penderita
Kompetensi Dasar :
Setelah menyelesaikan materi ini mahasiwa mampu
mensimulasikan cara evakuasi yang aman
Kompetensi Khusus :
1. Dapat menjelaskan cara pengangkatan dan pemindahan
yang aman.
2. Dapat mensimulasikan pengangkatan dan pemindahan
korban gawat darurat, baik yang urgen maupun non-urgen.
3. Dapat mensimulasikan penggunaan alat-alat evakuasi yang
diperlukan.
4. Dapat mengidentifikasi rujukan korban gawat darurat.
Pedahuluan
Manusia sebagai mahluk yang unik antara satu dengan
yang lainnya.
Dalam pengangkatan korban gawat darurat diperlukan ilmu
dan keterampilan yang standar serta art atau seni agar
korban merasa aman dan nyaman.
Pengangkatan korban gawat darurat membutuhkan cara-
cara tersendiri.
Setiap hari banyak korban gawat darurat yang diangkat dan
ditransport
Banyak petugas kesehatan yang cedera karena salah
mengangkat, mungkin karena mereka tidak tahu atau
mungkin pula karena mereka tidak mau tahu cara
mengangkat yang benar.
Kapan Pasien Harus dipindahkan :
Ditempat yang tidak aman / berbahaya
Tidak dapat menilai Airway, Breathing, Circulation dengan
jelas
Menghalangi akses ke pasien lain
Mekanika Tubuh:
Tulang yang paling kuat di tubuh manusia adalah tulang
panjang (paha / femur).
Otot – otot yang ber-aksi pada tulang-tulang tersebut juga
paling kuat.
Pengangkatan harus dilakukan dengan tenaga terutama
pada paha, dan bukan dengan membungkuk.
Angkatlah korban dengan paha,
bukan dengan punggung
Mekanika Tubuh:
Otot fleksor lebih kuat dibandingkan kelompok ekstentor.
Saat mengangkat, tangan harus menghadap ke depan
bukan ke belakang.
Semakin dekat beban ke sumbu tubuh, semakin ringan
pengangkatan.
Dengan demikian maka usahakan agar tubuh sedekat
mungkin ke beban yang akan diangkat.
Kaki menjadi tumpuan utama saat mengangkat.
Jarak antara kedua kaki yang paling baik saat mengangkat
adalah berjarak sebahu kita.
Bila merasa tidak mampu, mintalah pertolongan petugas
lain, dan jangan memaksakan mengangkat.
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Mengangkat Korban
Gawat Darurat
Kenali kemampuan diri dan kemampuan pasangan kita.
Nilailah beban yang akan diangkat secara bersama,
dan bila merasa tidak mampu, jangan paksakan. Selalu
komunikasi secara teratur dengan pasangan kita.
Ke-dua kaki berjarak sebahu kita, satu kaki sedikit di
depan kaki sebelahnya.
Berjongkok, jangan membungkuk, saat mengangkat.
Punggung harus selalu dijaga lurus.
Tangan yang memegang menghadap ke depan.
Jarak antara kedua tangan yang memegang (misalnya
tandu) minimal 30 cm.
Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Mengangkat Korban
Gawat Darurat
Tubuh sedekat mungkin ke beban yang harus diangkat.
Bila terpaksa, jarak maksimal tangan kita ke tubuh kita
adalah 50 cm.
Jangan memutar tubuh saat mengangkat.
Hal-hal tersebut juga berlaku saat menarik atau
mendorong korban gawat darurat.
Pemindahan Pasien :
I. Pemindahan Emergensi
Tarikan Baju
Kedua tangan korban diikat untuk mencegah naik kearah
kepala waktu baju ditarik. Bila tidak sempat, masukan kedua
tangan dalam celananya sendiri.
Tarikan Selimut
Korban ditaruh dalam selimut, kemudian ditarik.
Tarikan Lengan
Dari belakang korban kedua lengan penolong masuk di
bawah ketiak korban, memegang kedua lengan bawah
korban.
Tarikan Kain
Sampir Pundak
Darurat disini bukan karena ketiadaan alat tetapi karena
situasinya yang darurat.
Teknik Sampir Pundak
II. Pemindahan Non – Emergensi