Anda di halaman 1dari 24

Skripsi

Analisis Variabel Kunci Untuk


Keberlanjutan Industri Tenun
Geringsing Double Ikat di Desa
Pegeringsingan, Tengenan
Kabupaten Karangasem
I Gusti Ayu Prili Saraswati
1907511271
Pendahuluan

Latar Belakang

Rumusan Masalah

Tujuan Khusus
Latar
Belakang
Industri budaya – industry kreatif, dalam menghubungkan
pengetahuan tradisional, inovasi & kreativitasnya dinilai sangat
penting bagi negara berkembang karena dilihat memiliki
dampak bagi pembangunan ekonominya. Misalnya seperti
kerajinan tangan pada industry budaya yang memainkan peran
penting bagi pendapatan masyarakat dan penciptaan lapangan
pekerjaan, serta telah diakui dunia sebagai pengentasan
kemiskinan. Industri budaya memiliki akar yang kuat dari nilai
lokalitas dan memungkinkan diversifikasi ekonomi pedesaan
dengan cara berkelanjutan dan bijak. Literatur yang membahas
tentang industry budaya kerajinan tangan ini dinilai sangat
langka , sebab sebagian besar studi hanya berfokus pada modal
budaya yang berwujud (tangible) seperti, peninggalan
bangunan bersejarah. Padahal industri budaya yang
menghasilkan produk budaya inilah warisa budaya unik yang
signifikan diupayakan sebagai pembangunan berkelanjutan.
Latar
Belakang
Karangasem, salah satu kabupaten di Bali yang sarat dengan
industry tenun berbasis budayanya seperti endek & songket.
(BPS Kab. Karangasem , 2021). Banyaknya industry 2016
mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya , dari 14.699
menjadi 14.846.
Salah satu tenun berbasis budaya yang terkenal hingga manca
negara yaitu Kain Tenun Gringsing. Kain ini sangat unik dan
sakral, dikarenakan dari proses pembuatannya yang rumit dan
kain ini membawa identitas tempatnya berasal. Dan masyarakat
setempat mempercayai bahwa kain tenun gringsing ini
mempunyai kekuatan magis yang bisa melindungi mereka dari
musibah sakit. Menteri Pariwisata & Industri Kreatif
( Menparekraf), Sandiaga Uno memesan 120 Kain Gringsing ini
untuk diberikan kepada pemimpin yang hadir pada G20 di Bali.
Dengan adanya pesanan ini, bisa mempekerjakan 400 orang
pengrajin di Desa Tengenan ini.
g e na n , Ka r angasem
Ten
Latar
Belakang
Keunikan dari Tenun Geringsing ini, patut dipertahankan
keberlanjutannya, dan menjadi daya tarik para stakeholder untuk
mengembangkan potensi. Khususnya untuk keberlanjutan industri Kain
Tenun Geringsing ini. Namun, dengan adanya kemajuan teknologi yang
canggih, membuat para segelintir orang ingin meniru dan memproduksi
masal dan dijual dengan harga yang murah dipasaran. Hal itu sangat
mempengaruhi keberlanjutan pengrajin yang asli. Apalagi dari segi
harganya yang relatif mahal daripada yang pabrikan. Serta kurangnya
pelatihan tentang pengelolaan keuangan dan pemanfaatan teknologi
informasi dalam pemasaran dan manajemen sumber daya manusianya.
du s tri
In n
Tenu ing
ngs
Geri
Rumusan
Masalah
Variabel apa yang penting
dan dipertimbangkan agar
industry Tenun Geringsing
menjadi berkelanjutan?
Tujuan Khusus
Untuk mengidentifikasi variable apa yang
penting dan dipertimbangkan agar
industry Tenun Geringsing menjadi
berkelanjutan
Tinjauan
Pustaka

Pembangunan Berkelanjutan

Budaya Sebagai Paradigma Baru dalam pembangunan


Berkelanjutan

Industri Kreatif

Industri Kreatif
Definisi Industri
Berbasis Budaya
M e to d e
l i t i a n
Pene
Metode Penelitian
Rancangan
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian Tengenan,
Desa
Jenis Penelitian : Kabupaten Karangase
m
pada tahun 2022
Kuantitatif
Populasi, Sampel, dan Teknik
Metode penelitian : Penentuan Sampel
Survey Penyebaran Kuisioner,
Wawancara & FGD

Jenis & Sumber Primer : Kuisioner,


Primer & Sekunder
Data Wawancara & FGD

Sekunder : Instansi
terkait
Teknik Analisis
Data : MICMAC
Tabel Aktor Yang dijadikan Responden
dalam Penelitian
Jumlah Responden
Dalam Aspek
Kelembagaan

Jumlah Responden
FGD Dalam Aspek
Kelembagaan
Masalah Penelitian

Rumusan Masalah Tujuan Penelitian

Teori dan Konsep Hasil Penelitian Sebelumnya

Variabel Penelitian & Input


Stakeholder

Analisis Data Menggunakan


Instrumen/ Kuisioner Pengumpulan Data
MICMAC

Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Metode
Micmac
Hasil dan
Pembahasan
Gambaran
Umum Desa
Tenganan
Desa Tenganan Karangasem berlokasi dekat
Kawasan Wisata Candidasa. Berjarak kurang lebih
80 km atau 1,5 jam berkendara dari Bandara
Internasional Ngurah Rai Bali. Desa Tenganan
Kecamatan Manggis Karangasem, dengan
penduduk berjumlah, 2.248 laki-laki dan 2.379
perempuan dengan sex ratio 94. (Kecamatan
Manggis dalam Angka) (BPS Kabupaten
Karangasem, 2021). Mata pencaharian peduduk
umumnya sebagai petani padi. Sebagian kecil ada
juga sebagai pengerajin.
a tarik
r a n g a s e m sebagai day
an K a
esa Tengan masih
Keunikan d n p en duduk yang
an g u n a
apat pada b erang pand
an.
wisata terd r ta a c a ra p
ing, se
n a n kain grings tidak
traditiona l, te n u
i D e sa T e n ganan yang
apat d
y ak c ir i-c iri yang terd
B an li.
iliki D e s a lain di Ba
dim ri
e n d u d u k d esa ini dibe
t oleh p
a in te n u n yang di bua d itio nal ini juga
K e s a tra
na itu, d
r ing s in g. Oleh kare ali.
nama kain
G
d e s a P e g ringsingan B
gan nama
disebut den
Hasil Analisis Variabel – variabel
yang Berperan dalam
Keberlanjutan Industri Tenun
Pegringsingan (Analisis
Kuadran I adalah variabel pemicu/key
driver. (Keaslian, Sejarah, Estetika, dan
Budaya).
Kuadran II adalah relay variabel. (Modal
Alam , Modal Sosial, Modal Manusia,
Nilai Sosial, Nilai Spiritual, Kreativitas ,
dan Simbolis)
Kuadran III adalah depending variabel.
(Hak Kekayaan Intelektual)
Kuadran IV adalah exclude variabel.
(Modal Uang)
Berdasarkan MDI & MII, dapat diketahui perubahan
posisinya melalui displacement map. Berdasarkan
MII, setiap variabel diklasifikasi ke dalam 4 kuadran.
Berdasarkan posisinya pada kuadran pengaruh
ketergantungan, seperti pada gambar. Akan tetapi
pada beberapa variabel tidak terjadi perubahan posisi,
hanya saja pada modal alam, dan budaya. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel tidak dipengaruhi oleh
adanya pengaruh tak langsung.
Berdasarkan pada gambar disamping,
menunjukkan bahwa secara spesifik,
hubungan antara variabel masih belum
terlihat jelas.

Dan pada gambar ini, menunjukkan


variabel lainnnya memiliki hubungan
yang relatif kuat antar variabel
dihubungkan oleh tanda panah biru. Dan
variabel yang memiliki pengaruh tak
langsung yang kuat oleh tanda panah
merah, yaitu keaslian terhadap nilai
sosial.
Berdasarkan hasil variabel yang memiliki
potensial dalam keberlanjutan industri kain tenun
gringsing ini adalah dengan mengembangkan
keaslian dari produk. Yang dimana kain tenun
gringsing mimiliki keaslian dan ciri khas budaya
Desa Tenganan. Dilihat dari jalur, hubungan
antara variabel keaslian dengan variabel nilai
sosial yang memiliki hubungan yang paling kuat
diantara variabel lainnya.
Kesimpulan &
Saran
Kesimpulan
1. Kesimpulan yang dapat diambil adalah variable yang teridentifikasi penting untuk keberlanjutan industry
Tenun Geringsing adalah variable nilai estetika, nilai spiritual, nilai simbolis, nilai sejarah, nilai keaslian,
nilai sosial, modal sosial, modal alam, modal uang, modal manusia, kreativitas, hak kekayaan intelektual
komunal dan modal budaya .
2. Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis ini menunjukkan bahwa variabel kunci untuk
keberlanjutan industri tenun gringsing ini adalah yang terletak pada kuadran I yaitu nilai keaslian, nilai
sejarah , nilai estetika , dan nilai budaya serta, hubungan antara variabel keaslian dengan nilai sosial yang
memiliki hubungan yang paling kuat diantara variabel lainnya.

Saran
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan diatas dapat disarankan, bahwa pengrajin
tetap bertahan dan mengikuti aturan prajuru adat untuk keberlangsungan industri kerajinan tenun
grinsing. Karena tenun grinsing memiliki keunikan sendiri serta sarat dengan nilai-nilai budaya, yang
walaupun penuh gempuran buatan pabrik, akan tetep bisa dipertahankan keberlanjutannya.
Terimakasi
h

Anda mungkin juga menyukai