Anda di halaman 1dari 12

BAB 4.

SISTEM PEREDARAN DARAH


(Bagian 1)
MATERI
A. Darah
B. Organ pada Sistem Peredaran Darah
C. Proses Peredaran Darah
D. Golongan Darah
E. Gangguan Peredaran Darah
A. DARAH

• Darah merupakan jaringan ikat yang


berwujud cair yang terdiri atas sel-sel darah
dan plasma darah.
• Darah berperan sebagai komponen utama
dalam sistem sirkulasi di dalam tubuh
manusia. Bangkit
• Darah mempunyai pH 7,35–7,45 dan bersifat Karakter
isotonik pada larutan NaCl 0,85%. Religius
• Berat darah di dalam tubuh seseorang adalah Apa yang akan terjadi jika
sekitar 8% dari berat tubuh normal. darah sukar membeku?
Maha Besar Tuhan yang
telah menciptakan kita
dengan kelengkapannya.
Sistem peredaran darah
memiliki sarana
pencegahan agar makhluk
hidup tidak mengeluarkan
banyak darah saat terluka.
Fungsi Darah
 Mentransportasikan material-material penting ke seluruh tubuh.
 Mentransportasikan produk-produk sampah keluar dari sel dan
dilepaskan atau dikeluarkan ke luar (lingkungan).
 Mengangkut hormon dari kelenjar endokrin ke sel atau jaringan yang
menjadi targetnya.
 Mengangkut molekul-molekul yang bersifat buffer untuk menjaga
keseimbangan pH darah.
 Mengangkut enzim dari sel-sel sekretori ke berbagai sel tubuh
lainnya.
 Mempertahankan suhu tubuh dengan cara mentransportasikan panas
dari bagian dalam tubuh ke permukaan tubuh atau sebaliknya.
 Mentransportasikan antibodi menuju tempat terjadinya infeksi untuk
dinetralkan.
1. Komponen Darah
Darah terbagi atas dua komponen utama, yaitu
plasma darah dan sel darah.
a. Plasma Darah
• Merupakan bagian darah
yang berupa cairan, mengisi
sekitar 55% dari volume
darah.
Plasma darah • Fungsi utamanya adalah
mengatur keseimbangan
osmosis darah dalam tubuh.
• Didalamnya terlarut berbagai
protein penting, seperti
fibrinogen, globulin, albumin,
dan lipoprotein.
b. Sel-Sel Darah
1) Sel Darah Putih (Leukosit)

Leukosit berkembang dari sumsum


tulang dari tulang tertentu di dalam
tubuh.

Leukosit berfungsi membantu


tubuh melawan berbagai penyakit
infeksi, sebagai bagian dari sistem
kekebalan tubuh. Tipe-tipe leukosit
2) Sel Darah Merah (Eritrosit)
Sel darah merah dibentuk di sumsum tulang.
Eritrosit berfungsi mentransportasikan oksigen ke seluruh sel tubuh.
Eritrosit mampu mengikat oksigen karena adanya hemoglobin.

Eritrosit mengandung
hemoglobin dalam jumlah yang
banyak. Oksigen saling berikatan
dengan atom besi pada pusat
subunit protein.
3) Keping darah (trombosit)

Memiliki bentuk yang tidak teratur, tidak berwarna, tidak berinti,


berukuran lebih kecil dari eritrosit dan leukosit, dan mudah pecah bila
tersentuh benda kasar.

Trombosit dibentuk di dalam sumsum tulang.

Trombosit berperan dalam proses pembekuan darah saat tubuh


mengalami luka.
Proses Pembekuan Darah

(1) Luka memecahkan pembuluh darah.

(2) Keping darah saling merapatkan satu


sama lainnya pada serabut kolagen,
membentuk penyumbat. Darah yang
keluar berkurang.

(3) Fibrin membentuk suatu anyaman yang


memerangkap sel dan keping darah,
membentuk suatu gumpalan yang
membungkus luka.
Proses Pembekuan Darah
1. Bila terjadi luka dan darah keluar, trombosit akan bersentuhan
dengan permukaan luka yang kasar, akan pecah dan
mengeluarkan tromboplastin/trombokinase.
2. Trombokinase bersama-sama ion Ca++ akan mengubah
protrombin menjadi trombin. Protombin adalah senyawa
globulin yang larut dalam plasma darah. Protrombin dibuat di
dalam hati dengan bantuan vitamin K.
Luka 3. Trombin akan mengubah fibrinogen menjadi fibrin yang akan
menghalangi keluarnya sel-sel darah hingga terjadi pembekuan
darah dalam waktu ± 5 menit.

menghasilkan
Trombosit pecah Trombokinase

nga ktifkan
me
Ca2+, Vit K
Protrombin Trombin

enzim

diubah
Fibrinogen Benang fibrin
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai