Anda di halaman 1dari 142

Matematika

SMA/MA Kelas XI Wajib Semester 1

Oleh:
Suparno

Disklaimer Daftar Isi


Disklaimer

• Powerpoint pembelajaran ini dibuat sebagai alternatif guna membantu


Bapak/Ibu Guru melaksanakan pembelajaran.

• Materi powerpoint ini mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan


Kompetensi Dasar (KD) Kurikulum 2013.

• Dengan berbagai alasan, materi dalam powerpoint ini disajikan secara


ringkas, hanya memuat poin-poin besar saja.

• Dalam penggunaannya nanti, Bapak/Ibu Guru dapat


mengembangkannya sesuai kebutuhan.

• Harapan kami, dengan powerpoint ini Bapak/Ibu Guru dapat


mengembangkan pembelajaran secara kreatif dan interaktif.
DAFTAR ISI

BAB I Induksi Matematika

BAB II Program Linear

BAB III Matriks

BAB IV Transformasi Geometri

BAB V Barisan dan Deret


BAB

I Induksi Matematika

A. Pengantar Induksi
Matematika

B. Induksi Matematika

Daftar Isi
A. Pengantar Induksi Matematika

1. Pengertian Notasi Sigma

2. Sifat-Sifat Notasi Sigma

3. Nilai Suatu Notasi Sigma

4. Mengubah Batas Bawah dan Batas Atas

Daftar Isi Awal Bab


1. Pengertian Notasi Sigma

Notasi sigma (Σ) adalah cara singkat atau pelambangan dalam


menuliskan penjumlahan beruntun suku-suku barisan bilangan
yang mempunyai pola tertentu

n
 U k  U1  U 2  U 3  . . .  U n
k 1

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


2. Sifat-Sifat Notasi Sigma

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


3. Nilai Suatu Notasi Sigma

Untuk menentukan nilai dari suatu notasi sigma dapat


menggunakan sifat-sifat notasi sigma atau menyatakan notasi
sigma dalam bentuk deret terlebih dahulu.

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


4. Mengubah Batas Bawah dan Batas Atas

Untuk mengubah batas bawah atau batas atas suatu notasi sigma
dapat menggunakan sifat notasi sigma berikut.

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


B. Induksi Matematika

1. Induksi Matematika Sederhana

2. Induksi Matematika yang Diperluas

3. Induksi Matematika Kuat

4. Induksi Matematika Kuat yang Diperluas

Daftar Isi Awal Bab


1. Induksi Matematika Sederhana

Langkah-Langkah Induksi:
a. Buktikan P(n) benar untuk n = 1
b. Asumsikan P(n) benar untuk n = k, lalu buktikan P(n)
benar untuk n = k + 1

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Misalkan P(n) adalah sifat n3 + 2n habis dibagi 3 untuk setiap n bilangan asli.

Daftar Isi Awal Bab


2. Induksi Matematika yang Diperluas

Langkah-Langkah Induksi:
a. Buktikan P(n) benar untuk n = m
b. Asumsikan P(n) benar untuk n = k dengan k ≥ m, lalu buktikan
P(n) benar untuk n = k + 1

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Buktikan bahwa 2n < n! untuk setiap n ≥ 4.

Daftar Isi Awal Bab


3. Induksi Matematika Kuat

Langkah-Langkah Induksi:
a. Buktikan P(n) benar untuk n = 1
b. Asumsikan P(n) benar untuk n = 1, 2, 3, · · ·, k – 1, k lalu
buktikan P(n) benar untuk n = k + 1.

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


4. Induksi Matematika Kuat yang Diperluas

Langkah-Langkah Induksi:
a. Buktikan P(n) benar untuk n = m
b. Asumsikan P(n) benar untuk n = m, m + 1, m + 2, m + 3, · · · , k – 1,
k dengan k ≥ m, lalu buktikan P(n) benar untuk n = k + 1.

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


BAB

II Program Linear

A. Sistem
Pertidaksamaan
Linear Dua Variabel

B. Program Linear

Daftar Isi
A. Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel

1. Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (PtLDV)

2. Menentukan Penyelesaian PtLDV

3. Menyusun PtLDV Suatu Daerah Penyelesaian

4. Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel

5. Menentukan Penyelesaian SPtLDV

6. Menyusun SPtLDV Suatu Daerah Penyelesaian

Daftar Isi Awal Bab


1. Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (PtLDV)

Bentuk umum pertidaksamaan linear dengan dua variabel x dan y


dapat dituliskan sebagai berikut.
ax + by ≤ c
ax + by ≥ c
ax + by < c
ax + by > c
dengan a, b, c  bilangan real

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Perhatikan contoh-contoh PtLDV dengan variabel x dan y berikut.


a. x – 2y > 2 e. 3y – x > 3
b. 2x – y < 4 f. 5x – y < 15
c. 3x + y ≤ 6 g. –x + 2y ≥ –4
d. x – 4y ≥ 8 h. x – y ≤ 1

Daftar Isi Awal Bab


2. Menentukan Penyelesaian PtLDV

Penyelesaian pertidaksamaan dua variabel merupakan himpunan


pasangan bilangan (x, y) yang memenuhi pertidaksamaan linear
tersebut. Jika digambarkan pada bidang koordinat kartesius,
himpunan pasangan bilangan (x, y) tersebut berada dalam suatu
daerah yang disebut daerah penyelesaian (DP).

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Tentukan daerah penyelesaian dari:


a. 2x – 3y ≤ 6
b. 3x + 4y ≥ 12

Daftar Isi Awal Bab


3. Menyusun PtLDV Suatu Daerah Penyelesaian

Langkah-langkah menyusun PtLDV:


a. Menentukan persamaan garis pembatas DP.
b. Melakukan uji titik untuk menentukan tanda ketidaksamaan.

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


4. Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel

Setiap SPtLDV terdiri atas dua atau lebih pertidaksamaan linear


dua variabel. Daerah penyelesaian SPtLDV merupakan irisan
daerah penyelesaian PtLDV penyusun SPtLDV tersebut.

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


5. Menentukan Penyelesaian SPtLDV

Penyelesaian SPtLDV merupakan himpunan pasangan bilangan (x, y)


yang memenuhi PtLDV penyusun SPtLDV tersebut. Jika digambarkan
dalam bidang koordinat kartesius, himpunan pasangan bilangan (x, y)
tersebut berada dalam suatu daerah yang disebut daerah
penyelesaian (DP)

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


6. Menyusun SPtLDV Suatu Daerah Penyelesaian

SPtLDV merupakan gabungan beberapa PtLDV. Menyusun SPtLDV


suatu daerah penyelesaian sama artinya dengan menyusun PtdLDV
dari daerah penyelesaian tersebut.

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


B. Program Linear

1. Model Matematika

2. Fungsi Tujuan

3. Menentukan Nilai
Optimum Fungsi
Tujuan

Daftar Isi Awal Bab


1. Model Matematika

Model matematika pada permasalahan program linear berupa


SPtdLDV. SPtdLDV tersebut dinamakan pembatas atau kendala.

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Seorang distributor buah akan mendistribusikan 80 ton buah dari gudang ke


pedagang pengecer. Untuk keperluan tersebut ia menyewa dua jenis ruk.
Truk jenis I dengan kapasitas 4 ton dan truk jenis II dengan kapasitas 3 ton.
Distributor tersebut hanya dapat menyewa truk sebanyak 24 kali jalan. Jika x
menyatakan banyak truk jenis I dan y menyatakan banyak truk jenis II,
tentukan model matematika yang sesuai.

Daftar Isi Awal Bab


2. Fungsi Tujuan

Fungsi tujuan disebut juga fungsi sasaran atau fungsi objektif. Nilai
fungsi tujuan f(x, y) = ax + by tergantung dari nilai-nilai x dan y
yang memenuhi kendala. Nilai fungsi tujuan bisa minimum atau
maksimum. Nilai minimum atau nilai maksimum disebut juga nilai
optimum atau nilai ekstrim.

Daftar Isi Awal Bab


3. Menentukan Nilai Optimum Fungsi Tujuan

a. Menggunakan Metode Garis Selidik


1. Menentukan persamaan garis selidik.
2. Menggambar daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan
dan garis selidik f0.
3. Menentukan persamaan garis selidik yang sejajar dengan
f0.
4. Menentukan nilai optimum fungsi tujuan f(x, y) = ax + by.
b. Menggunakan Metode Uji Titik Pojok

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


BAB

III Matriks

A. Konsep Matriks

B. Operasi Matriks

C. Determinan dan
Invers Matriks

D. Menyelesaikan Masalah
Menggunakan Matriks

Daftar Isi
A. Konsep Matriks

1. Pengertian, Notasi, dan Ordo Matriks

2. Jenis Matriks

3. Transpos Matriks

4. Kesamaan Matriks

Daftar Isi Awal Bab


1. Pengertian, Notasi, dan Ordo Matriks

Matriks adalah susunan bilangan yang diatur menurut aturan baris


dan kolom dalam suatu jajaran berbentuk persegi atau persegi
panjang. Susunan bilangan-bilangan itu biasanya diletakkan dalam
kurung biasa ( ) atau kurung siku [ ]. Bilangan-bilangan tersebut
biasanya dinamakan anggota atau elemen matriks.

Matriks dinyatakan dengan huruf besar dan elemen-elemennya


dinyatakan dengan huruf kecil. Jika suatu matriks A terdiri atas m
baris dan n kolom maka m × n menyatakan ukuran atau ordo dari
matriks A.

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


2. Jenis Matriks

a. Matriks Berdasarkan Banyak Baris dan Banyak Kolom


1. Matriks baris adalah matriks yang hanya terdiri atas 1 baris.
2. Matriks kolom adalah matriks yang hanya terdiri atas 1
kolom.
3. Matriks persegi panjang adalah matriks yang banyak
barisnya tidak sama dengan banyak kolomnya.
4. Matriks persegi adalah matriks yang mempunyai banyak
baris dan kolom sama.

Daftar Isi Awal Bab


b. Matriks Berdasarkan Pola Elemen-Elemen
1. Matriks nol (O) adalah matriks yang semua elemennya
bernilai 0 (nol).
2. Matriks diagonal (D) adalah suatu matriks persegi
dengan elemen pada diagonal utama tidak semuanya
bernilai nol tetapi semua elemen yang lain bernilai
nol.
3. Matriks identitas (I) adalah suatu matriks persegi
dengan elemen-elemen pada diagonal utama ama
dengan 1 (satu) dan elemen-elemen yang lain sama
dengan nol.
4. Matriks segitiga adalah matriks persegi berordo n × n
dengan elemen-elemen matriks di bawah atau di atas
diagonal utama semuanya nol.

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


3. Transpos Matriks

Transpos matriks adalah perubahan posisi elemen matriks.


Transpos matriks A adalah suatu matriks baru yang terbentuk
dengan menuliskan elemen-elemen pada baris matriks A menjadi
elemen-elemen pada kolomnya. Transpos matriks A dinyatakan
dengan A′ atau AT.

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


4. Kesamaan Matriks

Matriks A = (aij) dikatakan sama dengan matriks B = (bij) jika dan


hanya jika:
a. ordo matriks A sama dengan ordo matriks B
b. setiap elemen yang seletak pada matriks A dan matriks B
mempunyai nilai yang sama, aij = bij (untuk semua nilai i dan j).
Matriks A sama dengan matriks B dilambangkan dengan A = B.

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


B. Operasi Matriks

1. Penjumlahan Matriks

2. Pengurangan Matriks

3. Perkalian Skalar dengan Matriks

4. Perkalian Matriks

5. Pemangkatan Matriks

Daftar Isi Awal Bab


1. Penjumlahan Matriks

Dua atau lebih matriks dapat dijumlahkan jika ordo matriks-matriks


tersebut sama. Penjumlahan atriks dilakukan dengan
menjumlahkan elemen-elemen yang seletak.

a b e f 
A  dan B   
 c d   g h 
a b  e f  a  e b  f 
AB   
 c d   g h   c  g d  h 

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


2. Pengurangan Matriks

Dua atau lebih matriks dapat dikurangkan jika ordo matriks-


matriks tersebut sama. Pengurangan atriks dilakukan dengan
mengurangkan elemen-elemen yang seletak.

a b e f 
A  dan B   
c d g h
a b  e f   a  e b  f 
AB   
 c d   g h   c  g d  h 

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


3. Perkalian Skalar dengan Matriks

Jika A adalah sebuah matriks dan k adalah suatu bilangan real,


hasil perkalian skalar dan matriks (kA) berupa matriks baru yang
diperoleh dengan mengalikan setiap elemen matriks A dengan k.

a b
A 
 c d 
 a b   ka kb 
kA  k   
 c d   kc kd 

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


4. Perkalian Matriks

a b e f 
A  dan B   
c d g h
a b  e f   ae  bg af  bh 
AB     
c d  g h   ce  dg cf  dh 
 e f  a b   ae  cf be  df 
BA     
 g h  c d   ag  h bg  dh 

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


5. Pemangkatan Matriks

Pemangkatan matriks hanya berlaku pada matriks persegi.


Misalkan matriks A adalah matriks persegi n × n maka:
A2 = AA
A3 = AA2
A4 = AA3

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


C. Determinan dan Invers Matriks

1. Determinan Matriks Ordo 2 x 2

2. Determinan Matriks Ordo 3 x 3

3. Invers Matriks Ordo 2 x 2

4. Invers Matriks Ordo 3 x 3

5. Invers Matriks

Daftar Isi Awal Bab


1. Determinan Matriks Ordo 2 x 2

a b
A 
 c d 
a b
det (A)   ad  bc
c d

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


2. Determinan Matriks Ordo 3 x 3

a b c
 
B  d e f 
g h i 
 

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


3. Invers Matriks Ordo 2 x 2

a b
A 
 c d 
1 1  d b 
A   
det (A)  c a 

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


4. Invers Matriks Ordo 3 x 3

a b c
 
A  d e f 
g h i 
 
–1 1
A  Adj(A
det (A)

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


5. Persamaan Bentuk Matriks

AX = B  X = A–1B

XA = B  X = BA–1

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


D. Menyelesaikan Masalah Menggunakan Matriks

1. Menyelesaikan SPLDV dengan Matriks

2. Menyelesaikan SPLTV dengan Matriks

Daftar Isi Awal Bab


1. Menyelesaikan SPLDV dengan Matriks

a. Menggunakan Cara Invers Matriks

Daftar Isi Awal Bab


b. Menggunakan Determinan (Aturan Cramer)

a11 a12 b1 a12 a11 b1


D Dx  Dy 
a 21 a 22 b2 a 22 a 21 b 2
Dx Dy
x y
D D

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


2. Menyelesaikan SPLTV dengan Matriks

a. Menggunakan Cara Invers Matriks

Daftar Isi Awal Bab


b. Menggunakan Determinan (Aturan Cramer)

a11 a12 a13


D  a 21 a 22 a 23
a 31 a 32 a 33
b1 a12 a13 a11 b1 a13 a11 a12 b1
Dx  b2 a 22 a 23 D y  a 21 b2 a 23 Dz  a 21 a 22 b2
b3 a 32 a 33 a 31 b3 a 33 a 31 a 32 b3
Dx Dy Dz
x y z
D D D

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


BAB

IV Transformasi Geometri

A. Translasi (Pergeseran)

B. Refleksi (Pencerminan)

C. Rotasi (Perputaran)

D. Dilatasi (Perkalian)

E. Transformasi Matriks

Daftar Isi
A. Translasi (Pergeseran)

1. Bentuk Translasi

2. Komposisi Translasi

3. Translasi Kurva

Daftar Isi Awal Bab


1. Bentuk Translasi

Translasi (pergeseran) merupakan transformasi yang


memindahkan titik dengan jarak dan arah tertentu. Pada translasi
digunakan pendekatan koordinat.

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


2. Komposisi Translasi

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


3. Translasi Kurva

Langkah-langkah menentukan persamaan kurva oleh translasi.


a. Persamaan kurva yang akan ditranslasikan memuat variabel x
dan y. Misalkan titik (x, y), terletak pada kurva.
b. Tentukan hasil translasi titik (x, y), misalkan titik (x′, y′). Anda
akan memperoleh hubungan x, x′, y, dan y′. Nyatakan x dan y
sebagai persamaan dalam x′ dan y′.
c. Substitusikan persamaan x dan persamaan y yang diperoleh
pada langkah (b) ke dalam persamaan kurva. Kurva inilah yang
disebut hasil translasi kurva.

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


B. Refleksi (Pencerminan)

1. Bentuk Refleksi

2. Komposisi Refleksi

3. Refleksi Kurva

Daftar Isi Awal Bab


1. Bentuk Refleksi

Refleksi (pencerminan) merupakan transformasi yang


memindahkan titik menurut sifat-sifat cermin.

Refleksi Titik Semula Hasil Refleksi


Sumbu X (x, y) (x, –y)
Sumbu Y (x, y) (–x, y)
Garis y = x (x, y) (y, x)
Garis y = –x (x, y) (–x, –y)
Garis x = a (x, y) (2a – x, y)
Garis y = b (x, y) (x, 2b – y)

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


2. Komposisi Refleksi

Komposisi refleksi merupakan gabungan dua atau lebih proses


refleksi yang dilakukan secara berurutan.

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


3. Refleksi Kurva

Langkah-langkah menentukan persamaan kurva oleh refleksi.


a. Persamaan kurva yang akan direfleksikan memuat variabel x
dan y. Misalkan titik (x, y) terletak pada kurva.
b. Tentukan hasil refleksi titik (x, y) misalkan titik x′, y′). Anda
akan memperoleh hubungan x, x′, y, dan y′. Nyatakan x dan y
sebagai persamaan dalam x′ dan y′.
c. Substitusikan persamaan x dan persamaan y yang diperoleh
pada langkah (b) ke dalam persamaan kurva. Kurva inilah yang
disebut hasil refleksi kurva.

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


C. Rotasi (Perputaran)

1. Bentuk Rotasi

2. Komposisi Rotasi

3. Rotasi Kurva

Daftar Isi Awal Bab


1. Bentuk Rotasi

Rotasi (perputaran) merupakan putaran benda pada poros yang


tetap. Rotasi termasuk transformasi geometri. Rotasi dapat
diartikan sebagai transformasi yang memindahkan titik-titik
dengan cara memutar titik-titik tersebut sejauh α terhadap titik
pusat tertentu.

a. Rotasi terhadap Titik Pusat (0, 0)

b. Rotasi terhadap Titik Pusat (m, n)

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


2. Komposisi Rotasi

Komposisi rotasi yang berpusat sama akan ekuivalen dengan


rotasi dengan pusat sama sebesar penjumlahan kedua sudut
rotasinya.
a. Komposisi Rotasi terhadap Titik Pusat (0, 0)

b. Komposisi Rotasi terhadap Titik Pusat (m, n)

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


3. Rotasi Kurva

Langkah-langkah menentukan persamaan kurva oleh rotasi.


a. Persamaan kurva yang akan dirotasikan memuat variabel x
dan y. Misalkan titik (x, y) terletak pada kurva.
b. Tentukan hasil rotasi titik (x, y) misalkan titik (x′, y′). Anda akan
memperoleh hubungan x, x′, y, dan y′. Nyatakan x dan y
sebagai persamaan dalam x′ dan y′.
c. Substitusikan persamaan x dan persamaan y yang diperoleh
pada langkah (b) ke dalam persamaan kurva. Kurva inilah yang
disebut hasil rotasi kurva.

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


D. Dilatasi (Perkalian)

1. Bentuk Dilatasi

2. Komposisi Dilatasi

3. Dilatasi Kurva

4. Faktor Skala k

Daftar Isi Awal Bab


1. Bentuk Dilatasi

Dilatasi (perkalian) merupakan perubahan ukuran suatu benda.


Dilatasi dapat diartikan sebagai transformasi yang mengubah
ukuran (memperbesar atau memperkecil) suatu bangun geometri,
tetapi tidak mengubah bentuk bangun geometri tersebut.

a. Dilatasi terhadap Titik Pusat (0, 0)

b. Dilatasi terhadap Titik Pusat (m, n)

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


2. Komposisi Dilatasi
Komposisi dilatasi yang berpusat sama akan ekuivalen dengan
dilatasi dengan pusat sama sebesar perkalian kedua faktor
skalanya.
a. Komposisi Dilatasi terhadap Titik Pusat (0, 0)

b. Komposisi Dilatasi terhadap Titik Pusat (m, n)

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


3. Dilatasi Kurva

Langkah-langkah menentukan persamaan kurva oleh dilatasi.


a. Persamaan kurva yang akan dirotasikan memuat variabel x
dan y. Misalkan bahwa titik (x, y) terletak pada kurva.
b. Tentukan hasil dilatasi titik (x, y) misalkan titik (x′, y′). Anda
akan memperoleh hubungan x, x′, y, dan y′. Nyatakan x dan y
sebagai persamaan dalam x′ dan y′.
c. Substitusikan persamaan x dan persamaan y yang diperoleh
pada langkah (b) ke dalam persamaan kurva. Kurva inilah yang
disebut hasil dilatasi kurva.

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


4. Faktor Skala k

Sifat dilatasi dapat dilihat dari nilai faktor skala k.


a. Untuk nilai k > 1 maka bangun akan diperbesar dan terletak
searah terhadap pusat dilatasi dengan bangun semula.
b. Untuk 0 < k < 1 maka bangun akan diperkecil dan terletak
searah terhadap pusat dilatasi dengan bangun semula.
c. Untuk –1 < k < 0 maka bangun akan diperkecil dan terletak
berlawanan arah terhadap pusat dilatasi dengan bangun
semula.
d. Untuk k < –1 maka bangun akan diperbesar dan terletak
berlawanan arah terhadap pusat dilatasi dengan bangun
semula.

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


E. Transformasi Matriks

1. Transformasi Matriks

2. Komposisi Transformasi Matriks

Daftar Isi Awal Bab


1. Transformasi Matriks

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


2. Komposisi Transformasi Matriks

Komposisi transformasi merupakan gabungan dua atau lebih


transformasi yang dilakukan pada suatu titik atau kurva.

a. Komposisi transformasi (T2 o T1) artinya transformasi terhadap


matriks T1 dilanjutkan transformasi terhadap matriks T2.
Bentuk (T2 o T1) bersesuaian dengan perkalian matriks:

a b e f 
T1    dan T2  
c d  g h 
 e f  a b
T2 oT1    
 g h  c d

Daftar Isi Awal Bab


b. Komposisi transformasi (T1 o T2) artinya transformasi terhadap
matriks T2 dilanjutkan transformasi terhadap matriks T1.
Bentuk (T1 o T2) bersesuaian dengan perkalian matriks:

a b e f 
T1    dan T2  
 c d  g h
 a b  e f
T1 oT2    
 c d  g h

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


BAB

V Barisan dan Deret

A. Barisan dan Deret


Aritmetika

B. Barisan dan
Deret Geometri

C. Aplikasi Barisan
dan Deret
Bilangan

Daftar Isi
A. Barisan dan Deret Aritmetika

1. Barisan Aritmetika

2. Deret Aritmetika

Daftar Isi Awal Bab


1. Barisan Aritmetika

Barisan aritmetika disebut juga barisan hitung. Pada barisan


aritmetika ditandai dengan setiap dua suku yang berurutan
memiliki beda yang sama.

Beda:
b = U2 – U1 = U3 – U2 = U4 – U3 = . . . = Un – Un – 1

Rumus suku ke-n:


Un = a + (n – 1)b

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


2. Deret Aritmetika

Jika suku-suku suatu barisan aritmetika dijumlahkan maka akan


diperoleh deret aritmetika.
Rumus jumlah n suku pertama:

Suku ke-n:

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


B. Barisan dan Deret Geometri

1. Barisan Geometri

2. Deret Geometri

3. Deret Geometri Tak Hingga

Daftar Isi Awal Bab


1. Barisan Geometri

Barisan geometri disebut juga barisan ukur. Pada barisan geometri


ditandai dengan setiap dua suku yang berurutan memiliki rasio
yang sama.

Rasio:

Rumus suku ke-n:


Un = arn – 1

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


2. Deret Geometri

Jika suku-suku suatu barisan geometri dijumlahkan maka akan


diperoleh deret geometri.
Rumus jumlah n suku pertama:

Suku ke-n:

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


3. Deret Geometri Tak Hingga

Barisan geometri yang mempunyai banyak suku tak hingga


disebut barisan geometri tak hingga.
Rumus jumlah deret geometri tak hingga:
a
S 
1 r

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


C. Aplikasi Barisan dan Deret Bilangan

1. Pertumbuhan

2. Peluruhan

3. Bunga Majemuk

4. Anuitas

Daftar Isi Awal Bab


1. Pertumbuhan

Kaidah barisan dan deret dapat digunakan untuk memudahkan


penyelesaian perhitungan pertumbuhan. Pada bahasan ini,
pertumbuhan yang dimaksud adalah pertumbuhan eksponensial,
yaitu pertumbuhan menurut deret ukur (geometri). Pertumbuhan
selalu bertambah dengan suatu persentase yang tetap dalam
jangka waktu tertentu.

Secara umum, pertumbuhan setelah t tahun:

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


2. Peluruhan

Kaidah barisan dan deret juga dapat digunakan untuk


memudahkan penyelesaian perhitungan peluruhan. Peluruhan
yang dimaksud adalah peluruhan eksponensial, yaitu peluruhan
menurut deret ukur (geometri). Peluruhan selalu berkurang
dengan suatu persentase yang tetap dalam jangka waktu tertentu.
Secara umum, peluruhan setelah t tahun:

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


3. Bunga Majemuk

Bunga majemuk adalah bunga yang dihitung atas jumlah pinjaman


pokok ditambah bunga yang diperoleh sebelumnya. Uang yang
dibungakan dengan bunga majemuk akan bertambah sebagaimana
pertumbuhan.
Nilai uang setelah t periode dirumuskan:

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


4. Anuitas

Anuitas adalah suatu pembayaran atau penerimaan uang setiap


jangka waktu tertentu dalam jumlah sama atau tetap. Jangka
waktu tertentu tersebut dinamakan periode. Pembayaran secara
anuitas dilakukan setiap akhir periode.
Nilai anuitas A dari suatu pinjaman M dengan suku bunga i%
dirumuskan dengan:

Daftar Isi Awal Bab


Contoh Soal

Daftar Isi Awal Bab


Halaman Awal

Anda mungkin juga menyukai