Anda di halaman 1dari 12

Memahami Kesehatan

Lingkungan, Etika Lingkungan


dan Perkembangan Penduduk
Kelompok :
Elgi Ariyon 41154030130011
Siti Nurhalizah 41154030130015
Nadia Diani Y 41154030130046
Hana Yuliana 411540301300
1. Kesehatan Lingkungan
Kesehatan lingkungan adalah upayauntuk melindungi
esehatan manusia melalui pengelolaan.
Kesehatan lingkungan adalah keselarasan lingkungan
hidup melalui upaya perkembangan budaya perilaku
sehat dan pengelolaan lingkungan sehingga dicapai
kondisi yang bersih aman nyaman. Sehat dan sejahtera
terhindar dan gangguan penyakit. Pencemaran dan
kecelakaann. Sesuai dengan harkat martabat manusia
( Sudjono Sorenhadji 1994).
Syarat – syarat lingkungan yang sehat :
Air yang sehat
air yang tidak berbau, tidak tercemar dan dapat dilihat kejernihannya.
Keadaan udara
Udara yang sehat yaitu oksigen dimana didalamnya tidak mengandung
zat karbondioksida.
Keadaan tanah
Tanah yang sehat adalah tanah yang baik untuk penanaman suatu
tumbuhan dan tidak tercemar.
Suara/kebisingan
Yaitu keadaan dimana lingkungan yang kondisinya tidak bising
sehingga tidak mengganguaktifitas/alat pendengaran manusia.
Cara Pemeliharaan Kesehatan lingkungan
Tidak mencemari air dengan tidak membuang sampah ke
sungai.
Mengurangi pemakaian kendaraan.
Mentaati pemerintah tentang larangan meroko di tempat
umum
Menanam tumbuhan atau pohon pada lahan-lahan kosong.
Mengolah tanah sebagai mestinya.
Atur jadwal untuk melakukan kerja bakti GPS (Gerakan
Pungut Sampah) atau Jumsih
Kreatif mendaur ulang sampah
Tujuan Pemiliharaan Kesehatan Lingkungan
1. Mengurangi Pemanasan Global. Dengan menanam
tumbuhan sebanyak-banyaknya pada lahan kosong.
Karbon, zat O2 (okseigen) yang dihasilkan tumbuh-
tumbuhan dan zat tidak langsung zat CO2 (carbon) yang
menyebabkan atmosfer bumi berlubang ini terhisap oleh
tumbuhan dan secara langsung zat O2 yang dihasilkan
tersebut dapat dinikmati oleh manusia tersebut untuk
bernafas.
2. Menjaga Kebersihan Lingkungan. Dengan lingkungan
yang sehat maka kita harus menjaga kebersihannya, karena
lingkungan yang sehat adalah lingkungan yang bersih dari
segala penyakit dan sampah.Sampah adalah musuh
kebersihan yang paling utama.
2. Etika Lingkungan
Etika lingkungan merupakan petunjuk perilaku
manusia dalam mengusahakan terwujudnya moral
lingkungan. Dengan etika lingkungan kita tidak saja
mengimbangi hak dan kewajiban terhadap
lingkungan, tetapi etika lingkungan juga membatasi
tingkah laku dan upaya untuk mengendalikan
berbagai kegiatan agar tetap berada dalam batas
kepentingan hidup kita

Ada beberapa teori etika lingkungan sebagai berikut:


 Antroposenisme, teori etika lingkungan yang memandang manusia
sebagai pusat dari sistem alam semesta. Alam dianggap hanya alat
bagi pencapaian tujuan manusia.
 Biosentrisme, teori ini menganggap setiap kehidupan dan makhluk
hidup mempunyai nilai pada dirinya sendiri, sehingga pantas
mendapat pertimbangan dan kepedulian moral.
 Ekosentrisme, memusatkan etika pada seluruh komunitas ekologis,
baik yang hidup maupun tidak.
 Hak Asasi Alam, hak setiap spesies untuk hidup, tumbuh dan
berkembang secara alamiah tanpa intervensi manusia, termasuk
intervensi teknologi.
 Ekofeminieme,
(a) logika dominasi yang menjadi sebab utama dari masalah sosial
yang terkait dengan relasi gender dan krisis manusia dengan alam,
(b) membahas sekilas etika kepedulian yang diutamakan oleh
ekofeminisme.
Prinsip – Prinsip Etika Lingkungan Hidup

Sikap hormat kepada alam (resfect for nature),


Tanggung jawab (moral respon sibility for nature),
Solidaritas (solidarity)
Kasih sayang dan kepedulian (caring for nature),
No Harm
Hidup Sederhana dan Selaras dengan Alam
Keadilan,
Demokrasi
Integritas Moral
Tahapan Etika Lingkungan
 Egoisme, yang berdasarkan keakuan tetapi penuh
kesadaran akan kepercayaan pada diri sendiri ( self
confidence ).
 Humanisme, solidaritas terhadap sesama manusia,
 Sentientisme, kepedulian terhadap sesama pengada
insani yang mempunyai system syaraf atau perasaan,
misalnya kucing, kambing, dsb.
 Vitalisme, kepedulian terhadap sesama pengada insani
ciptaan yang tidak berperasa, misalnya tumbuhan, bakteri,
dsb.
 Altruisme, tingkatan pelengkap dari etika seseorang
terhadaplingkungan, yakni kepedulian terhadap semua
pengada ragawi (non ragawi/abiotik),
Perkembangan Pemukiman
Menurut undang-undang No.4 tahun 1992 dalam surtiani
(2006:39)pengertian tentang perumhan atau pemukiman yaitu
sebagai berikut :

Pengertian rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat


tinggal dan sarana pembinaan keluarga.
Perumahan adalah kelompok rumah yang berfungsi sebagai tempat
tinggal yag dilengkapi denan sarana dan prasarana lingkungan.
Pemukiman adalah bagian dari lingkungan hidup dilua kawasan
lindung (kota dan desa) yang berfungsi sebagai lingkungan tempat
tinggal dan tempat melakukan berbagai macam kegiatan atau
aktivitas.
Persyaratan Pemukiman
Dalam penentuan lokasi suatu pemukiman, perlu adanya suatu kriteria atau
persyaratan untuk menentukan suatu lokasi pemukiman, kriteria tersebut antara
lain :
 Tersedianya lahan yang cukup bagi pembangunan lingkungan dan di

lengkapi dengan prasarana lingkungan, utulitas umum dan fasilitas sosial.


 Bebas dari pencemaran air,pencemaran udara dan kebisingan, baik yang

berasal dari sumber daya buatanatau dari sumber daya alam (gas
beracun,sumber air beracun,dsb)
 Terjamin tercapainya tingkat kualitas lingkungan hidup yang sehat bagi

pembinaan individu dan masyarakat penghuni.


 Kondisi tanahnya bebas banjir dan memiliki kemiringan tanah 0-15%

sehingga dapat dibuat system saluran air hujan (drainase) yang baik serta
memiliki daya dukung yang memungkinkan untuk di bangun
perumahan.
 Adanya kepastian hukum bagi masyarakat penghuni terhadap tanah dan

bangunan yang ada diatasnya yangs sesuai dengan peraturan perundang-


undangan yang berlaku
Faktor-Faktor yang mempengaruhi pemukiman
 Faktor geografi suatu pemukiman yang letaknya terpencil dan sulit dijangkau
akan sangat lambat untuk berkembang.
 Faktor kependudukan yang tinggi merupakan permasalahan yang memberikan
pengaruh yang sangat besar terhadap pembangunan pemukiman.
 Faktor swadaya dan peran serta masyarakat dalam rangka membangun golongan
masyarakat yang berpenghasilan rendah , menengah, tidak tetap.
 Sosial dan budaya merupaka faktor internal yang mempengaruhi perkembangan
pemukiman
 Tingkat perekonomian suatu daerah yang tinggi dapat meningkatakan
perkmbangan pemukiman
 Sarana dan parsarana sari suatu pemukiman dapat mempengaruhi
perkembangan pemukiman di suatu wilayah
 Ilmu pengetahuan dan teknologi dapat meningkatkan perkembangan pemukiman

Anda mungkin juga menyukai