Anda di halaman 1dari 9

MATERI I

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.3 Menjelaskan matriks dan kesamaan 3.3.1 Menjelaskan Pengertian Matriks
matriks dengan menggunakan 3.3.2 Mengidentifikasi fakta pada
masalah kontekstual dan Matriks dan kesamaan Matriks
melakukan operasi pada matriks dengan masalah KontekstuaL.
yang meliputi penjumlahan,
pengurangan, perkalian skalar, dan
perkalian, serta transpose

4.3 Menyelesaikan masalah kontekstual 4.3.1 Menggunakan prosedur untuk


yang berkaitan dengan matriks dan melakukan operasi pada Matriks.
operasinya

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran yang menggunakan Model Discovery Learning dengan
Bantuan Video Pembelajaran peserta didik diharapkan Mampu:
1. Menjelaskan Pengertian Matriks dengan Benar
2. Menjelaskan Konsep Operasi Matriks dengan Tepat.
3 Mengidentifikasi fakta pada Matriks dan kesamaan Matriks dengan masalah
Kontekstual Minimal bisa memberikan 2 Contoh.
MATRIKS

A. Definisi
Matriks adalah susunan bilangan, elemen yang diatur menurut aturan baris dan kolom dalam
suatu jajaran berbentuk persegi atau persegi panjang. Susunan bilangan itu diletakkan di
dalam kurung biasa “( )” atau kurung siku “[ ]”

Contoh
Teguh, siswa kelas IX SMA Panca Budi, akan menyusun anggota keluarganya berdasarkan
umur dalam bentuk matriks. Dia memiliki Ayah, dan Ibu, berturut-turut berumur 46 tahun
dan 43 tahun. Selain itu, dia juga memiliki kakak dan adik, secara berurut, Ningrum (22
tahun), Sekar (19 tahun), dan Wahyu (12 tahun). Dia sendiri berumur 14 tahun.
Berbekal dengan materi yang dia pelajari di sekolah dan kesungguhan dia dalam berlatih, dia
mampu melakukan variasi susunan matriks yang merepresentasikan umur anggota keluarga
Teguh sebagai berikut (berdasarkan urutan umur dalam keluarga Teguh).

Alternatif susunan I

[46 4322
19 14 12] Matriks Berodo 2 x 3, artinya Barisnya 2, Kolomnya 3

Alternatif susunan II

[ ]
46 43
22 19 Matriks Berordo 3 x 2, artinya Barisnya 3, Kolomnya 2
14 12

B. Jenis-jenis Matriks
a. Matriks Baris
Matriks baris adalah matriks yang terdiri atas satu baris saja. Biasanya, ordo matriks seperti
ini adalah 1 × n, dengan n banyak kolom pada matriks tersebut.
b. Matriks Kolom
Matriks kolom adalah matriks yang terdiri atas satu kolom saja. Matriks kolom denagn
ordo m × 1, dengan m banyak baris pada matriks tersebut.
c. Matriks Persegi Panjang
Matriks persegi panjang adalah matriks yang banyak barisnya tidak sama dengan banyak
kolomnya. Matriks seperti ini memiliki ordo m × n.
d. Matriks Persegi
Matriks persegi adalah matriks yang mempunyai banyak baris dan kolom sama. Matriks ini
memiliki ordo n × n.
e. Matriks Segitiga
Mari kita perhatikan matriks F dengan ordo 4 × 4. Terdapat pola susunan pada suatu matriks
persegi,
f. Matriks Diagonal
Dengan memperhatikan konsep pada matriks segitiga di atas, jika kita cermati kombinasi
pola tersebut pada suatu matriks pesegi.

g. Matriks Identitas
Mari kita cermati kembali matriks persegi dengan pola.

h. Matriks Nol
Jika entry suatu matriks semuanya bernilai nol, maka disebut matriks nol.

C. Kesamaan Dua Matriks


Definisi
Matriks A  dan matriks B  dikatakan sama (A = B) jika dan hanya jika:
i. Ordo matriks A sama dengan ordo matriks B.
ii. Setiap entri yang seletak pada matriks A  dan matriks B mempunyai nilai yang sama, aij =
bij
(untuk semua nilai i dan j).
Contoh 1

A= ( )
3 2
4 2
B= ( )
3 2
4 2

Dari kedua matriks diatas dapat disimpulkan bahwa Matriks A = Matriks B


Contoh 2

A= ( 34 2+ x
8 ) B= ( 34 5
2+ y )
Tentukanlah nilai x dan y, sehingga Matriks A = Matriks B
Langkah 1
Jika Elemen yang seletak nilainya sudah sama maka tidak perlu dihitung lagi
Langkah 2
Jika Elemen yang seletak nilainya belum sama maka harus dihitung lagi
Dari kesamaan 2 Matriks diatas maka kita peroleh kesamaannya
2 + x = 5 diperoleh x = 3 8 – 2 + y , diperoleh y = 6
D. Operasi pada Matriks
Operasi Penjumlahan
Definisi
Misalkan A  dan B adalah matriks berordo m × n dengan entri-entri aij dan bij.
Matriks C adalah jumlah matriks A  dan matriks B, ditulis 
C = A + B, apabila matriks C  juga dengan ordo m × n dengan entry-entry
ditentukan oleh: cij  = aij  + bij (untuk semua i dan j).
Contoh 1
Misalkan diberikan matriks A berordo 2x2 dan B berordo 2x2 sebagai berikut:

Tentukan penjumlahan dari matriks A dan matriks B

Jawab:
A+B= ( 1243) + (64 82)
= ( 1+6
4+ 4 3+2 )
2+8

= (78105 )
Contoh 2
Misalkan diberikan matriks sebagai berikut:

[ ] []
75 41
M = 53 N = 12
10 4 53

Tentukan: M + N
Jawab:

[ ][][ ][ ]
75 41 7+4 5+1 116
M+N= 5 3 + 1 2 = 5+1 3+2 = 65
10 4 53 10+5 4+ 3 157

Operasi Pengurangan
Contoh 1

Diberikan matrik berordo 2x2, misalkan matriks P dan matriks Q sebagai berikut:

P= (6239 ) Q= (37 15)


Tentukanlah nilai dari P-Q
Jawab

P–Q= (6239) - (37 15) = (6−7 9−5 )


2−3 3−1

P–Q= (−1
−12
4)

Contoh 2

Diketahui J = (61 234 5 ), K = (2134 86),


Tentukanlah Nilai dari J – K
Jawab

J–K= (61 234 5 ) - (2134 86)


=(
6−1 4−3 5−8)
2−22−4 3−6

=(
5 1−3 )
0−2−3

Rangkuman
1. Sifat Penjumlahan
Sifat-sifat penjumlahan matriks
a. A+B = B+A
b. A+(B+C) = (A+B) + C
2. Sifat-sifat Pengurangan Matriks
a. A – B = A + (-B)
b. A – B ≠ B – A
c. A – (B – C) ≠ (A – B) – C
MATERI II

Kompetensi Dasar (KD) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.4. Menjelaskan matriks dan kesamaan 3.4.3. Menyelesaikan Operasi Perkalian skalar,
matriks dengan menggunakan dan Perkalian Matriks, serta Transpose.

masalah kontekstual dan


melakukan operasi pada matriks
yang meliputi penjumlahan,
pengurangan, perkalian skalar, dan
perkalian, serta transpose

4.4. Menyelesaikan masalah 4.4.2. Menggunakan Prosedur untuk


menyelesaikan masalah Kontekstual yang
kontekstual yang berkaitan dengan
berkaitan dengan Matriks dan Operasinya.
matriks dan operasinya

B. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran yang menggunakan Model Discovery Learning dengan
Bantuan Video Pembelajaran peserta didik diharapkan Mampu:

1. Menyelesaikan Operasi Perkalian skalar, dan Perkalian Matriks, serta Transpose.


2. Menggunakan Prosedur untuk menyelesaikan masalah Kontekstual yang berkaitan
dengan Matriks dan Operasinya
E. Operasi Perkalian Matriks
a. Perkalian Matriks dengan Skalar
Selain penjumlahan dua matriks, dikenal juga operasi antara skalar dengan matriks yang
difinisinya sebgaai berikut :
Diberikan Matriks A= [ a ij ] berukuran m x n dengan bilangan real k, maka k.A = k [ a ij ]
Dengan kata lain k dikalikan dengan semua entri-entri matriks A
Contoh 1

Diketahui Matriks A = ( 3647), k = 4


Tentukanlah Nilai k.A
Jawab

k.A = 4 ( 3647) = ( 4.3


4.4 4.7 ) ( 16 28 )
4.6
=
12 24

Contoh 2

( )
3 41
Diketahu Matriks R = 52 0 , k= 2
6 22
Tentukanlah Nilai k. R
Jawab

( )( )( )
3 41 2.3 2. 4 2. 1 682
k. R = 2 52 0 = 2.5 2.2 2.0 = 10 4 0
6 22 2.6 2.2 2.2 12 4 4

b. Perkalian dua Matriks


Misalnya matriks P memiliki jumlah kolom sebanyak a dan jumlah baris c. Sedangkan
matriks Q memiliki jumlah kolom sebanyak c dan jumlah baris a. Hasil perkalian P dan Q
adalah matriks R dengan jumlah kolom a dan jumlah baris d.
A a x c . B c x n = C a x d
Sebelum mengulas lebih dalam mengenai operasi perkalian dua matriks, sebaiknya lebih
dahulu mengetahui sifat-sifat perkalian dua matriks. Sifat-sifat operasi yang dimiliki yaitu
asosiatif, distributif, dan matriks identitas I.  Setiap sifat-sifat operasi perkalian dua matriks di
atas bisa digunakan untuk memudahkan perhitungan dalam melakukan operasi hitung
matriks. Berikut rumus-rumusnya:

a. Asosiatif rumusnya (AB)C = A(BC)


b. Distributif  rumusnya A(B+C) = AB + AC dan (A+B)C = AC + BC
c. Matriks Identitas I rumusnya I.A = A.1
d. Untuk setiap konstanta k berlaku A (k.B) = (k . A) B.

Contoh 1.

Diketahui P = (ba cd ) Q= (x, y)


Tentukanlah P x Q
Jawab

PxQ = (ba cd) x (x, y) = ( ax+by


cx +dy )
Contoh 2

Diketahui C = (ba cd) D = (rt vs)


Tentukanlah C x D
Jawab

CxD= (ba cd) x (rt vs) = (ba.. rr++dc .. tt ab .. ss +c+d .. vv)


Ingat Ya
Silahkan kamu membuat Contoh lain yang berbentuk bilangan real.

F. Transpose Matriks
Transpose matriks adalah sebuah matriks baru yang terbentuk dari pertukaran tempat baris
dan kolom pada matriks awal. Transpose matriks A dinotasikan dengan A'.
Baris pada matriks A akan menjadi kolom pada matriks A', kolom pada matriks A akan
menjadi baris pada matriks A'. Jika matriks A berukuran n×p, maka matriks A’ akan
berukuran p×n.
Contoh 1

Diketahui Matriks A = ( 3746)


Tentukanlah At

Jawab

At = (37 46 )
Contoh 2

( )
2455
Diketahui W = 13 6 8
4738
Tentukanlah Wt
Jawab

( )
21 4
437
Wt =
56 3
5 88

Anda mungkin juga menyukai