Anda di halaman 1dari 11

Fiqih Perlindungan

Konsumen
Anggota kelompok 2
1. Gustaf Faradin Ahsan Abimanyu (2105056105)
2. Muhammad Riky Saputra (2108016017)
3. Diah Rahma Ayu Putri Wijaya (2105056112)
4. Zeny Rahmawati (2105056117)
5. Amalia Putri (2105056111)
6. Hanum Salsabila (2105056110)
7. Althaf Muhammad Rafif .F. (2105056106)
8. Mumtaz Fitri (2105056114)
9. Regita Nur Rizkqi A (2105056115)
10. Nurma Febriyanti (2105056113)
11. Ummu Farhati (2105056107)
12. Dwi Henggar
Pengertian
Fiqih perlindungan konsumen merupakan suatu cabang ilmu yang
mempelajari tentang hak dan kewajiban konsumen dalam bertransaksi.
Konsumen memiliki hak untuk mendapatkan produk atau jasa yang
berkualitas sesuai dengan apa yang dijanjikan oleh penjual. Namun,
tidak sedikit kasus di mana konsumen merasa dirugikan karena produk
atau jasa yang diberikan tidak sesuai dengan harapan atau bahkan
merugikan.
Pentingnya Perlindungan konsumen dalam
Islam

Islam menekankan keadilan dan keseimbangan dalam


semua aspek kehidupan, termasuk dalam transaksi
ekonomi. Perlindungan konsumen adalah bagian
integral dari memastikan keadilan dan keseimbangan ini
terwujud dalam praktik bisnis dan perdagangan.
Hak Konsumen
konsumen memiliki hak-hak yang harus dilindungi oleh
pihak-pihak terkait. Beberapa hak konsumen yang
dijelaskan antara lain hak atas informasi yang jelas dan
benar mengenai produk atau jasa yang akan dibeli, hak
atas keamanan dan kesehatan dalam menggunakan
produk atau jasa, serta hak atas ganti rugi jika terjadi
kerugian akibat produk atau jasa yang diberikan tidak
sesuai dengan apa yang dijanjikan.
Prinsip-prinsip Hukum Islam dalam Perlindungan Konsumen

01
Keadilan(adl)
•Konsumen harus diperlakukan secara adil
02 Keseimbangan (I'tidal)
•Kedua belah pihak harus saling
dalam transaksi jual beli. menghormati hak dan kewajiban.
•Produsen atau penjual harus memberikan •Konsumen memiliki hak untuk
barang atau jasa dengan harga yang wajar mendapatkan informasi jujur dan
dan adil. akurat tentang produk atau jasa.

03 Kejujuran (Sidq)
•Produsen atau penjual harus berlaku jujur dalam
menjual produk atau jasa.
•Konsumen memiliki hak untuk mendapatkan
informasi yang jelas dan tidak menyesatkan.
Hak Konsumen dalam Fiqih Perlindungan Konsumen

01 Hak untuk mendapatkan barang atau jasa berkualitas


02 Hak untuk mendapatkan informasi yang jelas dan akurat
03 Hak untuk dilindungi dari praktik dagang yang tidak adil
04 Hak untuk mengajukan keluhan dan mendapatkan kompensasi
05 Hak untuk privasi dan keamanan
06 Hak untuk edukasi dan informasi
07 Hak untuk memilih
“This is a quote, words full of wisdom that
someone important said and can make
the reader get inspired.”
—Someone Famous
Studi Kasus: Contoh
Perlindungan Konsumen dalam
Hukum Islam

Contoh 1: Penjualan Barang Palsu


•Seorang konsumen membeli ponsel dari
sebuah toko yang ternyata palsu dan tidak
berfungsi dengan baik.
•Hukum Islam melindungi konsumen dalam
hal ini, mengharuskan penjual untuk
memberikan barang yang sesuai dengan apa
yang dijanjikan dan berkualitas baik.
•Konsumen berhak untuk mengajukan
keluhan dan meminta kompensasi seperti
pengembalian uang atau penggantian barang
yang sesuai.
Studi Kasus: Contoh
Perlindungan Konsumen dalam
Hukum Islam
Contoh 2: Informasi Tidak Jujur
•Seorang konsumen tertarik membeli produk
kosmetik yang diklaim alami dan bebas
bahan kimia berbahaya.
•Namun, setelah menggunakan produk
tersebut, konsumen menemukan bahwa
klaim tersebut tidak benar.
•Hukum Islam membutuhkan kejujuran
dalam transaksi, termasuk memberikan
informasi yang jelas dan tidak menyesatkan.
•Konsumen memiliki hak untuk
mendapatkan informasi yang akurat sehingga
dapat membuat keputusan yang tepat.
Studi Kasus: Contoh
Perlindungan Konsumen dalam
Hukum Islam

Contoh 3: Penipuan dalam Penjualan Properti


•Seorang konsumen tertarik membeli properti
berdasarkan iklan yang menjanjikan fasilitas dan
keuntungan tertentu.
•Namun, setelah pembelian, konsumen
menemukan bahwa janji-janji tersebut tidak
dipenuhi.
•Hukum Islam melarang penipuan dan
membutuhkan penjual untuk berlaku jujur dan
memenuhi janji-janji yang dibuat.
•Konsumen berhak mengajukan keluhan dan
meminta kompensasi yang adil atas kerugian
yang dialami.

Anda mungkin juga menyukai