Anda di halaman 1dari 7

Anggota Kelompok :

Tosa Susilo (2120502031)


Noor Fadhil Labib Fikki (2110502006)
“PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK
SAMPAH PASAR MENJADI KOMPOS”

Penulis Jurnal : Dyah Rini Indriyanti, Eva Banowati, Margunani


Masalah yang diangkat dalam jurnal :

Sampah di kota Semarang volumenya mencapai 4.500 m3


01 sehari yang terdiri dari 62% sampah organik, dan 38%
sampah non organik

Pengelolaan sampah di masyarakat kebanyakan diatasi


02 dengan membakar sampah, dibuang ke sungai

Pembuangan sampah pasar Sampangan Baru yang hanya


03 terpusat di TPA jatibarang dengan jarak 30km sehingga
dirasa kurang efektif
Solusi
Mengolah limbah organik menjadi kompos yang memiliki nilai jual

Menghimbau masyarakat pasar dan sekitar untuk mengumpulkan dan memisah


sampah organik dan an organik dengan benar, sehingga sampah organik dapat
diolah kembali secara maksimal.

Melatih skill masyarakat dalam membuat kompos dari limbah organik dan
membuka pos pengolahan sampah organik yang cukup memadai.
Metode Penyelesaian

Sosialisasi dan koordinasi Memilahan sampah organik


dengan semua pihak terkait dan non organik

Membuat rumah kompos,


Pelatihan pembuatan pupuk
pengadaan alat & bahan
kompos
Hasil Pelaksanaan Metode Penyelesaian

Hasil kompos sekali Tambahan penghasilan Pemerintah kota


panen berkisar antara bersih cukup lumayan terbantu dalam
30-40 kantung plastik berkisar antara rp. penanggulangan
ukuran 47 22 x 30 cm, 200.000 masalah limbah yang
berat 2 kg, dijual satu berlebih
bungkusnya seharga
rp. 3000
Kesimpulan
Sampah organik pasar Sampangan
Baru sudah diolah menjadi pupuk
kompos dan sudah laku dijual.
Dihasilkan SDM sebanyak 3 orang dari
KSM Pasar Sampangan yang
mengolah sampah organik pasar
menjadi pupuk kompos yang siap jual.
Selain hasil pupuk kompos juga
dihasilkan limbah cair hasil
pengomposan. Oleh sebab itu
disarankan untuk mengemas limbah
cair untuk dijual.

Anda mungkin juga menyukai