&
BACKFLUSH
COSTING
By
masita junaidi
wamasna lahasan
nona wandra
Definisi
Aspek yang paling mencolok dari JIT adalah usaha untuk mengurangi persediaan barang
dalam proses (work in process—WIP) dan bahan baku. Pada sistem tradisional pada
umumnya persediaan WIP dalam jumlah besar disimpan dibanyak lokasi kerja.
Tujuan dari JIT adalah ukuran batch sama dengan satu unit. Tapi tujuan mengurangi
persediaan ke titik nol hanya mungkin dicapai dalam kondisi:
1. Biaya dan waktu persediaan yang rendah atau tidak signifikan.
2. Ukuran lot sama dengan satu.
3. Waktu tunggu minimum
4. Beban kerja seimbang dan merata
5. Tidak ada interupsi kehabisan persediaan, kualitas buruk, pemeliharaan
mesin yang tidak sesuai jadwal, perubahan spesifikasi atau perubahan lain
yang tidak terencana
JIT dan Pembelian Bahan
tahapan pembelian bahan dalam konsep just in time adalah sistem pembelian bahan
berdasarkan tingkat permintaan pelanggan, yang mana proses pembelian bahan dari
pemasok disesuaikan dengan spesifikasi dan jumlah bahan yang dibutuhkan,serta
ketetatapan waktu agar dapat memenuhi permintaan pelanggan.
proses pembelian bahan merupakan tahapan yang sangat kritis dalam keseluruhan
sistem JIT karena melibatkan pihak luar yaitu pemasok
cara mengurangi biaya dan waktu
dalam aktivitas pembelian bahan
dengan konsep JIT
1. mengurangi jumlah pemasok untuk mengurangi waktu
dan biaya negosiasi dengan pemasok
Cara mengurangi biaya dan waktu dalam aktivitas proses produksi dengan konsep just
in time
1. Mengurangi atau meniadakan produk dalam proses pada setiap cell atau tahapan
pengolahan produk
3. Usaha yang dilakukan secara optimal dan berkesinambungan untuk mengurangi biaya
set-up mesin pada setiap tahapan proses produksi
Diminta :
1. hitunglah throughput time
2. hitunglah MCE untuk kuartal tersebut
3. analisis
Penyelesaian:
1. Throughput Time = Waktu Proses + Waktu Inspeksi + Waktu Tunggu + Waktu Gerak + Waktu Antri
Sistem biaya konvensional membebankan BOP menggunakan pengarah biaya (cost driver) berbasis unit. Sistem JIT
menggunakan pendekatan yang terfokus pada penelusuran biaya dan penentuan harga pokok berbasis aktivitas
untuk biaya yang tidak dapat dihubungkan secara langsung dengan suatu sel pemanufakturan. Untuk mengetahui
perbedaan antara kedua metode, berikut ini disajikan data biaya produksi untuk bulan desember 200X :
Sistem Biaya
Elemen Biaya
Konvensional JIT
Bahan Baku 800 800
Tenaga Kerja Langsung 70 100
BOP Variabel Berbasis Unit 90 20
BOP Variabel Berbasis Non Unit - 30
BOP Tetap Langsung 30 30
BOP Tetap Bersama 100 20
Total 1.090 1.000
Diminta:
1. Hitunglah jumlah maksimum dari masing-masing sistem biaya yang harus dibayar seandainya perusahaan
memutuskan untuk membeli pada pemasok luar.
2. Bila diketahui perusahaan berproduksi pada kapasitas 1.500 unit dengan harga jual Rp 1.100, susunlah
laporan L/R untuk periode yang bersangkutan
penyelesaian
1. Jumlah maksimum yang harus dibayar kepada pemasok luar, biasa dianggap
sebagai biaya terhindarkan yang harus diputuskan oleh perusahaan tersebut.
Biaya yang dapat dihindarkan:
- Sistem biaya konvensional = Rp 800 + 70 + 90 + 30 = Rp 990
- Sistem biaya JIT = Rp 800 + 100 +30 +20 +30 = Rp 980
KETERANGAN SIST. KONVENSIONAL SIST. JIT
2
Penjualan : Rp 1.650.000 Rp 1.650.000
( 1500 u x Rp 1.100)
Biaya Variabel :
(Rp 9601) x 1.500 u) 1.440.000
(Rp 8202) x 1.500 u) 1.230.000
Persediaan Produk Jadi sebesar Rp5.000.000 terdiri dari biaya bahan sebesar
Rp3.500.000 dan biaya konversi sebesar Rp1.500.000. Sementara Persediaan
Bahan dan Produk dalam Proses (Raw and in Process-RIP) sebesar
Rp3.000.000 terdiri dari biaya bahan yang belum diproses sebesar
Rp1.500.000 dan biaya konversi sebesar Rp500.000.
Transaksi selama januari 2010, terkait proses produksi mulai dari
pembelian bahan sampai menjadi produk jadi
a. Pembelian bahan langsung dan bahan penolong, yakni perlengkapan dari pemasok masing
masing sebesar 80.000.000 dan 2.500.000 secara kredit.
- Ayat jurnal
c. Perusahan menghitung upah dan gaji seluruh karyawan untik bulan januari
2010 sebesar 55,000,000 dan langsung di bayarkan kepada karyawan
ayat jurnal :
e. Biaya overhead pabrik lainnya yang terjadi selama bulan Januari 2010 adalah
biaya penyusutan aset pabrik sebesar Rp35.000.000, asuransi pabrik dibayar
di muka sebesar Rp5.000.000, serta biaya reparasi dan pemeliharaan pabrik
yang dibayarkan secara tunai sebesar Rp3.000.000.
Ayat jurnal : e
tanggal Nama akun dan keterangan debit kredit
jan Biaya overhead pabrik 2.500.000
Akumulasi penyusutan aset pabrik 2.500.000
Asuransi dibayar dimuka
kas
Pencatatan beberapa biaya overhead pabrik lainnya selama bulan januari 2010
f. Pembebanan biaya overhead pabrik ke dalam proses produksi selama bulan Januari
2010 sebesar Rp50.500.000 dengan rincian bahan penolong (perlengkapan) sebesar
Rp7.500.000, penyusutan aset pabrik sebesar Rp35.000.000, asuransi pabrik dibayar
di muka sebesar Rp5.000.000, serta biaya reparasi dan pemeliharaan pabrik sebesar
Rp3.000.000.
ayat jurnal :
Perhitungan :
Perhitungan :
sementara persediaa dari biaya konversi pada komponene persediaan produk jadi untuk saldo awal sebesar
2.000.000 dan saldo akhir sebesar 1.500.000 ini berarti nilainya harus dikurangi sebesar 500.000 agar saldo
akhir biaya konversi menjadi 1.500.000
ayat jurnal :
tanggal Nama akun dan keterangan debit kredit
jan Beban pokok penjualan 500.000
Persediaan produk jadi 500.000
Penyesuaian biaya konversi pada akun persediaan produk jadi
Posting akun ke
buku besar
TERIMA KASIH