Anda di halaman 1dari 10

TATANIAGA

KECOMBRANG
034 - Kanjeng Bhaihaqi Aruma – 3 A
Karakteristik Kecombrang
Kecombrang (Nicolaia speciosa) merupakan tanaman rimpang yang memiliki bunga dengan bentuk menyerupai jantung pisang yang
berwarna merah muda dan beraroma harum pedas (Berliandi dan Sari, 2017). Di Indonesia, kecombrang yang memiliki nama lain
Etlingrea elatior ini sangat mudah untuk didapatkan, dan seringkali dijadikan campuran beberapa makanan untuk menambah rasa
(Rian, 2019). Kecombrang memiliki rasa yang agak asam, sedikit rasa pedas dan ditambah dengan aromanya yang khas. Kecombrang
banyak juga digunakan untuk makanan berbahan dasar ikan atau seafood agar dapat menutup aroma amis yang biasa muncul (Setya,
2019).

Bunga merupakan bagian paling umum yang digunakan sedangkan batang dari kecombrang digunakan jika memerlukan rasa yang
lebih kuat untuk dari sebuah makanan (Wongso, 2016). Ciri bunga kecombrang yang segar adalah pada bagian ujungnya berwarna
merah muda dan memiliki gradasi merah muda, putih dan hijau (Wongso 2016). Untuk cara penggunaan yang baik adalah dengan cara
diiris halus agar aroma kecombrang tidak mendominasi rasa dan jangan menggunakan kecombrang yang sudah berwarna kekuningan
karena rasanya sudah hilang (Wongso 2016).
Perbedaan Kecombrang dengan Lengkuas
Kecombrang Lengkuas
a. Bunga memiliki kelopak yang banyak dan padat atau a. Bunga memiliki kelopak yang sedikit dan jarak antar
berdaging kelopak renggang.

Sumber : Starfarm.co.id Sumber : Idea.grid.id

b. Rimpang kecombrang tebal, krem, kemerah jambuan ketika b. Rimpang lengkuas tebal, besar, berbentuk slindris,
masih muda, dan tidak berdaging. bercabang – cabang, berwarna coklat di bagian luar dan
ketika dibelah berwarna putih.

Sumber : Dewi Atika, 2017 Sumber : Kaskus.co.id


c. Bentuk daun jorong lonjong, tepi bergelombang, dan c. Bentuk daun lanser memanjang, tepi rata dan ujungnya
ujungnya meruncing. meruncing.

Sumber : Orami.com Sumber : iStock

Pemasaran
Philip Kotler (2002) menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dari individu dan
kelompok untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran (nilai) produk
dengan yang lain untuk mencapai tujuan tersebut maka harus memperhatikan variabel-variabel yang dapat
mempengaruhi pembeli yaitu, product, price, place, promotion.

Digital
Tradisional

Sumber : Kompasiana.com & Shopee


Struktur Pasar
Pasar Persaingan Sempurna
- Penjual banyak Pasar Monopoli
- Barang atau jasa homogen - Hanya ada satu orang penjual
- Bebas untuk masuk keluar pasar - Terdapat banyak pembeli;
- Adanya kebebasan untuk mengambil keputusan.
- Tidak mempunyai barang subtitusi
- Kesulitan masuk ke dalam pasar.

Pasar Monopolistik Pasar Oligopoli


- Penjual sangat banyak - Terdiri dari dua perusahaan atau lebih
- Diferensasi produk yang dijual - Produk homogen namun bisa juga berbeda
- Kemudahan masuk dan keluar pasar - Adanya ketergantungan harga antar perusahaan
- Persaingan produsen tidak berdasar pada harga. - Kesulitan masuk pasar

Struktur Pasar Komoditi Kecombrang


Dari hasil wawancara kontan.id petani sekaligus pengusaha kombrang bernama
Penjual Pasar Tradisional Budiman Bagus asal Semarang, Jawa Tengah. Bagus membeberkan bahwa ia menjual
bunga kecombrang hasil produksinya di pasar – pasar tradisional di daerah Semarang.
Berdasarkan contoh ini membuktikan bahwa struktur pasar komoditi kecombrang di
kota semarang menganut struktur pasar persaingan sempurna.
Sumber : Kontan.id
Nilai Tambah
Nilai tambah adalah suatu tambahan nilai input antara yang digunakan dalam proses menghasilkan barang atau jasa. Penambahan
nilai input diantaranya terjadi karena mengalami proses produksi yang mengubahnya menjadi barang bernilai lebih tinggi. Produk
tersebut mendapatkan perlakuan seperti pengolahan, pengawetan dan menimbulkan nilai tambah.

Pecel Kecombrang Sirup Kecombrang

Gulai Ikan Lele Laksa Terengganu


Asal : Banyumas Asal : Rejang Lebong
Lokasi : Rumah makan – Tempat Wisata Lokasi : Desa Pal VIII
Asal : Aceh Asal : Malaysia & Singapura
Harga : Rp. 5000 – Rp.6000 Harga : 5.000 per 200 ML
Lokasi : Rumah makan Lokasi : Kedai - Hotel
Harga : Rp. 10.000 Harga : RM12
Rantai Pasok
Supply Chain adalah jaringan perusahaan-perusahaan yang secara bersama-sama bekerja untuk menciptakan dan menghantarkan
suatu produk ke tangan pemakai akhir. Perusahaan-perusahaan tersebut termasuk supplier, pabrik, distributor, toko atau ritel, serta
perusahaan pendukung seperti jasa logistik. Dalam lingkup agribisnis rantai pasok didefinisikan sebagai ”rangkaian kegiatan yang
termasuk dalam perkembangan ”pertanian dalam cabang”, termasuk kegiatan seperti pertanian (penanaman tanah untuk produksi
tanaman), pemrosesan/produksi, pengujian, pengemasan, pergudangan, transportasi, distribusi dan pemasaran (Tsolakis et al. 2014).

Florist

Tanaman Kecombrang Pengelola Taman Kota


Konsumen
Pembudidaya
Bunga Kecombrang Pasar Digital

Pasar Tradisional

Sumber : Kontan.id
Saluran Pemasaran
Menurut Philip Kotler (2002), saluran pemasaran adalah serangkaian lembaga yang melakukan semua fungsi yang digunakan untuk
menyalurkan produk dan status kepemilikannya dari produsen ke konsumen.
Dalam saluran pemasaran terdapat 4 tingkatan saluran, masing masing tingkatan tersebut adalah :

Saluran nol tingkat Produsen Konsumen

Berdasarkan kontan.id menunjukan bahwa pada aktivitas pemasaran komoditi kecombrang pada salah daerah di Semarang, Jawa Tengah produsen
kecombrang menjual langsung hasil produksinya ke pasar tradisional di sekitar kota tersebut. Petani kecombrang yang bernama Bagus ini menjual
kecombrang seharga Rp. 50.000 per pot dan Rp. 50.000 per kilogram (kg).

Saluran satu tingkat Produsen Pengecer Konsumen

Saluran dua tingkat Produsen Pengumpul Pengecer Konsumen

Pedagang
Saluran tiga tingkat Produsen Pengumpul Pengecer Konsumen
Besar

Sumber : Philip Kotler, 2002


Lembaga Terkait

Produsen Pemerintah Lembaga Keuangan Industri


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai