Anda di halaman 1dari 12

KELOLA LIMBAH VAKSIN COVID-19

DINAS KESEHATAN PROVINSI NTB


Timbulan Limbah Vaksin Covid-19
No Kabupaten/Kota Timbulan Limbah (kg/bulan)

1 Kota Mataram 82.75 kg/ bulan ( 3 Puskesmas gabung dengan


limbah covid)
2 Lombok Barat 435kg/bulan (20 puskesmas)
3 Lombok Tengah
4 Lombok Timur 224 kg / bulan,(35 puskesmas)
5 Lombok Utara
6 Sumbawa Barat 40-50 kg/bulan
7 Sumbawa
175 kg/ bulan/puskesmas (gabung limbah covid-
8 Dompu 19)
9 Bima 20 kg/bulan setiap puskesmas

10 Kota Bima 68 kg/bulan semua puskesmas (7 puskesmas)

Data timbulan limbah vaksin Covid-19 dari awal vaksinasi hingga akhir Agustus 2021
Pengolahan Limbah Vaksin Covid-19
Jumlah Fasyankes yang Jumlah Fasyankes yang
Jumlah Fasyankes yang
No Kabupaten/Kota Bekerja Sama dengan Melakukan Penguburan
Mengolah Mandiri Pengolah Limbah
1 Kota Mataram Tidak Ada Pihak ke 3 Tidak ada
2 Lombok Barat Tidak Ada Semua fasyankes Tidak ada
3 Lombok Tengah Tidak Ada Semua fasyankes Tidak ada
4 Lombok Timur Tidak Ada Semua fasyankes Tidak ada
5 Lombok Utara Tidak Ada Semua fasyankes Tidak ada
6 Sumbawa Barat Tidak Ada Puskesmas Poto Tano Tidak ada
7 Sumbawa Tidak Ada Semua fasyankes Tidak ada
8 Dompu Tidak Ada Semua fasyankes Tidak ada
9 Bima Tidak Ada Semua fasyankes Tidak ada
10 Kota Bima Tidak Ada Semua fasyankes Tidak ada
Peran Petugas Kesehatan Lingkungan
NO Kab / Kota Petugas Kesling yang terlibat dalam pada pelaksanaan vaksinasi Covid-19

1 Kota Mataram Ada, dengan SK sebagai penanggung jawab limbah vaksin


2 Lombok Barat Ada, dilibatkan dalam pengelolaan limbah
3 Lombok Tengah SK sebagai tim monev
4 Lombok Timur Tidak Terlibat
5 Lombok Utara
6 Sumbawa Barat Ada, tidak ada SK, Insentif tergantung kebijakan masing2 Puskesmas
7 Sumbawa Ada, namun tidak ada SK dan inisiatif masing2 sanitarian di Puskesmas
8 Dompu Hanya 5 puskesmas terlibat Secara dengan SK sanitarian  ada 10
puskesmas
9 Bima Sanitarian tdk dilibatkan dan tidak ada SK, namun sanitarian berinsiatif
sendiri mengamankan limbah medis covid
10 Kota Bima Sanitarian pusk tdk dilibatkan dalam vaksinasi
Peran Petugas Kesehatan Lingkungan pada Vaksinasi Covid-19
NO Kab / Kota Berapa orang yang terlibat pada setiap pos pelayanan vaksinasi

1 Kota Mataram 1 orang

2 Lombok Barat Tidak di libatkan secara khusus

3 Lombok Tengah 1-4 orang disetiap Tim Monev..

4 Lombok Timur Tidak di libatkan

5 Lombok Utara -

6 Sumbawa Barat 1-2 org per puskesmas

7 Sumbawa Tidak dilibatkan secara khusus

8 Dompu Semua Sanitarian dilibatkan di puskesmas

9 Bima Tidak dilibatkan secara khusus

10 Kota Bima Penanggung jawab masing masing 1 orang per pusk


KENDALA DAN TANTANGAN
NO Kab / Kota Selain mengelola Limbah, tugas dan peran petugas kesling pada pelaksanaan
vaksinasi Covid-19
1 Kota Mataram diperbantukan pada observasi Vaksin

2 Lombok Barat Membantu pelaksanaan vaksinasi dengan cara promosi

3 Lombok Tengah Pengawas limbah

4 Lombok Timur tidak dilibatkan

5 Lombok Utara promosi

6 Sumbawa Barat menjadi tim observasi dan promosi

7 Sumbawa Promosi kepada masyarakat

8 Dompu sebagai tenaga regiatrasi pada saat vaksinasi dan KIE

9 Bima sebagai corong promosi

10 Kota Bima sebagai tim tracking kontak pasien dan promosi pencegahan
Kendala dan Tantangan
 Kendala utama adalah di awal masa vaksinasi masayarakat sulit untuk
mau di vaksinasi.
 Distribusi vaksin dari pusat yang masih bertahap sehingga realisasi
cakupan vaksin terlambat.
 Dalam pembiayaan, tenaga vaksinasi tidak ada tidak ada masalah yang
berarti, komunikasi dan koordinasi dengan lintas sector berjalan cukup
baik.
 Kendala lain laporan yang terlambat (input data) disebabkan karena
gangguan jaringan. Selain juga masalah teknis dalam inputan data seperti
kekeliruan input nomor NIK
KENDALA DAN TANTANGAN
NO Kab / Kota Kendala dan tantangan dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19
1 Kota Mataram Tidak di SK kan

2 Lombok Barat Tidak ada kendala

3 Lombok Tengah Tidak ada kendala lain

4 Lombok Timur Tidak ada kendala lain ( tidak di libatkan )

5 Lombok Utara Tidak ada kendala lain

6 Sumbawa Barat Tidak ada kendala lain

7 Sumbawa Tidak ada kendala lain

8 Dompu Tidak ada kendala lain

9 Bima Menunggu pengambilan oleh pihak ke 3 tidak sesuai jadwal

10 Kota Bima sebagai tim tracking kontak pasien dan promosi pencegahan
Kesimpulan
 Sebagian besar pelaksanaan pengelolaan limbah vaksinasi covid-19
dapat di laksanakan, meskipun tidak semua tenaga kesling diberikan SK
untuk di libatkan dalam pengelolaan limbah Vaksin, namun tetap
melaksanakan tugas dalam pengamanan limbah vaksin covid-19
sebagai limbah fasyankes/ limbah medis.
 Semua fasyankes tidak melakukan penguburan/pemusnahan sendiri di
fasyankesnya karena tidak mempunyai incinerator yang memiliki ijin
oprasional.
 Semua Kabupaten Kota melaksanakan penyelesaian Limbah Vaksin C-
19 dengan di serahkan kepada pihak Ke 3 sebagaimana limbah
fasyankes lainnya.
Tindak Lanjut dan Saran
 Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pengelolaan limbah
vaksin di masing2 Kab/Kota.
 Pengelolaan limbah sampai dengan pemusnahan untuk limbah medi
di fasyankes provinsi NTB  baru dilakukan peresmian pemusnahan
limbah fasyankes dengan kapasitas pemusnahan 250 kg/jam,
namun masih perlu melengkapi berapa dukungan untuk
maintenance (listrik, air dan bahan Bakar)
 Selama belum ada penyelesaian pemusnahan di NTB sendiri maka
akan menjadi beban biaya yang tinggi karena dengan pemusnahan
diluar NTB dengan pihak ke 3, sehingga sehingga harapannya NTB
segera bisa mengoprasionalkan pemusnahan limbah B3 fasyankes di
sekotong Lombok Barat.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai