Koloid
Kelompok
01
1. Asyfa Harum Yudhayanti (02)
2. Dhika Febriansyah (08)
3. Gladis Jiyan Septyanni (14)
4. Nastiti Choirunnisa (26)
8 Sifat-sifat Koloid
Adsorpsi Dialisis
Adsorpsi merupakan peristiwa
menempelnya partikel bermuatan (ion)
pada permukaan koloid. Adsorpsi terjadi
karena adanya kemampuan partikel koloid
untuk menarik atau ditempeli oleh partikel-
partikel kecil. Kemampuan untuk menarik
ini disebabkan karena adanya tegangan
permukaan koloid yang cukup tinggi.
4. Muatan Koloid dan Elektroforesis
Adalah pergerakkan partikel koloid dalam medan listrik. Koloid bisa bergerak dalam medan listrik
karena koloid itu bermuatan. Dimana pada elektroforesis kutub negatif disebut katoda, dan kutub positif
disebut anoda.
5. Koagulasi
Koagulasi adalah proses rusaknya sistem koloid yang ditandai dengan proses penggumpalan akibat
terbentuknya partikel-partikel yang lebih besar ukurannya daripada ukuran koloid (lebih besar
dari 100 nm). Koagulasi dapat dipengaruhi oleh pemanasan, pendinginan, penambahan elektrolit,
pembusukan, pencampuran koloid yang berbeda muatan, dan elektroforesis. Contoh koagulasi koloid
dalam kehidupan sehari-hari, yaitu pada penggumpalan susu yang basi dan telur yang direbus hingga
menggumpal atau mengeras bagian putih dan kuningnya.
6. Koloid Pelindung
Sol Liofil bisa digunakan sebagai koloid pelindung terhadap sol liofob, dimana partikel-partikel sol liofil
akan mencoba melindungi sol liofob, sehingga meskipun misalnya ada larutan elektrolit, sol liofil akan
melindungi liofob dari terjadinya koagulasi.
7. Dialisis
Proses pemurnian koloid dari ion-ion pengganggu. Dengan menggunakan membran semipermeabel,
ketika dialirkan air, koloid akan mendorong ion akan keluar, karena ukuran ion-ion pengganggu
tersebut memiliki ukuran yang lebih kecil, sedangkan koloid karena ukurannya lebih besar sehingga
tidak dapat menembus membran semipermeabel. Proses ini diterapkan dalam dunia nyata yaitu cuci
darah, itulah kenapa nama proses cuci darah namanya hemodialisis.
8. Koloid Liofil dan Liofob
• Sol liofob adalah antara partikel zat terdispersinya tidak dapat menarik mediumnya, atau tidak
terjadi interaksi. Sifatnya cenderung encer.
• Sol liofil adalah partikel zat terdispersinya suka atau dapat menarik mediumnya. Hal ini terjadi
karena antara partikel zat terdispersi dan mediumnya terjadi interaksi atau gaya tarik menarik, yang
biasanya terjadi akibat adanya ikatan hidrogen. Sifatnya lebih kental dari liofob sehingga ukuran
partikelnya lebih besar, sehingga gerak brown pada liofil tidak besar.
Activity 03
Look at the picture on the right and make the same figure by dragging the shapes: