Anda di halaman 1dari 16

DEMOKRASI

 Pengertian
 Sejarah Demokrasi
 Jenis Demokrasi/ Tipe Demokrasi
 Ciri-ciri Demokrasi
 Demokrasi Indonesia
PENGERTIAN DEMOKRASI
– Umum  Demokrasi : pemerintahan atau
kekuasaan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat.
– Demokrasi  Yunani “Demos” = Rakyat;
Kratos/ kratein : Kekuasaan. Rakyat berkuasa
(government of rule by the people)
– “Oxford English Dictionary”  Demokrasi :
pemerintah oleh rakyat, bentuk pemerintah 
kedaulatan rakyat secara menyeluruh,
dijalankan  rakyat/ oleh pejabat yang dipilih
oleh rakyat. (Supriyo Priyanto, 2006)
SEJARAH DEMOKRASI
 Demokrasi sudah ada sejak jaman Mesir Kuno
atau Mesopotamia Kuno (600 SM) ditandai
adanya “Dewan Kota dan Majelis”.
 Yunani Kuno (5007 – 338 SM), ditandai
adanya “Negara Kota” (City State) yang
memiliki Undang-undang sendiri
 Piagam Makna Charta (Inggris 1215) : Raja
John Lockland mengakui hak istimewa
bawahannya (bangsawan).
 Kekuasaan pemerintah terbatas

 Hak asasi manusia lebih dari kedaulatan


raja.
SIFAT DEMOKRASI

 Demokrasi Langsung (Direct Democracy)


Rakyat  putusan politik tanpa perantara.
Demokrasi  alihkan keputusan  rakyat;
pemilu, referendum, jajag pendapat/
kembalikan keputusan –> komunitas/
rakyat.
 Kelemahan, demokrasi dapat berhasil 
rakyat kecil/ sedikit dan lingkup terbatas.
Rakyat besar dan lingkupnya luas 
bagian dari proses pembuatan atau
pengambilan keputusan (instrumen)
Demokrasi Perwakilan (Representativ
Democracy)
Rakyat menjalankan hak-hak nya
untuk menentukan keputusan politik,
melalui sistem perwakilan/ yang
ditunjuk.
–Pemisahan antara pemerintah
dengan rakyat
–Melaksanakan pemilu secara
periodik sebagai kontrol terhadap
pemerintah.
DEMOKRASI PERWAKILAN ADA 3 YAITU :

1. Demokrasi Parlementer : parlemen merupakan


lembaga tertinggi dalam pengambilan keputusan.
Eksekutif dipegang oleh Perdana Menteri, posisinya
tergantung dari kepercayaan parlement. Kepala
Negara tidak memegang kekuasaan eksekutif hanya
jalankan fungsi keterwakilan (menjalankan tugas
mewakili negara dan jadi penengah dalam konflik).
2. Demokrasi Presidensiil : Kepala Negara  wakil
rakyat/ langsung  kekuasaan mandiri berupa
membentuk pemerintahan (kabinet) & susun
Undang-undang.
3. Demokrasi Campuran : Kombinasi/ semi
presindensiil  Swis, Perancis, Portugal.
CIRI-CIRI DEMOKRASI
– Komisi International Ahli Hukum dalam
konferensi di Bangkok 1965 : Prinsip
pemerintahan demokratis (Rule of Law):
 Konstitusi jamin hak-hak individu, dan
mengatur prosedur untuk peroleh lindungan
hak-hak yang dijamin.
 Badan kehakiman/ lembaga peradilan yang
bebas, tidak memihak
 Pemilu yang bebas

 Kebebasan menyatakan pendapat

 Kebebasan berserikat dan berkumpul

 Pendidikan kewarganegaraan (Civic


Education).
Jefferson : “pemerintahan  persetujuan dari yang
diperintah” (The Declaration of Independence
Amerika Serikat)  ada 11 nilai demokrasi :
 Prinsip pemerintah  konstitusi
 Pemilu yang demokratis
 Federalisme, pemerintah negara bagian dan lokal
 Pembuatan undang-undang melalui proses terbuka
sesuai aspirasi rakyat
 Sistem peradilan independen
 Kekuasaan lembaga kepresidenan
 Peran media yang bebas
 Peran kelompok kepentingan
 Hak masyarakat untuk tahu
 Lindungi hak-hak minoritas
 Kontrol sipil  militer.
DEMOKRASI INDONESIA

 Basis Demokrasi Indonesia : Sila ke IV


falsafah negara Pancasila  “kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan”.
 Kedaulatan  rakyat
 Rayat  dipimpin oleh wakil-wakil nya  peroleh

kebijaksanaan  musyawarah.
 Filosofi, Demokrasi Indonesia : Demokrasi

Pancasila  Demokrasi perwakilan.


– Demokrasi Indonesia : Konstitusional
• Kekuasaan Pemerintah  Hukum
Dasar Negara (Rechtsstaat).
• Konstitusi (UUD 45)  kekuasaan
Negara :
–Eksekutif, legislatif, yudikatif,
evaluatif  koordinatif.
• Indonesia  tidak menganut paham
“Trias Politika”  MONTESQUIEU
PERIODISASI DEMOKRASI
DI INDONESIA
I. Periode 1945 – 1959 (Demokrasi
Parlementer).
– Falsafah Negara dan UUD 1945, 
demokrasi Presidensiil  dalam
prakteknya demokrasi parlementer 
konvensi Syahrir 1946.
– Konstitusi RIS (1949) dan UUDS 1950 –
1959 jalan demokrasi parlementer. Ciri-
ciri “kekuasaan parlemen dan partai
politik dominan”.
II. Periode 1959 – 1965 (Demokrasi Terpimpin)
 Terpimpin  Demokrasi akui pimpinan,

bukan untuk menghilangkan demokrasi.


 Terpimpin  demokrasi digunakan untuk

melawan sifat-sifat liberalnya demokrasi


(singkirkan perusak demokrasi, dan
melawan musuh rakyat bersama rakyat).
 Prakteknya demokrasi terpimpin  totaliter

 Kekuasaan presiden  dominan, partai dan

parlemen  terbatas, ABRI  unsur sospol


 berkembang.
III.Periode 1966-1998 (demokrasi
pancasila).
 Orde Baru  Demokrasi pancasila.
Tujuan : melaksanakan pancasila dan
UUD 45 secara murni dan konsekuen.
Praktek  otoriter.
 Kekuasaan Presiden  dominan,
lembaga negara lainnya  mandul.
Partai politik dan DPR  asas tunggal
dan Eka Prasetya Panca Karsa.
 Pancasila sbg alat legitimasi polotik
IV. Periode 1998 – sekarang
(Demokrasi Pancaila Era Reformasi)
–Menuju demokrasi penuh
(edvanced democracy)  pemilu 
anggota dewan dan presiden
secara langsung.
–Multi partai  kembalikan
perimbangan kekuatan lembaga
eksekutif, legislatif, yudikatif,
evaluatif.
–Spirit reformasi total  tata
kembali kehidupan demokrasi 
konstitusi  amandemen.
LANDASAN HUKUM
DEMOKRASI PANCASILA
 PEMBUKAAN UUD 1945 ALENIA 4
 PASAL 1 AYAT 2, PASAL 2 AYAT 1 UUD
1945
 TAP MPR NO VIII/MPR/1998 TTG
PENCABUTAN TAP MPR NO
IV/MPR/1983 REFERENDUM
 UU NO 4 TAHUN 1999 TENTANG
KEDUDUKAN, SUSUNAN MPR,DPR
DAN DPRD
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai