Anda di halaman 1dari 29

PSAK 7 – PENGUNGKAPAN PIHAK-PIHAK BERELASI

IAS 24 - Related Party Disclosure

Ruang Lingkup
 Identifikasi hubungan dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi
 Identifikasi saldo, komitmen antara entitas dengan pihak-pihak berelasi.
 Menentukan pengungkapan yang diperlukan baik untuk LK konsolidasian, tersendiri,
yang disajikan individual.

Latar Belakang

Definisi Pihak Berelasi


Pihak-pihak Berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas tertentu dalam
menyiapkan laporan keuangannya.
a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi jika:
 memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
 memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor; atau personal manajemen
kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor
a) Suatu entitas terkait dengan entitas pelapor jika (salah satu);
 Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama
 Suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain (atau
entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok
usaha, dimana entitas lain tersebut adalah anggotanya.
 Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama
 Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah
entitas asosiasi dari entitas ketiga.
 Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari
salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor.
 Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi
dalam butir (a).
 Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap
entitas atau anggota menejemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).

Definisi
 Anggota keluarga dekat dari individu anggota keluarga yang mungkin mempengaruhi, atau
dipengaruhi oleh, orang dalam hubungan mereka dengan entitas. Mereka dapat termasuk:
▪ (a) pasangan hidup dan anak dari individu;
▪ (b) anak dari pasangan hidup individu; dan
▪ (c) tanggungan dari individu atau pasangan hidup individu.
 Anggota manajemen kunci
orang-orang yang mempunyai kewenangan dan tanggung jawab untuk merencanakan,
memimpin dan mengendalikan aktivitas entitas, secara langsung atau tidak langsung,
termasuk direktur dan komisaris (baik eksekutif maupun tidak) dari entitas.
 Entitas pemerintah yang merupakan pihak-pihak berelasi
entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama, atau dipengaruhi secara signifikan oleh
pemerintah

Definisi
 Imbalan kerja adalah seluruh bentuk imbalan yang dibayar, terutang atau diberikan oleh
entitas, atau untuk kepentingan entitas, atas imbalan jasa yang diberikan kepada entitas.
Kompensasi meliputi: imbalan kerja jangka pendek, pasca kerjam jangka panjang,
pesangon, pembayaran berbasis saham.
 Kompensasi termasuk seluruh imbalan kerja (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 24
(revisi 2004): Imbalan Kerja) termasuk imbalan kerja yang berlaku pada PSAK 53:
Akuntansi Pembayaran Berbasis Saham.
 Pemerintah merujuk kepada pemerintahan, instansi pemerintah dan badan yang serupa
baik lokal, nasional maupun internasional.

Definis
 Pengaruh Signifikan kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan operasi dan
keuangan tetapi tidak mengendalikan.
 Pengendalian kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional dari suatu
entitas sehingga memperoleh manfaat dari aktivitas tersebut.
Pengendalian bersama persetujuan kontraktual untuk berbagi pengendalian suatu aktivitas
ekonomi
 Transaksi pihak-pihak berelasi suatu pengalihan sumber daya, jasa atau kewajiban antara
entitas pelapor dengan pihak-pihak yang berelasi, terlepas apakah ada harga yang
dibebankan

Pihak-pihak Berelasi
Memungkinkan kesepakatan yang tidak dapat diberikan kepada pihak yang tidak memiliki
hubungan istimewa.
▪ Tidak harus ada transaksi tetapi keberadaannya dapat mempengaruhi transaksi.
▪ Pengaruh Transaksi, Saldo, komitmen
▪ Pihak berelasi diarahkan pada substansi hubungan tidak hanya dalam bentuk hukum
▪ Pihak mempengaruhi penilaian:
1) Operasi entitas
2) Risiko
3) Kesempatan

Bukan Pihak-Pihak Berelasi


a) Dua entitas hanya karena mereka memiliki direktur atau anggota manajemen kunci yang
sama, atau karena anggota dari manejemen kunci dari satu entitas mempunyai pengaruh
signifikan terhadap entitas lain.
b) Dua venturer hanya karena mereka mengendalikan bersama atas ventura bersama.
c) i. Penyandang dana,
ii. Serikat dagang
iii. Entitas pelayanan publik
iv. Departemen dan instansi pemerintah yang tidak mengendalikan, mengendalikan
bersama atau memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor
d) Pelanggan, pemasok, pemegang hak waralaba (franchise), distributor, atau
perwakilan/agen umum dengan siapa entitas mengadakan transaksi usaha dengan volume
signifikan, semata-mata karena ketergantungan ekonomis yang diakibatkan oleh keadaan.

Pengungkapan - 1
 Hubungan antara entitas induk dan entitas anak harus diungkapkan terlepas dari apakah
telah terjadi transaksi antara mereka
 Jika entitas induk maupun pihak pengendali paling akhir tidak melaporkan laporan
keuangan konsolidasian yang tersedia untuk keperluan umum, nama entitas induk
berikutnya (next most senior parent) yang paling pertama menghasilkan laporan
keuangan diungkapkan.
▪ Hubungan anak dan induk mengikuti PSAK 4 Laporan Keuangan konsolidasian

Pengungkapan - 2
 Entitas mengungkapkan kompensasi anggota manajemen kunci secara total dan untuk
masing-masing kategori berikut:
▪ (a) imbalan kerja jangka pendek;
▪ (b) imbalan pasca-kerja;
▪ (c) imbalan kerja jangka panjang lainnya;
▪ (d) imbalan pemutusan hubungan kerja; dan
▪ (e) pembayaran berbasis saham.

Pengungkapan – 3
 Jika entitas memiliki transaksi dengan pihak-pihak berelasi dalam satu periode maka
entitas mengungkapkan:
 Sifat dari hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
 informasi mengenai transaksi dan saldo, termasuk komitmen, yang diperlukan untuk
memahami potensi dampak hubungan tersebut dalam laporan keuangan.
 Sekurang-kurangnya, pengungkapan meliputi:
- nilai transaksi;
- jumlah saldo, termasuk komitmen dan :
- penyisihan piutang ragu-ragu terkait dengan jumlah saldo tersebut; dan
- beban yang diakui selama periode dalam hal piutang ragu-ragu atau
penghapusan piutang dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

Pengungkapan – 31
 Pengungkapan yang dilakukan secara terpisah untuk masingmasing kategori:
- entitas induk;
- entitas dengan pengendalian bersama atau pengaruh signifikan terhadap entitas;
- entitas anak;
- entitas asosiasi;
- ventura bersama dimana entitas merupakan venturer;
- anggota manajemen kunci dari entitas atau entitas induknya; dan
- pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa lainnya.

Pengungkapan – 4
 Pos yang memiliki sifat yang serupa dapat diungkapkan secara agregat kecuali ketika
pengungkapan terpisah diperlukan untuk memahami dampak transaksi-transaksi pihak-
pihak berelasi terhadap laporan keuangan entitas

Pengungkapan – Pemerintah (par 24)


 Entitas pelapor dikecualikan dari persyaratan pengungkapan dalam paragraf 17 atas
transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi dan saldo, termasuk komitmen dengan:
▪ (a) pemerintah yang memiliki pengendalian, pengendalian bersama atau pengaruh
signifikan atas entitas pelapor; dan
▪ (b) entitas lain yang memiliki hubungan istimewa karena sama-sama dikendalikan
oleh pemerintah, pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas entitas
pelapor dan entitas lain.

Pengungkapan – Pemerintah
 Jika entitas pelapor menerapkan pengecualian dalam paragraf 24, maka entitas
mengungkapkan mengenai transaksi-transaksi dan saldo terkait yang dirujuk paragraf 24,
yaitu:
 (a) nama departemen atau instansi pemerintah dan sifat hubungannya dengan entitas
pelapor (misalnya; pengendalian, pengendalian bersama atau pengaruh signifikan);
 (b) informasi berikut dengan rincian yang cukup yang memungkinkan pengguna
laporan keuangan memahami dampak transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki
hubungan istimewa dalam laporan keuangan:
- (i) sifat dan jumlah setiap transaksi yang secara individual signifikan; dan
- (ii) untuk transaksi lain yang secara kolektif (bukan individual) signifikan,
yang diindikasikan kualititif atau kuantitatif. Jenis transaksi tersebut termasuk
yang dijelaskan dalam paragraf 20.

Tanggal Efektif
Entitas menerapkan Pernyataan untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari
2011. Penerapan dini dipersilahkan.

PSAK 7(R 2009) VS PSAK 7 (1994)

Relasi dengan Pemerintah


 P secara langsung dan tidak langsung mengendalikan 1,2,A,B, C dan D. X personil
manajemen kunci Entitas 1
 Laporan A:
▪ Pengecualian untuk transaksi dengan P, 1, 2, B, C, D.
▪ Pengecualian tidak berlaku untuk transaksi dengan X

Pengungkapan – pengecualian
 Transaksi secara individual signifikan, diluar ketentuan pasar Pemerintah P secara tidak
langsung memiliki 70% Entitas A. Pada tanggal 15 Maret 20X1 Entitas A, menjual 20ha
tanah kepada entitas lain yang berelasi dengan pemerintah dengan harga 200m. Pada
tanggal 31 Des 20X1 tanah dengan ukuran dan karakteristik yang sama dijual dengan
harga 180m. Tidak ada kenaikan atau penurunan nilai tanah pada periode tersebut
 Transaksi secara individual signifikan karena ukuran transaksinya.Pemerintah P secara
tidak langsung memiliki 70% Entitas A. Pada tanggal 15 Maret 20X1 Entitas A,
diberikan pinjaman dari Pemerintah setara 50% dari dana yang diperlukan, dibayar
triwulan selama 5 tahun. Bunga pinjaman tersebut 5%, setara dengan pinjaman Entitas A
kepada bank lain.
 Transaksi secara kolektif signifikan Pemerintah P secara tidak langsung memiliki 70%
Entitas A. Entitas A secara signifikan melakukan transaksi dengan Pemerintah P dan
entitas lain yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi secara signifikan
oleh Pemerintah P. Untuk porsi penjualan sebesar 50% dan untuk pembelian bahan baku
sebesar 35%.
Entitas juga memperoleh jaminan dari Pemerintah P atas pinjaman Bank

Definisi pihak berelasi

 Untuk laporan keuangan induk: Entitas 1, 2,3 merupakan pihak berelasi dengan
kelompok usaha.
 Untuk laporan keuangan induk: Entitas A, B, C dan Entitas 1, 2,3 merupakan pihak
berelasi.
 Untuk laporan keuangan Entitas Anak A: Induk, Entitas B, C dan Entitas 1, 2, 3
merupakan pihak berelasi.
 LK tersendiri B: Induk, A, C, 1, 2, 3 pihak berelasi
 Laporan Keuangan 1: Induk, A, B, C, 2, pihak berelasi. Entitas 3 bukan

Definisi pihak berelasi

Definisi pihak berelasi


 Bapak dan Ibu Ali suami istri. Bapak Ali mengendalikan Entitas A.
▪ LK Entitas A > Adan B berelasi jika Ibu Ali mengendalikan atau memiliki pengaruh signifikan
atas entitas B.
▪ LK Entitas B > A dan B berelasi jika Pak Ali mengendalikan atau memiliki pengaruh signifikan
atas entitas A.
 Bapak Ali memiliki pengaruh signifikan di Entitas A dan Bu Ali memiliki pengaruh signifikan pada
Entitas B, maka A dan B tidak berelasi
 Bapak Ali memiliki pengaruh signifikan di Entitas A dan Bu Ali memiliki pengaruh signifikan pada
Entitas B, maka A dan B tidak berelasi

Kasus 1
 PT. Mutiara dalam menyusun laporan keuangan menemukan hubungan berikut ini. Identifikasi
manakah yang merupakan pihak berelasi
 PT. Kelana perusahaan terpisah. Salah satu junior manajer PT. Mutiara memiliki 10% saham
PT. Kelana
 Bukan pihak berelasi, karena junior manajer bukan termasuk manajemen kunci.
Kepemilikan hanya 10%
 Anak perempuan direktor PT. Mutiara .
 Anak merupakan pihak berelasi, Direktur merupakan anggtoa manajemen kunci dan anak
merupakan bagian dari keluarga dekat.
 Direktur PT. Mutiara memiliki 70% saham PT. Putera
 PT. Putera pihak berelasi karena dikendalikan oleh manajemen kunci

Kasus 1a
 Nona Betty memiliki 25% PT. Mutiara
 Nona Betty mungkin menjadi pihak berelasi tergantung kemampuannya untuk memberikan
pengaruh signifikan. Hal ini dipengaruhi pemilik dari 75%.
 Direktur PT. Mutiara juga merupakan direktur PT. Bianglala dan tidak memiliki kepemilikan di
perusahaan tersebut
 Jika direktur tersebut hanya merupakan salah satu dari beberapa direktur dan tidak ada
kepemilikan bersama dalam kedua perusahaan tersebut. Tidak merupakan hubungan berelasi
antara PT. Mutiara dan PT. Bianglala.
 PT. Crisna dimiliki oleh keponakan dari direktur keuangan PT, Mutiara
 Keponakan bukan hubungan keluarga sehingga bukan pihak berelasi.

Kasus 2
 PT Putrajaya membeli barang dari PT. Kartika dengan harga 600 juta di mana harga tersebut
adalah harga wajar (arm length transaction). PT. Putrajaya memiliki 40% saham biasa PT.
Kartika.
 PT. Kartika adalah pihak berelasi bagi PT. Putrajaya karena PT. Putrajaya memiliki kepemilikan
signifikan sebesar 40%. Walaupun transaksi yang dilakukan merupakan arm length transaction,
nilai transaksi tersebut harus diungkapkan (digabungkan dengan transaksi yang serupa dalam
tahun tersebut jika ada). Pengungkapan atas transaksi dengan pihak berelasi dengan
menggunakan harga wajar perlu diungkapkan jika informasi tersebut dapat dibuktikan. Sifat
hubungan tetapi bukan namanya perlu diungkapkan.
Kasus 2a
 PT. Putrajaya adalah entitas yang telah menerapkan IAS 24. Pengungkapan yang dibutuhkan IAS
24 dalam Laporan Keuangan PT. Putrajaya meliputi setiap transaksi sebagai berikut :
PT. Putrajaya menjual barang-barang secara kredit kepada PT. Cempaka yang merupakan entitas
yang dimiliki oleh putra salah satu direktur Pinot. Pada akhir tahun terdapat piutang sebesar 100
juta dari PT. Cempaka kepada PT. Putrajaya. 100 juta diakui dalam laporan laba rugi karena
dianggap sebagai non-recoverable. Biaya penagihan Pinot sebesar 4 juta.
 Kepemilikan PT. Cempaka terkait dengan PT. Putrajaya menyebabkan terjadinya hubungan
istimewa sehingga harus diungkapkan sifat hubungan tersebut , setiap transaksi selama periode
berjalan dan fakta banwa saldo piutang 100 juta dianggap non-recoverable dan dilaporkan
dalam Laporan Laba Rugi. Tidak ada persyaratan untuk mengungkapkan biaya penagihan utang
sebesar 4 juta atau nama PT. Cempaka, Direktur PT. Putrajaya atau putra-putrinya.

Kasus 2b
 Nilai utang sebesar 90 juta terkait dengan salah satu distributor PT. Putrajaya, PT. Singgalang.
 Distributor bukan merupakan pihak terkait sehingga tidak perlu diungkapkan.
 Sebuah rumah milik PT. Putrajaya senilai 200 juta dengan harga pasar 450 juta dijual kepada
salah satu direktur PT. Putrajaya seharga 425 juta. PT. Putrajaya memberikan pinjaman kepada
direktur tersebut untuk pelunasan pembelian rumah tersebut.
 Sifat hubungan ini, perlu ada pengungkapan tentang detail jumlah transaksi yang akan
berdampak pada pinjaman yang akan diberikan PT. Putrajaya. Jika pembayaran tepat diakhir
tahun, jumlahnya harus diungkapkan walaupun nama direktur-nya tidak dicantumkan.

Contoh - Ilustrasi PT. Telkom


Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa Perusahaan dan anak perusahaan
melakukan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Definisi pihak yang memiliki
hubungan istimewa yang digunakan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) 7,
mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.
TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak
yang mempunyai hubungan istimewa. Kebijakan Perusahaan mengatur bahwa penetapan harga atas
transaksi-transaksi tersebut sama dengan transaksi-transaksi yang dilakukan dengan pihak ketiga.
Berikut adalah perjanjian/transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa:
a. Pemerintah
i. Perusahaan memperoleh pinjaman penerusan dari Pemerintah, pemegang saham mayoritas
Perusahaan (Catatan 20).Beban bunga atas pinjaman penerusan masing-masing berjumlah
Rp247.944 juta, Rp172.895 juta, dan Rp288.646 juta untuk tahun-tahun yang berakhir 31
Desember 2009, 2008, dan 2007. Beban bunga atas pinjaman penerusan mencerminkan 12,4%,
10,9%, dan 20,1% dari jumlah beban bunga pada masing-masing tahun.
ii. Perusahaan dan anak perusahaan membayar beban hak penyelenggaraan untuk jasa
telekomunikasi yang diberikan dan beban pemakaian frekuensi radio kepada Depkominfo
(sebelumnya DPPT). Beban hak penyelenggaraan berjumlah Rp327.132 juta, Rp632.522 juta, dan
Rp587.770 juta untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2009, 2008, dan 2007 (Catatan
35), yang mencerminkan 0,8%, 1,6%, dan 1,8% dari jumlah beban usaha pada masing-masing
tahun. Beban pemakaian frekuensi radio berjumlah Rp2.784.639 juta, Rp2.400.290 juta, dan
Rp1.138.522 juta untuk tahun- tahun yang berakhir 31 Desember 2009, 2008, dan 2007 (Catatan
35), yang mencerminkan 6,6%, 6,3%, dan 3,5% dari jumlah beban usaha pada masing-masing
tahun.
Telkomsel membayar up front fee untuk lisensi 3G sebesar Rp756.000 juta dan mencatat sebagai
aset tidak berwujud (Catatan 13.iii).

PSAK 71
Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran
Klasifikasi Instrumen Keuangan – PSAK 50

Instrumen Keuangan – PSAK 50


setiap kontrak yang menambah nilai:
► aset keuangan entitas , dan (disisi lain)
► liabilitas keuangan atau
► instrumen ekuitas entitas lain.

Perkembangan Standar Instrumen Keuangan


Klasifikasi Instrumen Keuangan – PSAK 55

Ringkasan Perubahan PSAK 71 Instrumen Keuangan


• Menggantikan sebagian PSAK 55 – namun PSAK 55 masih berlaku
• Efektif 1 Januari 2020

PSAK 71 Instrumen Keuangan


• Perubahan format mengikuti IFRS:
- Bab 1 Tujuan
- Bab 2 Ruang Lingkup
- Bab 3 Pengakuan dan Penghentian Pengakuan
- Bab 4 Klasifikasi
- Bab 5 Pengukuran
- Bab 6 Akuntansi Lindung Nilai
- Tanggal efektif dan ketentuan transisi
• Tanggal efektif 1 Januari 2020
• Perbedaan dengan IAS
- Acuan Amandemen IFRS 3 Business Combinations,
- Ketentuan transisi

Ruang Lingkup
 Diterapkan oleh semua entitas untuk seluruh jenis instrumen keuangan, kecuali:
- Investasi anak, asosiasi dan joint venture (PSAK 65, 4, 15)
- Hak dan kewajiban yang diatur dalam sewa (PSAK XX)
- Hak dan kewajiban pemberi kerja (PSAK 24)
- Instrumen keuangan terbitan entitas yang memenuhi definisi instrument ekuitas dalam
pencatatan entitas penerbit.
- Hak dan kewajiban dalam kontrak asuransi (PSAK 62)
- Kontrak dalam rangka kombinasi bisnis (PSAK 22)
- Komitmen pinjaman dan provisi (PSAK 57)
- Transaksi kompensasi berbasis saham (PSAK 53)
- Hak dan kewajiban dalam ruang lingkup pendapatan (PSAK XX
 Persyaratan penurunan nilai diterapkan untuk hak berdasarkan PSAK (XX) Pendapatan untuk
pengakuan keuntungan dan kerugian penurunan nilai.
 Komitmen pinjaman berikut termasuk dalam ruang lingkup
- komitmen pinjaman berbentuk liabilitas keuangan yang diukur pada nilaiwajar melalui laba
rugi.
- komitmen pinjaman yang dapat diselesaikan secara neto dengan kas atau dengan
penyerahan/penerbitan instrumen keuangan lainnya.
- komitmen untuk menyediakan pinjaman pada suku bunga di bawah bunga pasar.
 Kontrak pembelian atau penjualan item nonkeuangan yang dapat diselesaikan secara neto dengan
kas atau instrumen keuangan lainnya, atau dengan mempertukarkan instrumen keuangan,

PSAK 71 Instrumen Keuangan


 PSAK 71 merupakan adopsi dari IFRS 9 Financial Instruments yang dikeluarkan per 1 Januari
2016 yang efektif 1 Januari 2018.
 PSAK 71 mengatur perubahan: klasifikasi dan pengukuran, penurunan nilai, dan akuntansi
lindung nilai.
 Meskipun PSAK 71 akan menggantikan PSAK 55, PSAK 71 ini belum mengganti seluruh
ketentuan dan persyaratan yang ada di PSAK 55.
- Hingga proyek macro hedging selesai dilakukan oleh IASB, PSAK 71 memperkenankan
entitas untuk memilih menerapkan model akuntansi lindung nilai sesuai PSAK 71 atau
PSAK 55 secara keseluruhan
- PSAK 71 juga memberikan tambahan opsi kebijakan akuntansi untuk menerapkan PSAK
55untuk macro hedging jika entitas menerapkan PSAK 71.
Amandemen terhadap PSAK Lain.
• Penerbitan PSAK 71 mengakibatkan amandemen terhadap PSAK lain.
Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi
• PSAK 71 berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1Januari 2020.
Penerapan dini diperkenankan.

