Anda di halaman 1dari 16

INDEKS PEMBANGUNAN

MANUSIA
Kelompok 7
WARDINO YOGA ADITYA DITA LEONY AGUSTINA
(20105707) (19105357)
PASARIBU (20105555)
HUANG
Indeks Pembangunan Manusia
Perdebatan tentang indikator pembangunan sosial ekonomi sudah sejak lama terjadi. Pendapatan per kapita sebagai indikator
pembangunan telah digugat oleh kalangan ekonomi maupun non ekonomi yang melihat ketidak akuratan indikator tersebut, yang
kemudian memunculkan beberapa indikator baru. Indikator baru secara umum berfokus pada pembangunan manusia. Morris (1979)
membangun the Physical Quality of Life Index (PQLI), sedangkan United Nation Development Program (UNDP) membangun
Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang kini banyak digunakan oleh negara-negara di
dunia dengan landasan yang disampaikan oleh Haq (1996).

Konsep IPM pertama kali dipublikasikan UNDP melalui Human Development Report tahun 1996, yang kemudian berlanjut setiap
tahun. Dalam publikasi ini pembangunan manusia didefinisikan sebagai “a process of enlarging people’s choices” atau proses yang
meningkatkan aspek kehidupan masyarakat. Aspek terpenting kehidupan ini dilihat dari usia yang panjang dan hidup sehat, tingkat
pendidikan yang memadai, dan standar hidup yang layak. Secara spesifik UNDP menetapkan empat elemen utama dalam
pembangunan manusia, yaitu produktivitas (productivity), pemerataan (equity), keberlanjutan (sustainability), dan pemberdayaan
(empowerment).
DIMENSI INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)

1. Umur Panjang &


Hidup Sehat

2. Pengetahuan

3. Standar Hidup
Layak
Manfaat Indeks
Pembangunan
Manusia
• IPM sebagai indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya
membangun kualitas hidup manusia (penduduk)
• IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu
wilayah/negara.
• Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis yang bisa digunakan
sebagai ukuran kinerja pemerintah. IPM pun menjadi salah satu penentuan
dana alokasi umum (DAU).
METODOLOGI INDEKS
PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)
Awalnya, UNDP memperkenalkan suatu indeks komposit yang mampu mengukur pembangunan
manusia. Ketika diperkenalkan pada tahun 1990, mereka menyebutnya sebagai Indeks Pembangunan
Manusia (Human Development Index) yang kemudian secara rutin dipublikasikan setiap tahun dalam
Laporan Pembangunan Manusia (Human Development Report). Kala itu, IPM dihitung melalui
pendekatan dimensi umur Panjang dan hidup sehat yang diproksi dengan angka harapan hidup saat
lahir, dimensi pengetahuan yang diproksi dengan angka melek huruf dewasa, serta dimensi standar
hidup layak yang diproksi dengan PDB per kapita. Untuk menghitung ketiga dimensi menjadi sebuah
indeks komposit, digunakan rata-rata aritmatik.
PERUBAHAN INDEKS PEMBANGUNAN
MANUSIA (IPM)
alasan utama yang dijadikan dasar perubahan
metodologi penghitungan IPM setidaknya ada dua hal
mendasar.
● Pertama, beberapa indikator sudah tidak tepat untuk digunakan dalam
perhitungan IPM.
● Kedua, penggunaan rumus rata-rata aritmatik dalam perhitungan IPM
menggambarkan bahwa capaian yang rendah di suatu dimensi dapat ditutupi
oleh capaian tinggi dari dimensi lain
Mengapa ? Solusi
Pada dasarnya, perubahan metodologi penghitungan UNDP memperkenalkan penghitungan IPM
IPM didasarkan pada alasan yang cukup rasional. metode baru dengan beberapa perbedaan
Suatu indeks komposit harus mampu mengukur apa mendasar dibanding metode lama. Setidaknya,
yang diukur. Dengan pemilihan metode dan variabel terdapat dua hal mendasar dalam perubahan
yang tepat, indeks yang dihasilkan akan cukup metode baru ini. Kedua hal mendasar terdapat
relevan. Namun, alasan utama yang dijadikan dasar pada aspek indikator dan cara penghitungan
perubahan metodologi penghitungan IPM setidaknya indeks
ada dua hal rnendasar.
IMPLEMENTASI INDEKS PEMBANGUNAN INDONESIA (IPM)
Pada tahun 2014, Indonesia secara resmi melakukan penghitungan IPM dengan metode baru. Untuk mengaplikasikan
metode baru, sumber data yang tersedia di Indonesia antara lain:

 Angka harapan hidup saat lahir (Sensus Penduduk


2010/SP2010,Proyeksi Penduduk)

 Angka harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah


(Survei Sosial Ekonomi Nasional/SUSENAS)

 PNB per kapita tidak tersedia pada tingkat provinsi dan


kabupaten/kota, sehingga diproksi dengan pengeluaran per
kapita disesuaikan menggunakan data SUSENAS
MENGHITUNG INDEKS
 KOMPONEN
Umur panjang (x1), sebagai indikatornya adalah
Pada umumnya untuk mengubah sebuah variabel awal,
sebagai contoh x, kepada sebuah index bebas antara 0
angka harapan hidup pada saat lahir dan 1 (yang memperbolehkan indeks yang berbeda untuk
 Pengetahuan (x2), sebagai indikatornya adalah ditambahkan sebagai satu kesatuan), formual yang
digunakan adalah sebagai berikut:
ukuran kombinasi antara angka melek huruf
pada penduduk dewasa (dengan bobot 2/3) dan
rata-rata lama sekolah (dengan bobot 1/3)
 Tingkat kehidupan yang layak (x3), yang diukur
dengan pengeluaran perkapita

dimana min (x) dan max (x) adalah variabel angka maksimum
dan minimum x yang dapat diperoleh.
MENGHITUNG INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)

Rumus yang digunakan untuk menghitung indeks dari


dimensinya tersebut adalah sebagai berikut.

Kesehatan

Pendidikan
terdiri dari dua komponen rata-rata lama sekolah Indeks dari kedua komponen tersebut diberi bobot
(RLS) dan harapan lama sekolah (HLS). yang sama dalam menyusun indeks pendidikan.
Pengeluaran
Selanjutnya IPM dihitung menggunakan rumus rata – rata geometric
Nilai IPM dikelompokkan menjadi 4 kelompok
Untuk melihat bagaimana perkembangan IPM tahun tertentu dengan tahun sebelumnya, maka
untuk melihat capaian pembangunan manusia di
digunakan ukuran Pertumbuhan IPM per tahun
suatu wilayah. Kelompok nilai IPM tersebut
adalah

Sangat Tinggi Semakin tinggi nilai Pertumbuhan IPM di suatu wilayah artinya semakin cepat

IPM ≥ 80 pembangunan manusia di wilayah tersebut.


Tinggi
70≤ IPM< 80
Sedang Dimana :
60 ≤ IPM < 70
 X(i, j) : Indikator ke-I dari daerah j
Rendah
IPM < 60  X(i,min) :Nilai minimum dari Xi

 X(i,max) : Nilai maximum dari Xi


ANGKA HARAPAN HIDUP Angka Harapan Hidup Sumatra Utara 2021 - 2022

Angka Harapan Hidup (AHH) adalah perkiraan rata-rata


tambahan umur seseorang yang diharapkan dapat terus hidup.
AHH juga dapat didefinisikan sebagai rata-rata jumlah tahun
yang dijalani oleh seseorang setelah orang tersebut mencapai
ulang tahun yang ke-x.

Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) adalah


perbandingan antara jumlah penduduk umur 0-14 tahun,
ditambah dengan jumlah penduduk 65 tahun ke atas
(keduanya disebut dengan bukan angkatan kerja)
dibandingkan dengan jumlah pendduk usia 15-64 tahun
(angkatan kerja). Bonus demografi diperoleh jika angka
ketergantungan rendah.
Cara untuk menentukan usia harapan
hidup ialah dengan menunjukkan dan
meratakan semua umur dari seluruh
kematian pada waktu tertentu”.
Contohnya jika disuatu daerah diketahui bahwa terdapat 50 orang
yang meninggal umur masing-masing yang meninggal berbeda-
beda ada yang 2 tahun ada yang 400 tahun, bahkan ada yang 95
tahun.
 
Umur masing-masing yang meninggal dijumlahkan semuanya dan
kemudian dibagi dengan jumlah orang yang meninggal pada tahun
itu, yakni sebanyak 50 orang. Misalnya ketika dijumlahkan semua
orang yang meninggal diperoleh sebesar 2.500 maka usia harapan
hidup dapat dihitung sebagai berikut:
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai