Anda di halaman 1dari 5

BINA KELUARGA BALITA (BKB)

BINA KELUARGA BALITA

 —Wadah Kelompok Kegiatan


 —Beranggotakan Keluarga yang mempunyai Balita
 —Bertujuan meningkatkan pengetahuan dan Ketrampilan Orang Tua dalam pengasuhan
dan Pembinaan Tumbuh kembang Anak
 —Dalam rangka memantapkan kesertaan,pembinaan dan kemandirian ber-KB bagi PUS
anggota Kelompok

Sasaran BKB
a.Langsung
       1. Orang tua yang punya anak umur 0-6 tahun
       2. Anggota Keluaga lain ( kakek,nenek. Bibi dan lainnya )
b.Tidak Langsung

     1. Penentu Kebijakan di semua tingkatan wilayah


         ( Pusat s/d Desa/Kelurahan )
     2. Mitra Kerja ( Dharma Pertiwi, Bhayangkara, PKK, PGRI,
         Muslimat NU, Aisyiyah, BKMT, Dharma Wanita dll )            
     3. Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat

PENGELOLAAN BKB

—Adalah seseorang yang menaruh minat dan melaksanakan rangkaian kegiatan mulai dari
perencanaan,pengorganisasian, pelaksanaan sampai dengan pemantauan dan penilaian program
BKB

BUKU-BUKU DALAM KEGIATAN KELOMPOK BINA KELUARGA BALITA ( BKB )

—1. Buku Anggota kelompok BKB per usia ( 6 buku )


—2. Buku Absensi Kegiatan BKB
—3. Buku Kesertaan Ber-KB anggota BKB
—4. Buku Susunan Kepengurusan Kelompok BKB
—5. Buku Rencana kerja kegiatan Kelompok BKB
—6. Buku Kas Kelompok BKB
—7. Buku Rujukan ( kunjungan rumah )
—8. Buku Notulen Kegiatan Kelompok BKB
—9. dll
POKOK-POKOK PENGELOLAAN
BINA KELUARGA BALITA ( BKB ) 

—A. Perencanaan
—B. Pengorganisasian
—C. Pelaksanaan Kegiatan
—D. Pengendalian Oprasianal
  
A.PRINSIP – PRINSIP DALAM PERENCANAAN
Adanya Dukungan Legal Aspek —Pemanfaatan Data Wilayah dalam menyusun program kerja ( mis :
data hasil pendataan keluarga}Mengakomodasi kebutuhan dan tuntutan masyarakat Memadukan
keterpaduan Program BKB dengan Pembinaan lintas sektoral lainnya yang sejenis
  B. PENGORGANISASIAN—
Merupakan proses penetapan jumlah dan kualitas tentang sarana dan prasarana, dan tata kerja
sehingga siap dilaksanakan
—Membentuk/memanfaatkan tim kerja terpadu dimasing – masing wilayah.
—Terbentuknya struktur kepengurusan dengan diterbitkannya SK dari Desa/Kelurahan

C.PELAKSANAAN KEGIATAN BINA KELUARGA BALITA ( BKB ) MELALUI

—Pertemuan Penyuluhan dilaksanakan minimal sekali sebulan ( dasar ) 2-3 kali (paripurna)
—Waktu penyuluhan disesuaikan dengan kondisi setempat
—Penjadwalan Kelompok umur dapat dimusyawarahkan

D.PENGENDALIAN OPERASIONAL

—Pengendalian dilakukan melalui :


—1. Monitoring/Pemantauan Program, tenaga,  
—     dana, dan sarana dalam Program BKB
—2. Evaluasi pelaksanaan kegiatan sesuai   
—     dengan rencana yang telah ditetapkan.
—3.  Indikator keberhasilan Program meliputi :   
—      Input, Proses,Out Put
1. Input

—a. Tersedianya rencana kegiatan BKB.


—b. Tersedianya Materi, Media dan Pedoman 
—     KIE
—c.  Tersedianya tenaga terampil sebagai fasilitator
—     dan pengelola program.
—d.  Tersedianya sarana dan prasarana yang
—      memadai.
— e. Tersedianya pusat-pusat informasi dan
—     konsultasi
2. Proses

—Terselenggaranya pelatihan dan orientasi.


—Terselenggaranya sosialisasi poktan BKB.
—Terselenggaranya kegiatan Advokasi KIE Poktan BKB.
3. Out Put
—1. Meningkatnya Pengetahuan Sikap dan   
—     Ketrampilan (PSK) keluarga dalam  
—     pengasuhan tumbuh kembang anak.
—2. Meningkatnya Partisipasi masyarakat dan      
—    mitra kerja dalam pengasuhan dan
—    pembinaan tumbuh kembang anak.
—3. Melembaganya kegiatan BKB di lingkungan
—     keluarga masyarakat.
KADER BKB

 —Kader adalah anggota masyarakat yang bekerja secara sukarela dalam membina dan memberikan
penyuluhan kepada orang tua balita, tentang bagaimana cara merawat anak dengan baik dan
benar
Kader BKB terdiri dari

—a. Kader Inti bertugas sebagai penyuluh yang  


—     menyampaikan materi kepada orang tua    
—     dan bertanggung jawab atas jalannya
—     penyuluhan.
—b. Kader Piket : bertugas mengasuh anak balita yang
—    ikut orang tuanya ketempat penyuluhan.
—c. Kader Bantu : bertugas membantu tugaskader inti
—   dan atau kader piket demi kelancaran tugas mereka,
—   dan dapat menggantiukan tugas apabila kader piket 
—   dan kader inti berhalangan

PROSEDUR PEMBENTUKAN
KEGIATAN KELOMPOK BKB

—A. Pembentukan Kelompok melalui :


—1. Identifikasi potensi
—  Memetakan potensi dan permasalahan yang ada ttg
—- jumlah keluarga Balita
—- ketersediaan kader
—- tempat
—- sarana dan prasarana
—2.Pemantapan penggalangan kesepakatan untuk
—   membentuk kelompok BKB
—3. KIE ( Toma dan Toga )
—     Agar para tokoh dapat memberikan 
—     dukungan sepenuhnya dalam pembentukan
—     kelompok BKB.
—4.  Dibentuk susunan organisasi yang akan
—      mengelola kelompok BKB.
B. PELAYANAN KEGIATAN BKB
—a. Pertemuan penyuluhan ( waktu, tempat,materi )
—b.  Pemantauan Perkembangan anak menggunakan
—     KKA.
—c.  Kunjungan Rumah
—d.  Rujukan
C.PERTEMUAN PENYULUHAN

—Dilakukan oleh kader yang bertanggung jawab membina sasaran dalam kelompok umur tertentu.
—Frekuensi :
    Sebulan 1 atau 2 kali
—Cara Pembinaan :
    1. Pengamatan angsung pada penyuluhan            
         kelompok.
    2. Kunjungan Rumah

D.MATERI PENYULUHAN

—I.     Pengasuhan dan pengembangan anak usia dini


—II.    Peranan orang tua dalam pembinaan Balita dan   
            Konsep dari Orang Tua
—III.   Pertumbuhan dan Perkembangan Anak
—IV.   Media Interaksi Orang Tua dan Anak
—V.    Gerakan Kasar dan Halus
—VI.   Komunikasi Pasif dan Komunikasi Aktif
—VII.  Kecerdasan
—VIII. Menolong diri sendiri dan sosialisasi
—IX.    Diskusi masalah poertumbuhan dan Perkembangan
Tujuan Pembangunan Keluarga Meningkatkan pembinaan ketahanan dan kesejahteraan
keluarga untuk mengoptimalkan fungsi keluarga

8 Fungsi Keluarga

  1.     Fungsi Agama:


Terdapat 12 nilai dasar, yaitu :   Iman, Taqwa,   Kejujuran, Tenggang   Rasa, Rajin, Kesalehan,
Ketaatan,   Disiplin, Sopan   Santun, Kesabaran,   Kasih   sayang
 
  2.    Sosial Budaya : 
Keluarga sebagai bagian dari masyarakat   diharapkan   mampu mempertahankan
dan mengembangkan   sosial budaya setempat. Terdapat 7 nilai dasar, yaitu : Gotong Royong,  
Sopan Santun, Kerukunan, Peduli,   Kebersamaan,   Toleransi Dan Kebangsaan

3.   Fungsi Cinta dan Kasih Sayang

  Mendapatkan cinta kasih adalah hak anak  dan     kewajiban orang tua untuk memenuhinya    
Terdapat 8 (delapan) nilai dasar yang mesti   dipahami   dan ditanamkan dalam keluarga yaitu  
: empati, akrab, adil, pemaaf, setia, suka   menolong,   pengorbanan, tanggung jawab
 
4.   Fungsi Perlindungan
Keluarga mempunyai fungsi sebagai tempat   berlindung   bagi anggota keluarga.
Terdapat 5 dasar yang mesti dipahami yaitu :   aman, pemaaf, tanggap, tabah dan peduli
 
5.   Fungsi Reproduksi 
        Salah satu tujuan perkawinan adalah   melestarikan    keturunan,   karena itu   pengembangan
keturunan   menjadi tuntunan   fitrah   manusia Terdapat 3 nilai dasar yang mesti dipahami   yaitu
:   tanggung jawab, sehat dan teguh
 
6.      Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan
Orang tua adalah pendidik pertama dan utama   bagi   anak-anaknya Terdapat 7 nilai dasar yang
harus dipahami   yaitu   :   percaya diri, luwes, bangga, rajin, kreatif, tanggung   jawab, kerjasama
 
7.    Fungsi Ekonomi
               Pemenuhan kebutuhan berupa sandang pangan   dan   papan  adalah kewajiban setiap orang tua.   
Dalam fungsi   ini ada lima nilai dasar yang harus   dipahami dan   ditanamkan yaitu :   hemat,
teliti,   disiplin, peduli dan   ulet

8.     Fungsi Lingkungan

             Kemampuan keluarga dalam pelestarian   lingkungan   merupakan langkah yang positif 
Penempatan diri   untuk keluarga sejahtera   dalam lingkungan sosial   budaya dan lingkungan
alam yang dinamis secara   serasi, selaras dan seimbang. Dalam fungsi lingukungan   ada dua
nilai dasar yang harus   dipahami yaitu    bersih dan disiplin
              
 

Anda mungkin juga menyukai