Anda di halaman 1dari 11

Sifat - Sifat

Koloid
Kelompok

01
1. Asyfa Harum Yudhayanti (02)
2. Dhika Febriansyah (08)
3. Gladis Jiyan Septyanni (14)
4. Nastiti Choirunnisa (26)
8 Sifat-sifat Koloid

 Efek Tyndall  Koagulasi

 Gerak Brown  Koloid Pelindung

 Adsorpsi  Dialisis

 Muatan Koloid dan Elektroforesis  Koloid Liofil dan Koloid Liofob


1. Efek Tyndall
Efek Tyndall pertama kali ditemukan oleh
seorang ilmuwan asal Inggris bernama John
Tyndall. Efek Tyndall merupakan efek
penghamburan cahaya oleh partikel
koloid. Ketika ada berkas cahaya diarahkan
ke larutan, cahaya tersebut akan diteruskan,
sehingga kita nggak bisa melihatnya. Hal ini
karena larutan bersifat homogen. Tapi, ketika
berkas cahaya diarahkan ke koloid dan
suspensi, berkas cahaya akan dihamburkan,
sehingga jejaknya dapat terlihat.

You can visit our sister projects:


FREEPIK | FLATICON | STORYSET | WEPIK | VIDEVO
02 Gerak Brown

Pada 1827, seorang botanis asal


Skotlandia, Robert Brown, berhasil
mengamati gerakan partikel koloid. Ia
menemukan, ternyata secara
mikroskopis, partikel-partikel koloid
akan bergerak secara acak dengan jalur
patah-patah (zig-zag) dalam medium
pendispersi. Nah, gerakan ini
disebabkan karena adanya tumbukan
antara partikel koloid dengan medium
pendispersi.
3. Adsorpsi

Adsorpsi merupakan peristiwa
menempelnya partikel bermuatan (ion)
pada permukaan koloid. Adsorpsi terjadi
karena adanya kemampuan partikel koloid
untuk menarik atau ditempeli oleh partikel-
partikel kecil. Kemampuan untuk menarik
ini disebabkan karena adanya tegangan
permukaan koloid yang cukup tinggi.
4. Muatan Koloid dan Elektroforesis
Adalah pergerakkan partikel koloid dalam medan listrik. Koloid bisa bergerak dalam medan listrik
karena koloid itu bermuatan. Dimana pada elektroforesis kutub negatif disebut katoda, dan kutub positif
disebut anoda.

5. Koagulasi
Koagulasi adalah proses rusaknya sistem koloid yang ditandai dengan proses penggumpalan akibat
terbentuknya partikel-partikel yang lebih besar ukurannya daripada ukuran koloid (lebih besar
dari 100 nm). Koagulasi dapat dipengaruhi oleh pemanasan, pendinginan, penambahan elektrolit,
pembusukan, pencampuran koloid yang berbeda muatan, dan elektroforesis. Contoh koagulasi koloid
dalam kehidupan sehari-hari, yaitu pada penggumpalan susu yang basi dan telur yang direbus hingga
menggumpal atau mengeras bagian putih dan kuningnya.
 
6. Koloid Pelindung
Sol Liofil bisa digunakan sebagai koloid pelindung terhadap sol liofob, dimana partikel-partikel sol liofil
akan mencoba melindungi sol liofob, sehingga meskipun misalnya ada larutan elektrolit, sol liofil akan
melindungi liofob dari terjadinya koagulasi.

7. Dialisis
Proses pemurnian koloid dari ion-ion pengganggu. Dengan menggunakan membran semipermeabel,
ketika dialirkan air, koloid akan mendorong ion akan keluar, karena ukuran ion-ion pengganggu
tersebut memiliki ukuran yang lebih kecil, sedangkan koloid karena ukurannya lebih besar sehingga
tidak dapat menembus membran semipermeabel.  Proses ini diterapkan dalam dunia nyata yaitu cuci
darah, itulah kenapa nama proses cuci darah namanya hemodialisis. 
8. Koloid Liofil dan Liofob

• Sol liofob adalah antara partikel zat terdispersinya tidak dapat menarik mediumnya, atau tidak
terjadi interaksi. Sifatnya cenderung encer.
• Sol liofil adalah partikel zat terdispersinya suka atau dapat menarik mediumnya. Hal ini terjadi
karena antara partikel zat terdispersi dan mediumnya terjadi interaksi atau gaya tarik menarik, yang
biasanya terjadi akibat adanya ikatan hidrogen. Sifatnya lebih kental dari liofob sehingga ukuran
partikelnya lebih besar, sehingga gerak brown pada liofil tidak besar.
Activity 03
Look at the picture on the right and make the same figure by dragging the shapes:

Anda mungkin juga menyukai