Data timbulan limbah vaksin Covid-19 dari awal vaksinasi hingga akhir Agustus 2021
Pengolahan Limbah Vaksin Covid-19
Jumlah Fasyankes yang Jumlah Fasyankes yang
Jumlah Fasyankes yang
No Kabupaten/Kota Bekerja Sama dengan Melakukan Penguburan
Mengolah Mandiri Pengolah Limbah
1 Kota Mataram Tidak Ada Pihak ke 3 Tidak ada
2 Lombok Barat Tidak Ada Semua fasyankes Tidak ada
3 Lombok Tengah Tidak Ada Semua fasyankes Tidak ada
4 Lombok Timur Tidak Ada Semua fasyankes Tidak ada
5 Lombok Utara Tidak Ada Semua fasyankes Tidak ada
6 Sumbawa Barat Tidak Ada Puskesmas Poto Tano Tidak ada
7 Sumbawa Tidak Ada Semua fasyankes Tidak ada
8 Dompu Tidak Ada Semua fasyankes Tidak ada
9 Bima Tidak Ada Semua fasyankes Tidak ada
10 Kota Bima Tidak Ada Semua fasyankes Tidak ada
Peran Petugas Kesehatan Lingkungan
NO Kab / Kota Petugas Kesling yang terlibat dalam pada pelaksanaan vaksinasi Covid-19
5 Lombok Utara -
10 Kota Bima sebagai tim tracking kontak pasien dan promosi pencegahan
Kendala dan Tantangan
Kendala utama adalah di awal masa vaksinasi masayarakat sulit untuk
mau di vaksinasi.
Distribusi vaksin dari pusat yang masih bertahap sehingga realisasi
cakupan vaksin terlambat.
Dalam pembiayaan, tenaga vaksinasi tidak ada tidak ada masalah yang
berarti, komunikasi dan koordinasi dengan lintas sector berjalan cukup
baik.
Kendala lain laporan yang terlambat (input data) disebabkan karena
gangguan jaringan. Selain juga masalah teknis dalam inputan data seperti
kekeliruan input nomor NIK
KENDALA DAN TANTANGAN
NO Kab / Kota Kendala dan tantangan dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19
1 Kota Mataram Tidak di SK kan
10 Kota Bima sebagai tim tracking kontak pasien dan promosi pencegahan
Kesimpulan
Sebagian besar pelaksanaan pengelolaan limbah vaksinasi covid-19
dapat di laksanakan, meskipun tidak semua tenaga kesling diberikan SK
untuk di libatkan dalam pengelolaan limbah Vaksin, namun tetap
melaksanakan tugas dalam pengamanan limbah vaksin covid-19
sebagai limbah fasyankes/ limbah medis.
Semua fasyankes tidak melakukan penguburan/pemusnahan sendiri di
fasyankesnya karena tidak mempunyai incinerator yang memiliki ijin
oprasional.
Semua Kabupaten Kota melaksanakan penyelesaian Limbah Vaksin C-
19 dengan di serahkan kepada pihak Ke 3 sebagaimana limbah
fasyankes lainnya.
Tindak Lanjut dan Saran
Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pengelolaan limbah
vaksin di masing2 Kab/Kota.
Pengelolaan limbah sampai dengan pemusnahan untuk limbah medi
di fasyankes provinsi NTB baru dilakukan peresmian pemusnahan
limbah fasyankes dengan kapasitas pemusnahan 250 kg/jam,
namun masih perlu melengkapi berapa dukungan untuk
maintenance (listrik, air dan bahan Bakar)
Selama belum ada penyelesaian pemusnahan di NTB sendiri maka
akan menjadi beban biaya yang tinggi karena dengan pemusnahan
diluar NTB dengan pihak ke 3, sehingga sehingga harapannya NTB
segera bisa mengoprasionalkan pemusnahan limbah B3 fasyankes di
sekotong Lombok Barat.
TERIMA
KASIH