Anda di halaman 1dari 10

Desain, Proses Seleksi Produk dan Product

Recall
Kelompok 1:
1. Novi
2. Nurisa
3. Idris
Desain dan Proses Seleksi Produk
Desain produk adalah sebuah proses imajinasi, membuat, dan
memperbaiki produk sebagai pemecahan masalah atau pemenuhan
kebutuhan spesifik pada pasar tertentu. Desain produk juga
memiliki peran berkelanjutan untuk menyempurnakan pengalaman
pengguna atau pelanggan.
Seleksi produk yaitu suatu kegiatan pemilihan barang dan jasa yang
akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Faktor yang
dapat memengaruhi desain dan seleksi produk adalah fungsi dan
kegunaan produk, kebutuhan konsumen, segmentasi pasar, teknologi,
dan kondisi lokal.
Penciptaan produk baru
New Product adalah proses menyeluruh dalam menciptakan sebuah layanan jasa atau produk mulai
dari konsep sampai siap dipasarkan.
Fungsi Penting Produk atau Jasa Baru
Keberadaan produk atau jasa baru cukup penting bagi sebuah perusahaan. Beberapa fungsi penting
produk atau jasa baru adalah:
• Produk atau jasa baru dapat membuka pasar yang benar-benar baru.
• Produk atau jasa baru bisa menggantikan produk yang ada saat ini.
• Mengambil alih produk atau jasa lama yang masih ditawarkan perusahaan.
• Mampu melebarkan pasar perusahaan.
• Meningkatkan penggunaan sumber daya perusahaan.
• Mengantarkan perusahaan ke pasar atau segmen baru.
• Meningkatkan hubungan antara perusahaan dengan para distributornya,
• Mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar perusahaan.
Adopsi produk
Proses adopsi (adoption process) merujuk pada tahapan konsumen ketika menggunakan sebuah
produk atau jasa. Tahap tersebut dimulai dengan kesadaran konsumen akan produk baru,
kemudian mengambil keputusan untuk mencoba (atau tidak mencoba), dan memuncak dalam
penggunaan produk baru secara penuh dan teratur.
Lima tahapan proses adopsi produk:
1. Kesadaran: konsumen pertama menjadi berpengetahuan tentang produk baru baik secara
pasif atau melalui pencarian aktif
2. Minat: konsumen berusahan  untuk memperoleh lebih banyak rincian tentang produk baru
3. Evaluasi: konsumen menilai apakah produk baru memenuhi kebutuhan mereka ataukah
tidak.
4. Percobaan: konsumen mencoba inovasi dengan cara yang meminimalkan risiko
5. Adopsi: tahapan ini berakhir ketika konsumen mengambil keputusan, apakah mengadopsi
atau menolah produk baru.
Perubahan perilaku
Selera konsumen dapat diartikan sebagai minat atau keinginan konsumen untuk membeli suatu produk, dalam
rangka memenuhi kebutuhannya.
Faktor Utama yang Memengaruhi Perilaku Konsumen:
• Faktor kebudayaan
Kebudayaan adalah faktor penentu keinginan serta perilaku paling mendasar untuk mendapatkan nilai,
persepsi, preferensi, serta perilaku dari lembaga lainnya.
• Faktor social
Kelompok, keluarga, peran dan status
• Faktor pribadi
Umur dan tahap daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.
• Faktor psikologis
Motivasi, persepsi, pengetahuan, keyakinan dan sikap.
Perilaku pasar adalah pola kebiasaan pasar meliputi proses (mental)
pengambilan keputusan serta kegiatan fisik individual atau
organisasional terhadap produk tertentu, konsisten selama periode
waktu tertentu.

Pasar regulasi, tegulasi adalah suatu peraturan yang dibuat untuk


membantu mengendalikan suatu kelompok masyarakat
Fungsi Regulasi
• Memberikan batasan dan kendali yang lebih besar
• Menciptakan lingkungan yang berasa damai dan tentram
• Melindungi hak dan kewajiban dari pihak yang merasakannya.
• Memberikan arahan dalam bertingkah laku
• Dapat membantu untuk mencapai tujuan bersama.
• Meningkatkan disipilin sehingga masyarakat tidak akan merugikan
sesama.
Product Recall
Penarikan produk atau product recall biasanya terjadi ketika sebuah produk
menunjukkan kualitas dibawah standar atau biasanya produk tersebut
berpotensi bahaya. Penarikan produk diawali dengan penemuan cacat oleh
produsen, distributor, importir, pengecer, atau pengguna itu sendiri.
Dari penelitian sebelumnya, Jolly dan Mowen (1985) mengungkapkan
bahwa product recall dianggap sebagai tujuan yang ingin dicapai oleh
pemerintah, dan bukan oleh perusahaan, dan konsumen menganggap
bahwa media cetak dipandang lebih dapat dipercaya dan obyektif.
Selain itu Mowen et al., 1981 mengatakan harus ada upaya untuk
meminimalisir potensi efek negatif dari pesan penarikan produk pada
perilaku konsumen.
Cara kerja penarikan produk
• Proses penarikan dapat bervariasi tergantung pada undang-undang
negara setempat, ada beberapa langkah umum yang dilakukan
sebelum memutuskan penarikan produk.
• Misalnya, jika peritel menemukan satu sebuah masalah dalam satu
produk tetapi tidak berisiko membahayakan keselamatan konsumen,
maka perusahaan tersebut bisa saja cukup mengumumkan risiko
produk tersebut secara terbuka dan meminta pelanggannya
mengembalikan produk tersebut ke perusahaan, atau membuangnya
begitu saja. Biasanya konsumen akan diberikan pengembalian dana
penuh atau penggantian komponen furnitur yang bermasalah.
Bagaimana Mencegah Penarikan Produk?
• Memahami standar kualitas dan peraturan keamanan produk kayu sesuai
kategori produk dan pasar yang dituju. Untuk itu perlu dibentuk tim khusus di
dalam proses pembuatan produk dan mereka harus memahami bahwa
keamanan produk furnitur atau mainan kayu adalah prioritas utama.
• Pengujian produk secara reguler di laboratorium penguji yang memiliki
keahlian dan fasilitas terpercaya. Pengujian tersebut paling tidak bisa
memberikan indikasi awal bahwa produk furnitur atau mainan kayu yang
dibuat akan bebas dari risiko keamanan dan kesehatan bagi pengguna.
• Pemeriksaan kualitas di seluruh rantai produksi. Bila perlu tambahlan program
kontrol kualitas oleh pihak ketiga (auditor atau inspektor independen) dan
lakukan analisa produk dengan simulasi penggunaan sebenarnya.

Anda mungkin juga menyukai