Anda di halaman 1dari 73

TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG BERELASI,

ENTITAS SEPENGENDALI, KERJA SAMA


OPERASI (KSO)
Kelompok 3:

1. Dewi Junita (1810247041)


2. Julian Dini Astari (1810246906)
3. Yolla Maresti (1810246909)
4. Zulfaneri Putra (1810246901)
PSAK 7 Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi

PSAK 38 Kombinasi Bisnis Entitas Pengendali

PSAK 66 Pengaturan Bersama

PSAK 15 Investasi pada Entitas Asosiasi dan


Ventura Bersama

PSAK 67 Pengungkapan Kepentingan dalam


AGENDA Entitas Lain
PSAK 7
PSAK 7 Pengungkapan Pihak Berelasi
 Mengapa perlu ??

Laporan Posisi
Transaksi dan
Keuangan
Saldo
Dan Laba Rugi

Dipengaruhi

• Keberadaan pihak yang


mempunyai hubungan istimewa
• Komitment dengan pihak tersebut
Definisi Pihak Berelasi
 Pihak-pihak Berelasi adalah orang atau entitas
yang terkait dengan entitas tertentu dalam
menyiapkan laporan keuangannya.
a. Orang atau anggota keluarga terdekat
mempunyai relasi jika:
• memiliki pengendalian atau pengendalian
bersama atas entitas pelapor;
• memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas pelapor;
atau
• personal manajemen kunci entitas pelapor atau
entitas induk entitas pelapor
5
Definisi Pihak Berelasi
b. Suatu entitas terkait dengan entitas pelapor jika (salah satu);
 Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama
 Suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain (atau entitas
asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana
entitas lain tersebut adalah anggotanya.
 Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama
 Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah
entitas asosiasi dari entitas ketiga.
 Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari
salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor.
 Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi
dalam butir (a).
 Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap entitas
atau anggota menejemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
6
Definisi
 Anggota keluarga dekat dari individu  anggota keluarga yang mungkin
mempengaruhi, atau dipengaruhi oleh, orang dalam hubungan mereka
dengan entitas. Mereka dapat termasuk:
 (a) pasangan hidup dan anak dari individu;
 (b) anak dari pasangan hidup individu; dan
 (c) tanggungan dari individu atau pasangan hidup individu.
 Anggota manajemen kunci  orang-orang yang mempunyai kewenangan
dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan
aktivitas entitas, secara langsung atau tidak langsung, termasuk direktur
dan komisaris (baik eksekutif maupun tidak) dari entitas.
 Entitas pemerintah yang merupakan pihak-pihak berelasi  entitas yang
dikendalikan, dikendalikan bersama, atau dipengaruhi secara signifikan oleh
pemerintah.
7
Definisi
 Imbalan kerja adalah seluruh bentuk imbalan yang dibayar, terutang atau
diberikan oleh entitas, atau untuk kepentingan entitas, atas imbalan jasa
yang diberikan kepada entitas. Kompensasi meliputi: imbalan kerja jangka
pendek, pasca kerjam jangka panjang, pesangon, pembayaran berbasis
saham.
 Kompensasi termasuk seluruh imbalan kerja (sebagaimana didefinisikan
dalam PSAK 24 (revisi 2004): Imbalan Kerja) termasuk imbalan kerja yang
berlaku pada PSAK 53: Akuntansi Pembayaran Berbasis Saham.
 Pemerintah merujuk kepada pemerintahan, instansi pemerintah dan badan
yang serupa baik lokal, nasional maupun internasional.

8
Definisi
 Pengaruh Signifikan  kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan
operasi dan keuangan tetapi tidak mengendalikan.
 Pengendalian kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan
operasional dari suatu entitas sehingga memperoleh manfaat dari aktivitas
tersebut.
 Pengendalian bersama  persetujuan kontraktual untuk berbagi
pengendalian suatu aktivitas ekonomi
 Transaksi pihak-pihak berelasi  suatu pengalihan sumber daya, jasa atau
kewajiban antara entitas pelapor dengan pihak-pihak yang berelasi, terlepas
apakah ada harga yang dibebankan.
9
Pengungkapan - 1
 Hubungan antara entitas induk dan entitas anak harus
diungkapkan terlepas dari apakah telah terjadi transaksi antara
mereka.
 Jika entitas induk maupun pihak pengendali paling akhir tidak
melaporkan laporan keuangan konsolidasian yang tersedia untuk
keperluan umum, nama entitas induk berikutnya (next most senior
parent) yang paling pertama menghasilkan laporan keuangan
diungkapkan.
 Hubungan anak dan induk mengikuti PSAK 4 Laporan Keuangan
konsolidasian
10
Pengungkapan - 2

 Entitas mengungkapkan kompensasi anggota


manajemen kunci secara total dan untuk masing-
masing kategori berikut:
 (a) imbalan kerja jangka pendek;
 (b) imbalan pasca-kerja;
 (c) imbalan kerja jangka panjang lainnya;
 (d) imbalan pemutusan hubungan kerja; dan
 (e) pembayaran berbasis saham.
11
Pengungkapan – 3

 Jika entitas memiliki transaksi dengan pihak-pihak


berelasi dalam satu periode maka entitas
mengungkapkan:
 Sifat dari hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa
 informasi mengenai transaksi dan saldo, termasuk komitmen, yang
diperlukan untuk memahami potensi dampak hubungan tersebut
dalam laporan keuangan.
 Sekurang-kurangnya, pengungkapan meliputi:
• nilai transaksi;
• jumlah saldo, termasuk komitmen dan :
• penyisihan piutang ragu-ragu terkait dengan jumlah saldo tersebut; dan
• beban yang diakui selama periode dalam hal piutang ragu-ragu atau penghapusan piutang dari 12
pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Pengungkapan – 3-1
 Pengungkapan yang dilakukan secara terpisah untuk masing- masing
kategori:
• entitas induk;
• entitas dengan pengendalian bersama atau pengaruh signifikan terhadap
entitas;
• entitas anak;
• entitas asosiasi;
• ventura bersama dimana entitas merupakan venturer;
• anggota manajemen kunci dari entitas atau entitas induknya; dan
• pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa lainnya.

13
Pengungkapan – 4

● Pos yang memiliki sifat yang serupa dapat


diungkapkan secara agregat kecuali ketika
pengungkapan terpisah diperlukan untuk
memahami dampak transaksi-transaksi pihak-
pihak berelasi terhadap laporan keuangan
entitas

14
Pengungkapan – 5
Berikut ini adalah contoh transaksi yang diungkapkan jika dilakukan
dengan pihak berelasi :
● Pembelian atau penjualan barang
● Pembelian atau penjualan properti dan aset lain
● Penyediaan atau penerimaan jasa
● Sewa
● Pengalihan riset dan pengembangan
● Pengalihan di bawah perjanjian lisensi
● Pengalihan di bawah perjanjian pembiayaan (termasuk pinjaman dan
kontribusi ekuitas dalam bentuk tunai atau natura).
● Provisi atas jaminan atau agunan
● Penyelesaian liabilitas atas nama entitas pihak berelasi.

15
Pengungkapan – Pemerintah (par 24)
 Entitas pelapor dikecualikan dari persyaratan pengungkapan
dalam paragraf 17 atas transaksi dengan pihak-pihak yang
berelasi dan saldo, termasuk komitmen dengan:
 (a) pemerintah yang memiliki pengendalian, pengendalian bersama
atau pengaruh signifikan atas entitas pelapor; dan
 (b) entitas lain yang memiliki hubungan istimewa karena sama- sama
dikendalikan oleh pemerintah, pengendalian bersama atau pengaruh
signifikan atas entitas pelapor dan entitas lain.

16
Pengungkapan - Pemerintah

 Jika entitas pelapor menerapkan pengecualian dalam


paragraf 24, maka entitas mengungkapkan mengenai
transaksi-transaksi dan saldo terkait yang dirujuk paragraf 24,
yaitu:
 (a) nama departemen atau instansi pemerintah dan sifat hubungannya
dengan entitas pelapor (misalnya; pengendalian, pengendalian bersama
atau pengaruh signifikan);
 (b) informasi berikut dengan rincian yang cukup yang memungkinkan
pengguna laporan keuangan memahami dampak transaksi dengan pihak-
pihak yang memiliki hubungan istimewa dalam laporan keuangan:
• (i) sifat dan jumlah setiap transaksi yang secara individual signifikan; dan
• (ii) untuk transaksi lain yang secara kolektif (bukan individual) signifikan, yang
diindikasikan kualititif atau kuantitatif. Jenis transaksi tersebut termasuk yang dijelaskan
dalam paragraf 20. 17
Contoh 1 : pengecualian pengungkapan

● Pemerintah P baik secara langsung maupun tidak langsung


mengendalikan Entitas 1 dan 2 dan Entitas A, B, C, dan D. Si X
adalah personil manajemen kunci Entitas 1.
● Laporan A:

○ Pengecualian untuk transaksi dengan P, 1, 2, B, C, D.

○ Pengecualian tidak berlaku untuk transaksi dengan X


18
Contoh 2 : Entitas asosiasi dan entitas anak

● Entitas Induk memiliki kepentingan pengendali atas


Entitas Anak A, B, dan C dan memiliki pengaruh signifikan
atas Entitas Asosiasi1 dan 2. Entitas Anak C memiliki
pengaruh signifikan atas Entitas Asosiasi 3.

19
Contoh 3 : Personil manajemen kunci

● Si X memiliki investasi 100% dalam Entitas A dan


merupakan personil manajemen kunci dari Entitas C.
Entitas B memiliki investasi 100% dalam entitas C.

20
PSAK 38
PSAK 38 Restrukturisasi Entitas Sepengendali

PSAK yang disusun tanpa rujukan langsung IFRS

PSAK 38:
• Pertama dikeluarkan 5 September 1997
• Revisi kedua 20 Juli 2004.
• Revisi ketiga 2013 (ED tahun 2011 dan tahun 2012)
Pengaturan untuk restrukrisasi entitas sepengendali perlu diatur
khusus karena tidak dapat mengikuti aturan dalam PSAK 22;
PSAK 38 melengkapi PSAK 22
Sifat Transaksi Restukturisasi Entitas Sepengendali

Transaksi kombinasi bisnis bukan sehingga


antara entitas sepengendali, merupakan transaksi
berupa pengalihan bisnis yang perubahan tersebut tidak
dilakukan dalam rangka pemilikan dapat
reorganisasi entitas-entitas dalam arti menimbulkan
yang berada dalam suatu substansi laba atau
kelompok usaha yang sama, ekonomi, rugi.

23
Transaksi tidak sepengendali

Transaksi pembelian saham atau aset neto milik


pemegang saham nonpengendali (yang tidak berada
dalam pengendalian yang sama dengan pemegang
saham pengendali) merupakan transaksi yang mencakup
perubahan substansi ekonomi pemilikan dari pemegang
saham nonpengendali ke pemegang saham pengendali,

bukan transaksi kombinasi bisnis entitas


sepengendali
24
Metode Penyatuan Kepentingan

Berhubung transaksi kombinasi bisnis entitas


sepengendali tidak mengakibatkan perubahan
substansi ekonomi kepemilikan atas bisnis yang
dipertukarkan,

transaksi tersebut diakui pada jumlah tercatat


berdasarkan metode penyatuan kepemilikan.
Selisih Imbalan yang Dialihkan

Selisih antara jumlah imbalan


yang dialihkan dan jumlah Disajikan dalam
Diakui di
tercatat dari setiap transaksi pos tambahan
ekuitas
kombinasi bisnis entitas modal disetor.
sepengendali
Penerapan Metode Penyatuan Kepentingan
Unsur-unsur laporan keuangan, untuk periode terjadinya
kombinasi bisnis entitas sepengendali dan periode komparatif
sajian, disajikan seolah-olah penggabungan tersebut telah
terjadi sejak awal periode.

Jumlah tercatat dari unsur-unsur laporan keuangan tersebut


merupakan jumlah tercatat dari entitas yang bergabung
dalam kombinasi bisnis entitas sepengendali.

Laporan keuangan entitas tidak boleh memasukkan adanya


penyatuan kepemilikan walaupun entitas tersebut adalah salah
satu pihak yang terlibat jika penyatuan kepemilikan terjadi pada
suatu tanggal setelah akhir periode pelaporan.
Ilustrasi

Uraian A A B
2013 2014 2013
Modal saham 35.000 35.000 40.700
Tambahan Modal Disetor 30.000 30.000 2.500
Saldo Laba 15.000 30.000 22.500
Jumlah 80.000 95.000 65.700

Entitas A dan B merupakan entitas sepengendali.


Entitas A mengakuisisi Entitas B pada 1 Januari 2014 senilai Rp87.000.
Ilustrasi
Uraian A A B AB AB
2013 2014 2013 2013 2014
Modal saham 35.000 35.000 40.700 35.000 35.000
Tambahan Modal Disetor 30.000 30.000 2.500 73.200 8.700
Saldo Laba 15.000 30.000 22.500 37.500 30.000
Jumlah 80.000 95.000 65.700 145.700 73.700

Alternatif 1
Untuk tahun 2013, aset neto Entitas B digabungkan dengan Entitas A. Dalam alternatif ini, modal
saham dan tambahan modal disetor Entitas B digabungkan ke dalam tambahan modal disetor
Entitas A. Kemudian, saldo laba Entitas B digabungkan ke saldo laba Entitas A.
Untuk tahun 2014, aset neto Entitas B (Rp65.700) digunakan sebagai pengurang jumlah yang
dibayarkan dalam kombinasi bisnis (Rp87.000). Selisih antara kas yang dibayarkan dan jumlah
tercatat aset neto Entitas B diakui sebagai pengurang tambahan modal disetor entitas AB
(Rp87.000 – Rp65.700 = Rp21.300) sehingga saldo tambahan modal disetor entitas AB menjadi
Rp8.700.
Ilustrasi
Uraian A A B AB AB
2013 2014 2013
Modal saham 35.000 35.000 40.700 35.000 35.000
Tambahan Modal Disetor 30.000 30.000 2.500 30.000 8.700
Saldo Laba 15.000 30.000 22.500 15.000 30.000
Entitas merging entities 65.700
Jumlah 80.000 95.000 65.700 145.700 73.700

Alternatif 2
Untuk tahun 2013, aset neto Entitas B digabungkan dengan Entitas A. Dalam alternatif ini,
modal saham, tambahan modal disetor, dan saldo laba Entitas B disajikan sebagai ekuitas
“merging entities”.
Untuk tahun 2014, aset neto Entitas B (Rp65.700) digunakan sebagai pengurang jumlah yang
dibayarkan dalam kombinasi bisnis (Rp87.000). Selisih antara kas yang dibayarkan dan
jumlah tercatat aset neto Entitas B diakui sebagai pengurang tambahan modal disetor entitas
AB (Rp87.000 – Rp65.700 = Rp21.300) sehingga saldo tambahan modal disetor entitas AB
menjadi Rp8.700.
Pengaturan
Bersama
Agenda

1. Standar Pengaturan Bersama

2. PSAK 66 Pengaturan Bersama

3. Ilustrasi Pengaturan Bersama

4. Diskusi
Kerjasama
Operasi
PSAK 39
Tidak Berlaku
Pengendalian Bersama
PSAK 12
Tidak Berlaku
PSAK 66
Ventura Bersama dan Operasi Bersama

36
PSAK 66 Pengaturan Bersama
PSAK 66: Pengaturan Bersama mengadopsi seluruh pengaturan
dalam IFRS 11 Joint Arrangements per 1 Januari 2013, kecuali:

• Amandemen Consolidated Financial Statements, Joint Arrangements and


Disclosure of Interests in Other
• Entities: Transition Guidance (Amendments to IFRS 10, IFRS 11 and IFRS 12) tidak
diadopsi karena tidak relevan.
• Referensi terhadap IFRS 9 tidak diadopsi karena tidak relevan.
• Amandemen terhadap IFRS lainnya tidak diadopsi karena tidak relevan.

PSAK 66 dilengkapi

• Lampiran A Daftar Istilan


• Lampiran B Pedoman Penerapan
• Lampiran C Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi
• Contoh Ilustrasi
Tujuan dan Ruang Lingkup
Tujuan :

• Menetapkan prinsip-prinsip pelaporan keuangan entitas


yang memiliki kepentingan dalam pengaturan yang
dikendalikan bersama (yaitu pengaturan bersama).

Ruang Lingkup :
• Diterapkan oleh seluruh entitas yang merupakan pihak
dalam pengaturan bersama.
Definisi
Pengaturan bersama adalah pengaturan yang dua atau lebih pihak
memiliki pengendalian bersama.
Pengaturan bersama memiliki karakteristik :
• Para pihak terikat oleh suatu pengaturan kontraktual
• Pengaturan kontraktual memberikan pengendalian bersama kepada dua atau
lebih pihak dalam pengaturan tersebut

Pengaturan bersama meliputi operasi bersama atau ventura bersama.

Pengendalian bersama adalah persetujuan kontraktual untuk berbagi


pengendalian atas suatu pengaturan, yang ada hanya ketika keputusan
mengenai aktivitas relevan mensyaratkan persetujuan dengan suara
bulat dari seluruh pihak yang berbagi pengendalian.
27
28

Jenis dan Klasifikasi Pengaturan Bersama


Jenis Pengaturan Bersama
Entitas menentukan jenis pengaturan bersama yang entitas
tersebut terlibat di dalamnya.
Klasifikasi pengaturan bersama sebagai operasi bersama atau
ventura bersama bergantung pada hak dan kewajiban para
pihak dalam pengaturan.

Operasi bersama adalah pengaturan bersama yang mengatur


bahwa para pihak yang memiliki pengendalian bersama atas
pengaturan memiliki hak atas aset, dan kewajiban terhadap
liabilitas, terkait dengan pengaturan tersebut.
Para pihak tersebut disebut operator bersama.

Ventura bersama adalah pengaturan bersama yang mengatur


bahwa para pihak yang memiliki pengendalian bersama atas
pengaturan memiliki hak atas aset neto pengaturan tersebut.
Para pihak tersebut disebut venturer bersama.

41
29

Jenis dan Klasifikasi Pengaturan Bersama


Laporan Keuangan Para Pihak – Operator
Bersama
Operator bersama mengakui hal berikut terkait
dengan kepentingannya dalam operasi bersama:

• Aset, mencakup bagiannya atas aset apapun yang


dimiliki bersama
• Liabilitas, mencakup bagiannya atas liabilitas apapun
yang terjadi bersama.
• Pendapatan dari penjualan bagiannya atas output yang
dihasilkan dari operasi bersama;
• Bagiannya atas pendapatan dari penjualan output oleh
operasi bersama; dan
• Beban, mencakup bagiannya atas beban apapun yang
terjadi secara bersama-sama.
Tanggal Efektif dan Ketentuan Transisi
Pernyataan efektif untuk periode tahun buku yang dimulai pada
atau setelah 1 Januari 2015.

Ketentuan Transisi

• Ketika Pernyataan ini pertama kali diterapkan, entitas hanya perlu


menyajikan informasi kuantitatif sebagaimana yang disyaratkan oleh
PSAK 25 untuk periode tahun buku yang terdekat sebelum periode
tahun buku penerapan pertama kali PSAK 66:

Ventura Bersama – Ketentuan Transisi dari Metode Konsolidasi


Proporsional ke Metode Ekuitas
• Ketika berubah dari metode konsolidasi proporsional ke metode
ekuitas, entitas mengakui investasinya dalam ventura bersama pada
awal periode sajian paling awal.
Akuntansi untuk Penjualan atau Kontribusi kepada Operasi Bersama

● Ketika operator bersama melakukan transaksi dengan operasi


bersama: penjualan atau kontribusi aset, transaksi dengan pihak lain
 operator bersama mengakui keuntungan atau kerugian transaksi
tersebut sebatas kepentingan para pihak lain dalam operasi
bersama.

● Ketika transaksi tersebut memberikan bukti pengurangan atas nilai


realisasi neto aset yang akan dijual atau kontribusi kepada operasi
bersama, atau bukti rugi penurunan nilai aset tersebut, kerugian
tersebut diakui sepenuhnya oleh operator bersama.
Akuntansi untuk Pembelian Aset dari Operasi Bersama

● Ketika operator bersama melakukan transaksi dengan operasi


bersama: pembelian aset  operator bersama tidak mengakui
keuntungan atau kerugian transaksi sampai entitas menjual
kembali aset tersebut kepada pihak lain.

● Ketika transaksi tersebut memberikan bukti pengurangan atas


nilai realisasi neto aset yang akan dibeli atau bukti rugi
penurunan nilai aset tersebut, operator bersama mengakui
bagiannya atas kerugian tersebut.
PSAK 15 DAN 67
VENTURA BERSAMA
PSAK 15 - Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama

 Entitas Asosiasi  entitas yang mana investor memiliki pengaruh signifikan


 Ventura Bersama  pengaturan bersama yang para pihaknya memiliki pengendalian bersama
atas pengaturan memiliki hak atas aset neto dari pengaturan
 Metode Ekuitas  metode akuntansi di mana investasi awalnya dicatat sebesar harga
perolehan selanjutnya disesuaikan atas perubahan pascaperolehan  laba atau rugi dan
penghasilan komprehensif lain.
 Harga perolehan awal + bagian laba – bagian rugi – bagian distribusi dari investee
+/- penghasilan komprehensif
 Ketika investasi rugi sehingga investasi menjadi negatif, maka investasi akan disajikan sebesar
nol, liabilitas diakui jika memiliki kewajiban hukum dan konstruktif. Jika laba, pengakuan laba
baru setelah bagian laba sama dengan bagian rugi yang telah diakui.
PSAK 15 - Penerapan Metode Ekuitas

● Entitas dengan pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas


investee mencatat investasinya pada entitas investasi atau ventura
bersama dengan menggunakan metode ekuitas, kecuali jika
investasi tersebut memenuhi syarat pengecualian penerapan
metode ekuitas.
● Pengecualian – jika investasi dimilliki atau dimiliki secara tidak
langsung melalui entitas modal ventura, reksa dana, unit perwalian
dan entitas serupa termasuk dana asuransi terkait investasi 
dapat memilih menggunakan nilai wajar PSAK 55
● Jika entitas mau dijual  menerapkan PSAK 58
PSAK 15 - Penghentian Metode Ekuitas

● Jika entitas menjadi entitas anak  PSAK 65


● Jika sisa kepentingan merupakan aset keuangan  PSAK 55. Nilai wajar sisa
kepentingan diangggap sebagai nilai wajar pada saat pengakuan awal aset
keuangan sesuai PSAK 55, entitas mengakui selisihnya sebagai laba rugi.
● Ketika metode ekuitas dihentikan, seluruh jumlah yang telah diakui dalam
penghasilan komprehensif lain menggunakan dasar yang sama jika investee
melepas aset dan liabilitas.
● Jika investee menjadi investasi pada ventura bersama atau sebaliknya, maka
entitas melanjutkan penerapan metode ekuitas dan tidak mengukur kembali
kepentingan yang tersisa.
PSAK 67 Pengungkapan untuk ventura bersama - material

Entitas mengungkapkan untuk setiap ventura


bersama yang material terhadap entitas pelapor, yaitu

• Kas dan setara kas


• Liabilitas keuangan jangka pendek (tidak termasuk utang
dagang dan utang lainnya dan provisi)
• Liabilitas keuangan jangka panjang (tidak termasuk utang
dagang dan utang lain dan provisi)
• Penyusutan dan amortisasi
• Penghasilan bunga
• Beban bunga
• Beban atau penghasilan pajak penghasilan.
PSAK 67 Pengungkapan untuk ventura bersama - material

Untuk setiap ventura bersama dan entitas asosiasi yang


material terhadap entitas pelapor, entitas mengungkapkan:

• Dividen yang diterima dari ventura bersama atau entitas asosiasi;


• Ringkasan informasi keuangan ventura bersama dan entitas asosiasi yang
mencakup, tetapi tidak terbatas pada:
• Aset lancar
• Aset tidak lancar
• Liabilitas jangka pendek
• Liabilitas jangka panjang
• Pendapatan
• Laba atau rugi dari operasi yang dilanjutkan
• Laba atau rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan
• Penghasilan komprehensif lain
• Total penghasilan komprehensif.
Jika PSAK 67 Pengungkapan
entitas mencatat untuk
untuk kepentingannya ventura
dalam venturabersama -
bersama atau material
entitas
asosiasi menggunakan metode ekuitas:

• Jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan ventura bersama atau entitas asosiasi disesuaikan
untuk mencerminkan penyesuaian yang dibuat oleh entitas ketika menggunakan metode ekuitas,
seperti penyesuaian nilai wajar yang dibuat pada saat akuisisi dan penyesuaian untuk perbedaan
kebijakan akuntansi;
• Entitas memberikan rekonsiliasi antara ringkasan informasi keuangan yang disajikan dan jumlah
tercatat atas kepentingannya dalam ventura bersama atau entitas asosiasi.

Entitas dapat menyajikan ringkasan informasi keuangan:

• Entitas mengukur kepentingannya dalam ventura bersama atau entitas asosiasi pada nilai wajar
sesuai PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama; dan
• Ventura bersama atau entitas asosiasi tidak menyusun laporan keuangan dan penyusunan atas
dasar tersebut akan tidak praktis atau menyebabkan biaya yang tidak semestinya.
PSAK 67 Pengungkapan untuk ventura bersama - material
Entitas mengungkapkan, secara gabungan, nilai tercatat atas kepentingannya dalam seluruh
ventura bersama atau entitas asosiasi yang secara individual tidak material yang dicatat
menggunakan metode ekuitas. Entitas juga mengungkapkan secara terpisah jumlah gabungan
dari bagian entitas dalam ventura bersama atau entitas asosiasi atas:

• (a) laba atau rugi dari operasi yang dilanjutkan;


• (b) laba atau rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan;
• (c) penghasilan komprehensif lain;
• (d) total penghasilan komprehensif.
• Entitas memberikan pengungkapan secara terpisah untuk ventura bersama dan entitas asosiasi.

Ketika kepentingan entitas dalam entitas anak, ventura bersama, atau entitas asosiasi
diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58, entitas tidak disyaratkan
untuk mengungkapkan ringkasan laporan keuangan untuk entitas anak, ventura bersama
atau entitas asosiasi.
Contoh - Konstruksi
● A dan B (para pihak) adalah dua perusahaan yang bisnisnya adalah penyediaan
berbagai jenis jasa konstruksi publik dan swasta. Mereka membentuk
pengaturan kontraktual untuk bekerja sama untuk tujuan pemenuhan kontrak
dengan pemerintah atas desain dan konstruksi jalan antara dua kota.
Pengaturan kontraktual tersebut menentukan bagian partisipasi A dan B dan
menetapkan pengendalian bersama atas pengaturan, yang subjek pengaturan
tersebut adalah penyerahan jalan.

● Para pihak membentuk kendaraan terpisah (entitas Z) sebagai pihak yang akan
melakukan pengaturan. Entitas Z, atas nama A dan B, menyepakati kontrak
dengan pemerintah. Selain itu, aset dan liabilitas terkait dengan pengaturan
dimiliki oleh entitas Z.Fitur utama bentuk hukum entitas Z adalah bahwa para
pihak, bukan entitas Z, memiliki hak atas aset entitas dan kewajiban terhadap
liabilitas entitas.
Contoh - Konstruksi

● Pengaturan kontraktual antara A dan B menetapkan bahwa:


a. Hak atas semua aset yang dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas dalam pengaturan dibagi oleh para
pihak berdasarkan bagian partisipasi mereka dalam pengaturan;
b. Para pihak memiliki beberapa tanggung jawab dan tanggung jawab bersama untuk semua kewajiban
operasinal dan keuangan terkait dengan aktivitas dalam pengaturan berdasarkan bagian partisipasi
mereka dalam pengaturan; dan
c. Keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dari aktivitas pengaturan dibagi oleh A dan B berdasarkan
bagian partisipasi mereka dalam pengaturan

● Untuk tujuan koordinasi dan pengawasan aktivitas, A dan B menunjuk operator, yang akan
menjadi karyawan dari salah satu pihak. Setelah waktu yang ditentukan, peran operator akan
digilir dari satu pihak ke pihak lain. A dan B menyetujui bahwa aktivitas akan dilaksanakan oleh
karyawan operator atas dasar ‘tidak ada keuntungan atau kerugian’.

● Sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam kontrak dengan pemerintah, entitas Z adalah
pihak yang akan menagihkan jasa konstruksi kepada pemerintah atas nama para pihak.
Contoh - Konstruksi
ANALISIS:
● Pengaturan bersama dilaksanakan melalui kendaraan terpisah yang bentuk hukumnya
tidak memberikan pemisahan antara para pihak dan kendaraan terpisah (yaitu aset
dan liabilitas yang dimiliki dalam entitas Z adalah aset dan liabilitas para pihak). Hal ini
diperkuat dengan persyaratan yang telah disetujui oleh para pihak dalam pengaturan
kontraktual mereka, yang menyatakan bahwa A dan B memiliki hak atas aset, dan
kewajiban terhadap liabilitas, terkait dengan pengaturan yang dilakukan melalui
entitas Z. Pengaturan bersama tersebut adalah operasi bersama.
● A dan B masing-masing mengakui dalam laporan keuangan mereka bagian mereka
atas aset (contohnya aset tetap, piutang dagang) dan bagian mereka atas setiap
liabilitas yang dihasilkan dari pengaturan (contohnya utang dagang kepada pihak
ketiga) berdasarkan bagian partisipasi yang disetujui oleh mereka. Masing-masing
pihak juga mengakui bagiannya atas pendapatan dan beban yang dihasilkan dari jasa
konstruksi yang diberikan kepada pemerintah melalui entitas Z.
KSO - Perpajakan

● KSO menurut pajak dibagi menjadi dua:

○ KSO administrative

○ KSO non administrative


KSO - Administratif

● KSO administrative memilki NPWP sendiri.


● KSO Adminstrasitf entitas yang terpisah dari anggotanya, KSO
wajib:

○ Memotong pajak atas pembayaran yang menjadi Objek


Pemotongan PPh kepada anggota KSO, ataupun sebaliknya; dan

○ Memungut PPN atas penyerahan Barang Kena Pajak (BKP)


dan/atau Jasa Kena Pajak (JKP) kepada anggota KSO, ataupun
sebaliknya.
● KSO Administrative menyelenggarakan pembukuan sendiri
terpisah dari anggotanya.
KSO Non Administratif

● KSO non administrative tidak memilki NPWP sendiri.


● Bukan merupakan entitas yang terpisah dari anggotanya.
● Tidak ada aspek pajak atas setiap penyerahan barang/jasa dari anggota KSO
ke KSO atau sebaliknya.
● KSO non administrasi tidak perlu menyelenggarakan pembukuan khusus.
● Pembukuan dilakukan oleh masing-masing anggota.
● Dapat diselenggarakan pembukuan khusus KSO agar:

○ Masing-masing anggota KSO dapat mengetahui jumlah dan jenis kontribusi yang
diberikan terhadap KSO;

○ Masing-masing anggota KSO dapat mempertanggungjawabkan keuntungan yang


diperoleh dari KSO, begitupun sebaliknya; dan

○ Masing-masing anggota KSO dapat menilai kinerja bisnis MBA.


Gambaran Umum: KASUS
● PT. Indosat Tbk sebelum tahun 2003 saat itu masih bernama PT.
Indonesian Satellite Corporation Tbk bersama dengan PT. Telkom
Tbk adalah dua perusahaan plat merah yang menjalankan lini
bisnis yang sejenis yaitu bidang telekomunikasi. Indosat dan
Telkom adalah entitas sepengendali oleh Pemerintah sebagai
pemegang saham mayoritas kedua perusahaan Berdasarkan
kebijakan pemerintah waktu itu (Presiden Megawati Sukarnoputri)
PT. Indosat Tbk pada akhir tahun 2002 diprivatisasi. Perusahaan ini
dijual kepada Singapore Technology and Telemedia (STT).

61
● Cross Ownership terjadi antara PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan PT
Indosat Tbk dimana Telkom dan Indosat bersama-sama memiliki saham
di PT Satelindo dan di Telkomsel. Cross Ownership ini terjadi karena
ketentuan Pasal 12 ayat (1) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang
Telekomunikasi, dimana ditentukan bahwa penyelenggaraan
telekomunikasi dilaksanakan oleh pemerintah, yang selanjutnya untuk
penyelenggaraan jasa telekomunikasi dasar dilimpahkan kepada Badan
Penyelenggara. Badan lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka
11 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi hanya
dapat menyelenggarakan jasa telekomunikasi dasar dengan bekerja
sama dengan Badan Penyelenggara.

62
● Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1989 Tentang Telekomunikasi yang mengatur
mengenai penyelenggaraan telekomunikasi berbunyi sebagai berikut:
● Pasal 12

● Penyelenggaraan telekomunikasi dilaksanakan oleh pemerintah,


yang selanjutnya untuk penyelenggaraan jasa telekomunikasi
dapat dilimpahkan kepada badan penyelenggara.

● Badan lain selain badan penyelenggara sebagaimana dimaksud


dalam ayat 1 dapat menyelenggarakan jasa telekomunikasi dasar
atas dasar kerja sama dengan badan penyelenggara,
menyelenggarakan jasa telekomunikasi bukan dasar badan lain
dapat melaksanakannya tanpa kerja sama dengan badan lain.

63
Sebagai akibat kebijakan dan pengaturan berdasarkan undang-undang
telekomunikasi tersebut, TELKOM dan INDOSAT memiliki kepemilikan silang
(cross ownership) saham di beberapa perusahaan, sebagai berikut:
● Berdirinya Telkomsel pada tanggal 26 Mei 1995 dengan pemegang sahamnya adalah
TELKOM sebesar 51% dan Indosat sebesar 49%.
● Pada tahun 1996, KPN dan Sedco masuk ke Telkomsel sehingga komposisi kepemilikan
saham Telkomsel adalah TELKOM 42,72%, Indosat 35%, KPN 17,28% dan Sedco 5%.
● PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo), sahamnya dimiliki oleh Telkom (22,50%), Indosat
(7,5%), DeTe Asia (25%), dan Bimagraha (45%).
● PT. Aplikanusa Lintasarta (Lintasarta), sahamnya dimiliki oleh Telkom (37,66%), Indosat
(32,64%), dan Lain-lain (29,70%).

64
● Kepemilikan silang Telkom-Indosat ini
diselesaikan melalui cross transaction
(transaksi silang), dimana Telkom
mengalihkan sahamnya di Satelindo dan
Lintasarta kepada Indosat dan Indosat
mengalihkan sahamnya di Telkomsel
kepada Telkom.

65
PEMBAHASAN

Transaksi yang dilakukan Indosat dengan Telkom tersebut tidak salah karena sesuai dengan standar
dalam paragraph 6 PSAK 7“Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dapat menyepakati
transaksi di mana pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa tidak dapat melakukannya “.

Pengungkapan laporan keuangan dicatat dengan metode penyatuan kepemilikan sudah sesuai dengan
standar sebagaimana dijelaskan dalam Paragraf 20 PSAK 7 Berikut ini adalah contoh transaksi yang
diungkapkan jika pihak tersebut adalah pihak yang mempunyai hubungan istimewa : (g) pengalihan di
bawah perjanjian pembiayaan (termasuk pinjaman dan kontribusi ekuitas dalam bentuk tunai atau
dalam bentuk natura).

66
● Pada saat transaksi, indosat dan Telkom adalah entitas
sepengendali oleh pemerintah sebagai pemegang saham
mayoritas kedua perusahaan. Transaksi dengan Telkom
ini dicatat dengan metode penyatuan kepemilikan. Bila
selisih transaksi diatas adalah sebesar Rp 4.359.259.
bagaimana cara pengungkapannya?

67
Pembahasan
● Sesuai dengan PSAK 38 selisih bersih sebesar Rp 4.359.259
antara nilai wajar yang dibayar atau diterima dan aktiva
bersih perusahaan yang diperoleh atau dijual dikreditkan
pada “selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas
pengendali” diakui sebagai realisasi laba. Pengakuan laba
ini disajikan ke dalam akun “Pos Luar biasa-laba yang
direalisasi atas selisih transaksi restrukturisasi entitas
sepengendali.

68
Contoh -Ilustrasi PT. Telkom
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa Perusahaan dan anak
perusahaan melakukan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Definisi pihak yang memiliki hubungan istimewa yang digunakan sesuai dengan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) 7, mengenai “Pengungkapan Pihak-
pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”.

69
Contoh -Ilustrasi PT. Telkom

70
PT. Telkom
TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan anak perusahaan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa. Kebijakan Perusahaan mengatur bahwa penetapan harga atas transaksi-transaksi tersebut sama
dengan transaksi-transaksi yang dilakukan dengan pihak ketiga. Berikut adalah perjanjian/transaksi signifikan dengan
pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa:
a. Pemerintah
i. Perusahaan memperoleh pinjaman penerusan dari Pemerintah, pemegang saham mayoritas Perusahaan
(Catatan 20).
Beban bunga atas pinjaman penerusan masing-masing berjumlah Rp247.944 juta, Rp172.895 juta, dan Rp288.646
juta untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2009, 2008, dan 2007. Beban bunga atas pinjaman penerusan
mencerminkan 12,4%, 10,9%, dan 20,1% dari jumlah beban bunga
pada masing-masing tahun.
ii. Perusahaan dan anak perusahaan membayar beban hak penyelenggaraan untuk jasa telekomunikasi yang diberikan
dan beban pemakaian frekuensi radio kepada Depkominfo (sebelumnya DPPT). Beban hak penyelenggaraan
berjumlah Rp327.132 juta, Rp632.522 juta, dan Rp587.770 juta untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2009,
2008, dan 2007 (Catatan 35), yang mencerminkan 0,8%, 1,6%, dan 1,8% dari jumlah beban usaha pada masing-
masing tahun. Beban pemakaian frekuensi radio berjumlah Rp2.784.639 juta, Rp2.400.290 juta, dan Rp1.138.522 juta
untuk tahun- tahun yang berakhir 31 Desember 2009, 2008, dan 2007 (Catatan 35), yang mencerminkan 6,6%, 6,3%,
dan 3,5% dari jumlah beban usaha pada masing-masing tahun.
iii Telkomsel membayar up front fee untuk lisensi 3G sebesar Rp756.000 juta dan mencatat sebagai aset tidak berwujud
(Catatan 13.iii).
71
Contoh -Ilustrasi PT. Telkom

72
THANK YOU!

73

Anda mungkin juga menyukai