Pengakuan Awal
 Entitas mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan dalam laporan posisi keuangan, jika dan
hanya jika, entitas menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut.
 Pada saat entitas pertama kali mengakui aset keuangan, entitas tersebut mengklasifikasikannya
sesuai dengan paragraf 4.1.1-4.1.5 dan mengukurnya sesuai dengan paragraf 5.1.1-5.1.3.
 Ketika entitas pertama kali mengakui liabilitas keuangan, entitas tersebut mengklasifikasikannya
sesuai dengan paragraf 4.2.1 dan 4.2.2, dan mengukurnya sesuai dengan paragraf 5.1.1.
Pembelian atau Penjualan Reguler Aset Keuangan
Pembelian atau penjualan reguler aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya
menggunakan salah satu di antara akuntansi tanggal perdagangan atau akuntansi tanggal penyelesaian.

Penghentian Pengakuan Aset Keuangan


• Dalam laporan keuangan konsolidasi diterapkan ketentuan konsolidasi, aset keuangan level
konsolidasi.
• Entitas menentukan apakah penghentian pengakuan diterapkan pada bagian, keseluruhan,
kelompok aset serupa

Penghentian Pengakuan Aset Keuangan


• Entitas menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika:
- hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan berakhir; atau
- entitas mengalihkan aset keuangan seperti dijelaskan di paragraf 3.2.4 dan 3.2.5, dan
pengalihan tersebut memenuhi kriteria penghentian pengakuan di paragraf 3.2.6.
• Entitas mengalihkan aset keuangan, jika dan hanya jika, entitas:
- mengalihkan hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan;
atau
- mempertahankan hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset
keuangan tetapi juga menanggung kewajiban kontraktual untuk membayar arus kas yang
diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima melalui suatu kesepakatan yang
memenuhi persyaratan paragraph 3.2.5.

Penghentian Pengakuan Aset Keuangan


 Pengalihan yang diakui sebagai penghentian pengakuan
 Pengalihan yang tidak diakui sebagai penghentian pengakuan
 Keterlibatan berkelanjutan atas aset alihan
 Keseluruhan pengalihan

Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan


 Entitas mengeluarkan liabilitas keuangan dari laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika,
liabilitas keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak
dilepaskan atau dibatalkan atau kedaluwarsa.
 Pertukaran antara peminjam dan pemberi pinjaman existing atas instrumen utang dengan
persyaratan yang secara substansial berbeda dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan
awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru.
 Modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan dicatat sebagai penghapusan
liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru.
 Selisih antara jumlah tercatat liabilitas keuangan yang berakhir atau yang dialihkan ke pihak lain,
dan imbalan yang dibayarkan, termasuk aset nonkas yang dialihkan atau liabilitas yang
ditanggung, diakui dalam laba rugi.

Klasifikasi – Instrumen Keuangan


 Aset keuangan
 Liabilitas keuangan
 Derivatif melekat
- Kontrak hibrida dengan aset keuangan sebagai kontrak utama
- Kontrak lainnya

Klasifikasi Intrumen Keuangan


 Klasikasi berdasarkan model bisnis entitas dalam mengelola aset keuangan dan karakteristik arus
kas kontraktual dari aset keuangan.
 Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi kecuali diukur pada biaya perolehan diamortisasi
atau nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain.
- entitas dapat menetapkan pilihan saat pengakuan awal atas investasi pada instrumen
ekuitas tertentu yang umumnya diukur pada nilai wajar melalui laba rugi sehingga
perubahan nilai wajarnya disajikan dalam penghasilan komprehensif lain.
 Aset keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasi jika kedua kondisi berikut
terpenuhi:
- aset keuangan dikelola dalam model bisnis yang bertujuan untuk memiliki aset
keuangan dalam rangka
- mendapatkan arus kas kontraktual, dan
- persyaratan kontraktual meningkatkan arus kas yang semata dari pembayaran pokok
dan bunga (solely payments of principal and interest / SPPI )
 Reklasifikasi pengelolaan aset keuangan jika dan hanya jika
 Entitas mengubah model bisnis untuk pengelolaan aset keuangan.
 Perubahan tersebut diperkirakan sangat jarang terjadi.
 Ditentukan oleh manajemen entitas sebagai hasil dari perubahan eksternal atau internal dan
harus signifikan pada kegiatan operasi entitas dan dapat dibuktikan pada pihak eksternal.
 Perubahan pada model bisnis entitas akan terjadi hanya jika entitas memulai atau berhenti
untuk melaksanakan aktivitas yang signifikan terhadap kegiatan operasinya; entitas telah
memperoleh, melepaskan, atau mengakhiri lini bisnis.

Instrumen Keuangan – Klasifikasi

Kriteria SPPI
 Apakah arus kas berasal hanya dari pokok dan bunga
- Konsisten dengan ketentuan dasar pinjaman (basic lending agreement)
 Pokok pinjaman dan bung
- Pokok: jumlah pokok pinjaman yang diperjanjian dalam kontrak nilaiwajar pada pengakuan
awal
- Bunga: Imbalan atas nilai waktu uang, risiko kredit, risiko pinjmanan lainnya (mis: likuiditas),
biaya lain termasuk biaya administrasi dan margin laba.

Kriteria SPPI

Klasifikasi: Aset Keuangan

Klasifikasi: Liabilitas Keuangan


Kategori Pengukuran
 Ketentuan PSAK 55 sebagian besar masih dipertahankan
- Biaya perolehan diamortisasi
- FVTPL
 Penyajian dalam OCI atas keuntungan atau kerugian liabilitas keuangan yang ditetapkan untuk
diukur pada FTPL yang timbul dari perubahan risiko kredit, kecuali jika hal tersebut menciptakan
atau meningkatkan inkonsistensi pengakuan dan pengukuran (accounting mismatch)
Reklasifikasi liabilitas keuangan – tidak diperkenankan
OCI = Other Comprehensive income / Penghasilan Komprehensive lain

Pertimbangan dalam Penilaian


Contoh Model Bisnis
 Portfoliao likuiditas untuk memenuhi kebutuhan pendanaan dalam kondisi tertentu
 Portfoliao likuiditas untuk memenuhi kebutuhan pendanaan harian
 Aset dalam bentuk dana yang dikelola pada nilai wajar
 Pinjaman ritel untuk sekuritisasi
 Instrumen diperdagangkan.
 Aset keuangan untuk mendanai liabilitas asuransi
 Pinjaman ritel untuk mendapatkan arus kas kontraktual

Klasifikasi Piutang Dagang


 Kriteria klasifikasi
- SPPI terpenuhi
- BM – untuk memperoleh arus kas kontraktual terpenuhi
 Piutang dagang
 Untuk piutang dilakukan sekuritisasi dan transaksi lainnya perlu pertimbangan yang lebih
kompleks dengan mempertimbangkan bentuk kontraknya anjak piutang

Opsi untuk Ditetapkan pada FVTPL


 Aset keuangan: dapat dilakukan jika penetapan tersebut menghilangkan atau secara signifikan
mengurangi inkonsistensi pengukuran atau pengakuan (accounting mismatch)
 Liabilitas keuangan: sesuai PSAK 55. Ditetapkan untuk diukur pada FVTPL jika
- Dikelola atas dasar nilai wajar; atau
- Mengandung derivative melekat (embedded derivative) yang tidak dapat dipisahkan
 Berikut dapat ditetapkan untuk diukur pada FVTPL jika kondisi berikut terpenuhi:
- Kontrak tertentu untuk membeli atau menjual item non finansial
- Ekposur kredit tertentu

PENGUKURAN
 Pengukuran awal
 Pengukuran selanjutnya aset keuangan
 Pengukuran selanjutnya liabilitas keuangan
 Pengukuran biaya perolehan diamortisasi
 Penghapusan
 Penurunan nilai

Pengukuran Awal
*Pengecualian: piutang dagang tanpa komponen pendanaan signifikan diakui sebesar harga transaksi

PENGUKURAN – Pengukuran Awal

 Kecuali untuk piutang dagang dalam ruang lingkup paragraf 5.1.3, asset keuangan dan liabilitas
keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar keuangan atau liabilitas keuangan pada nilai wajar
ditambah atau dikurangi biaya transaksi yang terkait langsung dengan perolehan atau
penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan.
 Jika nilai wajar aset keuangan atau liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal berbeda dari
harga transaksinya, maka entitas menerapkan paragraf PP5.1.2A
 Jika entitas menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk asset yang setelah pengakuan
awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, maka aset tersebut diakui pertama kali pada
nilai wajar pada tanggal transaksi

PENGUKURAN –Pengukuran Selanjutnya


 Setelah pengakuan awal, entitas mengukur aset keuangan, sesuai klasifikasi aset keuangan :
- Biaya perolehan diamortisasi;
- Nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain; atau
- Nilai wajar melalui laba rugi.
 Entitas menerapkan persyaratan penurunan nilai di bagian 5.5 untuk aset keuangan yang diukur
pada biaya perolehan diamortisasi sesuai dengan paragraf 4.1.2 dan aset keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui penghasilan komprehensif lain sesuai dengan paragraf 4.1.2A.
 Entitas menerapkan persyaratan akuntansi lindung nilai sesuai paragraph 6.5.8–6.5.14 (dan, jika
dapat diterapkan, PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran paragraf 89–94
untuk akuntansi lindung nilai atas nilai wajar untuk portofolio dari lindung nilai atas risiko suku
bunga) untuk aset keuangan yang ditetapkan sebagai item lindung nilai. 1
Pengukuran selanjutnya liabilitas keuangan
 Setelah pengakuan awal, entitas mengukur liabilitas keuangan sesuai dengan paragraf 4.2.1–
4.2.2.
 Entitas menerapkan persyaratan akuntansi lindung nilai dalam paragraph 6.5.8–6.5.14 (dan, jika
dapat diterapkan, PSAK 55 paragraf 89–94 untuk akuntansi lindung nilai atas nilai wajar yang
diterapkan pada portofolio dari lindung nilai atas risiko suku bunga) untuk liabilitas keuangan
yang ditetapkan sebagai item lindung nilai.

Pengukuran biaya perolehan diamortisasi Metode Bunga Efektif


 Pendapatan bunga dihitung menggunakan metode bunga efektif, yaitu dengan menerapkan
suku bunga efektif atas jumlah tercatat bruto asset keuangan, kecuali untuk:
 aset keuangan yang dibeli atau yang berasal dari aset keuangan memburuk. Untuk aset
keuangan tersebut, entitas menerapkan suku bunga efektif yang disesuaikan dengan kredit atas
biaya perolehan diamortisasi aset keuangan sejak pengakuan awal.
 aset keuangan yang tidak dibeli atau yang berasal dari aset keuangan memburuk tetapi
selanjutnya menjadi aset keuangan memburuk. Untuk aset keuangan tersebut, entitas
menerapkan suku bunga efektif atas biaya perolehan diamortisasi aset keuangan di periode
pelaporan selanjutnya.
Pengukuran biaya perolehan diamortisasi Modifikasi arus kas kontraktual
 Saat arus kas kontraktual atas aset keuangan direnegosiasi atau dimodifikasi dan renegosiasi
atau modifikasi tersebut tidak menghasilkan penghentian pengakuan aset keuangan entitas
menghitung ulang jumlah tercatat bruto aset keuangan dan mengakui keuntungan atau kerugian
yang timbul dari modifikasi dalam laporan laba rugi.
 Jumlah tercatat bruto aset keuangan dihitung ulang (sebagai nilai kini dari arus kas kontraktual
yang telah direnegosiasi atau dimodifikasi yang didiskontokan dengan suku bunga efektif awal
aset keuangan (atau suku bunga efektif yang disesuaikan dengan kredit untuk aset keuangan
yang dibeli atau yang berasal dari aset keuangan memburuk) atau, jika dapat diterapkan, revisi
suku bunga efektif dihitung sesuai dengan paragraf 6.5.10.
 Biaya atau pendapatan jasa yang terjadi mengubah jumlah tercatat asset keuangan yang telah
dimodifikasi dan diamortisasi selama sisa jangka waktu aset keuangan modifikasian tersebut.

Penghapusan
 Entitas langsung mengurangi jumlah tercatat bruto dari aset keuangan ketika entitas tidak
memiliki perkiraan wajar untuk memulihkan aset keuangan secara keseluruhan atau secara
parsial.
 Penghapusan merupakan kejadian penghentian pengakuan

Pengukuran Instrumen Keuangan

Perubahan utama Penurunan Nilai dari PSAK 55

Ruang Linkup Penurunan Nilai


Penurunan nilai – model baru

Penurunan Nilai
Kerugian Kredit Ekspektasian

Pendekatan umum

• Prinsip umum, menerapkan salah satu dari dua basis pengukuran berikut:
- Kerugian kredit ekspektasian 12 bulan; atau
- Kerugian kredit sepanjang umurnya.
• Basis pengukuran bergantung pada apakah telah terjadi peningkatan risiko kredit secara signifikan
sejak pengakuan awal.

Elemen utama dari model penurunan nilai


 Kerugian ekspektasian kredit 12 bulan = Kerugian yang timbul dari peristiwa gagal bayar yang
mungkin terjadi dalam 12 bulan setelah akhir periode pelaporan.
 Kerugian kredit ekspektasian sepanjang = Kerugian yang timbul dari seluruh kemungkinan
peristiwa gagal bayar sepanjang prakiraan umur instrumen keuangan.
 Peningkatan risiko kredit secara signifikan = Tidak didefinisikan.
 Gagal bayar = Tidak didefinisikan

Pendekatan pengukuran ganda – menerapkan definisi gagal bayar


 Pertimbangkan indikator kualitatif, misalnya: pelanggaran kovenan hutang.
 Konsisten dengan definisi yang digunakan untuk pengelolaan risiko kredit secara internal atas
instrumen yang relevan.
 Konsisten dengan definisi dalam regulasi yang berlaku, jika memungkinkan.
 Diterapkan secara konsisten.
Terdapat praduga (rebuttable presumption) bahwa peristiwa gagal bayar tidak terjadi sebelum aset
keuangan 90 hari menunggak.

Penilaian kenaikan risiko kredit signifikan


 Penilaian didasarkan pada perubahan risiko gagal bayar sejak pengakuan awal.
 Tidak didasarkan pada perubahan dalam jumlah kerugian kredit ekspektasian.
 Berdasarkan seluruh informasi yang wajar dan terdukung, termasuk informasi perkiraan masa
depan (forward-looking information), yang tersedia tanpa biaya atau upaya berlebihan,
misalnya:
- Perubahan peringkat kredit internal/eksternal secara aktual atau ekspektasian.
- Data makroekonomik aktual/perkiraan.
- Perubahan harga atau indikator pasar atas risiko kredit.
- Perubahan aktual/ekspektasian dalam hasil operasi/lingkungan bisnis
Penilaian kenaikan risiko kredit signifikan – risiko gagal bayar
 Tidak dapat dilakukan dengan sekedar membandingkan perubahan secara absolut atas risiko
gagal bayar.
- Risiko gagal bayar cenderung menurun seiring berjalannya waktu.
- Jika risiko gagal bayar tidak menurun seiring berjalannya waktu, dapat mengindikasikan
kenaikan risiko kredit.
- Asumsi di atas tidak berlaku jika kewajiban pembayaran yang signifikan pada periode
mendekati jatuh tempo.
 Penilaian kuantitatif merupakan indikator utama, dan biasanya didasarkan pada ukuran
probabilitas gagal bayar sepanjang umur (lifetime probability of default/PD).
 Indikator kualitatif dipertimbangkan, jika tepat digunakan (sebagai ‘watch list’).

Pengecualian risiko kredit rendah


 Instrumen keuangan memiliki risiko gagal bayar yang rendah.
- Risiko gagal bayar rendah
 Peminjam memiliki kapasitas yang kuat untuk memenuhi kewajiban arus kas kontraktual dalam
jangka waktu dekat
- Kapasitas yang kuat untuk memenuhi kewajiban dalam jangka waktu dekat
 Memburuknya kondisi ekonomik dan bisnis dalam jangka panjang mungkin, namun tidak selalu,
menurunkan kemampuan peminjam untuk memenuhi kewajiban arus kas kontraktual.
- Perubahan yang memburuk tidak selalu mengurangi kemampuan untuk memenuhi
kewajiban

Pengecualian risiko kredit rendah


 Jika risiko kredit rendah – dapat diasumsikan bahwa risiko kredit belum meningkat secara
signifikan sejak pengakuan awal.
 Penilaian dilakukan dengan dasar instrumen-per-instrumen.
 Instrumen dengan peringkat rating eksternal “investment grade” adalah salah satu contoh
instrumen yang dapat dianggap memiliki risiko kredit rendah.
 Jika instrumen tidak lagi berisiko rendah, tidak secara otomatis diasumsikan bahwa risiko telah
meningkat secara signifikan.

Piutang Dagang dan Piutang Sewa


 Piutang sewa
 Pendekatan umum
 Pendekatan disederhanakan
 Piutang dagang dan aset kontrak dengan komponen pendanaan signifikan
• Pendekatan umum
• Pendekatan disederhanakan
 Piutang dagang dan aset kontrak tanpa komponen pendaan signifikan
 Pendekatan disederhanakan penyisihan kerugian selalu senilai dengan kerugian kredit
ekspektasian sepanjang umur

Pendekatan Umum dan Disederhanakan atas Piutang Dagang


 Dampak memilih pendekatan umum
- Perlu menelusuri perubahan risiko kredit sejak pengakuan awal.
- Membutuhkan sistem manajemen risiko kredit yang lebih canggih.
- Nilai kerugian kredit ekspektasian diperkiraan lebih rendah.
 Untuk piutang jangka pendek: pendekatan umum dan pendekatan umum akan memberikan
hasil yang sama

Mengukur Penurunan Nilai – ECL


 Probabilitas tertimbang
 Jumlah yang tidak bias dan rata-rata probabilitas tertimbang (mengevaluasi serangkaian
kemungkinan yang dapat terjadi).
 Nilai kini
 Suku bunga efektif (EIR) awal, atau dengan melakukan penaksiran tertentu untuk
menentukan tingkat bunga, sebagai tingkat diskonto.
 Kekurangan kas
 Selisih antara arus kas yang terutang sesuai kontrak dan arus kas yang diperkirakan akan
diterima oleh entitas.
Contoh – 1
• PT Mawar memiliki piutang dagang senilai Rp200.000 yang jatuh tempo dalam waktu 3 bulan.
• PT Mawar memperkirakan bahwa skenario yang paling mungkin adalah bahwa jumlah total akan
dibayar tepat waktu.
• PT Mawar mengestimasi bahwa terdapat: 2% probabilitas bahwa debitor sama sekali tidak
membayar; dan 98% probabilitas bahwa jumlah total akan dibayar pada saat jatuh tempo.
• PT Mawar mengukur kerugian ekspektasian sebesar 2% dari jumlah kekurangan kas sebesar
Rp200.000. Karena piutang jangka-pendek tidak memiliki tingkat bunga kontraktual, hal ini
menyiratkan bahwa suku efektif (EIR) adalah nol dan pendiskontoan umumnya tidak diperlukan.
• Kerugian ekspektasian = Rp200.000 x 2% + (Rp0 x 98%) = Rp4.000

Contoh – 2
 PT. Merapi beroperasi hanya di satu lokasi geografis, dan memiliki portofolio piutang dagang
senilai Rp70 juta pada 31 Desember 20X1.
 Basis pelanggan terdiri atas berbagai pelanggan kecil.
 Piutang dagang miliki karakteristik risiko yang serupa dan tidak memiliki komponen pendanaan
signifikan.
 PT. Merapi menggunakan matriks penyisihan untuk menghitung penurunan nilai.
 Matriks penyisihan didasarkan pada:
- Tingkat gagal bayar historis selama umur yang diharapkan dari piutang dagang; dan
- Mencakup penyesuaian atas estimasi yang bersifat forward-looking.
Contoh – 2
• Perhitungan penurunan nilai

Contoh – 3
 PT Kencana memiliki pinjaman (aset keuangan) dengan jangka waktu 10 tahun senilai
Rp200.000.000. Bunga dibayarkan setahun sekali. Suku bunga kupon dan suku bunga efektif
adalah 5%.
 PT Kencana menyimpulkan untuk mengakui kerugian kredit ekspektasian 12 bulan.
 Pinjaman tersebut memiliki PD (probability of default) 12 bulan sebesar 0,5%.
 LGD (loss given default) – estimasi jumlah kerugian jika pinjaman gagal bayar –
adalah 25%, dan akan timbul dalam waktu 12 bulan jika pinjaman gagal bayar.
Penyisihan kerugian untuk kerugian kredit ekspektasian 12 bulan adalah 250.000, yang dihitung
dengan mengalikan jumlah arus kas terutang dalam kontrak (210.000.000, yakni 200.000.000 pokok +
10.000.000 bunga) dengan PD (0,5%) dan dengan LGD (25%), dan mendiskontokan jumlah yang
dihasilkan menggunakan suku bunga efektif satu tahun (5%).
210.000.000 x 0,5% x 25% = 262.500 PV=262.500/1.05=250.000

Contoh – 3
 Pada 31 Desember 20X1, PT A memberikan pinjaman untuk periode 4 tahun dengan nilai Rp 1
juta yang diklasifikasikan sebagai diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Bunga dibayarkan
setiap tahun. Tingkat bunga kupon dan tingkat bunga efektif (EIR) = 5%.
 PT A menyimpulkan bahwa tepat untuk mengakui kerugian kredit ekspektasian 12 bulan.
 Pinjaman tersebut memiliki PD (probability of default) 12 bulan sebesar 0,5%.
 Tabel di samping menunjukan arus kas kontraktual dan probabilitas tertimbang arus kas yang
diperkirakan jika pinjaman tersebut gagal bayar dalam 12 bulan setelah akhir periode pelaporan.
 Pertanyaan: Berapa jumlah penyisihan kerugian atas pinjaman tersebut pada 31 Desember
20X1?
Contoh - 4

Contoh – 5
 Melanjutkan contoh #2, pada 31 Desember 20X2, PT A menyimpulkan bahwa tepat untuk
mengakui kerugian kredit ekspektasian sepanjang umur. PT A mengestimasi pinjaman tersebut
memiliki PD (probability of default) sepanjang umur sebesar 20%.
 Jika pinjaman gagal bayar kapan pun selama periode pinjaman, nilai kini sisa kekurangan kas
sebesar Rp 89.283.800 pada 31 Desember 20X2.
 Pada contoh #2, penyisihan kerugian kredit pada 31 Desember 20X1 sebesar Rp233.548.
 Pertanyaan:
- Apa jurnal pada tanggal 31 Desember 20X1?
- Berapa jumlah penyisihan kerugian kredit yang diakui pada tanggal 31 Desember 20X2?
- Apa jurnal pada tanggal 31 Desember 20X2?
Contoh – 5

Akuntansi Lindung Nilai

 Tujuan dan Ruang Lingkup Akuntansi Lindung Nilai


 Instrumen Lindung Nilai
 Item lindung nilai
 Kriteria Kualifikasian untuk Akuntansi Lindung Nilai
 Akuntansi untuk Hubungan Lindung Nilai Kualifikasian
 Lindung Nilai atas Sekelompok Item
 Opsi untuk menetapkan eksposur kredit yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi

Akuntansi Lindung Nilai

Kriteria Kualifikasian Akuntansi Lindung Nilai


 Menghilangkan persyaratan tes efektivitas tersebut dan memperkenalkan persyaratan yang
lebih umum (principle-based) menggunakan pertimbangan manajemen, yaitu:
i. terdapat hubungan ekonomik antara item lindung nilai dengan instrument lindung nilai;
ii. pengaruh risiko kredit tidak mendominasi perubahan nilai yang dihasilkan dari hubungan
ekonomik tersebut; dan
iii. rasio lindung nilai dari hubungan lindung nilai adalah rasio yang sama dari hasil kuantitas
item lindung nilai yang secara aktual dilindung nilai dan kuantitas instrumen lindung nilai
yang secara aktual digunakan entitas untuk melindung nilai sejumlah kuantitas item lindung
nilai tersebut.
 Menurut PSAK 55, hubungan lindung nilai dapat dianggap efektif jikamemenuhi persyaratan tes
efektivitas 80-125% tidak berlaku

Rebalancing Hubungan Lindung Nilai


 Jika hubungan lindung nilai tidak lagi memenuhi persyaratan efektivitas lindung nilai terkait
dengan rasio lindung nilai, namun tujuan manajemen risiko hubungan lindung nilai tersebut
ditetapkan sama, entitas menyesuaikan rasio lindung nilai atas hubungan lindung nilai sehingga
memenuhi kriteria kualifikasian lagi rebalancing.
 Rebalancing mengacu pada penyesuaian yang dibuat untuk kuantitas yang ditetapkan dari item
lindung nilai yang sudah ada untuk tujuan mempertahankan rasio lindung nilai yang sesuai
dengan persyaratan efektivitas lindung nilai
 Perubahan jumlah yang ditetapkan dari item lindung nilai atau instrument lindung nilai untuk
tujuan yang berbeda bukan merupakan rebalancing.

Tujuan dan Ruang Lingkup Akuntansi Lindung Nilai


 Tujuan akuntansi lindung nilai adalah untuk menunjukkan dalam laporan keuangan dampak dari
aktivitas manajemen risiko entitas yang menggunakan instrumen keuangan untuk mengelola
eksposur yang timbul dari risiko tertentu yang dapat mempengaruhi laba rugi
 Pendekatan ini bertujuan menyampaikan konteks instrumen lindung nilai dalam hal akuntansi
lindung nilai diterapkan dan memberi informasi atas tujuan dan dampak lindung nilai.
 Untuk lindung nilai atas nilai wajar atas eksposur suku bunga dari portofolio aset keuangan atau
liabilitas keuangan Entitas dapat menerapkan persyaratan akuntansi lindung nilai dalam PSAK 55

Instrumen Lindung Nilai


 Instrumen Kualifikasian
 Derivatif yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dapat ditetapkan sebagai instrumen
lindung nilai, kecuali untuk beberapa written option.
 Aset keuangan nonderivatif atau liabilitas keuangan nonderivatif yang diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi dapat ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai kecuali liabilitas keuangan
yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan jumlah perubahan nilai
wajar yang diatribusikan oleh perubahan dalam risiko kredit liabilitas tersebut disajikan
dalam penghasilan komprehensif lain.
 Untuk tujuan akuntansi lindung nilai, hanya kontrak dengan pihak eksternal dari entitas
pelapor dilaporkan) dapat ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai.
 Penetapan instrumen lindung nilai
 Instrumen kualifikasian harus ditetapkan seluruhnya sebagai instrument lindung nilai.
Pengecualian yang diizinkan pada:
- pemisahan nilai intrinsik dan nilai waktu dari kontrak opsi dan penetapan sebagai
instrumen lindung nilai hanya mencakup perubahan nilai intrinsic dalam opsi, dan tidak
termasuk perubahan dalam nilai waktunya
- pemisahan elemen forward dan elemen spot dari kontrak forward dan penetapan
sebagai instrumen lindung nilai hanya mencakup perubahan dari nilai elemen spot dari
kontrak forward dan bukan elemen forward-nya. Basis spread mata uang asing dapat
dipisahkan dan dikeluarkan dari penetapan instrumen keuangan sebagai instrument
lindung nilai
- proporsi dari keseluruhan instrumen lindung nilai, misalnya 50% dari jumlah nominal,
dapat ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam hubungan lindung nilai.

Item lindung nilai


 Item lindung nilai dapat berupa aset atau liabilitas yang diakui, komitmen pasti yang belum
diakui, prakiraan transaksi atau investasi neto pada kegiatan usaha luar negeri.
 Item lindung nilai dapat berupa:
- suatu item tunggal; atau
- kelompok dari item
- item lindung nilai dapat merupakan bagian dari item atau kelompok item
 Item lindung nilai harus dapat diukur secara andal.
 Jika item lindung nilai adalah prakiraan transaksi,, transaksi tersebut harus kemungkinan besar
terjadi.
 Eksposur gabungan yang merupakan kombinasi dari eksposur yang memenuhi syarat sebagai
item lindung nilai derivatif dapat ditetapkan sebagai item lindung nilai
 Hanya untuk transaksi eksternal
-Akuntansi lindung nilai antar entitas dalam kelompok usaha hanya dalam laporan
keuangan individual atau laporan keuangan tersendiri
- Tidak pada laporan keuangan konsolidasian
- Kecuali laporan keuangan konsolidasian entitas investasi
 Penetapan item lindung nilai
 Entitas dapat menetapkan suatu item secara keseluruhan atau komponen dari suatu item
sebagai item lindung nilai dalam hubungan lindung nilai.
 Entitas hanya dapat menetapkan jenis-jenis komponen berikut:
- hanya perubahan dalam arus kas atau nilai wajar dari item yang dapat diatribusikan
kepada risiko spesifik atau berbagai risiko, jika berdasarkan penilaian di dalam
konteks struktur pasar tertentu, komponen risiko dapat diidentifikasi secara terpisah
dan dapat diukur secara andal. Komponen risiko mencakup penetapan atas
perubahan hanya dalam arus kas atau nilai wajar dari item lindung nilai di atas atau di
bawah harga yang ditentukan atau variabel lainnya (risiko sepihak).
- satu atau lebih arus kas kontraktual yang dipilih.
- komponen dari jumlah nominal, yakni bagian tertentu dari jumlah suatu item

Kriteria Kualifikasian untuk Akuntansi Lindung Nilai


 Suatu hubungan lindung nilai memenuhi syarat akuntansi lindung nilai hanya jika seluruh kriteria
berikut ini dipenuhi tiga syarat:
 hubungan lindung nilai hanya terdiri dari instrumen lindung nilai yang memenuhi syarat dan
item lindung nilai yang memenuhi syarat.
 pada awal hubungan lindung nilai terdapat penetapan dan dokumentasi formal atas
hubungan lindung nilai dan tujuan manajemen risiko entitas dan strategi pelaksanaan
lindung nilai. Dokumentasi mencakup:
- identifikasi instrumen lindung nilai,
- item lindung nilai,
- sifat risiko yang dilindung nilai dan
- bagaimana entitas akan menilai apakah hubungan lindung nilai memenuhi persyaratan
efektivitas lindung nilai (termasuk analisis sumber dari ketidakefektifan lindung nilai
dan bagaimana menentukan rasio lindung nilai).
 hubungan lindung nilai memenuhi seluruh persyaratan efektivitas lindung nilai berikut ini:
 terdapat hubungan ekonomik antara item lindung nilai dengan instrumen lindung nilai;
 pengaruh risiko kredit tidak mendominasi perubahan nilai yang dihasilkan dari hubungan
ekonomik tersebut dan
 rasio lindung nilai dari hubungan lindung nilai adalah rasio yang sama dari hasil kuantitas
item lindung nilai yang secara actual dilindung nilai dan kuantitas instrumen lindung nilai
yang secara aktual digunakan entitas untuk melindung nilai sejumlah kuantitas item lindung
nilai tersebut.
 Akan tetapi, penetapan dimaksud jangan sampai mencerminkan ketidakseimbangan antara
pembobotan item lindung nilai dan instrument lindung nilai sehingga menimbulkan
ketidakefektifan lindung nilai (tanpa mempertimbangkan apakah diakui atau tidak) yang secara
akuntansi dapat mengakibatkan hasil pencatatan yang tidak konsisten dengan tujuan akuntansi
lindung nilai
Akuntansi untuk Hubungan Lindung Nilai Kualifikasian 1
 Lindung nilai atas nilai wajar
 Lindung nilai atas arus kas
 Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri
 Akuntansi untuk nilai waktu dari opsi
 Akuntansi untuk Elemen Forward dari Kontrak Forward dan Basis Spread Mata Uang Asing dari
Instrumen keuangan
Akuntansi untuk Hubungan Lindung Nilai Kualifikasian 2
Entitas menerapkan akuntansi lindung nilai untuk hubungan lindung nilai yang memenuhi
kriteria kualifikasian termasuk keputusan entitas untuk menetapkan hubungan lindung nilai. Terdapat
tiga jenis hubungan lindung nilai:
 lindung nilai atas nilai wajar:
 lindung nilai terhadap eksposur perubahan nilai wajar dari aset atau liabilitas yang
diakui, atau komitmen pasti yang belum diakui, atau komponen dari item tersebut, yang
diatribusikan pada risiko tertentu dan mempengaruhi laba rugi.
 lindung nilai atas arus kas:
 lindung nilai terhadap eksposur variabilitas arus kas yang dapat diatribusikan pada risiko
tertentu yang terkait dengan keseluruhan atau komponen dari suatu aset atau liabilitas
yang diakui atau yang dapat diatribusikan pada risiko tertentu yang terkait dengan
prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi, dan dapat mempengaruhi laba rugi
 lindung nilai investasi neto dalam kegiatan luar negeri

Lindung Nilai atas Sekelompok Item


 Kelayakan dari Kelompok Item Sebagai Item Lindung Nilai
 Penetapan Komponen dari Jumlah
 Nominal
 Penyajian
 Posisi Neto Nihil

Opsi untuk menetapkan eksposur kredit yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
 Kelayakan eksposur kredit untuk penetapan pada nilai wajar melalui laba rugi
 Akuntansi untuk eksposur kredit yang ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi

Tanggal Efektif
 Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2019.
 Penerapan dini diperkenankan. Jika entitas memilih untuk menerapkan dini Pernyataan ini,
entitas harus mengungkapkan fakta tersebut dan menerapkan semua persyaratan dalam
Pernyataan ini pada waktu yang sama.

Ketentuan Transisi
 Entitas menerapkan Pernyataan ini secara retrospektif sesuai dengan PSAK 25: Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan.
 Pernyataan ini tidak diterapkan untuk item yang telah dihentikan pengakuannya pada tanggal
penerapan awal.
 Ketentuan Transisi untuk Akuntansi Lindung Nilai. Ketika entitas pertama kali menerapkan
Pernyataan ini, entitas dapat memilih sebagai bagian kebijakan akuntansinya untuk menerapkan
persyaratan dalam Bab 6 dari PSAK 71 ini atau terus menerapkan persyaratan akuntansi lindung
nilai sesuai PSAK 55 untuk seluruh hubungan lindung nilainya. Hal ini dikarenakan PSAK 71
belum mengakomodir persyaratan terkait macro hedging.

Kerugian Penurunan Nilai Ekspektasian

Kerugian Penurunan Nilai Ekspektasian

Anda mungkin juga menyukai