Anda di halaman 1dari 40

OLEH KELOMPOK 5

1.KADEK PUSPAWATI NIM: 202215302032


2.NI WAYAN DHARMAWATI NIM: 202215302026
3.NI NENGAH KARIANI NIM: 202215302021
4.NI WAYAN ARTI PURNAMI NIM: 202215302024
5.NI KADEK KRISNASARI NIM: 202215302053
6.NI NYOMAN WIJANI NIM: 202215302052
7.NI KADEK RIKA SAWITRI NIM: 202215302045
Partograf adalah
• Informasi klinik tentang
kemajuan persalinan, asuhan,
pengenalan penyulit dan
membuat keputusan klinik
• APN 2007
TUJUAN UTAMA

 Mencatat hasil observasi dan kemajuan


persalinan dengan menilai pembukaan
serviks melalui periksa dalam
 Mendeteksi apakah proses persalinan
berjalan secara normal. Dengan
demikian juga dapat mendeteksi
secara dini kemungkinan terjadi nya
partus lama
DIGUNAKAN BAGI :
 Semua persalinan ( Normal maupun patologis)
 Semua ibu dalam fase aktif kala I persalinan,
baik yang kemajuan persalinannya berjalan
normal maupun abnormal
 Selama persalinan dan kelahiran bayi di
semua tempat ( Puskesmas,Klinik
bersalin,BPS dan RS)
 Semua penolong persalinan
( Obsgyn,Bidan,Dokter umum,Residen &
mahasiswa)
YANG DIPANTAU

KEMAJUAN PERSALINAN :
PEMBUKAAN SERVIKS
PENURUNAN KEPALA JANIN
KONTRAKSI UTERUS
Lanjutan

KEADAAN JANIN :
DETAK JANTUNG JANIN
WARNA/JUMLAH CAIRAN
KETUBAN
MOLASE TULANG KEPALA
JANIN
Lanjutan

• KEADAAN IBU :
NADI
TEKANAN DARAH
SUHU BADAN
URINE : (protein.aceton,volume)
OBAT-OBATAN, CAIRAN IV
DJJ (Detak Jantung Janin)

AIR KETUBAN &


MOLASE

PEMBUKAAN SERVIKS
PENURUNAN KEPALA

JAM AKTUAL

KONTRAKSI UTERUS

OBAT DAN CAIRAN

NADI & TD
SUHU BADAN

URINE
CATATAN PERSALINAN 24. Masase fundus uteri ?
CAT.PERSALINAN
 Ya
1. Tanggal : ......................................................................  Tidak, alasan : .........................................................
2. Nama Bidan :................................................................. 25. Plasenta lahir lengkap (intact) Ya / Tidak
3. Tempat Persalinan : Jika tidak lengkap, tindakan yang dilakukan :
a. ...............................................................
 Rumah Ibu  Puskesmas
b. ................................................................
 Polindes  Rumah Sakit
26. Pasenta tidak lahir ˃30 menit :
 Klinik Swasta  Lainnya .................................
 Tidak
4. Alamat tempat persalinan : ............................................
 Ya, tindakan .............................................................
5. Catatan :  Rujuk, kala I/II/III/IV

KALA I ,II.III
................................................................................
6. Alasan merujuk : ........................................................... 27. Laserasi :
7. Tempat rujukan : ..........................................................  Ya, dimana : .............................................................
8. Pendamping saat merujuk :  Tidak
 Bidan Teman SuamiDukunKeluargaTidak ada 28. Jika laserasi perineum, derajat : 1 / 2 / 3 / 4
9. Masalah dalam kehamilan/persalinan ini : Tindakan :
 Gawatdarurat  Perdarahan  HDK  InfeksiPMTCT  Penjahitan, dengan / tanpa anastesi
KALA I  Tidak dijahit, alasan ..................................................
10. Partograf melewati garis waspada : Y / T 29. Atonia uteri :
11. Masalah lain, sebutkan : ...............................................  Ya, tindakan .............................................................
...................................................................................  Tidak
12. Penatalaksanaan masalah tsb : ..................................... 30. Jumlah darah yang keluar/perdarahan ................ ml
..................................................................................... 31. Masalah dan penatalaksanaan masalah tersebut :..........

KALA IV
13. Hasilnya : .................................................................... .....................................................................................
Hasilnya : ....................................................................
KALA II
14. Episiotomi : KALA IV
 Ya, indikasi : ............................................................. 32. Kondisi ibu: KU: ........... TD: .............. mmHg
 Tidak Nadi: .......... x/mnt Napas: ........... /mnt
15. Pendamping pada saat persalinan : 33. Masalah dan penatalaksanaan masalah : .......................
 suami  teman  tidak ada ...................................................................................
 keluarga  dukun

BAYI BARU LAHIR


16. Gawat janin : BAYI BARU LAHIR
 Ya, tindakan yang dilakukan : 34. Berat badan : .................. gram
a. .......................................................................
35. Panjang badan : .............. cm
b. .......................................................................
 Tidak 36. Jenis kelamin : L / P
 Pemantauan DJJ setiap 5-10 menit selama kala II, 37. Penilaian bayi baru lahir : Baik / Ada penyulit
hasil :...................................................................... 38. Bayi lahir :
17. Distosia bahu :  Normal, tindakan:
 Ya, tindakan yang dilakukan : ....................................  mengeringkan
...................................................................................  menghangatkan
 Tidak  rangsangan taktil
18. Masalah lain, penatalaksanaan masalah tsb dan hasilnya:  memastikan IMD atau naluri menyusu segera
....................................................................................
 Asfiksia ringan/pucat/biru/lemas, tindakan :
KALA III  mengeringkan  menghangatkan
 rangsang taktil  lainnya, sebutkan..........
19. Inisiasi Menyusu Dini :
 bebaskan jalan napas ....................................
 Ya
 pakaian/selimuti bayi dan tempatkan di sisi ibu
 Tidak, alasannya : .....................................................
20. Lama kala III : .......................... menit  Cacat bawaan, sebutkan : .........................................
21. Pemberian Oksitosin 10iU IM?  Hipotermi, tindakan :
 Ya, waktu : ................ menit sesudah persalinan a. .......................................................................
 Tidak, alasan ............................................................ b. .......................................................................
Penjepitan tali pusat ................. menit setelah bayi lahir c. .......................................................................
22. Pemberian ulang Oksitosin (2x) ? 39. Pemberian ASI setelah jam pertama bayi lahir
 Ya, alasan : ..............................................................  Ya, waktu : ................ jam setelah bayi lahir
 Tidak  Tidak, alasan : .........................................................
23. Penegangan tali pusat terkendali ? 40. Masalah lainnya, sebutkan :
 Ya Hasilnya : ....................................................................
 Tidak, alasan : ..........................................................

TABEL PEMANTAUAN KALA IV


Jam Tinggi Fundus Kontraksi Kandung Darah yg
Waktu Tekanan Darah Nadi Suhu
ke Uteri Uterus Kemih keluar
1

1.2. Partograf Halaman Belakang


Lambang yang digunakan

 X : Pembukaan servik
 O : Penurunan kepala
 : Kontraksi yg lamanya < 20 dt /10 mt
 : Kontraksi yg lamanya 20-40 dt/10 mt
 : Kontraksi yg lamanya > 40 dt/ 10 mt
Lambang yang digunakan
NADI •
TEKANAN DARAH
SUHU BADAN ◦c
URINE ; JML, PROTEIN cc
OBAT, CAIRAN cc
Warna / keadaan air ketuban
 U: selaput ketuban utuh
 J : selaput sudah pecah, cairannya jernih
 M: selaput pecah, cairan dgn mekonium
 D: selaput pecah, cairan dgn darah
 K: selaput pecah, cairan tdk ada (kering)
molase /penyusupan kepala janin
 0: sutura masih terpisah
 1 : sutura menempel
 2 : sutura tumpang tindih tapi masih dapat
diperbaiki
 3 : sutura tumpeng tindih tak dapat
diperbaiki
MENGISI PARTOGRAF
FOKUS UTAMA
PARTOGRAF ADALAH
MULAI PEMBUKAAN
INGAT : FASE AKTIF SERVIKS
(Pemb 4 cm)

1. MASUkKAN BERAPA CM PEMBUKAAN SERVIKS (Dinilai pada


saat melakukan pemeriksaan vagina dan ditandai dengan
huruf (X). Lambang pembukaan serviks pertama kali pada
saat fase aktif harus dibuat tepat diatas garis waspasa.
Mulailah pengisiannya di partograf pada saat pembukaan
4 cm
Lanjutnya
 DIIKUTI DENGAN PENURUNAN KEPALA
JANIN
Penurunan dinilai melalui palpasi abdominal: Lihat
pembagian kepala (dibagi menjadi 5 bagian) yang bisa
dipalpasi diatas simfisis pubis; dicatat dalam bentuk
sebuah lingkaran (O) pada setiap melakukan
pemeriksaan vagina.
TULIS JAM SAAT MULAI MENGISI
PARTOGRAF SESUAI WAKTU
PEMERIKSAAN (YG
SEBENARNYA)
LANJUTKAN MENGISI LAMBANG
YANG LAIN SESUAI DENGAN
HASIL OBSERVASI PADA KOLOM
YANG LURUS / SEJAJAR DENGAN
PEMBUKAAN SERVIKS
10
Garis Waspada :
Sebuah garis yang dimulai pada
saat pembukaan servik 4 cm
hingga titik pembukaan penuh (10
cm) yang diperkirakan dengan laju
1 cm per jam.
Garis Tindakan :
Parallel dan 4 jam kesebelah kanan
dari garis waspada
 Partograf
WHO yang
sudah
dimodifikasi
CARA PENGISIAN

BISA DILIHAT DI
https;//www/youtube.com@amaliaanjani2685
HIS normal
Untuk itu perlu diketahui dulu karakteristik his
yang baik :
• – Kekuatan terbesar (dominasi) di daerah fundus
• – Terdapat periode relaksasi di antara dua
periode kontraksi
• – Sifat his : Lamanya dan frekuensi yang teratur,
makin lama makin sering

https://www//slideshare> Rizkyagustin 37
KELAINAN HIS

DIFINISI
SUATU KEADAAN DIMANA HIS TIDAK NORMAL

BAIK KEKUATAN SIFATNYA SEHINGGA


MENGHAMBAT KELANCARAN PERSALIANAN.
JENIS JENIS KELAINAN HIS

1 Inersia Uteri (Hypotonic uterine


contraction)
Kontraksiuterus terkoordinasi tetapi tidak
adekuat dalam membuat kemajuan persalianan.
Dengan His: 2x dalam 10 menit dengan durasi

20 detik
BERDASARKAN KEKUATANNYA
INERSIA UTERI DIBAGI

INERSIA UTERI INERSIA UTERI


PRIMER SEKUNDER

Terjadi pada permulaan Terjadi pada fase aktif kala I


fase laten. atau kala II .Permulaan his
Sejak awal telah terjadi baik kemudian pd keadaan
his yang tidak adekuat selanjutnya terdapat ggn dan
( kelemahan his yang melemah. Jika di biarkan bisa
timbul sejak permulaan menimbulka kelemahan otot
persalian) uterus.
Penyebab Kelainan His Hipotonik

1. Ibu Hamil Yang menderita Anemia.


2. Uterus yang terlalu teregang misalnya
akibat hidramnion, kehamilan kembar,
atau makrosomia.
3. Grandemultipara.
4. Ibu hamil dengan keadaan emosinya
kurang baik atau ibu kelelahan
Penangan Kelainan His Inersia Uteri
Jika Bidan menemukan inertia uteri :
– Lakukan perbaikan keadaan umum ibu :
Pemberian nutrisi dan cairan yang cukup
– Nilai apakah ada obstruksi seperti CPD
atau malposisi
– Berikan dukungan psikologis
– Lakukan rangsangan putting susu
– Jangan diberikan OKSTOKSIN
– Lakukan pengawasan dengan patograf jika
melewati garis waspada lakukan rujukan
Penangan Kelainan His Inersia Uteri
Penanganan di RS :
– Dilakukan penilaian kemungkinan
CPD atau
obstruksi lainnya
– His diperbaiki dengan pemberian
oksitoksin drip
oxitosin drip 5-10 iu dalam 500 cc dextrose 5 %
dimulai 12 tetes/menit, naikkan setiap 10-15
menit sampai 40-50 tetes/menit.
Lanjutan
2 inertia uteri hipertonik=TETANIA UTERI ---
-Adalah kelainan his dengan kekuatan
cukup besar namun tidak ada
koordinasi kontraksi dari bagian atas,
tengah dan bawah uterus, sehingga
tidak efisien untuk membuka serviks
dan mendorong bayi keluar. •
2 inertia uteri hipertonik Lanjutan
TETANIA UTERI
-Kondisi ini dapat terjadi sejak fase
laten sehingga boleh disebut inertia
uteri primer
• Penyebab :
– Stimulasi uterus yang berlebihan
• Masalah :
– Pasien merasa kesakitan
– Pada janin dapat terjadi hipoksia
janin karena gangguan sirkulasi
uteroplasenter
PENATALAKSANAAN TETANIA UTERI
 Jika bidan menemukan :
 – Lakukan pengawasan DJJ dan penilaian
kemajuan persalinan (karena his
inkoordinasi maka tidak menimbulkan
pembukaan sehingga persalinan menjadi
lambat)
 – Tenangkan ibu
 – Siapkan rujukan
 • Dirumah sakit :
 – Evaluasi adanya CPD atau obstruksi
lainnya
 – Pemberian sedativa
3.His yang tidak terkordinasi
(Incoordinate Uterine Action)

• his yang sifatnya berubah-ubah. Tonus otot


uterus meningkat dan kontraksinya tidak
berlangsung seperti biasa karena tidak ada
sinkronisasi antara kontraksi.
• Tidak adanya kordinasi antara kontraksi bagian
atas, tengah dan bawah menyebabkan His tidak
efisien dalam mengadakan pembukaan.
Penyebab Kelainan
His yang tidak terkordinasi / Aksi Uterus
Inkoordinasi (Incoordinate Uterine Action)

1. Faktor usia penderita relatif tua dan relatif


muda
2. Pimpinan persalinan
3. Karena induksi persalinan dengan oksitosin
4. Rasa takut dan cemas
Penanganan His yang tidak terkordinasi
1. Jika di bidan lakukan rujukan
2. Jika di Rs
- Untuk mengurangi rasa takut, cemas
dan tonus otot, berikan obat-obatan anti

sakit dan penenang dan


analgetika
PENANGAN DI RS
-Apabila persalinan sudan berlangsung
lama dan berlarut-larut, selesaikanlah
partus sesuai hasil pemeriksaan dan
evaluasi dengan ekstraksi vakum,
atau seksio sesarea.

Anda mungkin juga menyukai