PENGARUH OBAT-OBATAN

PADA PENERBANGAN

Mayor Kes Nerry Miellana, S.Farm., Apt

 CURICULUM VITAE

Nama : Nerry Miellana, S. Farm., Apt.

Pangkat/NRP : Mayor Kes/535939
Jabatan : Ka Farmasi RSAU dr. Esnawan Antariksa.
Status : K2
Dikum : Apoteker
Dikmil : Pa PK 14 tahun 2007
Alamat : Komplek TNI-AU Dirgantara I
Jl. Sembodro no. 209 Rt 008 Rw 01
Halim Perdana Kusuma Jakarta Timur
 OBAT-OBATAN DALAM PENERBANGAN

PENDAHULUAN
PENERBANG & AWAK PESAWAT KONDISI FISIK &
PSIKOLOGIS PRIMA
DISIPLIN
 LATIHAN (DARAT & UDARA)

 FITNES RUTIN

 ILA

 LATIHAN KEMAMPUAN TDK TERJADI :

REFLEK BAHAYA RESIKO FATAL
 KONSUMSI OBAT

 POLA HIDUP SEHAT

TUGAS POKOK TERCAPAI

TERBANG AMAN DAN NYAMAN

17
 TDK SEORANGPUN TERHINDAR DARI PENYAKIT
TERMASUK PENERBANG & AWAK PESAWAT, SEHINGGA
PERLU PENGOBATAN GUNA MENGATASI PENYAKIT YG
ADA & MENGHILANGKAN GEJALA YG TIMBUL.

 BAGI PENERBANG & AWAK PESAWAT DLM

MENGGUNAKAN OBAT YG TDK MENGGANGGU
KEGIATAN TERBANG SEHINGGA PENGETAHUAN OBAT
DLM PENERBANGAN SANGAT PENTING.

 OBAT YG DIGUNAKAN HRS TEPAT INDIKASI, TEPAT

PENGGUNAAN, TEPAT DOSIS, TEPAT CARA PEMAKAIAN
& WASPADA EFEK SAMPING.

 INSAN KESBANGAN “WE KEEP PILOT HEALTY AND

FLYING“ SBG PENERBANG/AWAK PESAWAT “FLY FIT
FLY SAFE“
27
 OBAT
SENYAWA KIMIA DIMANA DIDALAM ORGANISME HIDUP MAMPU
MENIMBULKAN KERJA BIOLOGI DAN MEMILIKI FUNGSI MENCEGAH,
MERINGANKAN, MENYEMBUHKAN, MENDIAGNOSA PENYAKIT ATAU
GANGGUAN FISIOLOGIS, MENINGKATKAN KESEHATAN DAN
MENGENDALIKAN KESUBURAN PADA MANUSIA ATAU HEWAN.

KERJA BIOLOGI YANG TERJADI DISEBUT JUGA EFEK

EFEK TERJADI KARENA ADANYA INTERAKSI KHEMOBIODINAMIK ANTARA

OBAT DENGAN TUBUH.
EFEK : - EFEK UTAMA (EFEK BERMANFAAT)
- EFEK TOKSIS (EFEK MEMBAHAYAKAN)
- EFEK SAMPING

SYARAT : GUNAKAN OBAT SECARA RASIONAL DAN AMAN (TEPAT

DIAGNOSIS, TEPAT OBAT, TEPAT DOSIS, TEPAT CARA PENGGUNAAN,
TEPAT DOKUMENTASI WASPADA TERHADAP EFEK SAMPING) 37
 PENERBANGAN
SESEORANG YANG BERADA PADA KETINGGIAN (TERBANG) PASTI AKAN
MENGALAMI PERUBAHAN FISIOLOGIS DAN TIMBUL MASALAH SBB:

1. HIPOKSIA : SUATU SINDROMA YANG BERSIFAT AKUT YANG

DISEBABKAN KARENA KURANGNYA OKSIGEN DALAM JARINGAN
SEBAGAI AKIBAT MENURUNNYA TEKANAN PARSIAL OKSIGEN DALAM
UDARA YANG DIHIRUP.

A. HYPOXIC (ALTITUDE) HYPOXIA : MOLEKUL OKSIGEN TAK

MENCUKUPI AKIBAT TEKANAN UDARA TURUN PADA KETINGGIAN.
B. HYPEMIC (ANEMIC) HYPOXIA : KEKURANGAN OKSIGEN SBG
AKIBAT SEL HB (SDM) BERKURANG, KARENA ANEMIA, KEHILANGAN
DARAH. TERPAPAR SENYAWA SULFIDA, NITRIT, NITRAT, SIANIDA,
KARBON MONOKSIDA (KOMPETISI PEMANFAATAN OKSIGEN)
C. STAGNANT HYPOXIA : ALIRAN DARAH KESELURUH TBH TURUN
SHG SEL
DAN JARINGAN KURANG OKSIGEN SBG AKIBAT KERUSAKAN JANTUNG,
SYOK, PENGARUH G POSITIF, EMBOLI PARU-PARU.
D. HISTOTOXIC HYPOXIA : SEL TIDAK MAMPU GUNAKAN OKSIGEN
KARENA KERACUNAN ALKOHOL, CO, CN, NARKOTIKA.
47 4
2. HIPERVENTILASI : PENINGKATAN KECEPATAN DAN KEDALAMAN
PERNAFASAN KARENA CO TINGGI DALAM DARAH (TERENGAH
ENGAH).
3. GAS TERPERANGKAP : GAS TERPERANGKAP DALAM RONGGA
TUBUH KARENA PERUBAHAN TEKANAN UDARA, DAPAT TERJADI :
A. BAROTITIS MEDIA : PENYUMBATAN TELINGA TENGAH,
TIMBUL RASA SAKIT HEBAT PADA TELINGA, TINITUS, VERTIGO
DAN MUAL.
B. BAROSINUSITIS : PENYUMBATAN PADA SINUS, RASA SAKIT
HEBAT PADA SINUS.
C. BARODONTALGIA : GIGI, RASA SAKIT PADA SAAT NAIK
AKIBAT PERADANGAN PULPA, SAAT TURUN AKIBAT ABSES PADA
AKAR GIGI, SAAT NAIK DAN TURUN AKIBAT PERADANGAN SINUS
MAKSILARIS.
D. GANGGUAN SALURAN CERNA : VOL. GAS PADA SALURAN
MENGEMBANG AKIBATNYA TIMBUL RASA SAKIT DAN TIDAK ENAK
PADA SALURAN PENCERNAAN. TERJADI AKIBAT KONSUMSI
MAKANAN YANG MENGHASILKAN GAS SPT KOOL, TIMUN,
SEMANGKA.
57
“TIDAK ADA OBAT YANG SECARA MUTLAK AMAN “ SERTA ADANYA 5
EFEK SAMPING TIDAK DAPAT DIRAMALKAN SEBELUMNYA.
PENGGUNAAN OBAT DLM PENERBANGAN PERLU
PERTIMBANGAN :
1. MENIMBULKAN KEHILANGAN KEMAMPUAN SECARA
AKUT:
HILANG KEMAMPUAN, ANAPHYLAKSIS, VERTIGO AKUT,
HIPOTENSI, ARITMIA.
2. MENIMBULKAN PENURUNAN PERFORMANCE : EFEK THD
SSP, OTOT PERIFER.
APABILA “YA” TIDAK BOLEH DIGUNAKAN SAAT TERBANG
ATAU DIGUNAKAN DENGAN PELAKSANAAN GROUNDED.

PERHATIAN
1. FLIGHT SAFETY : APAKAH OBAT YG DIGUNAKAN
MEMPENGARUHI
KEAMANAN PENERBANGAN? BILA MEMPENGARUHI
KEAMANAN PENERBANGAN MAKA PENERBANG/AWAK
PESAWAT HRS GROUNDED.
2. FLIGHT MISSION : PENCAPAIAN MISI DLM TUGAS
MERUPAKAN PERTIMBANGAN UTAMA SHG PEMBERIAN
OBAT HRS TIDAK MEMPENGARUHI PENCAPAIAN MISI. 6
PENGARUH KETINGGIAN TERHADAP BIOAVAILABILITAS
DAN FARMAKOKINETIKA OBAT
1. KEC. ALIRAN DARAH NAIK
- KEC. ABSORBSI NAIK AKIBATNYA BIOAVAILABILITAS
NAIK, DISTRIBUSI, EKSRESI NAIK.
2. GAYA TARIK BUMI (G) RENDAH
- WAKTU TRANSIT OBAT DLM LAMBUNG LAMA
AKIBATNYA BIOAVAILABILITAS NAIK, AKIBATNYA EFEK
OBAT NAIK.
3. KADAR O2 RENDAH
- PROSES METABOLISME MENURUN AKIBATNYA
KLIRENS OBAT TURUN SHG KADAR OBAT MENINGKAT
DAN EFEK OBAT NAIK.
4. AKTIVITAS TUBUH RENDAH
- WAKTU TRANSIT OBAT DLM LAMBUNG LAMA
AKIBATNYA BIOAVAILABILITAS NAIK, EFEK OBAT NAIK.
7
PENGELOMPOKAN OBAT BARU MENURUT FAA

1. OBAT YG TDK BOLEH DIGUNAKAN KRN DITARIK FDA

A. VIOXX (ROFECOXIB), SBG NSAIDS SCR SELEKTIF PADA COX2.

ES MENINGKATKAN SRGN JANTUNG DAN STROKE.

B. EPHEDRA (MA HUANG), MENURUNKAN BB, MENINGKATKAN

ENERGI, SUPLEMEN PELARI.
ES PENGARUHI KERJA JANTUNG DAN STROKE.

C. BAYCOL (CERIVASTATIN), MENURUNKAN KOLESTEROL.

ES MENGAKIBATKAN KEMATIAN.

D. PPA (PHENILPROPANOLAMIN), MELEGAKAN HIDUNG TERSUMBAT.

ES MENINGKATKAN RESIKO PENDARAHAN PADA STROKE.

E. LOTRONEX (ALOSETRON), PENGOBATAN IRITASI USUS.

ES KELAINAN PADA USUS

F. PREPULSID (CISAPRIDE), PENGOBATAN REFLUX SAL PENCERNAAN

ES MEMPERCEPAT PEMENUHAN LAMBUNG, ARITMIA JANTUNG.

8
2. BELUM ADA REKOMENDASI DARI FAA
A. ALFA INTERFERON, PENGOBATAN HEPATITIS C
ES GEJALA SPT FLU, LELAH, NYERI OTOT
B. MERIDIA (SIBUTARAMIN), PENURUN BB SBG
GANTI PHEN
FEN.
ES MENGHENTIKAN KERJA JANTUNG DAN PARU-
PARU
C. CELEXA (CITALOPRAM), ANTIDEPRESAN
D. SONATA (ZALEPLON), OBAT TIDUR
E. ULTRAM (TRAMADOL), ANALGETIK NON
NARKOTIK.
ES KETERGANTUNGAN, CEMAS, RASA TDK ENAK.
F. DITROPAN XL (OXYBUTIRIN), KURANGI SPASME
KANDUNG 9
KEMIH.
3. DIIJINKAN DIGUNAKAN OLEH FAA
A. LEVITRA (VANDENAFIL), SAMA DGN VIAGRA
ES ARITMIA JANTUNG
B. HUMIRA (ADALIMUMAB), SBG ANTIRHEUMATOID ARTRITIS,
PENGGUNAAN MIN 30 JAM BARU BOLEH TERBANG.
C. ZETIA (EZETIMIBE), TURUNKAN KOLESTEROL TOTAL, TURUNKAN LDL.
D. SYNVISE (HYLAN GF-20), ANTIOSTEOARTRITIS, KURANGI RASA SAKIT.
E. STARLIX (NATEGLINIDE), ANTIDIABETES
F. REMICADE (INFLIXIMAB), ANTIRHEUMATOID ARTRITIS
G. IMURAN (AZOTHIOPRINE), KHEMOTERAPI KANKER
H. LOVENOX (ENOXAPRIN), ANTI PEMBEKUAN DARAH
I. RELENZA (ZANAMIVIR), ANTIINFLUENZA A DAN B
J. TAMIFLU (OSELTAMIVIR), ANTIINFLUENZA A DAN B
K. MEBIC (MELOXICAM), ANTIINFLAMASI NONSTEROID
L. XENICAL (ORLISTAT), PENURUN BB
M. PROTONIX (PANTOPRAZOLE), MENURUNKAN ASAM LAMBUNG
10
KLASIFIKASI ANTIINFEKSI

BERDASARKAN CARA KERJA, MEKANISME KERJA DAN SPECTRUM

KERJA SERTA STRUKTUR KIMIANYA ANTIBIOTIKA DIBAGI SEBAGAI
BERIKUT :

1. MENGHAMBAT SINTESA DINDING SEL BAKTERI

CONTOH : PENISILIN (Β LAKTAM) DAN SEFALOSPORIN
(MENGHAMBAT SINTESIS DINDING SEL DENGAN MENGHAMBAT
KERJA ENZIM TRANPEPTIDASE, SIKLOSERIN, VANKOMISIN DAN
BASITRASIN (MENGINTERVENSI TRANSPORTASI PEPTIDOGLIKAN
MELALUI MEMBRAN SITOPLASMA DAN HANYA AKTIF UNTUK BAKTERI
GRAM +), ANTIJAMUR GOLONGAN AZOL (KLOTRIMAZOL,
FUKONAZOL, ITRAKONAZOL).

2. BEKERJA SECARA LANGSUNG TERHADAP MEMBRAN SEL

MIKROORGANISME
CONTOH: POLIMIKSIN, NISTATIN, AMFOTERISIN B
11
3. ANTIBIOTIKA YANG MEMPENGARUHI FUNGSI SUBUNIT
RIBOSOM 30S DAN 50S
CONTOH: KHLORAMFENIKOL, TETRASIKLIN, ERITROMISIN,
KLINDAMICIN PRISTINAMISIN, GOLONGAN AMINOGLIKOSIDA.

4. ANTIMETABOLIT
CONTOH: GOLONGAN SULFONAMIDA (SECARA STRUKTUR
MIRIP DENGAN PABA, PRECURSOR YANG DIPERLUKAN
BAKTERI UNTUK SINTESIS DHF), TRIMETOPRIM (MENGHAMBAT
ENZIM DHF REDUKTASE BAKTERI) DAN KOTRIMOKSAZOL
(KOMBINASI TRIMETOPRIM DAN SULFAMETOKSAZOL,
SEHINGGA SINTESIS DHF MELALUI DUA TAHAP).

5. ANTIBIOTIKA YANG MEMPENGARUHI METABOLISME ASAM

NUKLEAT BAKTERI
CONTOH: RIFAMPIM (MENGHAMBAT POLIMERASE RNA),
QUINOLON (MENGHAMBAT TOPOISOMERASE II ATAU
PENGHAMBAT ENZIM GIRASE).

12
6. ANTIVIRUS
CONTOH : ASIKLOVIR, RIMANTADINE, AMANTADINE,
ZANAMIVIR, GANSIKLOVIR.

7. ANTI MALARIA
CONTOH : KLOROQUIN, PRIMAQUIN, AMODIAQUIN,
MEFLOQUIN, DOKSISIKLIN, QUININ.

13
PENGGUNAAN ANTIINFEKSI

1. PENGGUNAAN DIPERBOLEHKAN BILA TDK TIMBUL E.S

ATAU TERJADI KEADAAN YG MEMPERBURUK SELAMA 48
JAM STLH PENGGUNAAN, MINOSIKLIN TDK BOLEH
KARENA E.S VESTIBULAR.

2. PENGGUNAAN ANTIBIOTIKA SBG PROFILAKSIS UNTUK

DIARE PERJALANAN TDK DIPERBOLEHKAN.

3. PEMBERIAN OBAT ANTIMALARIA DIPERBOLEHKAN

TETAPI DENGAN PELARANGAN TERBANG SELAMA 24 JAM
SETELAH PENGGUNAAN, DOKSISIKLIN SBG GANTI
ADANYA RESISTENSI DIPERBOLEHKAN SEDANGKAN
MEFLOQUIN TDK DIPERBOLEHKAN KARENA E.S TERJADI
PERUBAHAN PERILAKU. 14
ANTIHISTAMIN
1. ANTIHISTAMIN H1

A. ALKILAMINE : KHLORPENIRAMINE,
BROMPHENIRAMINE, TRIPOLIDIN
B. ETANOLAMINE : DIMENHYDRINAT,
DIPHENHYDRAMINE, CLEMASTINE
C. ETILENDIAMINE :PIRILAMINE, TRIPELENAMINE
D. PIPERAZINE : CETIRIZINE, CYCLIZINE, MECLIZINE
E. PIPERIDINE : ASTEMIZOLE, SIPROHEPTADINE,
LORATADINE, TERFENADINE
F. PHENOTIAZINE : PROMETAZINE, TRIMEPRAZINE

2. ANTIHISTAMINE H2 (SALURAN PENCERNAAN)

CONTOH : SIMETIDINE, RANITIDINE, FAMOTIDINE,
15
PENGGUNAAN DALAM PENERBANGAN :

1. EFEK PENGGUNAAN ANTIHISTAMIN (CTM) UMUMNYA

TIDAK ENAK, PENGGUNAAN DIPERBOLEHKAN DGN
PELARANGAN TERBANG 24–36 JAM SETELAH
PENGGUNAAN UNTUK MELIHAT ES YG TERJADI.

2. LORATADINE (CLARITINE) DGN FEXOFENFENADINE

(ALLEGRA) MERUPAKAN ANTIHISTAMIN YANG TIDAK
MEMPENGARUHI ANTIKOLINERGIK ATAU EFEK PADA
SSP SEHINGGA PENGGUNAAN DIIJINKAN.

3. CLEMASTINE (TAVIST) DAN CETRIZINE

(REACTINE/ZYRTEC) MEMBERIKAN EFEK MENGANTUK
DAN BERPENGARUH TERHADAP SSP, MAKA TIDAK
DIIJINKAN PENGGUNAANNYA. 16
ANALGETIKA, ANTIPIRETIKA,
ANTIINFLAMASI DAN ANTIRHEMATIK
1. ANALGETIKA NARKOTIKA YANG BERKHASIAT KUAT DAN BEKERJA PADA SSP.
CONTOH : MORPHINE, FENTANYL, METHADONE

2. ANALGETIKA NONNARKOTIKA :
A. ANALGETIKA, ANTIPIRETIKA RINGAN SAMPAI SEDANG
CONTOH : ASAM ASETILSALISILAT (ASPIRIN), ASETAMINOPHEN, IBUPROFEN
B. NSAIDS UNTUK PENGOBATAN ANTIRHEMATIK DAN ANTIINFLAMASI
1) ASAM KARBOKSILAT : ASAM ASETIL SALISILAT, DIFLUNASAL,
SALSATE
2) ASAM PROPIONAT : IBUPROFEN, NAPROXEN, KETOPROFEN
3) FENAMAT : ASAM MEFENAMAT
4) ASAM ASETAT : INDOMETASINE, DIKLOFENAK (NA/K),
ETODOLAK, KETOROLAK, SULINDAK.
5) PIRAZOLON : FENILBUTASONE, OKSIFENBUTASONE
6) OKSIKAM : PIROKSIKAM
7) ALKANONE : NEBUMETONE

C. ANTIRHEMATIK
CONTOH : INDOMETASINE, ALLOPURINOL, PROBENESID, SULFINPIRASONE
17
PENGGUNAAN DALAM PENERBANGAN
1. ASAM ASETILSALISILAT, NSAIDS, INDOMETASINE MEMILIKI EFEK
SAMPING MEMPENGARUHI SALURAN PENCERNAAN DAN SSP
BERUPA SEDASI, SAKIT KEPALA, PENURUNAN KEWASPADAAN
MAKA PENGGUNAAN HARUS HATI-HATI. EFEK SAMPING YG ADA
DPT DIKURANGI DGN PEMBERIAN BERSAMA PPI (PANTOPRAZOLE,
OMEPRAZOLE, LANZOPRAZOLE).

2. IBUPROFEN, NAPROXEN, VOLTAREN, FLUBIPROFEN, INDOMETASIN,

CELEBREX (CELECOXIB) DIIJINKAN PENGGUNAAN DALAM
PENERBANGAN DENGAN MENGAMATI EFEK YG TERJADI SELAMA
48 JAM.

3. PENGGUNAAN ANALGETIKA NARKOTIKA TIDAK DIIJINKAN

PENGGUNAANYA DALAM PENERBANGAN, BILA DIGUNAKAN
HARUS MENUNGGU 72 JAM UNTUK KEMBALI TERBANG.
18
OBAT ASMA DAN SALURAN PERNAFASAN

1. MENGONTROL PELEPASAN MEDIATOR DARI MAST SEL

CONTOH : NA KROMLIN, NA NEDOKROMIL

2. MENGONTROL UDEMA, PRODUKSI MUKOSA DAN INFILTRASI

EOSINOFIL
CONTOH : FLUNISONIDE, TRIAMCINOLONE ACETONIDE,
BECLOMETHASONE DIPROPIONATE, FLUTICASONE, BUDESONIDE

3. MENGONTROL EFEK RELAKSASI PADA OTOT POLOS BRONKUS DAN

MENURUNKAN PERMIABILITAS MIKROVASKULER.
CONTOH : ALBUTEROL, TERBUTALINE SULFAT, PIRBUTEROL,
SALMETEROL, METAPROTERENOL, BITOLTEROL.

4. MENURUNKAN FREKUENSI SERANGAN, SBG ANTAGONIST

ADENOSINE, FOSFODIESTERASE INHIBITOR.
CONTOH : OKSITRIPTILIN, THEOFILIN

5. HAMBAT EFEK MUSKARINIK PADA OTOT POLOS BRONKUS

CONTOH : IPRATROPIUM BROMIDA

6. HAMBAT PELEPASAN LEUKOTRIENT D4 DARI MAST SEL

CONTOH : ZAFIRLUKAST, ZILEUTON
19
PENGGUNAAN DALAM PENERBANGAN

1. TOPIKAL DEKONGESTAN DIIJINKAN DIGUNAKAN TETAPI DGN

PENGAWASAN.

2. DEKONGESTAN YANG MENGANDUNG ANTIHISTAMIN YG MENIMBULKAN

EFEK SEDATIF, PSEUDOEFEDRIN DILARANG PENGGUNAANYA PADA
PENERBANG AWAK PESAWAT, NAVIGATOR, JURUMESIN, LOAD MASTER
SELAMA MENJALANKAN TUGAS.

3. PENGGUNAAN KORTIKOSTEROID SCR TOPIKAL DAN NA KROMOGILAT

UNTUK RHINITIS ALERGI DIIJINKAN PENGGUNAANNYA UNTUK AWAK
PESAWAT.

4. KORTIKOSTEROID INHAL SPT BECONASE (BECLOMETHASONE),

VANCONASE, NASALIDE DAN FLONASE DIIJINKAN DIGUNAKAN SAAT
TERBANG SEDANGKAN AFRIN (OXYMETAZOLINE) DIIJINKAN
DIGUNAKAN BILA KEADAAN DARURAT SAAT TURUN AKIBAT BLOKING /
SINUS.

5. PENGGUNAAN ASTELIN NASAL SPRAY TDK DIIJINKAN DIGUNAKAN SAA

TERBANG SEDANGKAN ATROVENT (IPATROPIUM BROMIDA) DIIJINKAN
DIGUNAKAN SAAT TERBANG STL PENGECEKAN SELAMA 2 MINGGU TDK
TIMBUL ES.
20
6. THEOPHYLIN, BETA ADRENERGIK DAN LEUKOTRIENT INHIBITOR TDK
OBAT SALURAN PENCERNAAN
1. TUKAK PEPTIK

A. ANTAGONIS H2
CONTOH : SIMETIDIN, RANITIDIN, FAMOTIDIN, NIZATIDIN

B. PPI (POMPA PROTON INHIBITORS)

CONTOH : OMEPRAZOLE, LANZOPRAZOLE, PANTOPRAZOLE

C. ANTASIDA

1) SISTEMIK ANTASIDA
CONTOH : NA BIKARBONAT
2) NONSISTEMIK ANTASIDA
CONTOH : MAGTASIDAU, MYLANTA, ANTASIDA DOEN

D. PELINDUNG MUKOSA LAMBUNG

CONTOH : SUKRALFAT

E. PROSTAGLANDIN AGONIST (AKIBAT NSAIDS)

CONTOH : MISOPROSTOL

21
 F. HELICOBACTER PYLORI
1) ANTISEKRETORI : PPI DAN ANTI H2
2) ION BISMUTH : BISMUSTH SALISILAT, BISMUTH SITRAT
3) NITROIMIDAZOLE : METRONIDAZOLE, TINIDAZOLE
4) KOMBINASI ANTIBIOTIKA : CLARITROMYCIN,
AMOKSISILIN,
TETRASIKLIN

2. PROKINETIKA / ANTI REFLUK

CONTOH : NEOSTIGMIN. METOKLOPRAMIDE, CISAPRIDE,
ERYTROMYCIN, ONDANSENTRON, GRANISENTRON, DONABINOL.

3. LAKSATIF

A. LAKSATIF SEKRETORI
CONTOH : KASTOR OIL, ANALOG ASAM OLEAT,
FENOLFTALINE,
BISAKODIL, DANTRON.
B. LAKSATIF SALINE
CONTOH : MAGNESIUM HIDROKSIDA, LAKTULOSA,
C. LAKSATIF EMOLIENT
CONTOH : METIL SELULOSA, PSYLIUM 22
PENGGUNAAN DALAM PENERBANGAN
1. PENERBANG DAN AWAK PESAWAT YANG ALAMI TUKAK PEPTIK
DILARANG TERBANG SELANJUTNYA DILAKUKAN ENDOSKOPI DAN
PENYEMBUHAN.

2. REFLUK TANPA ULSER DIIJINKAN PENGGUNAAN ANTASIDA,

SUKRALFAT ATAU RANITIDIN.

3. PPI (POMPA PROTON INHIBITORS) DIIJINKAN PENGGUNAANYA

UNTUK OBATI GERD (GASTRO ESOPHAGEAL REFLUX DISSEASE) SPT
PANTOPRAZOLE

4. OBAT BEBAS ANTASIDA BOLEH DIGUNAKAN DENGAN SYARAT

TIDAK MENGANDUNG SEDATIF/HIPNOTIK.

5. SIMETIDIN, OMEPRAZOLE, FAMOTIDINE, RANITIDIN UNTUK

PENGOBATAN ULSER DIIJINKAN SEDANGKAN PREPULSID
(CISAPRIDE) TIDAK DIIJINKAN KAREN DAPAT MENIMBULKAN
KARDIAK ARITMIA.

6. PENGGUNAAN METOKOLPRAMIDE DIIJINKAN DIGUNAKAN 23

DENGAN DOSIS 10 MG BILA TDK TERJADI ES.
ANTIDIARE

1. OPIOID : MENURUNKAN KONTRAKSI USUS, MENURUNKAN

SEKRESI CAIRAN DAN RANGSANG OBSORBSI MUKOSA.
CTH : LOPERAMIDA, CODEIN, DIPHENOKSILAT

2. BISMUT SUBSALISILAT : ANTIBAKTERI E.COLI, HAMBAT

PEMBENTUKAN PROSTAGLANDIN.
CTH : BISMUT SUBSALISILAT

3. PEMBENTUK GEL : MENURUNKAN VOLUME CAIRAN YG

DIEKRESI, HAMBAT ALIRAN DALAM LUMEN.

4. ANTIFOAMING : PECAH GAS DLM LAMBUNG

CTH : SIMETIKON

PENGGUNAAN DALAM PENERBANGAN

1. IMODIUM, BISMUT SUBSALISILAT DIIJINKAN PENGGUNAAN.
2. PENGGUNAAN DIPHENOKSILAT, LIBRAX (CLIDINIUM &
KLORDIAZEPOSID) SCR TERUS MENERUS TDK DIIJINKAN.
3. PENGGUNAAN LOMOTIL, DONATAL UNTUK TRAVELER DIARE
STL PENGGUNAAN ADA PELARANGAN TERBANG 48 JAM.
24
SEDATIF – HIPNOTIKA
MRP OBAT DEPRESAN SSP RELATIF TDK SLEKTIF AKIBATKAN
MENGANTUK, MENIDURKAN, HILANG KESADARAN DGN EFEK
TGT DOSIS.

PENGGUNAAN DALAM PENERBANGAN

1. OBAT GOL. INI TDK BOLEH DIGUNAKAN SELAMA TERBANG
2. DIAZEPAM, TRIAZOLAM TIMBULKAN EFEK HALUSINASI

ANTIHIPERTENSI
HIPERTENSI TD SISTOLIK > 140 MM HG, DIATOLIK > 90 MMHG

PENGOBATAN :
1. NON FARMAKOLOGI : DIET, TURUNKAN BB, KURANGI ROKOK,
KONSUMSI ALKOHOL.
2. FARMAKOLOGI : OBAT

25
OBAT ANTIHIPERTENSI MELIPUTI :

1. DIURETIKA : FUROSEMIDE, HCT (HIDROKLOROTIAZIDA)

2. BETA BLOKER : PROPANOLOL, ATENOLOL
3. SIMPATOLITIK KERJA SENTRAL : METILDOPA, CLONIDIN
4. SIMPATOLITIK KERJA PERIFER : GUANETIDIN, GUANADREL
5. CCB (CALSIUM CHANEL BLOCKER) : NIFEDIPIN, DILTIAZEM,
VERAPAMIL
6. VASODILATOR : PRAZOSIN, TERAZOSIN, MINOKSIDIL
7. ACE INHIBITOR : KAPTOPRIL, LISINOPRIL, CILAZAPRI, LOZSARTAN

PENGGUNAAN DALAM PENERBANGAN

1. ANTIHIPERTENSI DIURETIKA THIAZIDA DIPERBOLEHKAN, TETAPI

KOMBINASI DGN SPIRONOLAKTON (ALDACTASIDA) DILARANG.
2. BETA BLOKER MERUPAKAN PILIHAN UNTUK ANTIHIPERTENSI TTP
ATENOLOL UNTUK TERBANG SOLO DGN TEMPUR TAKTIS DAN
HELIKOPTER TAKTIS DILARANG.
3. ACE (ANGIOTENSIN CONVERTING ENZYME) INHIBITOR MEMILIKI
E.S SEDIKIT TTP UNTUK TEMPUR TAKTIS DILARANG DIBERIKAN
26
ANTIMABUK DAN ANTIMUNTAH
BEKERJA RANGSANG MUNTAH (TRIGER ZONE), PENGARUHI
RESEPTOR DOPAMIN, SEROTONIN.

ANTIMABUK : SCOPOLAMIN (MUSKARINIK), DIMENHYDRINAT (H1)

ANTIMUNTAH :
1. PHENOTHIAZINE : PROCHLORPROMAZINE
2. TURUNAN BENZAMIDA : METOKLOPRAMIDA
3. BUTIROPHENON : DOMPERIDONE, DROPERIDOL
4. BENZODIAZEPIN : ALPRAZOLAM, LORAZEPAM
5. KORTIKOSTEROID : DEXAMETHASONE, METILPREDNISOLON
6. KANABINOID : DRONABINOL, NABILON
7. HAMBAT RESEPTOR SEROTONIN : GRANISENTRON, ONDANSENTRON
8. KOMBINASI :DIPHENHYDRAMIN, DEXA, METOKLOPRAMIDA

PENGGUNAAN DALAM PENERBANGAN

TDK DIREKOMENDASIKAN DIGUNAKAN PADA PENERBANG DAN
AWAK PESAWAT
27
KONTRASEPSI ORAL

BOLEH DIGUNAKAN TANPA ADA PELARANGAN TERBANG, PADA KEADAAN

EMERGENSI PENGGUNAAN DIIJINKAN DENGAN PELARANGAN TERBANG
SELAMA 48 JAM STL PENGGUNAAN.

ANTIHIPERLIPIDEMIA
OBAT YANG DIGUNAKAN MELIPUTI :
1. NIACIN : MENGHAMBAT LIPOLISIS PADA JARINGAN ADIPOSA, LDL TURUN,
HDL NAIK
2. FIBRAT : MEMPERCEPAT HILANGNYA LEMAK KOLESTEROL DALAM PLASMA
CTH : KLOFIBRAT, GEMFIBROZIL
3. RESIN PENGIKAT ASAM EMPEDU : RESIN PENUKAR ION
CTH : KOLESTERAMIN, KOLESTIPOL
4. PROBUKOL : CEGAH OKSIDASI LIPOPROTEIN SHG MAKROFAGE TDK DPT
MENCERNA
5. HAMBAT HMG COA REDUKTASE : TERJADI PENURUNAN PEMBENTUKAN
KOLESTEROL
CTH : SIMVASTATIN, LOVASTATIN, PRAVASTATIN
6. LAIN-LAIN : NEOMYSIN, SITOSTEROL
7. KOMBINASI : LOVASTATIN DGN KOLESTIPOL
28
PENGGUNAAN DALAM PENERBANGAN
1. PENGGUNAAN ANTIHIPERLIPIDEMIA HMG COA REDUKTASE
DIIJINKAN, HIPERTRIGLISERIDA DIBER ATORVASTATIN, FIBRAT, DGN
CEK E.S 2 MINGGU SELANJUTNYA CEK LIPID 6 BLN
2. PENGGUNAAN GOLONGAN RESIN PENUKAR ION, FIBRAT, HMG
COA REDUKTASE DIIJINKAN DIBERIKAN BILA TIDAK TIMBUL E.S
SEDANGKAN BAYCOL YANG MENGANDUNG CERIVASTATIN TDK
DIREKOMENDASIKAN KRN MENYEBABKAN KEMATIAN.

ANTIDIABETES / HIPOGLIKEMIA
TIPE DIABETES ADA 4 : TIPE I, II, III, IV
PENGOBATAN TERDIRI DARI :
1. IDDM
2. NIDDM

INSULIN :
1. KERJA CEPAT
2. KERJA SEDANG
3. KERJA PANJANG
29
ORAL HIPOGLIKEMIA

1. SULFONILUREA : STIMULASI PELEPASAN INSULIN DARI BETA

SEL PANKREAS
CTH : TOLBUTAMIDA, KLORPROPAMIDA
2. BIGUANIDA : TURNKAN PENGELUARAN GLUKOSA HATI
CTH : METFORMIN
3. HAMBAT ALFA GLUKOSIDASE : TURNKAN ABSORBSI KH DAN
DISAKARIDA
CTH : ACARBOSA
4. THIAZOLIDINEDION : TINGKATKAN INSULIN PANKREAS,
TINGKATKAN SENSITIFITAS INSULIN
CTH : TROGLITAZON

PENGGUNAAN DALAM PENERBANGAN

PEMBERIAN INSULIN HRS DIBAWAH PENGAWASAN.
HIPOGLIKEMIA : ACTOS, AMARYL, METFORMIN, STRALIX,
PRECOSE DIIJINKAN DIBERIKAN.

30
ANTIDEPRESAN DAN ANTIPSIKOAKTIF

1. ANTIDEPRESAN TRISIKLIK DAN POLISIKLIK

CTH : AMITRIPTILIN, NORTRIPTILIN
2. SSRI (SELECTIVE SEROTONIN REUPTAKE INHIBITORS)
CTH : FLUOXETIN, FLAVOXAMIN
3. MAOI (MONO AMINE OXIDASE INHIBITORS)
CTH : TRANILSIPROMIN, ISOCARBOXASID
4. GARAM LITHIUM

PENGGUNAAN DALAM PENERBANAGAN

1. TIDAK DIIJINKAN DIGUNAKAN TERUTAMA KERJA SSRI PADA SAAT TERBANG

2. BILA DIBERIKAN PADA PENERBANG MAKA YBS TIDAK DIPERBOLEHKAN TERBANG.

PENURUN BB

1. KERJA SENTRAL SEROTONINERGIK

CTH : DEXFENFLURAMIN
2. KERJA SENTRAL ADRENERGIK
CTH : AMPHETAMIN, MAZINDOL, METHAMPHETAMIN
3. KERJA CAMPURAN
CTH : SIBUTARAMIN
4. KERJA MENURUNKAN ADSORPSI
CTH : ORLISTAT, ACARBOSA 31
PENGGUNAAN DALAM PENERBANGAN

1. PHENYLPROPANOLAMIN, EPHEDRA TIDAK DIIJINKAN KRN

PENGARUHI IRAMA JANTUNG DEMIKIAN JUGA GOLONGAN
ANTIHISTAMIN.
2. REDUX, PHEN/FEN, MERIDIA, PONDIMIN TDK DIIJINKAN
3. OBAT YANG DIREKOMENDASIKAN ADALAH ORLISTAT DGN
LARANGAN TERBANG 2 MINGGU UNTUK LIHAT E.S

ANTIJAMUR

1. ANTIBIOTIKA POLIENA
CTH : AMPOTERICIN, NYSTATIN
2. FLUCYTOSONE
CTH : FLUOROURACIL
3. IMIDAZOLE
CTH : KETOKONAZOLE, CLOTRIMAZOLE, ECONAZOLE
4. GRISEOFULFIN
5. ALLYLAMINA
CTH : TERBINAFINE 32
PENGGUNAAN DALAM PENERBANGAN
PENGGUNAN ANTIJAMUR DIREKOMENDASIKAN SELAMA TIDAK ADA
EFEK SAMPING.

STIMULAN SSP

1. GOLONGAN AMFETAMIN.
BEKERJA MENGINDUKSI STIMULASI SSP DGN PELEPASAN
KATEKOLAMIN (EPINEFRIN, NOREPINEFRIN, DOPAMIN) KEDALAM
PUSAT SINAP AKIBATNYA TERJADI HAMBATAN REUPTAKE (KEMBALI)
PADA UJUNG SYARAF.

2. TURUNAN METILSANTIN
ALKALOID TURUNAN INI MELIPUTI TEOBROMIN, TEOFILIN, KAFEIN.
KAFEIN DAN TEOFILIN BEKERJA MERANGSANG KERJA JANTUNG DAN
SSP (SCR LANGSUNG PADA KEMORESEPTOR TRIGER ZONE BERUPA
MUAL DAN MUNTAH).
MEKANISME KERJA MENINGKATKAN PELEPASAN ION KALSIUM DARI
INTRASEL, MENGAKUMULASI CAMP, MENGHAMBAT RESEPTOR
ADENOSIN.

PENGGUNAAN DALAM PENERBANGAN

33
TIDAK DIREKOMENDASIKAN UNTUK DIGUNAKAN SELAMA
LAIN – LAIN

1. PERANGSANG PERTUMBUHAN RAMBUT

A. ROGAINE (MINOKSIDIL). PENGGUNAAN
DIREKOMENDASIKAN BILA SELAMA 7 HARI TDK TIMBUL
EFEK SAMPING
B. PROPECIA (FINASTERIDE). PERLU PENGAWASAN 7 HARI

2. STEROID. TIDAK DIPERBOLEHKAN GUNAKAN ANABOLIK

STEROID, GUNAKAN PREDNISON MAKSIMUM 20 MG STL TDK
ADA E.S

3. OBAT KULIT/AKNE
BOLEH DIBERIKAN DENGAN SYARAT SELAMA 24 JAM TDK
TIMBUL E.S. ACCUTANE TDK DIPERBOLEHKAN DIGUNAKAN
SAAT TERBANG MALAM KRN PENGARUHI PENGLIHATAN
PADA MALAM HARI.

4. OBAT MIGRAIN. PENGGUNAAN INJEKSI IMITREX, ZOMIG

DAN CAFERGOT DILARANG TERBANG SAMPAI 24 JAM STL
PENGGUNAAN. 34
5. PENGHENTI MEROKOK
A. PENGGUNAAN TRANDERMAL NIKOTINE DILARANG
TERBANG
B. PENGGUNAAN ZYBAN (BUPOPRION) MEMILIKI E.S
PENGARUHI
KOGNITIF MAKA DILARANG PENGGUNAAN PADA SAAT
TERBANG
C. FAA (FEDERAL AVIATION ADMINISTRATION) PADA 21 MEI
2008 MELARANG PILOT DAN PETUGAS AIR TRAFFIC CONTROL
MENGGUNAKAN CHANTIX/ VARENICLINE TARTRATENIKOTIN
UNTUK MENGHENTIKAN KEBIASAAN MEROKOK,
MENGINGAT EFEK SAMPING GANGGUAN MENTAL YANG TELAH
DIUMUMKAN FDA. PERUBAHAN PERILAKU PILOT DAPAT
MENIMBULKAN KECELAKAAN PENERBANGAN YANG FATAL
SEANDAINYA ADA PILOT BUNUH DIRI KALA MENERBANGKAN
PESAWAT

6. IMUNISASI
STL PELAKSANAAN IMUNISASI TDK BOLEH TERBANG SAMPAI
36 JAM STL PEMBERIAN 35
8. GLAUKOMA
PENGGUNAAN TIMOLOL DAN BETA
BLOKER DILARANG DIGUNAKAN UNTUK
PENERBANG TEMPUR DAN HELIKOPTER
TAKTIS

9. OBAT DISFUNGSI EREKSI

PENGUNAAN VIAGRA (SILDENAFIL
CITRAT) DAN LEVITRA (VARDENAFIL)
DIPERBOLEHKAN DIGUNAKAN DGN
PELARANGAN TERBANG 48 JAM STL
PENGGUNAAN SEDANGKAN CIALIS
(TADALAFIL) DILARANG KRN T1/2 30 JAM

36
10. GOUT
PROFILAKSIS DIGUNAKAN ALLOPURINOL TANPA PELARANGAN
TERBANG

11. PENGOBATAN VIRUS HSV

PENGGUNAAN ACYCLOVIR, FAMCICLOVIR DAN VALACYCLOVIR
DILAKUKAN PELARANGAN TERBANG SELAMA 2 HARI STL
PENGGUNAAN.

12. OBAT PENGINDUKSI TIDUR

A. DIPERBOLEHKAN PENGGUNAAN SOMINEX, TYLENOL DENGAN MASA
TUNGGU UNTUK TERBANG KEMBALI 24 JAM STL PENGGUNAAN.
B. PENGGUNAAN SONATA, HALCION, RESTORIL TIDAK
DIREKOMENDASIKAN
C. PENGGUNAAN AMBIEN (ZOLPIDEM) DILARANG TERBANG SELAMA 48
JAM STL PENGGUNAAN.
D. MELATONIN DIREKOMENDASIKAN UNTUK JET LAG

13. OBAT TRADISIONAL

OBAT TRADISIONAL YANG TDK DIPERBOLEHKAN YANG MENGANDUNG :
CREATININ, EPHEDRIN, VALERIAN
37
OBAT-OBATAN WAJIB PADA TERBANG HAJI

1. DAFTAR OBAT I (TANGANI ARITMIA, HENTI JANTUNG)

A. OKSIGEN
B. EPINEPHRIN
C. ATROPIN
AGEN ARITMIA
A. LIDOKAIN
B. PROKAINAMID
C. BRETYLIUM
D. VERAPAMIL DAN DILTIAZEM
E. ADENOSIN
LAIN-LAIN
A. MAGNESIUM
B. SODIUM BIKARBONAT
C. KALSIUM KLORIDA
AGEN TROMBOLITIK
STREPTOKINASE
38
2. DAFTAR OBAT II (INFARKMIOKARD AKUT, GGL JANTUNG, SYOK,
HIPOTENSI, HIPERTENSI)

- AGENVASOAKTIF INOTROPIK - PENGHAMBAT Β-

ADRENERGIK
A. EPINEPHRIN A. PROPANOLOL
B. NOREPINEPHRIN B. METOPROLOL
C. DOPAMIN C. ESMOLOL
D. DOBUTAMIN - DIURETIKA
E. ISOPROTERENOL FUROSEMIDE
F. AMRINON
G. DIGITALIS
- VASODILATOR/ANTIHIPERTENSI
A. SODIUM NITROPRUSIDA
B. NITROGLISERIN

39
OBAT EMERGENCY DALAM
PENERBANGAN
1. PENURUNAN DAN PENINGKATAN GULA DARAH
A. PENURUNAN GULA DARAH : INJEKSI INSULIN,
TOLBUTAMID, GLIBENKLAMID
B. PENINGKATAN GULA DARAH : MINUMAN LARUTAN
GLUKOSA

2. GANGGUAN PERNAFASAN (ASHTMA) DGN PEMBERIAN

SALBUTAMOL INHALER / ORAL SELAIN OKSIGEN

3. GANGGUAN KARDIOVASKULER DGN PEMBERIAN GLISERIL

TRINITRAT, NITRODISC SELAIN OKSIGEN.

4. GANGGUAN SALURAN PENCERNAAN

A. MABUK UDARA DGN DIMENHYDRINAT,
METOKLOPRAMIDA
B. DIARE DGN ORALIT, LOPERAMIDA
C. HIPERSEKRESI HCL DGN MAGTASIDAU, MYLANTA
SUSPENSI 40
 OBAT TANPA RESEP

 63% PENDUDUK INDONESIA

MELAKUKAN SELF- MEDICATION

 AIRCREW SERING MELAKUKAN SELF-

MEDICATION

 SCR LEGAL SELF-MEDICATION

MENGGUNAKAN OBAT BEBAS (W) DAN
BEBAS TERBATAS (G)
41
 OTC (OVER-THE-COUNTER)

 MENGGUNAKAN OBAT DAFTAR W DAN

DAFTAR G

 BBRP OTC MEMPUNYAI EFEK SAMPING

PADA SSP.

 ACCIDENT PADA PENERBANGAN OLEH

OBAT SEBANYAK 18 % DISEBABKAN OTC

42
 DATA FROM FAA BETWEEN 1994-1998
AGENT WAS IDENTIFIED ON FATAL ACCIDENT :

NUMBER
NO AGENT OF CASE

1. ACETHAMINOPHEN 81
2. CHORPHENIRAMINE/NORCHLORPHENIRAMINE 44
3. DEXTROMETHORPHAN 18
4. DEXTRORPHAN/NORDEXTRORPHAN 8
5. DOXYLAMINE 15
6. EPHEDRINE 47
7 GUAFENESIN 1
8. L-AMPHETAMINE 1
9. MECLIZINE 1

43
NO AGENT NUMBER
OF CASE
10. MELATONIN
1
11. METHYLEPHEDRINE
1
12. NAPHAZOLINE
1
13. OXYMETAZOLIN
2
14 PHENYLPROPANOLAMINE
82
15. PSEUDOEPHEDRINE
84
16. QUININE
19

44
 OBAT BEBAS YANG MPG SSP
PSEUDOEPHEDRINE/EPHEDRINE

ACTIVITY
ADRENERGIC AGENT
BETA & ALPHA ADRENERGIC
CNS STIMULANT
INCREASE BLOOD PRESSURE

SIDE EFFECT
TACHYCARDI
ANXIETY
DRY MOUTH
45
 PHENYLPROPANOLAMINE (PPA)

ACTIVITY
SIMPATOMIMETC ACTIVITY
ACTIVELESS ON CNS
DECONGESTANT
INCREASE BLOOD PRESSURE

SIDE EFFECT
BLURRED VISION
ANXIETY
DIZZINESS
CONFUSION

46
 CHLORPHENIRAMINE MALEAT

ACTIVITY
ANTIHISTAMINE,
ANTIMUCARINIC

SIDE EFFECT
SEDATIVE
EXTRAPYRAMIDAL

47
 DEXTROMETHORPHAN HBr

ACTIVITY
NONPRODUCTIVE COUGH ANTITUSIF
CENTRAL ACTIVITY

SIDE EFFECT
DIZZINESS
CONFUSION

48
 DIPHENHYDRAMINE HCl

ACTIVITY
ANTIHISTAMIN
ANTIMUSCARINIC

SIDE EFFECT
EXTRAPIRAMIDAL

49
 DOXYLAMINE SUCCINATE

ACTIVITY
 ANTIHISTAMIN
 ANTIMUSCARINIC

SIDE EFFECT
CNS DEPRESSANT

50
 DIMENHYDRYNATE

ACTIVITY
ANTIHISTAMINE
ANTI MOTION SICKNESS

SIDE EFFECT
CNS DEPRESSANT
REACTION TIME DECREASE
STEREOPSIS

51
TIP’S FOR OTC USE :
 READ AND FOLLOW THE TABEL DIRECTIONS

 AFTER TAKE MEDICINE AT LEAST TWO DOSING

INTERVALS HAVE PASSED

 PILOT’S SHOULD NOT FLY IF THEY ARE TREATING

 MEDICATIONS MAY IMPAIR ABILITY TO FLY

 IF YOU HAVE QUESTIONS ABOUT A MEDICATION,

ASK AVIATION PHARMACIST OR FLIGHT SURGEON

 WHEN IN DOUBT, DON’T FLY.

52
THANK YOU