DASAR HUKUM BISNIS DAN

ETIKA BISNIS

OLEH:
DR. IR. MARYADI, M.Si.
ASSALAMULAIKUM WR. WB.
 HUKUM BISNIS

• HUKUM BISNIS MERUPAKAN BAGIAN DARI LINGKUNGAN EKSTERN PERUSAHAAN.

• HUKUM DIBUAT UNTUK MENGATUR TINGKAH LAKU MANUSIA SEBAGAI MASYARAKAT.
• PELANGGARAN TERHADAP HUKUM BISNIS AKAN DIBERIKAN SANKSI.
• BISNIS HARUS DIJALANKAN DENGAN PRINSIP AMAN BAHWA PIHAK PRODUSEN DAN
KONSUMEN SERTA LINGKUNGAN YANG TERLIBAT MERASA AMAN DAN NYAMAN
SEHINGGA TIDAK ADA PIHAK MERASA TIDAK DIRUGIKAN DALAM AKTIVITAS BISNIS
SEHINGGA PERLU ADANYA PERATURAN YANG DITERAPKAN DAN DIPAHAMI BERSAMA.
 LINGKUNGAN BISNIS
• TERDIRI DARI LINGKUNGAN BISNIS INTERN (KHUSUS) DAN EKSTERN (UMUM).
• LINGKUNGAN INTERN MEMPENGARUHI PERUSAHAAN SECARA LANGSUNG, KARENA BERHADAPAN DENGAN
PARA PEMASOK, PELANGGAN, PESAING, SALURAN DISTRIBUSI, DAN SEBAGAINYA. SEDANGKAN LINGKUNGAN
EKSTERN ADALAH SEGALA SESUATU YANG HARUS DIHADAPI PERUSAHAAN AGAR BISNISNYA DAPAT
BERKEMBANG DAN TERUS BERLANJUT. LINGKUNGAN INI SECARA TIDAK LANGSUNG MEMPENGARUHI PROSES
PERKEMBANGAN, KEPUTUSAN DAN KEBIJAKSANAAN PERUSAHAAN DALAM MENCAPAI TUJUAN.
• MENURUT MUSLICH (1989), LINGKUNGAN PERUSAHAAN DALAM KATEGORI UMUM MELIPUTI LINGKUNGAN
POLITIK, EKONOMI, SOSIAL, KEBUDAYAAN, HUKUM, DAN LINGKUNGAN INTERNASIONAL. SEDANGKAN
MENURUT KUNCORO (2009), LINGKUNGAN BISNIS EKSTERN YANG MEMPENGARUHI PERUSAHAAN TERDIRI
DARI PERMASALAHAN HOKUM (LEGAL), EKOLOGI (ECOLOGICAL), POLITIK (POLITICAL), EKONOMI (ECONOMIC),
SOCIAL (SOCIAL), TEHNOLOGI(TECHNOLOGICAL) DAN PERSAINGAN (COMPETITIVE) ATAU DISINGKAT SEBAGAI
LE PEST C.
• BERDASARKAN HAL TERSEBUT, PEMBAHASAN PADA BAB INI AKAN LEBIH MENGARAH PADA LINGKUNGAN
EKSTERN DAN FOKUS PADA HUKUM BISNIS KARENA SEGALA PERILAKU PERUSAHAAN AKAN MEMPENGARUHI
ETIKA BAGI PERUSAHAAN.
 PENGERTIAN BISNIS
• HUGHES DAN KAPOOR (1985) MEMBERIKAN PENGERTIAN BISNIS SEBAGAI SUATU KEGIATAN
USAHA INDIVIDU YANG TERORGANISIR UNTUK MENGHASILKAN DAN MENJUAL BARANG
SERTA JASA, GUNA MENDAPATKAN KEUNTUNGAN DALAM MEMENUHI KEBUTUHAN
MASYARAKAT.
• BERTENS (2013) MENGARTIKAN BISNIS TERKAIT DENGAN KEGIATAN EKONOMI YANG
BERTUJUAN UNTUK MEMPEROLEH KEUNTUNGAN.
• MENURUT NOPRIANSYAH (2019), BISNIS BERTUJUAN UNTUK MENDAPATKAN KEUNTUNGAN
(PROFIT), MEMPERTAHANKAN KELANGSUNGAN HIDUP PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN SOSIAL,
DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL.
• MENURUT SKINNER (1992), BISNIS ADALAH TERJADINYA PERTUKARAN BARANG, JASA ATAU
UANG YANG SALING MENGUNTUNGKAN ATAU MEMBERIKAN MANFAAT.
• RAYMOND E. GLOS ET AL. (1976) MENGARTIKAN BISNIS ADALAH JUMLAH SELURUH KEGIATAN
YANG DIORGANISASI OLEH ORANG- ORANG YANG BERKECIMPUNG DALAM BIDANG
PERNIAGAAN DAN INDUSTRI, MENYEDIAKAN BARANG DAN JASA UNTUK KEBUTUHAN
MEMPERTAHANKAN DAN MEMPERBAIKI STANDAR SERTA KUALITAS HIDUP MEREKA.
 PELAKU BISNIS

