Anda di halaman 1dari 34

TATA KERJA

PANITIA PEMUNGUTAN SUARA


DAN PEMBENTUKAN PANTARLIH
PADA PEMILIHAN UMUM TAHUN
2024
TUGAS DAN
WEWENANG PPS
KPU TUGAS PPS DALAM PENYELENGGARAAN PEMILU

a. mengumumkan daftar Pemilih sementara;


b. menerima masukan dari masyarakat tentang daftar Pemilih sementara;
c. melakukan perbaikan dan mengumumkan hasil perbaikan daftar Pemilih sementara;
d. mengumumkan daftar Pemilih tetap dan melaporkan kepada KPU Kabupaten/Kota
melalui PPK;
e. melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan Pemilu di tingkat kelurahan/desa atau
yang disebut dengan nama lain yang telah ditetapkan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU
Kabupaten/Kota, dan PPK;
f. mengumpulkan hasil penghitungan suara dari seluruh TPS di wilayah kerjanya;
g. menyampaikan hasil penghitungan suara seluruh TPS kepada PPK;
h. melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap tahapan penyelenggaraan Pemilu di
wilayah kerjanya;
i. melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu dan/atau yang berkaitan dengan tugas
dan wewenang PPS kepada masyarakat;
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU
Kabupaten/Kota, dan PPK sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
k. melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
KPU KEWAJIBAN PPS

a. membantu KPU, KPU Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, dan PPK dalam


melakukan pemutakhiran data Pemilih, daftar Pemilih sementara, daftar
Pemilih hasil perbaikan, dan daftar Pemilih tetap;
b. menyampaikan daftar Pemilih kepada PPK;
c. menjaga dan mengamankan keutuhan kotak suara setelah penghitungan
suara dan setelah kotak suara disegel;
d. meneruskan kotak suara dari setiap PPS kepada PPK pada hari yang sama
setelah rekapitulasi hasil penghitungan suara dari setiap TPS;
e. menindaklanjuti dengan segera temuan dan laporan yang disampaikan oleh
Panwaslu Kelurahan/Desa;
f. membantu PPK dalam menyelenggarakan Pemilu, kecuali dalam hal
penghitungan suara;
g. melaksanakan kewajiban lain yang diberikan oleh KPU, KPU Provinsi,
KPU Kabupaten/Kota, dan PPK sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; dan
h. melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
KPU WEWENANG PPS

a. membentuk KPPS;
b. mengangkat Pantarlih;
c. menetapkan hasil perbaikan daftar Pemilih sementara untuk
menjadi daftar Pemilih tetap;
d. melaksanakan wewenang lain yang diberikan oleh KPU, KPU
Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, dan PPK sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang- undangan; dan
e. melaksanakan wewenang lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
KPU MEKANISME PENGAMBILAN KEPUTUSAN

1. Pengambilan keputusan PPS dilakukan dalam rapat pleno.


2. Anggota PPS mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk
memberikan pendapat dan saran dalam rapat Pleno PPS
3. Rapat pleno PPS dinyatakan sah jika dihadiri oleh paling sedikit 2/3 (dua
pertiga) dari jumlah anggota PPS yang dibuktikan dengan daftar hadir.
4. Keputusan rapat pleno PPS dinyatakan sah jika disetujui oleh lebih dari
50% (lima puluh persen) dari jumlah anggota PPS yang hadir.
5. Dalam hal tidak tercapai persetujuan di dalam rapat pleno PPS,
keputusan PPS diambil berdasarkan suara terbanyak.
6. Anggota PPS wajib melaksanakan keputusan PPS
7. Hasil rapat pleno dituangkan dalam berita acara yang ditandatangani oleh
anggota PPS yang hadir, serta dilampiri dengan notula rapat pleno.
KPU HUBUNGAN KERJA PPS

1. PPS bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan tahapan


Pemilu atau Pemilihan kepada KPU Kabupaten/Kota melalui
PPK.
2. Pada penyelenggaraan tahapan Pemilu atau Pemilihan, PPS
berkoordinasi dengan pemerintah daerah di tingkat
kelurahan/desa atau yang disebut dengan nama lain sesuai
dengan wilayah kerjanya.
3. PPS wajib melaporkan kinerja penyelenggaraan tahapan
Pemilu atau Pemilihan secara berkala kepada KPU
Kabupaten/Kota melalui PPK paling sedikit 1 (satu) kali dalam
1 (satu) bulan.
PERSYARATAN
DAN
PEMBENTUKAN
PANTARLIH
KPU TAHAPAN PEMBENTUKAN PANTARLIH

PERSYARATAN PANTARLIH
PKPU Nomor 8 Tahun 2022 DOKUMEN PERSYARATAN
Pedoman Teknis Badan Adhoc Pemilu dan
Pemilihan

warga negara Indonesia; SURAT PENDAFTARAN


Format terdapat di Juknis

berusia paling rendah 17 (tujuh belas) tahun FOTOKOPI KTP-EL

berdomisili dalam wilayah kerja FOTOKOPI IJAZAH

mampu secara jasmani dan rohani SURAT PERNYATAAN


Format terdapat di Juknis
berpendidikan paling rendah sekolah menengah atas atau
sederajat SURAT KETERANGAN
SEHAT JASMANI & ROHANI
tidak menjadi anggota partai politik yang dinyatakan dengan surat
pernyataan yang sah atau sekurang-kurangnya dalam waktu 5 (lima)
tahun tidak lagi menjadi anggota partai politik yang dibuktikan dengan DAFTAR RIWAYAT HIDUP
surat keterangan dari pengurus partai politik yang bersangkutan Format terdapat di Juknis
KPU PENJELASAN PERSYARATAN PANTARLIH

Dalam pemenuhan persyaratan mempunyai integritas, pribadi Pedoman Teknis Badan Adhoc Pemilu dan Pemilihan
yang kuat, jujur dan adil, juga termasuk di dalamnya tidak
pernah dijatuhi sanksi pemberhentian tetap oleh KPU
Kabupaten/Kota atau DKPP dan tidak berada dalam ikatan
perkawinan sebagai suami/istri sesama penyelenggara pemilu

Dalam hal pemenuhan persyaratan tidak menjadi anggota


Partai Politik atau paling singkat 5 (lima) tahun tidak lagi Dalam hal pemenuhan persyaratan mampu secara
menjadi anggota partai politik, juga termasuk di dalamnya
jasmani dan rohani juga termasuk di dalamnya tidak
tidak menjadi tim kampanye atau tim pemenangan atau memiliki penyakit penyerta (komorbiditas) adalah
saksi peserta Pemilu atau Pemilihan pada penyelenggaraan
yang atau tidak memiliki riwayat penyakit yaitu:
Pemilu dan Pemilihan paling singkat 5 (lima) tahun yang 1) Hipertensi;
dibuktikan dalam surat pernyataan sebagai pemenuhan 2) Diabetes Mellitus;
syarat tersebut yang kemudian dilakukan verifikasi dengan
3) Tuberkulosis;
menggunakan SIPOL 4) Stroke;
5) Kanker;
Dalam hal pemenuhan persyaratan pendidikan paling rendah 6) Penyakit Jantung;
sekolah menengah atas atau sederajat pada pembentukan 7) Penyakit Ginjal;
Pantarlih tidak dapat dipenuhi, komposisi anggota Pantarlih 8) Penyakit Hati;
dapat diisi oleh orang yang mempunyai kemampuan dan 9) Penyakit Paru; dan
kecakapan dalam membaca, menulis dan berhitung yang 10) Penyakit Imun,
dibuktikan dengan surat pernyataan yang dibuktikan dengan surat pernyataan
KPU PERTIMBANGAN PERSYARATAN PANTARLIH
KOMPOSISI Tokoh
Proses regenarasi Masyarakat
penyelenggara pemilu Badan
Ad Hoc tidak lagi dengan Masyarakat Pelajar/
periodisasi namun Umum Mahasiswa
memperhatikan komposisi

PERTIMBANGAN KETERWAKILAN PEREMPUAN

PERSYARATAN
Pedoman Teknis Badan Adhoc Pemilu dan Pemilihan
30% Menjamin dan menjaga ruang
lebih bagi Perempuan untuk
memberikan kontribusi terhadap
proses demokrasi elektoral
KETERAMPILAN
Penggunaan teknologi dalam
Pemilu sangat penting sehingga
diperlukan Badan Ad Hoc yang
mampu mengoperasikan
DISABILITAS
Penyandang disabilitas dapat menjadi
Pantarlih sepanjang memenuhi
persyaratan dan mampu
melaksanakan tugas
KPU TAHAPAN PEMBENTUKAN PANTARLIH

Tahapan Pembentukan Pantarlih


Pantarlih dibentuk untuk PKPU Nomor 8 Tahun 2022

membantu PPS dalam a. mengumumkan pendaftaran calon Pantarlih;


melaksanakan pemutakhiran
data Pemilih untuk Pemilu dan. b. menerima pendaftaran calon Pantarlih;

c. melakukan penelitian administrasi calon Pantarlih;

d. mengumumkan hasil seleksi calon Pantarlih; dan

PANTARLIH
e. menetapkan nama hasil seleksi Pantarlih.

PPS melaksanakan tahapan


seleksi calon Anggota Pantarlih.
KPU TAHAPAN PEMBENTUKAN PANTARLIH

1 2 3
Pada tahapan pengumuman pendaftaran calon Pada tahapan penerimaan pendaftaran calon Pada tahapan penelitian administrasi calon
Pantarlih, PPS: Pantarlih, PPS: Pantarlih, PPS:
• mengumumkan pendaftaran paling lambat • menerima pendaftaran calon Pantarlih • melakukan penelitian administrasi calon
3 (tiga) Hari; dan sejak pengumuman pendaftaran dilakukan Pantarlih dengan meneliti kelengkapan
• mengumumkan pendaftaran pada tempat sampai dengan paling lambat 3 (tiga) Hari dokumen persyaratan calon Pantarlih sejak
publik yang mudah diakses oleh setelah pengumuman pendaftaran penerimaan pendaftaran dilakukan sampai
masyarakat dan memanfaatkan sarana berakhir; dengan paling lambat 1 (satu) Hari setelah
media informasi. • menerima kelengkapan dokumen tahapan pendaftaran berakhir;
persyaratan calon Pantarlih secara fisik; • melakukan pencocokan kelengkapan
dan dokumen persyaratan calon Pantarlih; dan
• membuat tanda terima kelengkapan • menetapkan hasil penelitian administrasi
dokumen persyaratan calon Pantarlih paling lambat 1 (satu) Hari setelah
penelitian administrasi berakhir melalui
berita acara.
KPU TAHAPAN PEMBENTUKAN PANTARLIH

Dalam hal pelaksanaan seleksi terbuka


terjadi kondisi:

4 5 • pendaftar seleksi Pantarlih tidak


memenuhi ketentuan yang
dibutuhkan
• peserta yang dinyatakan lulus seleksi
Pada tahapan pengumuman hasil seleksi calon Dalam penetapan nama hasil seleksi Pantarlih,
administrasi tidak memenuhi
Pantarlih, PPS: PPS: ketentuan dari jumlah yang
• menetapkan anggota Pantarlih pada • menetapkan Pantarlih berdasarkan berita dibutuhkan,
peringkat teratas sebagai Pantarlih melalui acara hasil seleksi calon Pantarlih paling
berita acara; lambat 1 (satu) hari setelah tahapan Maka dapat dilakukan alternatif sebagai
• menyampaikan hasil seleksi Pantarlih pengumuman hasil seleksi berakhir dengan berikut:
kepada KPU Kabupaten/Kota paling lambat menggunakan format Keputusan PPS atas • PPS dapat melakukan penunjukan
3 (tiga) hari sebelum masa pembentukan nama Ketua KPU Kabupaten/Kota;
Pantarlih berakhir untuk diumumkan oleh • melantik dan meminta tanda tangan pakta langsung masyarakat yang berada
KPU Kabupaten/Kota; integritas kepada calon Pantarlih yang dalam wilayah kerja Pantarlih untuk
• mengumumkan hasil seleksi berdasarkan dinyatakan lulus pada seluruh tahapan memenuhi jumlah kebutuhan
berita acara penetapan hasil seleksi paling seleksi yang ditetapkan sesuai dengan Pantarlih sepanjang memenuhi syarat
lama 3 (tiga) Hari setelah tahapan masa kerja Pantarlih; administrasi.
penelitian administrasi calon Pantarlih; dan • melakukan pelantikan secara luring calon
• mengumumkan hasil seleksi pada tempat Pantarlih, apabila terdapat kondisi yang
publik yang mudah diakses oleh tidak memungkinkan dapat dilakukan
masyarakat dan memanfaatkan sarana pelantikan secara daring; dan
media informasi. • melaporkan seluruh pelaksanaan
pembentukan Pantarlih kepada KPU
Kabupaten/Kota melalui PPK.
KPU TAHAPAN PEMBENTUKAN PANTARLIH

memutuskan dalam rapat pleno bahwa menetapkan kebutuhan jumlah calon menginformasikan dengan Panwas
pendaftar atau calon Pantarlih yang Pantarlih untuk dipenuhi dan jumlah Kelurahan/Desa terkait adanya jumlah
lolos seleksi administrasi dalam seleksi kekurangan melalui berita acara kekurangan calon anggota Pantarlih
terbuka tidak memenuhi ketentuan yang tidak memenuhi jumlah yang
jumlah yang dibutuhkan dibutuhkan

1 2 3

ALTERNATIF PENUNJUKAN 5 4

melakukan verifikasi administrasi meminta masukan dari tokoh


terhadap calon Pantarlih yang masyarakat yang berada pada wilayah
ditunjuk untuk ditetapkan pada kerja Pantarlih untuk melakukan
tahapan pengumuman hasil seleksi penunjukan calon Pantarlih
administrasi dengan mencantumkan
keterangan proses seleksi yang
dilakukan dan melanjutkan tahapan
seleksi sesuai dengan ketentuan
MATRIKS TAHAPAN

JADWAL PEMBENTUKAN KPPS JADWAL PEMBENTUKAN PANTARLIH

NO TAHAPAN PEMBENTUKAN AWAL AKHIR NO TAHAPAN PEMBENTUKAN AWAL AKHIR


1. pengumuman 5 Januari 2024 9 Januari 2024 1. pengumuman 26 Januari 2023 28 Januari 2023
pendaftaran calon pendaftaran calon
anggota KPPS Pantarlih;
2. penerimaan pendaftaran 5 Januari 2024 12 Januari 2024 2. penerimaan pendaftaran 26 Januari 2023 31 Januari 2023
calon anggota KPPS calon Pantarlih;
3. penelitian administrasi 6 Januari 2024 13 Januari 2024 3. penelitian administrasi 27 Januari 2023 2 Februari 2023
calon anggota KPPS calon Pantarlih;
4. pengumuman hasil 14 Januari 2024 16 Januari 2024 4. pengumuman hasil 3 Februari 2023 5 Februari 2023
penelitian administrasi seleksi calon Pantarlih;
calon anggota KPPS 5. penetapan nama hasil 5 Februari 2023 5 Februari 2023
5. tanggapan dan masukan 14 Januari 2024 19 Januari 2024 seleksi Pantarlih
masyarakat terhadap 6. pelantikan Pantarlih 6 Februari 2023 6 Februari 2023
calon anggota KPPS
6. pengumuman hasil 20 Januari 2024 23 Januari 2024
seleksi calon anggota
KPPS MASA KERJA AWAL AKHIR
7. penetapan anggota KPPS 23 Januari 2024 23 Januari 2024
Masa Kerja Pantarlih 6 Februari 2023 15 Maret 2023
8. pelantikan anggota KPPS 25 Januari 2024 25 Januari 2024

MASA KERJA AWAL AKHIR


Masa Kerja KPPS 25 Januari 2024 23 Februari 2024
PEMBERHENTIAN
DAN
PENGGANTIAN
PPK, PPS, KPPS,
DAN PANTARLIH
KPU PEMBERHENTIAN PPK, PPS, DAN KPPS

MENINGGAL DUNIA

BERHALANGAN TETAP Tidak diketahui keberadaannya

Tidak mampu melaksanakan tugas secara permanen

MENGUNDURKAN DIRI DENGAN


ALASAN DAPAT DITERIMA

DIBERHENTIKAN DENGAN TIDAK Tidak lagi memenuhi persyaratan


HORMAT
Melanggar sumpah/janji atau kode etik

Tidak melaksanakan tugas dan kewajiban tanpa alasan

Pemberhentian Dipidana penjara

PPK, PPS, & Tidak menghadiri rapat tanpa alasan

Melakukan perbuatan yang menghambat pengambilan keputusan


KPU PEMBERHENTIAN PANTARLIH

MENINGGAL DUNIA

BERHALANGAN TETAP Tidak diketahui keberadaannya

Tidak mampu melaksanakan tugas secara permanen

MENGUNDURKAN DIRI DENGAN


ALASAN DAPAT DITERIMA

Pemberhentian
Pantarlih
KPU TAHAPAN PEMBERHENTIAN

PEMBERHENTIAN DENGAN ALASAN PEMBERHENTIAN DENGAN ALASAN


MENINGGAL DUNIA BERHALANGAN TETAP
meminta surat keterangan kematian dari pihak meminta surat keterangan atas anggota PPK,
yang berwenang; PPS, dan KPPS dari pihak yang berwenang;

PPK, PPS, dan KPPS menyampaikan surat PPK, PPS, dan KPPS menyampaikan surat
keterangan kematian kepada KPU keterangan kepada KPU Kabupaten/Kota untuk
Kabupaten/Kota untuk anggota PPK dan PPS, anggota PPK dan PPS, serta kepada PPS untuk
serta kepada PPS untuk anggota KPPS; anggota KPPS;

KPU Kabupaten/Kota atau PPS melakukan KPU Kabupaten/Kota atau PPS melakukan
verifikasi dokumen administrasi; verifikasi/klarifikasi kepada PPK, PPS, KPPS, dan
Pantarlih;
KPU Kabupaten/Kota atau PPS mengambil
keputusan pemberhentian melalui Rapat KPU Kabupaten/Kota atau PPS mengambil
Pleno yang dituangkan dalam Berita Acara; keputusan pemberhentian melalui Rapat Pleno
yang dituangkan dalam Berita Acara;
KPU Kabupaten/Kota atau PPS menetapkan
Pemberhentian anggota PPK dan PPS atau KPU Kabupaten/Kota atau PPS menetapkan
KPPS dan Pantarlih yang meninggal dunia Pemberhentian anggota PPK dan PPS atau KPPS
dan Pantarlih yang berhalangan tetap;
KPU TAHAPAN PEMBERHENTIAN

PEMBERHENTIAN DENGAN ALASAN PEMBERHENTIAN DENGAN ALASAN


MENGUNDURKAN DIRI DENGAN ALASAN DAPAT DITERIMA TIDAK HORMAT
Anggota PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih yang KPU Kabupaten/Kota memberhentikan
bersangkutan menyampaikan kepada KPU anggota PPK, PPS, atau KPPS dengan tidak
Kabupaten/Kota untuk anggota PPK dan PPS hormat setelah melalui mekanisme
serta kepada PPS untuk anggota KPPS dan pengawasan internal sebagaimana diatur
Pantarlih dengan melampirkan surat dalam Peraturan KPU yang mengatur
pengunduran diri dan dokumen pendukung; mengenai Tata Kerja KPU, KPU Provinsi, dan
KPU Kabupaten/Kota dan Keputusan KPU
KPU Kabupaten/Kota atau PPS melakukan yang mengatur mengenai Pedoman Teknis
verifikasi/klarifikasi kepada anggota PPK, PPS, Penanganan Pelanggaran Kode Etik, Kode
KPPS, dan Pantarlih yang bersangkutan; Perilaku, Sumpah/Janji, dan/atau Pakta
Integritas Anggota Panitia Pemilihan
KPU Kabupaten/Kota atau PPS mengambil Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan
keputusan pemberhentian melalui Rapat Pleno Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara.
yang dituangkan dalam Berita Acara;
KPU Kabupaten/Kota menetapkan
KPU Kabupaten/Kota atau PPS menetapkan Pemberhentian Dengan Tidak Hormat
Pemberhentian anggota PPK dan PPS atau kepada anggota PPK, PPS, dan KPPS yang
KPPS dan Pantarlih yang mengundurkan diri bersangkutan
dengan alasan yang dapat diterima;
KPU TAHAPAN PENGGANTIAN

anggota PPK dan PPS digantikan oleh calon anggota PPK dan Penggantian Pantarlih yang berhenti dengan
PPS peringkat berikutnya berdasarkan hasil seleksi yang ketentuan menunjuk masyarakat setempat
ditetapkan oleh KPU Kabupaten/Kota dengan Keputusan yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan
Penggantian. oleh PPS atas nama Ketua KPU Kabupaten/Kota
dengan Keputusan Penggantian yang
anggota KPPS digantikan oleh calon anggota KPPS peringkat dilaporkan kepada KPU Kabupaten/Kota
berikutnya berdasarkan hasil seleksi yang ditetapkan oleh PPS melalui PPK
atas nama Ketua KPU Kabupaten/Kota dengan Keputusan
Penggantian yang dilaporkan kepada KPU Kabupaten/Kota
melalui PPK.
KETENTUAN PENGGANTIAN
Dalam hal peringkat berikutnya tidak lagi memenuhi syarat • Penggantian anggota PPK dan PPS tidak dilakukan
sebagai anggota PPK dan PPS atau tidak tersedianya calon
dalam hal rekapitulasi hasil penghitungan suara di
pengganti dalam peringkat berikutnya, KPU Kabupaten/Kota
memilih calon anggota PPK dan PPS dengan menunjuk
tingkat PPK sudah dilaksanakan.
masyarakat setempat yang memenuhi persyaratan. • Penggantian anggota KPPS tidak dilakukan dalam
hal pemungutan dan penghitungan suara di
Dalam hal peringkat berikutnya tidak lagi memenuhi syarat tingkat TPS telah dilakukan.
sebagai anggota KPPS atau tidak tersedianya calon pengganti • Penggantian Pantarlih tidak dilakukan dalam hal
dalam peringkat berikutnya, PPS memilih calon anggota KPPS sisa masa kerja Pantarlih kurang dari 15 (lima
dengan menunjuk masyarakat setempat yang memenuhi belas) hari
persyaratan
KPU TAHAPAN PENGGANTIAN

PENGGANTIAN PPK DAN PPS PENGGANTIAN KPPS DAN PANTARLIH

• KPU Kabupaten/Kota melakukan verifikasi dan • PPS melakukan verifikasi dan klarifikasi terhadap
klarifikasi terhadap persyaratan calon Pengganti persyaratan calon Pengganti Anggota KPPS dan
Anggota PPK dan PPS; Pantarlih;

• KPU Kabupaten/Kota mengambil keputusan • PPS mengambil keputusan penggantian melalui Rapat
penggantian antarwaktu melalui Rapat Pleno Pleno yang dituangkan dalam Berita Acara berdasarkan
yang dituangkan dalam Berita Acara berdasarkan hasil verifikasi dan klarifikasi;
hasil verifikasi dan klarifikasi;
• PPS menyampaikan hasil verifikasi dan klarifikasi kepada
• KPU Kabupaten/Kota menetapkan Penggantian KPU Kabupaten/Kota untuk mendapat persetujuan;
Anggota PPK dan PPS dengan menggunakan;
• PPS atas nama Ketua KPU Kabupaten/Kota menetapkan
• KPU Kabupaten/Kota melantik dan meminta Penggantian Anggota KPPS dan Pantarlih;
tanda tangan pakta integritas kepada calon
Pengganti Anggota PPK dan PPS yang ditetapkan • PPS melantik dan meminta tanda tangan pakta
sesuai dengan masa kerja PPK dan PPS. integritas kepada calon Pengganti Anggota KPPS dan
Pantarlih yang ditetapkan sesuai dengan masa kerja
KPPS dan Pantarlih.
PEMBENTUKAN
SEKRETARIAT PPS
PETUGAS KETERTIBAN
TPS
SEKRETARIAT PPS
KPU DAN PETUGAS KETERTIBAN TPS

Sekretariat PPS Petugas


• Sekretariat PPS dibentuk untuk Ketertiban TPS
membantu PPS menyelenggarakan
Pemilu dan Pemilihan di tingkat
kelurahan/desa atau nama lain.
• Petugas Ketertiban TPS dibentuk
• Penetapan Sekretariat PPS
untuk membantu KPPS dalam
dilakukan paling lambat 7 (tujuh)
menjaga keamanan dan ketertiban
hari setelah pengambilan
pemungutan dan penghitungan
sumpah/janji PPS.
• suara di TPS
Sekretariat PPS berjumlah 3 (tiga)
• Petugas Ketertiban TPS berjumlah
orang berasal dari Perangkat
2 (dua) orang berasal dari Satuan
Kelurahan/Desa yang bekerja di
Pertahanan Sipil/Perlindungan
lingkungan Kelurahan/Desa.
• Masyarakat
Susunan keanggotaan Sekretariat
PPS terdiri atas:
1 (satu) orang Sekretaris PPS; dan
2 (dua) orang Staf Sekretariat PPS.
SEKRETARIAT PPS
KPU SERTA PETUGAS KETERTIBAN TPS

SEKRETARIS DAN STAF SEKRETARIAT PPS


Syarat untuk menjadi Sekretaris PPS dan Staf Sekretariat PPS
meliputi:
• tidak pernah dijatuhi sanksi disiplin pegawai;
• independen dan tidak berpihak; dan
• sehat jasmani dan rohani.
SEKRETARIAT PPS
KPU DAN PETUGAS KETERTIBAN TPS
PENGGANTIAN PENGGANTIAN
SEKRETARIAT PPS SEKRETARIAT KPPS
• PPS melalui PPK mengusulkan paling banyak 3 • PPS melalui PPK mengajukan usulan
(tiga) nama calon Sekretaris PPS dan paling kebutuhan Petugas Ketertiban TPS sejumlah 2
banyak 4 (empat) nama calon Staf Sekretariat (dua) orang untuk setiap TPS kepada KPU
PPS kepada KPU Kabupaten/Kota. Kabupaten/Kota.
• KPU Kabupaten/Kota menyampaikan usulan • KPU Kabupaten/Kota berkoordinasi dengan
nama calon Sekretaris dan Staf Sekretariat PPS pemerintah Kabupaten/Kota mengenai
kepada Lurah/Kepala Desa atau yang disebut kebutuhan Petugas Ketertiban TPS.
dengan nama lain. • Pemerintah Kabupaten/Kota menyampaikan
• Lurah/Kepala Desa atau yang disebut dengan persetujuan terhadap kebutuhan Petugas
nama lain menetapkan 1 (satu) sekretaris PPS Ketertiban TPS kepada KPU Kabupaten/Kota.
dan 2 (dua) staf Sekretariat PPS atas dasar • KPU Kabupaten/Kota meneruskan persetujuan
usulan dan rekomendasi dari PPS melalui KPU terhadap usulan kebutuhan kepada PPS.
Kabupaten/Kota yang ditetapkan dengan • PPS atas nama ketua KPU Kabupaten/Kota
Keputusan Lurah/Kepala Desa atau yang menetapkan Petugas Ketertiban TPS pada
disebut dengan nama lain. wilayah kerjanya dengan menggunakan
• KPU Kabupaten/Kota menetapkan Sekretaris format keputusan PPS atas nama Ketua KPU
dan Staf Sekretariat PPS berdasarkan Kabupaten/Kota.
Keputusan Lurah/Kepala Desa atau yang • Petugas Ketertiban TPS menandatangani Surat
disebut dengan nama lain sebagai dasar Pernyataan mampu melaksanakan tugas
penugasan sebagai Sekretaris dan Staf dengan baik, independen, dan tidak berpihak
Sekretariat PPS. sebelum melaksanakan tugas.
• Penetapan Sekretaris dan Staf Sekretariat PPS • Penetepan Petugas Ketertiban TPS dilaporkan
dilakukan oleh KPU Kabupaten/Kota disertai kepada KPU Kabupaten/Kota melalui PPK.
dengan penandatanganan Pakta Integritas.
EVALUASI
KINERJA
KPU EVALUASI KINERJA PPS

• PPS wajib melaporkan pelaksanaan tahapan Pemilu/Pemilihan dan kinerja secara


berkala kepada KPU Kabupaten/Kota melalui PPK paling sedikit 1 (satu) kali per bulan.
• Pada akhir masa jabatan PPS, dilakukan penilaian kinerja dengan mempertimbangkan
aspek:
1) pelaksanaan tahapan Pemilu/Pemilihan pada tingkatan Kelurahan/Desa atau yang
disebut nama lain;
2) penegakan kode etik, kode perilaku, sumpah/janji, dan pakta integritas
penyelenggara pemilu; dan
3) hasil laporan berkala.
• Penilaian dilakukan dengan metode 360 derajat pada akhir masa jabatan yang
melibatkan PPK, PPS, dan KPPS sesuai dengan wilayah kerja PPS.
• Penghitungan nilai Evaluasi PPS menjadi tanggung jawab KPU Kabupaten/Kota.
KPU SIAKBA

EVALUASI KINERJA EVALUASI KINERJA


KPPS PANTARLIH
• KPPS wajib melaporkan pelaksanaan tahapan • Pantarlih wajib melaporkan pelaksanaan tahapan
Pemilu/Pemilihan dan kinerja kepada PPS paling sedikit 1 pemutakhiran data pemilih secara berkala kepada PPS
(satu) kali dalam masa kerjanya. pada akhir masa jabatan.
• Pada akhir masa jabatan KPPS, dilakukan penilaian kinerja • Pada akhir masa jabatan Pantarlih, dilakukan penilaian
dengan mempertimbangkan aspek: kinerja dengan mempertimbangkan aspek:
1) pelaksanaan tahapan Pemilu/Pemilihan pada 1) pelaksanaan tahapan pemutakhiran data pemilih;
tingkatan KPPS; 2) penegakan kode etik, kode perilaku, sumpah/janji,
2) penegakan kode etik, kode perilaku, sumpah/janji, dan pakta integritas penyelenggara pemilu; dan
dan pakta integritas penyelenggara pemilu; dan 3) hasil laporan.
3) hasil laporan. • Penilaian dilakukan dengan metode 180 derajat pada akhir
• Penilaian dilakukan dengan metode 180 derajat pada akhir masa jabatan yang melibatkan PPS dan Pantarlih sesuai
masa jabatan yang melibatkan PPS dan KPPS sesuai wilayah kerja Pantarlih.
dengan wilayah kerja KPPS. • Penghitungan nilai Evaluasi Pantarlih menjadi tanggung
• Penghitungan nilai Evaluasi KPPS menjadi tanggung jawab jawab PPS.
PPS. • PPS melaporkan hasil penilaian Evaluasi Pantarlih kepada
• PPS melaporkan hasil penilaian Evaluasi KPPS kepada KPU KPU Kabupaten/Kota melalui PPK.
Kabupaten/Kota melalui PPK.
KPU SIAKBA

EVALUASI KINERJA EVALUASI KINERJA


SEKRETARIAT PPS PETUGAS KETERTIBAN TPS
• Sekretariat PPS wajib melaporkan • Pada akhir masa kerja Petugas
pelaksanaan dukungan tahapan Ketertiban TPS, dilakukan penilaian
Pemilu/Pemilihan kepada PPS pada akhir kinerja dengan mempertimbangkan
masa jabatan. aspek:
• Pada akhir masa jabatan Sekretariat PPS, 1) Dukungan keamanan,
dilakukan penilaian kinerja dengan ketentraman, dan ketertiban TPS;
mempertimbangkan aspek: dan
1) pelaksanaan tahapan 2) penegakan kode etik, kode
Pemilu/Pemilihan; perilaku, sumpah/janji, dan pakta
2) penegakan kode etik, kode perilaku, integritas penyelenggara pemilu.
sumpah/janji, dan pakta integritas • Penilaian dilakukan dengan metode
penyelenggara pemilu; dan 180 derajat pada akhir masa jabatan
3) hasil laporan. yang melibatkan KPPS dan Petugas
• Penilaian dilakukan dengan metode 180 Ketertiban TPS.
derajat pada akhir masa jabatan yang • Penghitungan nilai Evaluasi Petugas
melibatkan PPS dan Sekretariat PPS. Ketertiban TPS menjadi tanggung
• Penghitungan nilai Evaluasi Sekretariat jawab KPPS yang disampaikan kepada
PPS menjadi tanggung jawab PPS. PPS.
• PPS melaporkan hasil penilaian Evaluasi • PPS melaporkan hasil penilaian
Sekretariat PPS kepada KPU Evaluasi Petugas Ketertiban TPS
Kabupaten/Kota melalui PPK. kepada KPU Kabupaten/Kota melalui
PPK.
KPU

TERIMA KASIH
KPU b. menerima masukan dari masyarakat tentang daftar
Pemilih sementara;
c. melakukan perbaikan dan mengumumkan hasil
perbaikan daftar Pemilih sementara;
d. mengumumkan daftar Pemilih tetap dan melaporkan
kepada KPU Kabupaten/Kota melalui PPK;
e. melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan Pemilu
di tingkat kelurahan/desa atau yang disebut dengan nama
lain yang telah ditetapkan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU
Kabupaten/Kota, dan PPK;
f. mengumpulkan hasil penghitungan suara dari seluruh
TPS di wilayah kerjanya;
g. menyampaikan hasil penghitungan suara seluruh TPS
kepada PPK;
h. melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap
tahapan penyelenggaraan Pemilu di wilayah kerjanya;
i. melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu
dan/atau yang berkaitan dengan tugas dan wewenang PPS
kepada masyarakat;
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh KPU, KPU
Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, dan PPK sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
k. melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
KPU b. menerima masukan dari masyarakat tentang daftar
Pemilih sementara;
c. melakukan perbaikan dan mengumumkan hasil
perbaikan daftar Pemilih sementara;
d. mengumumkan daftar Pemilih tetap dan melaporkan
kepada KPU Kabupaten/Kota melalui PPK;
e. melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan Pemilu
di tingkat kelurahan/desa atau yang disebut dengan nama
lain yang telah ditetapkan oleh KPU, KPU Provinsi, KPU
Kabupaten/Kota, dan PPK;
f. mengumpulkan hasil penghitungan suara dari seluruh
TPS di wilayah kerjanya;
g. menyampaikan hasil penghitungan suara seluruh TPS
kepada PPK;
h. melakukan evaluasi dan membuat laporan setiap
tahapan penyelenggaraan Pemilu di wilayah kerjanya;
i. melaksanakan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu
dan/atau yang berkaitan dengan tugas dan wewenang PPS
kepada masyarakat;
j. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh KPU, KPU
Provinsi, KPU Kabupaten/Kota, dan PPK sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
k. melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

Anda mungkin juga menyukai