Anda di halaman 1dari 11

Ancaman Terhadap

Politik Di Indonesia
Kelompok 2
1. Dhefira
2. Akhdan
3. Berliana
4. Soraya
5. Ari
01. Video Tentang Ancaman
Politik
02. Sistem Politik Monarki
Sistem politik monarki adalah sistem politik di mana kepala negara adalah
seorang raja atau ratu. Monarki dapat dibagi menjadi dua jenis: monarki
konstitusional dan monarki absolut.
1) Monarki Konstitusional
Dalam monarki konstitusional, seperti Inggris atau Jepang, raja
atau ratu memiliki peran yang terbatas dan terikat oleh konstitusi.
Kekuasaan mereka diatur oleh undang-undang dan kekuasaan
sebenarnya dipegang oleh lembaga-lembaga politik lainnya, seperti
parlemen atau pemerintahan. Raja atau ratu mungkin memiliki peran
seremonial, seperti menghadiri upacara negara dan menerima tamu asing,
tetapi mereka tidak memiliki kekuasaan politik yang substansial.
2) Monarki Absolut
Dalam monarki absolut, seperti Arab Saudi atau Brunei, raja atau
ratu memiliki kekuasaan absolut. Mereka adalah pemimpin tertinggi
negara dan keputusan mereka bersifat final. Kekuasaan mereka tidak
terbatas oleh undang-undang atau lembaga-lembaga politik lainnya.
Dalam kedua jenis monarki, raja atau ratu biasanya menjadi simbol
kestabilan dan kontinuitas nasional. Mereka dapat menjadi sumber
inspirasi dan motivasi untuk rakyat mereka, dan mereka dapat
memainkan peran penting dalam diplomasi internasional. Namun, sistem
politik monarki juga bisa menjadi kontroversial karena beberapa alasan.
Beberapa orang percaya bahwa kepemimpinan harus terpilih secara
demokratis, dan bahwa keberadaan monarki dapat memperkuat
ketidakadilan sosial dan politik. Namun, monarki dapat memberikan
stabilitas dan kontinuitas politik yang sulit untuk dicapai oleh sistem
politik demokratis yang mungkin lebih mudah dipengaruhi oleh
perubahan opini publik.
Secara teori, sistem politik monarki tidak sejalan dengan paham
Pancasila, yang menjadi dasar negara Indonesia. Pancasila
mengutamakan prinsip-prinsip demokrasi, kedaulatan rakyat, persamaan
hak, dan keadilan sosial. Namun, sebagai negara yang mengakui
keragaman agama dan kebudayaan, Indonesia juga menghormati negara-
negara yang menganut sistem politik monarki sebagai bentuk
pemerintahan mereka. Sebagai contoh, Indonesia memiliki hubungan
diplomatik dengan beberapa negara yang menganut sistem politik
monarki seperti Inggris, Jepang, dan Malaysia.Namun, dalam praktiknya,
Indonesia tidak menganut sistem politik monarki dan memilih untuk
menganut sistem demokrasi. Meskipun Indonesia tidak memiliki monarki,
Indonesia memiliki simbol negara yaitu lambang negara Garuda Pancasila
yang terdiri dari empat aspek kehidupan yaitu keadilan sosial,
kerakyatan, persatuan, dan ketuhanan yang maha esa. Hal ini
menunjukkan bahwa Indonesia mengutamakan prinsip demokrasi dan
keadilan sosial, yang sejalan dengan paham Pancasila.
03. Ancaman Terhadap Politik
Ada beberapa ancaman yang dapat memengaruhi politik di Indonesia, di
antaranya adalah:
1. Korupsi
Korupsi merupakan ancaman serius bagi sistem politik di Indonesia.
Korupsi dapat merusak tata kelola pemerintahan dan membahayakan
stabilitas politik, serta mengurangi kepercayaan rakyat terhadap institusi
politik.
2. Ekstremisme dan Terorisme
Ancaman ekstremisme dan terorisme di Indonesia dapat mengganggu
stabilitas politik, serta membahayakan keamanan dan kesejahteraan
masyarakat.
3. Ketidaksetaraan Sosial-Ekonomi
Ketidaksetaraan sosial-ekonomi dapat memicu ketidakpuasan dan
ketegangan sosial yang dapat mengganggu stabilitas politik.
4 .Intervensi Asing
Intervensi asing dalam politik Indonesia dapat mengganggu kedaulatan
negara dan stabilitas politik. Hal ini dapat terjadi melalui campur tangan
dalam pemilihan umum, dukungan kepada kelompok-kelompok tertentu,
atau intervensi melalui media sosial.
5. Krisis Ekonomi
Krisis ekonomi dapat memicu ketidakpuasan dan ketegangan sosial yang
dapat mengganggu stabilitas politik. Krisis ekonomi juga dapat memicu
kebijakan yang tidak populer yang dapat menimbulkan ketidakpuasan
dan protes.
04. Solusi Tehadap Ancaman Politik
Berikut adalah beberapa solusi untuk mengatasi ancaman-ancaman yang
dapat memengaruhi politik di Indonesia:
Penguatan tata kelola pemerintahan: Pemerintah perlu meningkatkan
transparansi, akuntabilitas, dan efektivitas dalam tata kelola
pemerintahan. Ini dapat dilakukan melalui reformasi kelembagaan dan
perbaikan sistem pengawasan. Peningkatan partisipasi masyarakat:
Masyarakat harus diberdayakan dan didorong untuk lebih aktif
berpartisipasi dalam proses politik, seperti melalui partisipasi dalam
pemilihan umum, aksi protes yang damai, atau pengawasan terhadap
pemerintah. Peningkatan kualitas pendidikan: Peningkatan kualitas
pendidikan dapat membantu meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang pentingnya partisipasi politik yang bertanggung jawab dan
membantu mengurangi kesenjangan sosial-ekonomi. Peningkatan
keamanan dan penegakan hukum: Pemerintah perlu memperkuat
keamanan dan penegakan hukum untuk mengatasi ancaman ekstremisme
dan terorisme, serta memberantas korupsi dan kejahatan lainnya.
Peningkatan kerjasama internasional: Kerjasama internasional dapat
membantu mengatasi ancaman-ancaman politik yang berasal dari luar
negeri. Pemerintah juga dapat membangun jejaring dengan negara-negara
lain dalam hal pertukaran informasi dan teknologi. Peningkatan
pembangunan ekonomi: Pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan
inklusif dapat membantu mengurangi ketidaksetaraan sosial-ekonomi dan
mencegah terjadinya ketegangan sosial. Hal ini dapat dilakukan melalui
kebijakan-kebijakan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat
dan pengembangan sektor ekonomi yang berbasis pada teknologi dan
inovasi. Meningkatkan kesadaran masyarakat: Peningkatan kesadaran
masyarakat tentang ancaman-ancaman politik dapat membantu
mengurangi tingkat ketegangan sosial dan memperkuat stabilitas politik
secara keseluruhan. Hal ini dapat dilakukan melalui pendidikan,
kampanye, dan sosialisasi tentang pentingnya menjaga stabilitas politik
dan menjaga persatuan dan kesatuan sebagai bangsa.
05. Kesimpulan
Dapat diambil kesimpulan berupa Ancaman terhadap politik di Indonesia
yaitu korupsi, ekstremisme dan terorisme, ketidaksetaraan sosial-ekonomi,
intervensi asing, dan krisis ekonomi. Solusi untuk mengatasi ancaman-
ancaman tersebut, yaitu penguatan tata kelola pemerintahan, peningkatan
partisipasi masyarakat, peningkatan kualitas pendidikan, peningkatan
keamanan dan penegakan hukum, peningkatan kerjasama internasional,
peningkatan pembangunan ekonomi, dan meningkatkan kesadaran
masyarakat.Sistem politik monarki dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu
monarki konstitusional dan monarki absolut. Monarki konstitusional
memiliki peran yang terbatas dan terikat oleh konstitusi, sedangkan
monarki absolut memiliki kekuasaan absolut dan keputusan mereka
bersifat final. Indonesia tidak menganut sistem politik monarki karena
tidak sejalan dengan dasar negara Pancasila yang mengutamakan prinsip
prinsip demokrasi, persamaan hak, kedaulatan rakyat, dan keadilan
sosial.
Sekian Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai