Anda di halaman 1dari 11

Pelaksanaan Pembangunan yang

Inklusif dan Berkeadilan


KELOMPOK 3
5211421095 NAUFAL BAHY PUTRA
5211421097 IMANUEL SATRIO KUSUMO
5211421101 BENI AJI SUBEKTI
5211421102 FATWA BAIHAQI AKBAR
5211421105 NAUFAL ADITYA ATHALLAH
5211421107 IRGI FAHREZI
5211421110 BERLIANA AYARENT PUTERI
5211421118 ARVIAN RIZQI ARMADHAN
5211421120 ERYANANDA NOVA BRAMANTYO
5401422032DYAH AYU RATNA DEWI
Pengertian dari Pelaksanaan Pembangunan yang Inklusif dan berkeadilan

Pelaksanaan pembangunan yang inklusif dan berkeadilan adalah sebuah pendekatan yang
dilakukan dengan menggunakan sebuah program yang dimana masyarakat dan seluruh
indonesia aktif berpartisipasi dalam proses pembangunan dan mengutamakan daerah yang
terpelosok atau terpinggirkan.
Pembangunan inklusif menurut beberapa tokoh
1. Menurut UNDP (Program pembangunan perserikatan bangsa-bangsa), Pembangunan inklusif
adalah pembangunan yang pada dasarnya memperluas pembangunan pada daerah yang
terpinggirkan untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan sosial, ekonomi dan politik agar
mendapatkan manfaat dari proses pembangunan yang dilakukan.
2. Menurut Jeffrey Sachs, Pembangunan inklusif adalah upaya yang dilakukan untuk mencapai
kemakmuran jangka panjang dengan pengurangan ketidaksetaraan dan kemiskinan serta
memperkuat keadilan sosial.
3. Menurut Amartya Sen, Pembangunan inklusif adalah proses pembangunan yang memungkinkan
seluruh lapisan masyarakat mendapatkan kebebasan yang sebenarnya termasuk ekonomi, sosial,
budaya dan pembangunan.
Pilar Utama dari Pelaksanaan Pembangunan yang Inklusif dan
berkeadilan
1. Pertumbuhan ekonomi tinggi: Pilar pertama ini bertujuan untuk menciptakan pertumbuhan
ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan. Contohnya, sebuah negara dapat meningkatkan
pertumbuhan ekonominya dengan melaksanakan reformasi struktural seperti mengurangi
birokrasi dan meningkatkan daya saing di pasar global.
2. Pemerataan pendapatan dan pengurangan kemiskinan: Pilar kedua ini bertujuan untuk mendorong
pemerataan pendapatan dan pengurangan kemiskinan. Contohnya, negara dapat memberikan
bantuan sosial dan subsidi kepada kelompok-kelompok masyarakat yang rentan seperti kaum
miskin dan penyandang disabilitas, serta meningkatkan akses mereka ke layanan publik seperti
pendidikan dan kesehatan.
3. Perluasan akses dan kesempatan: Pilar ketiga ini bertujuan untuk memperluas akses dan
kesempatan bagi seluruh masyarakat dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan,
kesehatan, pekerjaan, dan infrastruktur. Contohnya, negara dapat memperluas jangkauan
pelayanan kesehatan dan pendidikan ke wilayah-wilayah terpencil atau kurang berkembang, serta
meningkatkan akses ke infrastruktur seperti jalan raya dan transportasi publik.
Tujuan dari Pelaksanaan Pembangunan yang Inklusif dan
berkeadilan
1. Meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat secara keseluruhan, termasuk
kelompok-kelompok yang rentan dan terpinggirkan seperti kaum miskin, wanita, anak-anak,
penyandang disabilitas, dan kelompok minoritas lainnya.
2. Menciptakan kesempatan yang sama bagi semua warga negara untuk memperoleh pendidikan,
kesehatan, pekerjaan, dan akses ke infrastruktur dan layanan publik lainnya.
3. Membangun ekonomi yang inklusif dengan menciptakan lapangan kerja yang layak dan
mengurangi kesenjangan ekonomi antara wilayah dan kelompok penduduk.
4. Meningkatkan partisipasi dan keterlibatan masyarakat dalam proses pembangunan, termasuk
dalam perencanaan, pengambilan keputusan, dan pelaksanaan program pembangunan.
5. Mengurangi ketimpangan sosial dan politik, serta mempromosikan penghargaan dan
pengakuan terhadap keanekaragaman budaya dan identitas sosial dalam masyarakat.
6. Meningkatkan perlindungan terhadap hak asasi manusia dan memperkuat sistem hukum yang
berkeadilan.
7. Meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan pengelolaan sumber daya alam yang
berkelanjutan.
Upaya Peningkatan Pelaksanaan Pembangunan yang Inklusif dan
Berkeadilan
1. Penetapan kebijakan dan strategi yang inklusif dan berkeadilan, dengan memperhatikan berbagai
kebutuhan dan aspirasi masyarakat dari berbagai latar belakang.
2. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan, termasuk dalam perencanaan,
pengambilan keputusan, dan pelaksanaan program pembangunan.
3. Meningkatkan akses terhadap layanan publik dan infrastruktur dasar, seperti akses ke pendidikan,
kesehatan, air bersih, sanitasi, listrik, dan transportasi.
4. Meningkatkan akses terhadap peluang ekonomi yang adil dan inklusif, seperti akses ke pasar
kerja dan keuangan, serta penguatan usaha kecil dan menengah.
5. Meningkatkan akses terhadap sumber daya alam dan lingkungan hidup yang
berkelanjutan, dengan memperhatikan hak-hak masyarakat adat dan kearifan lokal.
6. Memperkuat sistem hukum dan peraturan yang berkeadilan, serta meningkatkan perlindungan
terhadap hak asasi manusia dan keanekaragaman budaya.
7. Mendorong pemberdayaan masyarakat dan kelompok-kelompok yang terpinggirkan,
seperti kaum miskin, wanita, anak-anak, penyandang disabilitas, dan kelompok minoritas
lainnya.
8. Meningkatkan kualitas dan kuantitas data dan informasi terkait pembangunan yang inklusif
dan berkeadilan, sehingga dapat digunakan sebagai dasar dalam perencanaan dan pengambilan
keputusan.
Kesimpulan
Pelaksanaan pembangunan yang inklusif dan berkeadilan adalah sebuah pendekatan yang dilakukan
dengan menggunakan sebuah program yang dimana masyarakat dan seluruh indonesia aktif
berpartisipasi dalam proses pembangunan dan mengutamakan daerah yang terpelosok atau
terpinggirkan. Pada pengertiannya sendiri pembangunan inklusif adalah pembangunan yang memberi
ruang, membuka akses, serta melibatkan partisipasi semua warga. Pembangunan inklusif menjadi
perhatian global untuk menggantikan sistem pembangunan yang selama ini meminggirkan dan adil
bagi semua wilayah. Pada pembangunan inklusif ini dilakukan untuk mengacu upaya seluruh lapisan
masyarakat termasuk daerah yang terpinggirkan memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses
sumber data dan manfaat dari pembangunan. Oleh karena itu Pemerintah dan masyarakat seluruh
indonesia perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama
dan memiliki hak-hak pembangunan yang sama dengan masyarakatnya yang berperan aktif sehingga
nantinya masyarakat dapat mengambil manfaat dari pembangunan, mendapatkan kehidupan yang
layak, dan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai