9 - Osiloskop & - Generator
9 - Osiloskop & - Generator
dan
Generator Sinyal
Sinyal
kalibrasi
CHOP
Kontrol cara gambar dual trace
MODE
Kontrol mode input
CH2 INV
Kontrol pengali + atau – kanal
input 2 (Ch2)
Nama dan Fungsi
Kontrol Vertikal (2)
VOLTS/DIV
Kontrol skala tegangan
AC DC GND
Kontrol kopling input
VAR
Kontrol skala terkalibrasi/
tidak terkalibrasi
CH1 CH2
Port input kanal 1 dan kanal 2
BNC betina
Nama dan Fungsi
Kontrol Vertikal (3)
Perhatikan!
1. Besaran resistansi dan
kapasitansi input pada
port kanal 1 dan 2
(Bandingkan sensitivitas
tegangan pada
pengukuran dengan
Multimeter)
2. Batas aman tegangan
maksimum untuk
pengukuran
Nama dan Fungsi
Kontrol Horisontal
POSITION
Kontrol posisi (geser) horisontal
X10 MAG
Kontrol penguatan skala (x10)
X-Y
Kontrol mode XY
TIME/DIV
Kontrol skala waktu
Perhatikan!
1. Besaran resistansi dan
kapasitansi input pada
port kanal 1 dan 2
2. Batas aman tegangan
maksimum untuk
pengukuran
Konsep
• Menggambar pada layar
– y=f(x)=f(t)
dengan x=t=waktu, y=tegangan
– y=f(t) dan x=f(t)
dengan x=tegangan, y=tegangan
disebut mode XY
• Layar gambar
– CRT (Tabung Sinar Katoda)
Prinsip Kerja Umum
Input Y Penguat
vertikal Y
Pelat defleksi Y X
mengubah gerakan/ posisi
elektron berdasarkan CRT
tegangan
Y X
Y X
Y
Dy
Vd
Y
filamen kisi
pengatur pelat berkas
defleksi elektron
anoda vertikal
pemercepat pelat
Layar
defleksi
phosphor
horisontal
Prinsip Kerja CRT
• Elektron
– dilepaskan oleh filamen
– ditarik (diberi percepatan) dengan tegangan tinggi
– Dibelokkan dengan medan listrik oleh pelat
defleksi
– menumbuk layar dan membuat layar berpendar
Rangkaian Y (Vertikal)
• Mengatur magnituda tegangan untuk gerakan
elektron pada arah vertikal sesuai tegangan
input
Pelat
Rangkaian Generator Penguat
Defleksi
Trigger Time Base X
X
Selektor
Sinyal dari luar Sinyal input X (mode XY)
Generator Time Base
tegangan
Gelombang segitiga
sinyal sweep
(linier thd waktu)
x=k.t
Untuk menulis kiri ke waktu
kanan
tegangan
Gelombang persegi
(+) mengarahkan
berkas elektron ke sinyal blanking
layar
(-) mencegah berkas
ke layar saat kembali waktu
ke kiri
Gambar pada
layar dibentuk
berulang dan terus
menerus
waktu
tegangan
Sinyal
Sweep
(menjalar)
waktu
(x)
Sinkronisasi
• Bila tidak sinkron gambar tampak bergerak
• Sinkronisasi, waktu saat mulai sweep (time
base) disesuaikan terhadap rujukan tertentu
antara lain :
– sinyal input
– sinyal jala-jala (line)
– sinyal lain (ext.)
Rangkaian Triger
• Membentuk gelombang sweep berdasarkan
perubahan (-) ke (+) atau sebaliknya
• Menghasilkan sinyal sweep yang sinkron
Input PreAmp
Kanal A Kanal A
Saklar
Penguat Y
Elektronik
Input PreAmp
Kanal B Kanal B
Sebelum Mengukur
• Perbaiki penampilan layar
– Fokus
– Intensitas
– Trace Rotation (bila perlu)
• Kalibrasi
– Tempatkan semua kontrol pada posisi terkalibrasi
– Gunakan sinyal untuk menguji kalibrasi
Mengukur Tegangan
• Baca langsung dengan skala vertikal
Tegangan
Vm
Sumber
Sinyal A B
Yang akan
Diukur 0 Waktu
Mengukur Fasa dengan Dual Trace
• Baca “beda” waktu dan hitung fasa
=t/T*360o
VA
0 T t
Sumber A B
t
Sinyal A VB
Sumber 0 t
Sinyal B
Mengukur Fasa dengan Lisajous
• Gunakan mode xy, baca c dan d
=sin-1(c/d)
d
c
Sumber X Y
Sinyal A
Sumber
Sinyal B
Mengukur Frekuensi
• Baca perioda T
f=1/T Tegangan
T
Vm
Sumber
Sinyal A B
Yang akan
Diukur 0 Waktu
Mengukur Frekuensi dengan
Pembanding
• Gunakan kanal 2 untuk pembanding (dual
trace) dengan input dari AFG, ubah frekuensi
hingga periode
V
sama (fA=fB)
A
0 TA t
A B VB
Sumber
Sinyal Ukur
0 TB t
Sinyal
Rujukan
Mengukur Frekuensi dengan Lisajous
• Gunakan mode xy, baca perbandingan
frekuensi x dan y (hanya untuk perbandingan
bulat kecil)
Sumber X Y
Sinyal Ukur
fx:fy=1:3
Sinyal
Rujukan
Mengukur Frekuensi dengan Cincin
Modulasi
• Gunakan mode xy dan atur fasa membentuk
cincin modulasi, hitung jumlah puncak (fx=n fy)
Sumber X Y
Sinyal Ukur
Sinyal Penggeser
Rujukan Fasa
Mengukur Faktor Penguatan
(Amplifier)
• Gunakan mode xy dengan skala sama, maka
slope = penguatan
(hanya bila beda fasa 0 atau 180o)
Pembangkit
Sinyal Penguat
X Y
Mengukur Faktor Penguatan
(Amplifier)
• Gunakan dual trace
penguatan=perbandingan amplituda
Pembangkit
Sinyal Penguat
A B
Generator Sinyal
• Menghasilkan • Kontrol
gelombang – Amplitudo
– Sinusoid – Frekuensi
– Persegi • Impedansi
– Segitiga – Konektor 4mm 300
– DC offset (tidak semua) – Konektor BNC
50
Tampilan Generator Sinyal
Tampilan Generator Sinyal