Anda di halaman 1dari 14

Sistem Pendukung Keputusan M E TO D E P RO F I LE

Pertemuan 5 M ATC H IN G
Profile Matching
1. Profile Matching adalah mekanisme pengambilan keputusan untuk mengasumsikan
bahwa terdapat tingkat variabel prediktor ideal yang harus dipenuhi oleh parameter
(Siahaan dan Tharo 2016)
2. Profile matching adalah sebuah mekanisme pengambilan keputusan dengan asumsi
terdapat variabel prediktor ideal yang harus dimiliki oleh alternatif, bukan tingkat
minimal yang harus dipenuhi atau dilewati (Kusrini 2007)
3. Dalam proses profile matching, secara garis besar adalah proses membandingkan
kompetensi individu dengan variabel ideal untuk mengetahui perbedaan
kompetensinya atau gap (Siahaan dan Tharo 2016)
4. Dalam profile matching dilakukan penilaian variabel atau karakteristik terhadap
alternatif-alternatif pilihan dengan memberikan skor yang berbeda-beda sesuai
karakteristik yang dimiliki oleh masing-masing alternatif tersebut (Mufid 2014)

2
Proses SPK dengan Metode Profile Matching
Penentuan urutan alternatif pada model Profile Matching berdasarkan tingkat profil alternatif yang paling
mendekati profil ideal (Hamka dan Harjono 2019). Tahapan-tahapan di dalam penentuan keputusan
menggunakan Profile Matching adalah sebagai berikut (Kusrini 2007 di dalam Hamka dan Harjono 2019) :
1. Perhitungan Gap. Gap adalah hasil perbedaan kompetensi antara profil alternatif dan profil target
(Siahaan dan Taro 2016). Gap dapat dihitung menggunakan persamaan berikut :

2. Pembobotan. Nilai gap semua alternatif terhadap masing-masing profil ideal merupakan masukan
untuk proses pembobotan (Khairul dan Suherman 2018 di dalam Hamka dan Harjono 2019) . Pembobotan
adalah proses pemberian nilai bobot pada nilai gap berdasarkan tabel berikut .

3
Proses SPK dengan Metode Profile Matching (2)
3. Identifikasi dan perhitungan nilai Core Factor (CF) dan Secondary Factor (SF). Setiap aspek penilaian
dikelompokkan menjadi dua, yaitu core factor dan secondary factor. Core factor merupakan kriteria
penilaian yang paling penting di dalam proses pengambilan keputusan. Sedangkan secondary factor
adalah item-item selain aspek yang ada pada core factor atau bisa juga disebut sebagai faktor
pendukung pada proses pengambilan keputusan (Hamka dan Harjono 2019). Nilai masing-masing
variabel core factor dan secondary factor dihitung berdasarkan nilai bobot gap. Nilai core factor
dihitung berdasarkan persamaan berikut (Siahaan dan Taro 2016) :

Dimana :
NCF : Nilai Core Factor
NC : Jumlah total nilai core factor
IC : Jumlah variabel core factor

4
Proses SPK dengan Metode Profile Matching (3)
Sedangkan nilai secondary factor dihitung berdasarkan persamaan berikut (Siahaan dan
Taro 2016) :

Dimana :
NSF : Nilai Secondary Factor
NS : Jumlah total nilai secondary factor
IS : Jumlah variabel secondary factor

5
Proses SPK dengan Metode Profile Matching (4)
4. Perhitungan nilai total. Perhitungan nilai total mempertimbangkan tiap-tiap aspek
yang diperkirakan berpengaruh pada kinerja tiap-tiap profil melalui nilai presentase
dari core factor dan secondary factor (Kusrini 2007 dalam Hamka dan Harjono 2019).
Perhitungan nilai total menggunakan persamaan berikut :

5. Penentuan rangking alternatif. Langkah terakhir dari model profile matching adalah
penentuan urutan ranking alternatif yang direkomendasikan. Perhitungan ranking
mempertimbangkan presentase prioritas tiap aspek penilaian (Hamka dan Harjono
2019). Perhitungan ranking urutan alternatif menggunakan persamaan berikut :

6
Contoh Perhitungan SPK Metode Profile Matching
Sunarti dan Sundari, J., “Perbandingan Metode SAW dan Profile Matching Pada Pemilihan
Rumah Tinggal Studi Kasus: Perumahan Depok”, Jurnal INTENSIF, Vol.2 No.2. hal. 115-126,
August 2018.

1. Kriteria yang digunakan

7
Contoh Perhitungan SPK Metode Profile Matching (2)
2. Perhitungan GAP

8
Contoh Perhitungan SPK Metode Profile Matching (3)
3. Pembobotan

4. Perhitungan nilai Core Factor

9
Contoh Perhitungan SPK Metode Profile Matching (4)
4. Perhitungan nilai Secondary Factor

Hasil Perhitungan Nilai Core Factor dan Secondary Factor tiap Alternatif

10
Contoh Perhitungan SPK Metode Profile Matching (5)
5. Perhitungan Nilai Total
Adapun presentase yang dimasukkan adalah untuk core factor 60% dan secondary factor
40%. Sehingga nilai total yang diperoleh ditunjukkan pada tabel berikut :

11
Contoh Perhitungan SPK Metode Profile Matching (6)
5. Penentuan Rangking Rekomendasi Keputusan

Berdasarkan hasil perhitungan nilai total, maka rumah yang menjadi rekomendasi
keputusan secara berurutan adalah A4, A5, A1, A2, dan A3

12
Latihan Profile Matching
Sebuah perusahaan x bermaksud mengembangkan sistem SPK untuk menentukan pelanggan yang berhak
meneriman reward. Kriteria serta nilai ideal kriteria ditunjukkan pada tabel berikut :

Click icon to add picture

Sedangkan nilai individu tiap alternatif terhadap masing-masing kriteria ditunjukkan pada tabel berikut :

TEACH A COURSE 13
Latihan Profile Matching (2)
Perusahaan menetapkan kriteria yang masuk dalam kategori core factor adalah loyalitas pelanggan, intensitas
pembelian, banyaknya pembelian dengan prosentase 60 %. Sedangkan kriteria secondary factor adalah lama
berlangganan dan waktu pembelian dengan prosentase 40 %. Berdasarkan data-data tersebut, buatlah
perhitungan Profile Matching untuk menentukan dua pelanggan yang berhak menerima reward

Click icon to add picture

TEACH A COURSE 14

Anda mungkin juga menyukai