Anda di halaman 1dari 39

PEMBANGUNAN KELUARGA LANSIA TANGGUH

DIMENSI LINGKUNGAN

Disampaikan Oleh:
PENGANTAR
• Lanjut usia bukan suatu penyakit, tetapi merupakan tahap
lanjutan dari kehidupan manusia yang bersifat alamiah.
• Diperlukan upaya perlindungan dan pemenuhan
kebutuhan dasar Lansia, baik oleh keluarga, masyarakat
maupun lembaga sosial, dan pemerintah.
• Perhatian dan perlakuan khusus harus didasarkan pada
masalah yang dimiliki Lansia, sehingga akan mengurangi
ketergantungan kepada orang lain dan menjadi Lansia
tangguh.
• Perlu pemahaman mengenai kondisi lingkungan kondusif
dan berada disekitar Lansia.
Pengantar...(lanjutan)

• WHO (2007) menyarankan untuk menggunakan beberapa kriteria


dalam pembangunan kota dan untuk komunitas ramah Lansia
• Kriteria pembangunan kota dapat diukur berdasarkan 8 aspek, yaitu.
1. partisipasi Lansia dalam kegiatan sosial;
2. menghargai keberadaan Lansia di lingkungan sosial;
3. keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan Lansia;
4. perumahan;
5. dukungan masyarakat dan pelayanan kesehatan;
6. komunikasi dan informasi;
7. ruang terbuka dan bangunan;
8. transportasi.
Pengantar...(lanjutan)

Lansia dengan didampingi kader BKL dapat memberikan kontribusi dalam


mewujudkan lingkungan kota/desa dan komunitas ramah Lansia antara
lain dapat menerapkan 8 aspek lingkungan yang dikelompokkan sebagai
berikut

1. Lingkungan fisik yang diperlukan Lansia mencakup:


a. lingkungan beraktivitas;
b. lingkungan bersih dan sehat;
c. lingkungan alam sekitar yang aman dan nyaman.

2. Lingkungan bukan fisik yang diperlukan Lansia mencakup:


d. lingkungan mental spiritual;
e. lingkungan sosial budaya.
Tujuan Pembelajaran
Kompetensi dasar
• Setelah mempelajari bahan ajar ini peserta mampu memahami
pembangunan Lansia tangguh dimensi lingkungan.
Indikator keberhasilan
Setelah mempelajari bahan ajar ini peserta dapat menjelaskan:
a. Menjelaskan tentang lingkungan fisik yang berkaitan dengan
lingkungan beraktivitas, lingkungan bersih dan sehat dan
lingkungan alam sekitar.
b. Menjelaskan tentang lingkungan bukan fisik yang berkaitan
dengan lingkungan mental spiritual dan lingkungan sosial budaya.
Lingkungan fisik yang membuat Lansia tenang
Lingkungan fisik yang membuat
Lansia tidak tenang
LINGKUNGAN
BERAKTIVITAS
Lingkungan Beraktivitas
• Untuk mempertahankan kualitas hidup Lansia agar tetap
aktif dan produktif, maka Lansia membutuhkan berbagai
fasilitas atau kemudahan dalam beraktivitas.
• Kemudahan dimaksud memiliki arti ketersediaan setiap
waktu dan keterjangkauan karena murah dan mudah
didapat oleh Lansia.
• Kemudahan dalam beraktivitas perlu
mempertimbangkan tingkat kemunduran fisik atau gerak
fungsional Lansia.
Lingkungan Beraktivitas.. (lanjutan)

• Tingkat kemunduran fisik dapat dibedakan menjadi 3


tingkat ketergantungan, yaitu: mandiri, bergantung
sebagian, dan bergantung sepenuhnya. Tingkat
ketergantungan ini mudah dilihat ketika seseorang yang
memiliki keterbatasan fisik seperti Lansia bepergian ke
berbagai tempat umum.
• Kemudahan untuk dapat menjangkau suatu
benda/tempat perlu tersedia di rumah, rumah sakit,
klinik konseling, dan layanan transportasi, pelayanan
sosial, bangunan gedung, lingkungan dan fasilitas umum
lainnya.
Contoh Alat Peraga di Lingkungan Beraktivitas

Sarana untuk pejalan kaki


yang aman dan nyaman
Contoh Alat Peraga di Lingkungan Beraktivitas

Sarana untuk pejalan kaki


yang aman dan nyaman
Contoh Alat Peraga di Lingkungan Beraktivitas

Kursi Roda
Contoh Alat Peraga di Lingkungan Beraktivitas

Rambu untuk Individu yang memiliki keterbatasan


LINGKUNGAN
BERSIH DAN SEHAT
Lingkungan bersih dan hidup sehat adalah lingkungan
untuk Lansia yang tidak menimbulkan penyakit.
Lingkungan yang ditempati Lansia diharapkan akan
memberikan pengaruh positif bagi kesehatan Lansia.
1. Lingkungan di sekitar rumah.
2. Lantai bersih dan aman.
3. Genangan air.
4. Sirkulasi udara.
5. Cahaya.
6. Keamanan barang.
Kebersihan diawali
dengan menyapu
lantai
Jendela berperan
dalam sirkulasi udara
dan pemanfaatan
sinar matahari
Genangan air harus dihindari
Pastikan barang elektronik
terjamin keamanannya
LINGKUNGAN
ALAM SEKITAR
Lingkungan alam… (lanjutan)

• Lingkungan alam sekitar terdiri dari 2 jenis yaitu :


jenis benda mati (seperti : air, tanah, udara,
cuaca, dan suhu) dan jenis benda hidup (seperti :
hewan, tumbuhan, dan manusia) yang perlu
diwaspadai terutama pengaruh negatifnya untuk
Lansia.
• Selain lingkungan alam sekitar seperti kedua jenis
tersebut di atas, masih ada jenis lain yaitu suara
(bising).
Lingkungan alam… (lanjutan)

• Tanaman yang tumbuh subur dan terawat di


sekitar tempat Lansia beraktivitas akan
memberikan kenyamanan dan enak dipandang
bagi Lansia. Perbanyak tumbuhan hijau di
pekarangan rumah karena akan membuat rumah
menjadi asri dan segar. Udara kotor akan cepat
berganti menjadi udara bersih dan segar
• Keseimbangan kualitas alam sekitar dengan
kualitas hidup lansia dapat dilakukan dengan
mudah, murah cepat dan aman melalui 3R.
Lingkungan alam… (lanjutan)

• Keikutsertaan Lansia dalam kegiatan 3 R


(reduce,reuse,dan recycle) sangat dimungkinkan
dalam kehidupan sehari-hari
• Reduce  mengurangi pemakaian (menghemat
air)
• Reuse  menggunakan kembali (mematikan
listrik bila tidak diperlukan)
• Recycle  daur ulang (mengumpulkan daun
sebagai bahan pupuk tanaman)
Logo 3R dalam Pengelolaan Lingkungan
Pencemaran air
Pencemaran udara
Pencemaran suara
Lingkungan Fisik yang
Ramah Lansia

Kegiatan-kegiatan dalam lingkungan fisik tersebut


apabila dilaksanakan, merupakan penerapan lingkungan
fisik yang kondusif yang memenuhi empat kriteria
pembangunan kota/desa yang ramah Lansia mencakup:
1. ruang dan bangunan terbuka,
2. perumahan,
3. dukungan masyarakat dan pelayanan kesehatan,
serta
4. transportasi.
LINGKUNGAN
BUKAN FISIK
Lingkungan Mental Spiritual
• Lansia memerlukan lingkungan mental spiritual yang
mendukung. Lingkungan ini adalah suasana batin berupa
keadaan tenang, aman dan tenteram.
• Beberapa cara agar Lansia terhindar dari gangguan
kesehatan mental spiritual:
a. tetap aktif;
b. rileks;
c. partisipasi aktif;
d. penerapan nilai keagamaan.
Relaksasi sebagai suatu kebutuhan
Membangun dan membina kerukunan beragama
Lingkungan Sosial Budaya
• Lansia sebagai manusia atau makhluk sosial
bertempat tinggal atau hidup berdampingan dengan
manusia lainnya.
• Lingkungan sosial budaya senantiasa akan berubah
terus sepanjang waktu.
• Perbedaan sosial budaya di wilayah Indonesia adalah
kekayaan bangsa yang tidak ternilai dan
mencerminkan kearifan lokal masing-masing
Lansia perlu dibekali dengan informasi tentang adat/
kebiasaan masyarakat disekitarnya
Budaya Lansia aktif
Budaya Lansia aktif
Keberagaman
adat istiadat
adalah kekayaan
bangsa
Lingkungan Bukan Fisik yang Ramah Lansia

Kegiatan-kegiatan dalam lingkungan bukan fisik tersebut


apabila dilaksanakan, merupakan penerapan lingkungan
bukan fisik yang kondusif dan memenuhi 4 kriteria
pembangunan kota/desa yang ramah Lansia mencakup:
1. partisipasi Lansia dalam kegiatan sosial;
2. menghargai keberadaan Lansia di lingkungan sosial;
3. keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan Lansia;
4. komunikasi dan informasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai