 31 Desember 2011 dan 2010.

Pengungkapan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam


Catatan atas Laporan Keuangan

Hkhkjhlkjm;l

Anda mungkin juga menyukai