• PELAKU BISNIS ADALAH SIAPAPUN YANG MENJALANKAN KEGIATAN BISNIS. SUATU

PERUSAHAAN TIDAK BOLEH MENJALANKAN BISNIS SECARA SEMBARANGAN.
• BISNIS HARUS DIJALANKAN DENGAN PRINSIP AGAR DUA PIHAK (PRODUSEN DAN
KONSUMEN) DAN LINGKUNGAN YANG TERLIBAT MERASA AMAN DAN NYAMAN.
• UNTUK ITU DIPERLUKAN KEHADIRAN PERATURAN AGAR DAPAT DITERAPKAN DAN
DIPAHAMI BERSAMA.
• BERBAGAI PERATURAN BISNIS TERSEBUT BIASANYA DISEBUT SEBAGAI KODE ETIK
BISNIS
 BADAN USAHA BISNIS

• ASYHADIE (2005) MEMBERIKAN GAMBARAN BERBAGAI BADAN USAHA DALAM KEGIATAN

BISNIS ANTARA LAIN ADALAH A) PERUSAHAAN (BADANUSAHA), DIANTARANYA ADALAH:
PERSEKUTUAN PERDATA, FIRMA, PERSEKUTUAN KOMANDITER, PERSEROAN TERBATAS,
KOPERASI, DAN BADAN USAHA MILIK NEGARA. B) BADAN USAHA MILIK NEGARA,
DIANTARANYA ADALAH PERSEROAN TERBATAS (PERSERO), PERUSAHAAN UMUM (PERUM).
• SEDANGKAN MENGENAI LEMBAGA PEMBIAYAAN DALAM KEGIATAN BISNIS, DIANTARANYA
ADALAH: A) LEASING ATAU SEWA GUNA, B) FACTORING (ANJAK PIUTANG), C) MODAL
VENTURA, D) PEMBIAYAAN KONSUMEN, E) KARTU KREDIT. SEDANGKAN BENTUK
KERJASAMA DALAM KEGIATAN BISNIS, DIANTARANYA ADALAH MERGER, KONSOLIDASI,
MERGER PADA PT, JOINT VENTURA,WARALABA.
 PENGERTIAN HUKUM

• MENURUT NOPRIANSYAH (2019), HUKUM DIARTIKAN SEBAGAI TATA ATURAN (ORDER) SEBAGAI
SUATU SYSTEM ATURAN-ATURAN (RULES) TENTANG PERILAKU MANUSIA.
• HUKUM TIDAK MENUNJUK PADA SUATU ATURAN TUNGGAL (RULE), TETAPI SEPERANGKAT ATURAN
(RULES) YANG MEMILIKI SATU KESATUAN SEHINGGA DAPAT DIPAHAMI SEBAGAI SUATU SISTEM.
• HUKUM ADALAH SUATU TATA ATURAN TENTANG PERILAKU MANUSIA TIDAK BERARTI BAHWA TATA
HUKUM (LEGAL ORDER) HANYA TERKAIT DENGAN PERILAKU MANUSIA, TETAPI JUGA DENGAN
KONDISI TERTENTU YANG TERKAIT DENGAN PERILAKU MANUSIA.
• HUKUM DIBUAT OLEH PENGUASA UNTUK MENGATUR TINGKAHLAKU MANUSIA YANG HARUS
DITAATI MASYARAKAT. APABILA TERDAPAT PELANGGARAN TERHADAP SUATU HUKUM, MAKA AKAN
DIBERIKAN SANKSI.
 PENGERTIAN HUKUM MENURUT PARA AHLI
DIANTARANYA ADALAH:
1) MENURUT ULTRECHT, HUKUM ADALAH HIMPUNAN PERATURAN (PERINTAH DAN
LARANGAN) YANG MENGURUS TATA TERTIB SUATU MASYARAKAT DAN OLEH
KARENA ITU HARUS DITAATI OLEH MASYARAKAT.
2) MENURUT MEYERS, HUKUM ADALAH SEMUA ATURAN YANG MENGANDUNG
PERTIMBANGAN KESUSIALAAN, DITUJUKAN KEPADA TINGKAH LAKU MANUSIA
DALAM MASYARAKAT DAN MENJADI PEDOMAN BAGI PENGUASA NEGARA DALAM
MELAKSANAKAN TUGASNYA.
3) MENURUT SM. AMIN, HUKUM ADALAH KUMPULAN PERATURAN YANG TERDIRI DARI
NORMA DAN SANKSI-SANKSI.
 PENGERTIAN YANG LEBIH POPULER

• HMB. POERWOSITJIPTO (1998) MENYATAKAN BAHWA HUKUM ADALAH KESELURUHAN

NORMA, YANG OLEH PENGUASA NEGARA ATAU PENGUASA MASYARAKAT YANG BERWENANG
MENETAPKAN HUKUM, DINYATAKAN ATAU DIANGGAP SEBAGAI PERATURAN YANG
MENGIKAT BAGI SEBAGIAN ATAU SELURUH ANGGOTA MASYARAKAT, DENGAN TUJUAN
UNTUK MENGADAKAN SUATU TATANAN YANG DIKEHENDAKI OLEHPENGUASA TERSEBUT.
• PROF. DR. SOERJONO SOEKANTO, S.H., MA, DAN PURBACARAKA, S.H. (1978), HUKUM
DIARTIKAN SEBAGAI: ILMU PENGETAHUAN, SUATU DISIPLIN, KAIDAH, TATA HUKUM,
PETUGAS (LAW ENFORCEMENT OFFICER), KEPUTUSAN PENGUASA PROSES PEMERINTAHAN,
SIKAP TINDAK AJEG ATAU PERILAKU YANG TERATUR, DAN NILAI-NILAI.
 SUMBER-SUMBER HUKUM DAPAT BERASAL
DARI
1) UNDANG-UNDANG,
2) YURISPRUDENSI,
3) KEBIASAAN (ADANYA SYARAT MATERILL DAN INTELEKTUAL SERTA ADANYA AKIBAT HUKUM
JIKA MELANGGAR),
4) PERJANJIAN ANTAR PIHAK-PIHAK YANG BERJANJI, PERJANJIAN INTERNASIONAL,
5) DOKTRIN ATAU PENDAPAT PARA AHLI.

SEDANGKAN UNTUK MENGELOMPOKKAN HUKUM TERDAPAT KLASIFIKASI HUKUM BERDASAR

FUNGSI HUKUM, BERDASAR WILAYAH BERLAKUNYA, BERDASAR ISINYA (UMUM ATAU KHUSUS).
 HUKUM BISNIS

• HUKUM BISNIS LAHIR KARENA ADA BISNIS ATAU KEGIATAN USAHA.

• HUKUM BISNIS ADALAH KEGIATAN DALAM MENJALANKAN BISNIS YANG
DIWADAHI DENGAN ATURAN TERTENTU.
• HUKUM BISNIS (BUSINESS LAW) SEBAGAI PERATURAN YANG DIBUAT UNTUK
MENGATUR USAHA YANG DIJALANKAN MELALUI SUATU PERJANJIAN, BAIK
TERTULIS MAUPUN TIDAK TERTULIS, SEHINGGA MELAHIRKAN HAK DAN
KEWAJIBAN YANG HARUS DITAATI OLEH KEDUA BELAH PIHAK.
 KEGIATAN BISNIS YANG DIMAKSUD TERDIRI DARI
TIGA BIDANG (MENURUT RICHARD BURTON
SIMATUPANG,1996), YAITU:
1) USAHA DALAM ARTI PERDAGANGAN (COMMERCE), YAITU KESELURUHAN KEGIATAN
JUAL BELI YANG DILAKUKAN OLEH ORANG-ORANG ATAU BADAN-BADAN, BAIK DI
DALAM MAUPUN DI LUAR NEGERI ATAUPUN ANTAR NEGARA UNTUK TUJUAN
MEMPEROLEH KEUNTUNGAN. CONTOHNYA ADALAH DEALER, AGEN, GROSIR, TOKO,
DANSEBAGAINYA.
2) USAHA DALAM ARTI KEGIATAN INDUSTRI, YAITU KEGIATAN MEMPRODUKSI ATAU
MENGHASILKAN BARANG ATAU JASA YANG NILAINYA LEBIH BERGUNA DARI ASALNYA.
CONTOHNYA ADALAH INDUSTRI PERTANIAN, PERKEBUNAN, PERTAMBANGAN,
PAKAIAN,DAN LAIN SEBAGAINYA.
3) USAHA DALAM ARTI KEGIATAN MELAKSANAKAN JASA-JASA (SERVICE). YAITU
KEGIATAN YANG MELAKSNAKAN ATAU MENYEDIAKAN JASA-JASA YANG DILAKUKAN
BAIK OLEH PERORANGAN MAUPUN SUATU BADAN. CONTOHNYA KEGIATAN USAHA
PERHOTELAN, KONSULTAN, ASURANSI, PARIWISATA, PENGACARA, AKUNTAN,
DANSEBAGAINYA.
 BEBERAPA CIRI ATAU JATI DIRI YANG MELEGALKAN SUATU
PERUSAHAAN DAPAT DILIHAT DARI NAMA PERUSAHAAN, MEREK, SURAT
IJIN PERDAGANGAN (SIUP).

SEDANGKAN GAMBARAN MENGENAI PERJANJIAN YANG BERKAITAN

DENGAN BISNIS YANG BERIMBAS DALAM HOKUM BISNIS, DIANTARANYA
ADALAH:
• A) PERJANJIAN JUAL BELI, • g) Perjanjian pinjam pakai,
• B) PERJANJIAN TUKAR MENUKAR, • h) Perjanjian pinjam meminjam,
• C) PERJANJIAN SEWA MENYEWA, • i) Persetujuan untung-untungan,
• D) PERJANJIAN PERBURUHAN, • j) Pemberian kuasa,
• E) PERSEKUTUAN, • k) Penanggungan utang,
• F) HIBAH, • l) Perdamaian.
 FUNGSI HUKUM BISNIS BAGI PELAKU BISNIS ADALAH
UNTUK MENGETAHUI HAK DAN KEWAJIBAN MEREKA
DALAM MENJALANKAN BISNIS ATAU USAHANYA.

HAK DAN KEWAJIBAN YANG DIMAKSUD ADALAH:

1. HAK PELAKU BISNIS SALAH SATUNYA ADALAH UNTUK MENGENALKAN
SEBUAH PRODUK YANG MEREKA BUAT, YANG TIDAK BERTENTANGAN DENGAN
ATURAN HUKUM YANG BERLAKU.
2. KEWAJIBAN PELAKU BISNIS SALAH SATUNYA ADALAH MEMBAYAR PAJAK
KEPADA PEMERINTAH.
3. MEWUJUDKAN AKTIFITAS BISNIS DISERTAI WATAK DAN PERILAKU PELAKUNYA
SEHINGGA TERCIPTA BISNIS YANG SEHAT, DINAMIS DAN BERKEADILAN,
KARENA BISNIS TERSEBUT MENDAPATKAN KEPASTIAN HUKUM.
 KESIMPULANNYA
• UNTIK ITU MAKA DAPAT DIMENGERTI BAHWA UNTUK
BERKOMUNIKASI DENGAN PIHAK LAIN APALAGI BERURUSAN
DENGAN BISNIS HENDAKNYA BERDASAR PADA PERATURAN
SEBAGAI HUKUM YANG BERLAKU.
• HUKUM YANG BERJALAN SECARA LEGAL JIKA DILANGGAR
AKAN BEREFEK PADA HUKUMAN, SEDANGKAN HUKUM YANG
DIAKUI SEBAGAI ATURAN YANG BERLAKU DI MASYARAKAT
AKAN BEREFEK SEBAGAI SUATU NORMA ATAU KAIDAH
SOSIAL DAN PERILAKUNYA MENUNJUKKAN ADANYA ETIKA.
 BEBERAPA SUMBER HUKUM BISNIS:
1. UNDANG-UNDANG, ADALAH SUATU PERATURAN YANG DIBUAT OLEH PEMERINTAH SECARA
TERTULIS UNTUK MENGATUR TINGKAH LAKU MASYARAKAT DAN MENGIKAT SETIAP
MASYARAKAT TERMASUK DI BIDANG EKONOMI DAN BISNIS. SUMBER HUKUM PERUNDANG-
UNDANGAN TERDIRI DARI:

A. KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM DAGANG (KUHD) ATAU WETBOEK VAN

KOOPHANDEL INDONESIA (WVK).
B. KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA (KUH PERDATA)
C. PERTURAN PERUNDANG-UNDANGAN.
2. KEBIASAAN. PASAL 1339 KUH PERDATA BAHWA PERJANJIAN TIDAK SAJA MENGIKAT YANG
SECARA TEGAS TETAPI JUGA TERIKAT PADAKEBIASAAN-KEBIASAAN YANG SESUAI DENGAN
PERJANJIAN TERSEBUT, MISALNYA PEMBERIAN KOMISI PENJUALAN, JUAL BELI DENGAN
ANGSURANYURISPRUDENSI, ADALAH SUATU PUTUSAN PENGADILAN ATAU PUTUSAN HAKIM
TERDAHULU YANG TELAH BERKEKUATAN HUKUM TETAP, SEHINGGA DAPAT DIJADIKAN
PEDOMAN HUKUM BAGI PENGADILAN ATAU HAKIM UNTUK MENJATUHKAN PUTUSAN
BERIKUTNYA.
 BEBERAPA SUMBER HUKUM BISNIS:

3. TRAKTAT, ADALAH SUATU PERJANJIAN ANTAR KEDUA NEGARA ATAUPUN LEBIH.

4. PERJANJIAN, ADALAH KESEPAKATAN ANTARA DUA ORANG ATAU LEBIH YANG
SALING MENGIKAT DAN MENIMBULKAN HAK DAN KEWAJIBAN ATAS
TIMBULNYA PERJANJIAN TERSEBUT.
5. DOKTRIN, ADALAH PANDANGAN ATAU PENDAPAT PARA SARJANA HUKUMYANG
MEMILIKI PENGARUH TERHADAP HAKIM ATAU PENGADILAN UNTUK
MENGAMBIL SUATU PUTUSAN DALAM SEBUAH PERKARA.
 SECARA KHUSUS SUMBER HUKUM BISNIS MENURUT
PERUNDANG-UNDANGAN:
1. HUKUM PERDATA (KUH PERDATA).
2. HUKUM PUBLIK (PIDANA EKONOMI/KUH PIDANA).
3. HUKUM DAGANG (KUH DAGANG).
4. PERTURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI LUAR KUH
PERDATA,KUH PIDANA, MAUPUN KUH DAGANG.
5. UNDANG-UNDANG NO. 10 TAHUN 1998 TENTANG
PERBANKAN.
6. UNDANG-UNDANG NO. 40 TAHUN 2007 TENTANG
PERSEROANTERBATAS (PT).
7. UNDANG-UNDANG NO. 19 TAHUN 2002 DIGANTI OLEH
UU NO.28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA.
8. UNDANG-UNDANG NO. 14 TAHUN 2001 TENTANG PATEN.
9. UNDANG-UNDANG NO. 15 TAHUN 2001 TENTANG MEREK.
10. UNDANG-UNDANG NO. 31 TAHUN 2000 TENTANG
DESAININDUSTRI.
11. Undang-undang No. 32 tahun 2000 tentang Desain
TataLetak Sirkuit Terpadu.
12. Undang-undang No. 30 tahun 2000 tentang Rahasia.
13. Undang-undang No. 5 tahun 1999 tentang Larangan
Praktik Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
14. Undang-undang No. 8 tahun 1999 tentang
PerlindunganKonsumen.
15. Undang-undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar
Modal(Go Publik).
16. Undang-undang No. 25 tahun 2007 tentang
PenanamanModal.
17. Undang-undang No. 37 tahun 2004 tentang
Kepailitandan Penundaan Kewajiban Pembayaran
Utang.
18. Undang-undang No. 40 tahun 2014
tentangPerasuransian.
 BERBAGAI PERATURAN TERKAIT DENGAN
PELAKSANAAN BISNIS

• UNDANG-UNDANG NO 8 TAHUN 1999 TENTANG

PERLINDUNGAN KONSUMEN PASAL 4 BAGIAN PERTAMA
TENTANG HAK DAN KEWAJIBAN KONSUMEN.
• UNDANG- UNDANG NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG
KETENTUAN ANTI DUMPING PASAL 18 UU NO.10/1995.
• PASAL UU NO.19 UU 10/1995 TENTANG BEA MASUK
ANTIDUMPING.
 JIKA DIPELAJARI PADA UUD, DUMPING JUGA
SUDAH MELANGGAR BEBERAPA PASAL
a. PASAL 4, HAK KONSUMEN ADALAH:
• AYAT 1: HAK ATAS KENYAMANAN, KEAMANAN, DAN KESELAMATAN DALAM
MENGKONSUMSI BARANG DAN/ATAU JASA.
• AYAT 3: HAK ATAS INFORMASI YANG BENAR, JELAS, DAN JUJUR MENGENAI KONDISI
DAN JAMINAN BARANG DAN/ATAU JASA.
• CONTOH: NABISCO TIDAK PERNAH MEMBERI PERINGATAN KEPADA KONSUMENNYA
TENTANG ADANYA ZAT-ZAT BERBAHAYA DI DALAM PRODUK MEREKA. AKIBATNYA,
KESEHATAN KONSUMEN DIBAHAYAKAN DENGAN ALASAN MENGURANGI BIAYA
PRODUKSI OREO.
 BEBERAPA PERATURAN BISNIS TERBARU
1. PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR
29/POJK.05/2014 TENTANG PENYELENGGARAAN
USAHA PERUSAHAAN PEMBIAYAAN.
2. PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR
2/POJK.03/2021. PERUBAHAN ATAS PERATURAN
OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 34/POJK.03 /2020
TENTANG KEBIJAKAN BAGI BANK PERKREDITAN
RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH
SEBAGAI DAMPAK PENYEBARAN CORONAVIRUS
DISEASE 2019.
3. PERMENDAG 71 TAHUN 2019 TENTANG
PENYELENGGARAANWARALABA.
4. PP NO. 5 TAHUN 2021, TENTANG PENYELENGGARAAN
PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RESIKO.
5. PP NO. 6 TAHUN 2021, TENTANG PENYELENGGARAAN
PERIZINAN BERUSAHA DI DAERAH.
6. PP No. 7 tahun 2021, tentang Kemudahan,
Perlindungan, Dan Pemberdayaan Koperasi Dan
Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah.
7. PP No. 8 tahun 2021, tentang Modal Dasar
Perseroan SertaPendaftaran Pendirian, Perubahan,
Dan Pembubaran Perseroan Yang Memenuhi
Kriteria Untuk Usaha Mikro DanKecil.
8. PP No. 9 tahun 2021, tentang Perlakuan Perpajakan
Untuk Mendukung Kemudahan Berusaha.
9. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 26 Tahun
2021, tentang Penetapan Standar Kegiatan Usaha
dan Produk Pada Penyelenggaraan Perizinan
Berusaha Berbasis Risiko SektorPerdagangan.
10. Peraturan POJK Nomor 12/POJK.03/2021,
tentang SyaratMendirikan Bank Digital.
11. Peraturan Bank Indonesia Nomor 23/6/Pbi/2021
TentangPenyedia Jasa Pembayaran.
 SEKIAN

WASSALAMUALAIKUM
WR. WB.