Anda di halaman 1dari 32

LAJU REAKSI

I N D R I AT I S A P U T R A , S . P D
TUJUAN PEMBELAJARAN
Disajikan gambar reaksi-reaksi kimia, peserta didik dapat
menjelaskan konsep laju reaksi yang disertai alasan.

Diberikan slide teori tumbukan (berupa gambar), peserta


didik dapat megemukakan teori tumbukan dengan
penjelasan yang benar.

Disajikan gambar zat-zat kimia yang terbuka dan


tertutup juga zat yang disimpan dalam botol plastik dan
kaca, peserta didik dapat mengkategorikan cara
pengaturan dan penyimpanan bahan-bahan kimia.
BANDINGKAN !!!

Perkaratan Ledakan Petasan

MANAKAH REAKSI YANG LEBIH CEPAT


BERLANGSUNG?
Seberapa cepat

Laju atau seberapa


lambat suatu
proses

Pada reaksi kimia : mA + nB → pC + qD

Laju berkurangnya
LAJU jumlah pereaksi/ laju
REAKSI bertambahnya jumlah
produk tiap satuan waktu
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMENGARUHI LAJU REAKSI

Luas
Konsentrasi Tekanan
Permukaan

Suhu Katalis
BANDINGKAN LUAS
PERMUKAAN KUBUS BERIKUT !
PENGARUH LUAS PERMUKAAN
TERHADAP LAJU REAKSI

Semakin besar luas Semakin besar


permukaan bidang sentuh dan
(semakin halus peluang terjadinya
bentuk pereaksi) reaksi bertambah

“Semakin besar luas permukaan, laju


reaksi semakin besar”
MANAKAH YANG MEMILIKI PELUANG
TERBESAR TERJADI TABRAKAN?

A B
Jalanan renggang Jalanan padat
PENGARUH KONSENTRASI
PEREAKSI TERHADAP LAJU
REAKSI
Semakin besar konsentrasi,
semakin banyak molekul
pereaksi

“Semakin besar
konsentrasi pereaksi, laju
reaksi semakin besar”
PENGARUH TEKANAN
TERHADAP LAJU REAKSI
PERHATIK
AN
GAMBAR
BERIKUT !
Kenaikan
tekanan
Semakin besar
mengakibatkan
peluang
jarak
terjadinya reaksi
antarpartikel
semakin dekat

“Semakin besar tekanan, laju reaksi semakin


besar”
PENGARUH SUHU TERHADAP LAJU
REAKSI
Energi kinetik partikel
Suhu ditingkatkan (T2) pereaksi bertambah

T1 T2

“Semakin besar suhu, laju reaksi semakin besar”


“Semakin besar suhu, laju reaksi semakin besar”

Jika pada setiap kenaikan suhu sebesar ∆T oC


mengakibatkan reaksi berlangsung n kali lebih
cepat, laju reaksi pada T2 (v2) ketika
dibandingkan dengan laju reaksi pada T1 (v1) :

𝑣 2 = 𝑣1 (𝑛)
( 𝑇2 − 𝑇1
∆𝑇 )
KATALI
Zat yang dapat mempercepat laju
S reaksi tetapi zat itu sendiri tidak
mengalami perubahan yang
kekal

Sefase dengan zat yang


Katalis Homogen
dikatalisis

Katalis
Tidak sefase dengan zat
Katalis Heterogen
yang dikatalisis
CARA KERJA KATALIS

Katalis mempercepat reaksi dengan cara


menurunkan energi pengaktifan
Suatu reaksi kimia akan berlangsung jika terjadi
tumbukan-tumbukan antar partikel zat-zat
pereaksi

• Tumbukan yang memiliki arah


tumbuk yang tepat dan mempunyai
Tumbukan
Efektif energi yang cukup untuk
memutuskan ikatan-ikatan pada zat-
zat yang bereaksi
PERHATIKAN GAMBAR BERIKUT!

Pada reaksi : A2(g) + B2(g) → 2AB(g)


SYARAT TUMBUKAN EFEKTIF

Arah yang tepat Energi yang cukup

Energi Aktivasi
Energi minimum yang harus dimiliki partikel-
partikel atau molekul-molekul agar tumbukannya
menghasilkan suatu reaksi
Kemolaran
Kemolaran atau molaritas menyatakan konsentrasi (kepekatan) dari suatu
larutan yang menggambarkan jumlah mol zat terlarut dalam setiap liter
larutan.
n g 1000
M= M= x
V Mr v
Jika diketahui kadar dan massa jenisnya maka digunakan rumus :
ρ x 10 x %massa
M=
Mr
Pada pengenceran larutan, berlaku rumus : V1. M1 = V2. M2
M = kemolaran V1 = volume larutan mula-mula
n = jumlah mol V2 = volume larutan setelah diencerkan
V = volume larutan (L) M1 = kemolaran mula-mula
v = volume larutan (mL) M2 = kemolaran setelah diencerkan
Mr = massa molekul relatif
ρ = massa jenis
CONTOH SOAL
1. Sebanyak 4 gram NaCl dilarutkan ke dalam 100 mL air. Hitunglah
kemolaran NaCl !
(Ar Na = 23, Cl = 35,5)
CONTOH SOAL
2. Na2SO3 sebanyak 25,2 gram dilarutkan ke
dalam 1 L air. Tentukan molaritas larutannya
jika diketahui Ar Na = 23, S = 32, O = 16 !
CONTOH SOAL
3. Berapa mL larutan HCl 2M yang diperlukan
untuk membuat 100 mL larutan HCl 0,5 M?
CONTOH SOAL
4. Sebanyak 200 mL H2SO4 mempunyai
konsentrasi 0,5 M. Hitunglah massa H2SO4 yang
harus dilarutkan! (Ar H = 1, S = 32, O = 16)
CONTOH SOAL
5. Sebanyak 100 mL larutan gula 2 M akan dibuat
menjadi larutan gula 0,25 M. Tentukan volume air
yang harus ditambahkan!
CONTOH SOAL
6. Terdapat 100 mL larutan NaOH 4% dengan massa jenis (ρ) = 1,1
g.cm-3. Jika Mr NaOH = 40, tentukan kemolaran larutan NaOH
tersebut.
Penyelesaian
Massa larutan NaOH = ρ x V
= 1,1 g.cm-3 x 100 mL = 110 g
4
Massa NaOH terlarut = x 110 g
100
Persamaan Laju Reaksi
dan Orde Reaksi
Persamaan Laju Reaksi
pA + qB rC + sD
Persamaan laju reaksi untuk reaksi di atas ditulis sebagai berikut.
v = k [A][B]y
x

Nilai k bergantung pada sifat pereaksi


Nilai k besar jika reaksi berlangsung cepat
Nilai k kecil jika reaksi berlangsung lambat
Keterangan :
v = laju reaksi [B] = konsentrasi zat B
k = konstanta laju reaksi x = orde reaksi zat A
[A] = konsentrasi zat A y = orde reaksi zat B
Orde Reaksi
Orde reaksi merupakan bilangan pangkat konsentrasi
pada persamaan laju reaksi.

Reaksi Orde Persamaan Reaksi dan Laju Reaksi


Reaksi Orde Nol CH3COOCH3 + H2O → CH3COOH + CH3OH
v = k [A]o = k v = k [CH3COOCH3][H2O]0
Reaksi Orde Satu SO2Cl2 → SO2 + Cl2
v = k [A] v = k [SO2Cl2]
Reaksi Orde Dua 2H2 + SO2 → 2H2O + S
v = k [A]2 atau v = k [A][B] v = k [H2][SO2]
Reaksi Orde Tiga
v = k [A]2[B],v = k [A][B][C], 2NO + 2H2 → N2 + 2H2O
v = k [C]3 atau v = k [A][B]2 v = k [NO]2[H2]

Reaksi Orde Pecahan CHCl3 + Cl2 → CCl4 + HCl


v = k [CHCl3][Cl2]1/2
Penentuan Orde Reaksi
dan Persamaan Laju Reaksi

Pada percobaan penentuan laju reaksi : A + 2B → AB2,


diperoleh data sebagai berikut.

No. A (M) B (M) V (Ms-1)


1 0,1 0,1 1,20 x 10-3
2 0,2 0,1 4,80 x 10-3
3 0,3 0,2 2,16 x 10-2
4 0,2 0,3 1,44 x 10-2
5 0,3 0,3 3,24 x 10-2

a. Berdasarkan data tersebut, tentukan orde reaksinya.


b. Tentukan persamaan laju reaksinya.
Penyelesaian

Dimisalkan persamaan laju reaksi: v = k [A]x [B]y


Untuk mencari orde reaksi zat A (x), dipilih data konsentrasi zat B yang
sama, yaitu data (1) dan (2) atau data (4) dan (5).
Berdasarkan data (1) dan (2)
v(1) k(1) A(1) x B(1) y
= x , harga k(1) = k(2)
v(2) k(2) A(2) B(2)

0,1 x 0,1 y
1,20 x 10-3
=
4,80 x 10 -3
0,2 0,1

1 1 x
= , maka x = 2
4 2
Untuk mencari orde reaksi zat B (y), dipilih data konsentrasi zat A yang
sama, yaitu data (2) dan (4) atau data (3) dan (5).
Berdasarkan data (2) dan (4)
y y
v(2) B(2) 4,80 x 10-3 0,1
= =
v(4) B(4) 1,44 x 10 -2
0,3

y
1 1
= , maka y = 1
3 3

a. Orde reaksi A = 2 dan orde reaksi B = 1.


Orde reaksi total = 2 + 1 = 3
b. Persamaan laju reaksi : v = k [A]2[B]
Grafik Orde
Reaksi
Reaksi Orde Nol Reaksi Orde Dua
v = k [A]o = k v = k [A]2
atau v = k [A] [B]

Reaksi Orde Satu


v = k [A]
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai