FARMAKOLOGI 3G
Anggota Kelompok 2 :
Untuk anestesi yang dalam diperlukan obat yang secara langsung mencapai kadar
yang tinggi di SSP (obat intravena) atau tekanan parsial yang tinggi di SSP (obat
inhalasi). Kecepatan induksi dan pemulihan bergantung pada kadar dan cepatnya
perubahan kadar oat anestesi dalam SSP
Anestesi Umum
• Anestetika umum menekan secara reversibel pusat kesadaran tanpa
menghilangkan refleks otonom
• Status anestesi umum analgesia, amnesia, hilang kesadaran,
terhambatnya refleks sensori dan otonomik, relaksasi otot
• Efek anestesi tergantung jenis obat, dosis, dan kondisi klinis pasien
• Protokol anestesi
Anestesi lokal: sedatif oral
Sedasi sadar (concious sedation): benzodiazepin iv dan analgesik opioid
sadar dan jalan nafas dipertahankan
Operasi besar sedasi praoperatif tiopental utk induksi anestesi cepat,
+inhalasi +neuromuskular bloker
Jenis Anastetika Umum
Anastetika inhalasi
• Generasi awal: eter, siklopropan, kloroform (sudah tidak digunakan) mudah
terbakar dan toksik
• nitrous oxide, halotan, enfluran, isofluran, desfluran, sevofluran, metoksifluran
Anastetika injeksi
• Barbiturat: tiopental, metoheksital
• Benzodiazepin: midazolam, diazepam
• Opioid analgesik: morfin, fentanil, sufentanil, alfentanil, remifentanil
• Propofol
• Ketamin
• Droperianol, etomidat, dexmetetomidin
Cara Pemberian Anestesi Umum
• Parenteral (intramuskular/intravena). Digunakan untuk tindakan yang singkat
atau induksi anestesi.
• Perektal. Dapat dipakai pada anak untuk induksi anestesi atau tindakan singkat.
• Anestesi inhalasi, yaitu anestesi dengan menggunakan gas atau cairan anestesi
yang mudah menguap sebagai zat anestesi melalui udara pernafasan.
Farmakodinamika Anestesi
Umum
MK Inhalasi dan sebagian besar injeksi
• secara spontan menekan dan membangkitkan aktivitas neuron di berbagai
area di dalam otak
• Bekerja nonspesifik thd susunan lipid membran saraf
• Contoh : anestesi inhalasi bekerja melalui inhibisi di ligand gates potassium
channels
• Sasaran utama: reseptor GABA-A
Stadium Anestesi
1. Analgesia
Diawali analgesi tanpa amnesia, kemudian amnesia terjadi
2. Eksitasi
Mengigau, gelisah, pernafasan tidak teratur,penderita meronta, muntah,
urinasi,diakhiri dengan nafas mulai teratur
3. Pembedahan/operasi
Pernafasan mulai teratur, perubahan gerak bola mata, hilang reflex bulu mata
4. Depresi medula
Nafas berhenti depresi berat pada vasomotor dan pusat nafas dimedula harus
segera dibantu alat nafas, Kematian
Penggunaan Klinis Anestetika
● Inhalasi
Kombinasi dengan iv balanced anesthesia
● Nitrous oxide sebagai pembawa
● Halotan banyak untuk anak
● Metoksifluran (nefrotoksik), digunakan untuk prosedur singkat
● Kloroform (hepatotoksik), tidak digunakan
Penggunaan Klinis Anestetika
Desfluran Inhalasi
• mulai kerja cepat, kerja pendek
• susah menguap
• ES batuk, spasme laring (tidak bisa induksi), meningkat
tek.darah dan kec.denyut jantung
Sevofluran
2. Sirkulasi
Penyulit yang sering di jumpai adalah hipotensi syok dan aritmia, hal ini disebabkan
oleh kekurangan cairan karena perdarahan yang tidak cukup diganti. Sebab lain adalah
sisa anastesi yang masih tertinggal dalam sirkulasi, terutama jika tahapan anastesi masih
dalam akhir pembedahan
Gangguan Pasca Anestesi
3. Regurgitasi dan Muntah
Regurgitasi dan muntah disebabkan oleh hipoksia selama anastesi. Pencegahan muntah
penting karena dapat menyebabkan aspirasi.
4. Hipotermi
Gangguan metabolisme mempengaruhi kejadian hipotermi, selain itu juga karena efek
obat-obatan yang dipakai. Anestesi umum juga memengaruhi ketiga elemen
termoregulasi yang terdiri atas elemen input aferen, pengaturan sinyal di daerah pusat
dan juga respons eferen, selain itu dapat juga menghilangkan proses adaptasi serta
mengganggu mekanisme fisiologi pada fungsi termoregulasi yaitu menggeser batas
ambang untuk respons proses vasokonstriksi, menggigil, vasodilatasi, dan juga
berkeringat