Anda di halaman 1dari 19

ANESTESI UMUM

FARMAKOLOGI 3G
Anggota Kelompok 2 :

1. Betta Gayatri (2104015018)


2. Cahya Nabila (2104015141)
3. Rahmatul Laily Romza ( 21040151238)
4. Rofika Ramadhani (2104015210)
5. Silvia Raihani fitri (2104015178)
6. Tessa Ana Destiana (2104015170)
Anestesi Umum
Anestesi umum merupakan suatu tindakan yang bertujuan
menghilangkan nyeri, membuat tidak sadar dan menyebabkan amnesia
yang bersifat reversible dan dapat diprediksi, anestesi umum
menyebabkan hilangnya ingatan saat dilakukan pembiusan dan operasi
sehingga saat pasien sadar pasien tidak mengingat peristiwa pembedahan
yang dilakukan
Sifat-Sifat Anestesi Umum
(1) bekerja cepat, induksi dan pemilihan baik
(2) cepat mencapai anetesi yang dalam
(3) batas keamana lebar
(4) tidak bersifat toksis

Untuk anestesi yang dalam diperlukan obat yang secara langsung mencapai kadar
yang tinggi di SSP (obat intravena) atau tekanan parsial yang tinggi di SSP (obat
inhalasi). Kecepatan induksi dan pemulihan bergantung pada kadar dan cepatnya
perubahan kadar oat anestesi dalam SSP
Anestesi Umum
• Anestetika umum menekan secara reversibel pusat kesadaran tanpa
menghilangkan refleks otonom
• Status anestesi umum analgesia, amnesia, hilang kesadaran,
terhambatnya refleks sensori dan otonomik, relaksasi otot
• Efek anestesi tergantung jenis obat, dosis, dan kondisi klinis pasien

• Protokol anestesi
 Anestesi lokal: sedatif oral
 Sedasi sadar (concious sedation): benzodiazepin iv dan analgesik opioid
sadar dan jalan nafas dipertahankan
 Operasi besar sedasi praoperatif tiopental utk induksi anestesi cepat,
+inhalasi +neuromuskular bloker
Jenis Anastetika Umum
Anastetika inhalasi
• Generasi awal: eter, siklopropan, kloroform (sudah tidak digunakan)  mudah
terbakar dan toksik
• nitrous oxide, halotan, enfluran, isofluran, desfluran, sevofluran, metoksifluran

Anastetika injeksi
• Barbiturat: tiopental, metoheksital
• Benzodiazepin: midazolam, diazepam
• Opioid analgesik: morfin, fentanil, sufentanil, alfentanil, remifentanil
• Propofol
• Ketamin
• Droperianol, etomidat, dexmetetomidin
Cara Pemberian Anestesi Umum
• Parenteral (intramuskular/intravena). Digunakan untuk tindakan yang singkat
atau induksi anestesi.
• Perektal. Dapat dipakai pada anak untuk induksi anestesi atau tindakan singkat.
• Anestesi inhalasi, yaitu anestesi dengan menggunakan gas atau cairan anestesi
yang mudah menguap sebagai zat anestesi melalui udara pernafasan.
Farmakodinamika Anestesi
Umum
MK Inhalasi dan sebagian besar injeksi
• secara spontan menekan dan membangkitkan aktivitas neuron di berbagai
area di dalam otak
• Bekerja nonspesifik thd susunan lipid membran saraf
• Contoh : anestesi inhalasi bekerja melalui inhibisi di ligand gates potassium
channels
• Sasaran utama: reseptor GABA-A
Stadium Anestesi
1. Analgesia
Diawali analgesi tanpa amnesia, kemudian amnesia terjadi
2. Eksitasi
Mengigau, gelisah, pernafasan tidak teratur,penderita meronta, muntah,
urinasi,diakhiri dengan nafas mulai teratur
3. Pembedahan/operasi
Pernafasan mulai teratur, perubahan gerak bola mata, hilang reflex bulu mata
4. Depresi medula
Nafas berhenti depresi berat pada vasomotor dan pusat nafas dimedula harus
segera dibantu alat nafas, Kematian
Penggunaan Klinis Anestetika
● Inhalasi
Kombinasi dengan iv  balanced anesthesia
● Nitrous oxide sebagai pembawa
● Halotan banyak untuk anak
● Metoksifluran (nefrotoksik), digunakan untuk prosedur singkat
● Kloroform (hepatotoksik), tidak digunakan
Penggunaan Klinis Anestetika
Desfluran Inhalasi
• mulai kerja cepat, kerja pendek
• susah menguap
• ES batuk, spasme laring (tidak bisa induksi), meningkat
tek.darah dan kec.denyut jantung

Sevofluran

• Onset cepat, kerja cepat dan halus


• Tidak stabil thd CO2  olefinik (nefrotoksik)
• Metabolisme dihati  ion fluorida (merusak ginjal)
Anestesi Injeksi
Barbiturat
● Ultra short acting  tiopental (induksi anestesi)  cepat melewati BBB (1 menit)
● Obat lain: tiamylal, metoheksital
● Tiopental dimetabolisme cepat 12-16%/jam
● ES: depresi miokardium, menurunkan kepekaan pusat nafas di medula thd CO2
(depresi nafas)
Anestesi Analgesik Opioid
● Morfin iv 1-3 mg/kg
● Fentanil 50-100 ug/kg
● Digunakan utk keadaan sirkulasi minimum , ex: operasi jantung
Propofol
● Onset cepat, kerja cepat (pulih cepat).
● ES pascaoperasi lebih baik , tidak muntah
● PK sebagai induksi dan pemeliharaan anestesi
● Pada anak: asidosis parah dalam keadaan infeksi sal, nafas dan cacat
neurologis
● Es: depresi pernafasan, sakit saat penyuntikan
Ketamin
Efek amnesia, analgesi, tanpa hilang kesadaran penuh
Sangat lipofilik
ES: efek thd jantung (pada awak injeksi) , fenomena pemunculan (mimpi
serasa nyata)  pencegahan dg diazepam 5 menit sebelum induksi
Etomidat
 Efek samping depresi miokardiak dan pernafasan <<
 Kerja cepat, pulih mulai 3-5 menit setelah induksi
 Tidak ada efek analgesi
 ES; mual muntah, sakit injeksi, infus menyebabkan hipotensi
Gangguan Pasca Anestesi
1. Gangguan Anestesi
Gangguan pernapasan cepat menyebabkan kematian karena hipoksia sehingga harus
diketahui sedini mungkin dan segera di atasi. Penyebab yang sering dijumpai sebagai
penyulit pernapasan adalah sisa anastesi (penderita tidak sadar kembali) dan sisa
pelemas otot yang belum dimetabolisme dengan sempurna, selain itu lidah jatuh
kebelakang menyebabkan obstruksi hipofaring. Kedua hal ini menyebabkan
hipoventilasi, dan dalam derajat yang lebih berat menyebabkan apnea

2. Sirkulasi
Penyulit yang sering di jumpai adalah hipotensi syok dan aritmia, hal ini disebabkan
oleh kekurangan cairan karena perdarahan yang tidak cukup diganti. Sebab lain adalah
sisa anastesi yang masih tertinggal dalam sirkulasi, terutama jika tahapan anastesi masih
dalam akhir pembedahan
Gangguan Pasca Anestesi
3. Regurgitasi dan Muntah
Regurgitasi dan muntah disebabkan oleh hipoksia selama anastesi. Pencegahan muntah
penting karena dapat menyebabkan aspirasi.

4. Hipotermi
Gangguan metabolisme mempengaruhi kejadian hipotermi, selain itu juga karena efek
obat-obatan yang dipakai. Anestesi umum juga memengaruhi ketiga elemen
termoregulasi yang terdiri atas elemen input aferen, pengaturan sinyal di daerah pusat
dan juga respons eferen, selain itu dapat juga menghilangkan proses adaptasi serta
mengganggu mekanisme fisiologi pada fungsi termoregulasi yaitu menggeser batas
ambang untuk respons proses vasokonstriksi, menggigil, vasodilatasi, dan juga
berkeringat

Anda mungkin juga menyukai