Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PSAK 7 - PENGUNGKAPAN PIHAK-PIHAK BERELASI DAN IAS 24:


RELATED PARTY DISCLOSURE

Dosen Pengampu :
Dr. Jumirin Asyikin, M, Si., Ak., CA
Disusun Oleh:
KELOMPOK 6

1. Rizkyyaturraudah 2019310020
2. Sahla Muthia Faidah 2019310023
3. Nurul Aulia 2019310036
4. Ahmad Dinnur Kamil 2019310038
5. Hilda Tangkin 2019310043
6. Novia Meriska 2019310068
7. Devi Permata Sari 2019310080

Program Studi Akuntansi


SEKOLAH ILMU EKONOMI INDONESIA
(STIE INDONESIA) BANJARMASIN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur yang dalam kami ucapkan kehadirat Allah SWT., karena berkat rahmat
-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Dalam makalah ini, kami membahas mengenai “Pengungkapan Pihak - Pihak Berelasi dan IAS
24: Related Party Disclosure”. Makalah ini dibuat sebagai bahan perkuliahan Seminar Akuntansi
pertemuan keenam.
Dalam proses penyusunan makalah ini, tentunya penulis mendapatkan
bimbingan, arahan, koreksi, dan saran. Untuk itu rasa terima kasih yang dalam kami
ucapkan kepada Dr. Jumirin Asyikin, M, Si., Ak., CA. selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah
Seminar Akuntansi. Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada teman- teman dan
penulis literatur sumber yang telah kami gunakan untuk membantu kesempurnaan
penulisan makalah ini.

Kami berharap, semoga informasi yang ada dalam makalah ini dapat berguna bagi
kami khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Dalam penulisan makalah ini, kami
telah berusaha dengan segenap kemampuan. Tetapi kami menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan kami, kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Demikian makalah ini, semoga bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Banjarmasin , September 2021

Penulis

Kelompok 6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2

DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3

A. PENDAHULUAN...............................................................................................................................4

B. PEMBAHASAN..................................................................................................................................7

C. SIMPULAN.......................................................................................................................................12

D. REFERENSI......................................................................................................................................13
A. PENDAHULUAN

PSAK 7 Pengungkapan Pihak-pihak Berelist ini berkaitan dengan pengungkapan


pihak-pihak berelasa dan transaksi antara pihak-pihak berelasi. PSAK 7 (Revis 2010)
menggantikan PSAK 7 Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan
Istimewa revisi tahun 1994. DSAK-IAI memutuskan untuk tidak menggunakan kata
'istimewa' namun menggunakan istilah 'berclasi' merujuk pada istilah bahasa Inggris
yang menggunakan kata Related Pirty dalam standar Auntansi internasional yakni IAS
24 Related Party Disclosures. Secara filosofis hubungan yang dimaksud dalam PSAK
7 memang tidak selalu istimewa dan kata istimewa memiliki ambiguitas.

PSAK 7 (Revisi 2010) berlaku efektif sejak 1 Januari 2011.

TUJUAN

Untuk memastikan bahwa laporan keuangan entitas berisi pengungkapan yang


diperlukan untuk dijadikan perhatian terhadap kemungkinan bahwa posisi keuangan
dan laba rugi telah dipengaruhi oleh keberadaan pihak-pihak berelasi dan oleh
transaksi dan saldo, termasuk komitmen, dengan pihak-pihak tersebut.

RUANG LINGKUP

1. Mengidentifikasi hubungan dan transaksi dengan pihak-pihak berelasi.


2. Mengidentifikasi saldo, termasuk komitmen antara entitas entitas dengan pihak-pihak
berelasi
3. Mengidentifikasi keadaan pengungkapan yang disyaratkan di huruf (a) dan (b), dan
4. Menentukan pengungkapan yang dilakukan mengenai butir-butir tersebut.

TUJUAN PENGUNGKAPAN PIHAK-PIHAK BERELASI

Hubungan dengan pihak-pihak berelasi merupakan suatu karakteristik normal dari


perdagangan dan bisnis. Entitas memiliki kemampuan untuk mempengaruhi kebijaan
keuangan dan operasi investee melalui keberadaa pengendalian, pengendalian bersama,
atau pengaruh signifikan.

Hubungan dengan pihak-pihak berelasi dapat berpengaruh terhadap laba rugi dan
posisi keuangan entitas. Laba rugi dan posisi keuangan dapat dipengaruhi oleh pihak-
pihak berelasi bahkan jika transaksi dengan pihak-pihak berelasi tidak terjadi
sekalipun. Hanya dengan keberadaan relasi itu saja, mungkin sudah cukup untuk
mempengaruhi transaksi entitas dengan pihak lain.

DEFINISI
 Anggota keluarga dekat dari individu adalah anggota keluarga yang mungkin
mempengaruhi atau dipengaruhi oleh, orang tersebut dalam hubungan mereka
dengan entitas.
 Entitas yang berelasi dengan pemerintah adalah entitas yang dikendalikan,
dikendalikan bersama, atau dipengaruhi secara signifikan oleh pemerintah.
 Kompensasi termasuk seluruh imbalan kerja (sebagaimana didefinisikan dalam
PSAK 24: Imbalan Kerja) termasuk imbalan kerja yang menerapkan PSAK 53:
Pembayaran Berbasis Saham.
 Pemerintah mengacu kepada pemerintah, instansi pemerintah dan badan yang
serupa baik local, nasional maupun internasional.
 Personal manajemen kunci adalah orang-orang yang mempunyai kewenangan
dan tanggung jawab untuk merencakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas
entitas, secara langsung atau tidak langsung, termasuk direktur dan komisaris dari
entitas.
 Pihak-Pihak Berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas yang
menyiapkan laporan keuangannya.
 Transaksi Pihak Berelasi adalah suatu pengalihan sumber daya, jasa atau
kewajiban antara entitas pelapor dengan pihak-pihak berelasi, terlepas apakah ada
harga yang dibebankan.

PIHAK-PIHAK BERELASI

Pihak-pihak berelasi didefinisikan secara luas dalam PSAK 7. Suatu perusahaan


dikatakan mempunyai hubungan istimewa dengan perusahaan pelapor jika paragraf 9):

 perusahaan tersebut yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan,


atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah ventura bersama, dengan
perusahaan pelapor (termasuk holding companies, subsidiaries, sub-
subsidiaries, dan fellow subsidiaries
 perusahaan tersebut adalah perusahaan asociai (sebagaimana didefinisikan
dalam PSAK 15 Investasi dalam Perusahaan Asosiasi),
 perusahaan tersebut adalali perusahaan ventura bersama di mana perusahaan
pelapor menjadi venturer (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 12 Bagian
Partisipasi dalam Ventura Bersama);
 perusahaan tersebut adalah perorangan (dan anggota keluarga dekat dari
perorangan tersebut) dari anggota manajemen kunci perusahaan pelapor atau
induk perusahaannya
 perusahaan tersebut adalah perusahaan yang mengendalikan, ventura bersama,
atau yang dipengaruhi secara signifikan oleh individu (dan anggota keluarga
dekat dari individu tersebut) dari anggota manajemen kunci perusahaan pelapor
atau induk perusahaannya; dan
 perusahaan tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan
kerja dari salah satu perusahaan pelapor atau perusahaan mana pun yang
berelasi dengan perusahaan pelapor.
*Anggota manajemen kunci' didefinisikan dalam PSAK 7 sebagai orang-orang
yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin.
dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor, yang meliputi anggota dewan
komisaris, direksi, manajer dari perusahaan, serta anggota keluarga dekat orang
orang tersebut (paragraf 9).

Di sisi lain, PSAK 7 secara spesifik menyebutkan pihak-pihak yang tidak dianggap
sebagai pihak-pihak berelasi, adalah (paragraf 11);

 dua perusahaan yang mempunyai direksi atau anggota manajemen kunci yang
sama;
 penyandang dana, serikat dagang, perusahaan pelayanan umum, departemen
dan instansi pemerintah; serta
 satu-satunya pelanggan, pemasok, pemegang hak waralaba, distributor, atau
perwakilan/agen umum dengan siapa suatu perusahaan mengadakan transaksi
usaha bervolume signifikan, semata-mata karena ketergantungan ekonomis
yang diakibatkan oleh keadaan.
B. PEMBAHASAN
PENGUNGKAPAN

Seluruh Entitas

Hubungan antara entitas induk dan entitas anak diungkapkan terlepas dari apakah telah
terjadi transaksi antara mereka.

Entitas mengungkapkan kompensasi personil manajemen kunci secara total dan untuk
masing-masing kategori berikut :

1. Imbalan kerja jangka pendek


2. Imbalan pascakerja
3. Imbalan kerja jangka panjang lainnya
4. Pesangon, dan
5. Pembayaran berbasis saham

Jika entitas memiliki transaksi dengan pihak-pihak berelasi selama periode yang dicakup
dalam laporan keuangan, maka entitas mengungkapkan sifat dari hubungan dengan pihak-
pihak berelasi serta informasi mengenai transaksi dan saldo, termasuk komitmen, yang
diperlukan untuk memahami potensi dampak hubungan tersebut dalam laporan keuangan.
Sekurang-kurangnya transaksi meliputi :

1. Jumlah transaksi
2. Jumlah saldo, termasuk komitmen, dan :
3. Syarat dan ketentuannya, termasuk apakah terdapat jaminan, dan sifat imbalan yang
akan diberikan, dalam penyelesaian; dan
4. Rincian jaminan yang diberikan atau diterima
5. Penyisihan piutang ragu-ragu terkait dengan jumlah saldo tersebut; dan
6. Beban yang diakui selama periode dalam hal piutang ragu-ragu atau penghapusan
piutang dari pihak-pihak berelasi.

Pengungkapan yang disyaratkan di atas dilakukan secara terpisah untuk masing-masing


kategori berikut:

1. Entitas induk
2. Entitas dengan pengendalian bersama atau pengaruh signifikan terhadap entitas
3. Entitas anak
4. Entitas asosiasi
5. Ventura bersama dimana entitas merupakan venturer bersama (joint venturer)
6. Personil manajemen kunci dari entitas atau entitas induknya
7. Pihak-pihak berelasi lainnya
PENGUNGKAPAN INFORMASI PIHAK-PIHAK BERELASI

Pihak-pihak berelasi dapat melakukan transaksi yang tidak akan dilak hak-pihak
yang tidak mempunyai hubungan istimewa. Sebagai con perusahaan yang bermaksud
mempertahankan tanalinya sebagai properti investasi, ngkin harus menjual tanahnya ke
indak perusahaannya atas instruksi dainduk pusahaannya tersebut.

Transaksi antara pihak-pihak berelasi juga dapat dilakukan dengan harga yang
babeda dengan transaksi serupa yang dilakukan antara pihak-pihak yang tidak punyai
hubungan istimewa. Sebagai contoh, anak perusahaan yang biasanya menjual
produknya ke pihak independen dengan harga jual normal, mungkin Aan diminta
untuk menjual produknya ke induk perusahaan dengan harga pokok saja. Namun bisa
saja dua perusahaan yang berelasi memiliki transaksi yang tidak mewa. Contohnya
adalah anak perusahaan yang menjual dengan harga jual normal kepada induknya.

Mengingat dampak dari hubungan istimewa dengan suatu pihak, PSAK 7


nensyaratkan pengungkapan informasi tertentu dari pihak-pihak berelasi.

Pertama, perusahaan pelapor wajib mengungkapkan adanya hubungan istimewa


bila terdapat pengendalian (misalnya, hubungan induk perusahaan-anak porusahnanj,
walaupun tidak terdapat transaksi antara pihak berelasi tersebut.

Kedua, jika telah terjadi transaksi antara pihak-pihak berelasi, perusahaan pelapor
harus mengungkapkan (paragraf 17);

 sifat hubungan istimewa, dan


 informasi lainnya mengenai nilai transaksi dan jumlah saldo (outstanding
balances) yang diperlukan untuk memahami dampak potensial dari hubungan
istimewa terhadap laporan keuangan, yang seharusnya mencakup minimal, (1)
banyaknya transaksi, rincian jaminan yang diberikan atan diterima. (ii)
banyaknya persyaratan dan ketentuan jumlah saldo, (ii) ketenman piutang ragu-
ragu terkait dengan jumlah saldo, dan (iv) penghapusan piutang tidak tertagih
dan piutang ragu-ragu selama periode terjadinya.

PSAK 7 lebih jauh mensyaratkan suatu informasi untuk mengungkapkan


Informasi yang dibutuhkan berdasarkan paragraf 17 secara terpisah untuk setiap PSAK 7
lebih jauh mensyaratkan suatu perusahaan untuk mengungkapkan gori di bawah ini
(paragraf 18):

 induk perusahaan
 perusahaan dengan ventura bersama atau pengaruh signifikan
terhadapperusahaan pelapor.
 anak perusahaan
 perusahaan asosiasi:
 ventura bersama di mana perusahaan pelapor menjadi venturer,
 anggota manajemen kunci dari perusahaan pelapor atau induk perusahaannya;
dan
 pihak-pihak berelasi lainnya.

Terakhir, PSAK 7 juga mensyaratkan suatu perusahaan untuk


mengungkapkan kompensasi manajemen kunci. Secara spesifik, pengungkapan
ini harus dibuat secara keseluruhan dan untuk setiap kategori; (1) imbalan kerja
jangka-pendek, (ii) imbalan pascakerja. (iii) imbalan kerja jangka panjang
lainnya, (iv) imbalan akibat pemutusan hubungan kontrak kerja (pesangon),
dan (v) kompensasi berbasis saham (paragraf 16).

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 7

Contoh transaksi yang diungkapkan jika dilakukan dengan pihak berelasi :

1. Pembelian atau penjualan barang (barang jadi atau setengah jadi)


2. Pembelian atau penjualan properti dan aset lain
3. Penyediaan atau penerimaan jasa
4. Sewa
5. Pengalihan riset dan pengembangan
6. Pengalihan di bawah perjanjian lisensi
7. Pengalihan di bawah perjanjian pembiayaan (termasuk pinjaman dan kontribusi ekuitas
dalam bentuk tunai atau natura)
8. Provisi atas jaminan atau agunan
9. Komitmen untuk berbuat sesuatu jika peristiwa khusus terjadi atau tidak terjadi di
masa depan, termasuk kontrak eksekutori (diakui atau tidak diakui)
10. Penyelesaian liabilitas atas nama entitas atau pihak berelasi

Pos yang memiliki sifat yang serupa dapat diungkapkan secara gabungan kecuali ketika
pengungkapan terpisah diperlukan untuk memahami dampak transaksi pihak-pihak
berelasi terhadap laporan keuangan entitas

Contoh Ilustratif : (lihat bagan 1.1 dibawah)

Untuk laporan keuangan Entitas A, pengecualian pada paragraph ini diterapkan untuk :

1. Transaksi dengan Pemerintah P


2. Transaksi dengan Entitas 1, dan 2 dan Entitas B, C, dan D

Namun, pengecualian tersebut tidak berlaku untuk transaksi dengan X.

Entitas yang Berelasi dengan Pemerintah


Entitas pelapor dikecualikan dari persyaratan pengungkapan transaksi dengan pihak-pihak
berelasi dan saldo, termasuk dengan :

1. Pemerintah yang memiliki pengendalian, atau pengendalian bersama, atau pengaruh


signifikan, atas entitas pelapor
2. Entitas lain yang merupakan pihak berelasi karena dikendalikan atau dikendalikan
bersama, atau dipengaruhi secara signifikan oleh pemerintah yang sama atas entitas
pelapor dan entitas lain tersebut.

Contoh Ilustratif :

Pemerintah P baik secara langsung maupun tidak langsung mengendalikan entitas 1 dan 2
dan Entitas A, B, C, dan D. Si X adalah personil manajemen kunci Entitas 1.

Jika entitas pelapor menerapkan pengecualian di atas, maka entitas mengungkapkan


mengenai transaksi dan saldo terkait yang dirujuk di paragraf di atas, yaitu :

1. Nama departemen atau instansi pemerintah dan sifat hubungannya dengan entitas
pelapor )yaitu pengendalian, pengendalian bersama, atau pengaruh signifikan)
2. Informasi berikut dengan rincian yang cukup memungkinkan pengguna laporan
keuangan memahami dampak transaksi dengan pihak-pihak berelasi terhadap laporan
keuangan :

Sifat dan jumlah setiap transaksi yang secara individual signifikan


Untuk transaksi lainnya yang secara kolektif, tetapi tidak secara individu, signifikan,
indikasi secara kualitatid atau kuantitatif atas luasnya transaksi tersebut.

Dalam menggunakan pertimbangan untuk menentukan seberapa rinci pengungkapan yang


disyaratkan sesuai dengan poin b diatas, entitas pelapor mempertimbangkan kedekatan
hubungan pihak-pihak berelasi dan faktor lain yang relevan dalam menentukan tingkat
signifikansi suatu transaksi, seperti :

1. Ukuran signifikan
2. Dilakukan di luar ketentuan pasar
3. Di luar operasi bisnis sehari-hari yang normal, seperti sebagai pembelian dan penjualan
suatu bisnis usaha
4. Diungkapkan kepada regulator atau otoritas regulator
5. Dilaporkan kepada manajemen senior
6. Bergantung pada persetujuan pemegang saham.

PERBEDAAN DENGAN STANDAR PSAK 7 (REVISI 1994)

PSAK 7 (Revisi 2010) banyak membuat pengaturan baru yang sebelumnya tidak terdapat
dalam PSAK 7 1994 seperti misalnya adalah untuk pelaporan perusahaan BUMN. Dalam
PSAK 7 1994, BUMN dikecualikan dalam ruang lingkup, sehingga transaksi antar-BUMN
tidak termasuk dalam transaksi dengan pihak yang memiliki istimewa.

Namun dalam PSAK 7 (Revisi 2010), BUMN termasuk dalam ruang lingkup, walaupun
pengungkapan transaksi antara BUMN tidak perlu sedetil dengan transaksi sektor privat.
Pengaturan pengungkapan untuk pihak yang berelasi dengan Pemerintah seperti BUMN
diatur khusus dalam paragraf 24 dan 25. Paragraf 24 hanya mengecualikan transaksi
BUMN dari detil pengungkapan yang disyaratkan dalam paragraf 17 namun tidak
membuat transaksi antar-BUMN menjadi "bukan berelasi".

Apendiks PSAK 7 memberikan banyak contoh bagaimana entitas memutuskan apakah


terdapat hubungan pihak berelasi atau tidak.
C. SIMPULAN
D. REFERENSI 

https://www.google.co.id/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://accountingunsoed.org/accounting-standard-
resume-psak-7-bagian-
1/&ved=2ahUKEwjL6PGEgJnzAhXPqksFHc5sDFUQFnoECAQQAQ&usg=AOvV
aw2MGQIxJtWLixwwhgo8G_57

https://www.google.co.id/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=https://accountingunsoed.org/accounting-standard-
resume-psak-7-bagian-
2/&ved=2ahUKEwjL6PGEgJnzAhXPqksFHc5sDFUQFnoECAYQAQ&usg=AOvV
aw1JIV3e7CF1Zh6dxmD0ltnm

Anda mungkin juga menyukai