Anda di halaman 1dari 38

Bagian Tanaman Obat

Bermanfaat
Baiq Yulia Hasni Pratiwi, M.Sc.
Prodi Farmasi, Universitas Bumigora
13/03/2023

1
Tanaman obat/ Herba
• Herba digunakan secara luas dalam berbagai kehidupan karena
kandungan senyawa kimia dan bahan aktif yang dikandungnya
• Herba menghasilkan akar, rimpang, batang, bunga, buah, biji yang dapat
dikomersialkan dalam bentuk kering maupun basah, seluruh bagian
mentah atau ekstraknya
• Pengambilan bagian dapat dilakukan dengan mengambil seluruh bagian
tanaman (ciplukan) atau bagian-bagian tertentu dari tanaman tanpa
mematikan tanaman tersebut

2 13-Mar-23 Tanaman Obat dan Simplisia


Akar tanaman
- Bagian tanaman yang berperan dalam menyerap unsur hara dan nutrisi
dalam tanah yang berperan dalam pertumbuhan tanaman
- Secara empirik, banyak masyarakat di dunia menggunakan akar-akaran
sebagai material tanaman obat
- Akar yang banyak dimanfaatkan utk obat: akar aren, akar pule, akar bajakah,
akar jarak dan lainnya

Akar wangi Akar alang-alang Akar valerian


3 13-Mar-23 Tanaman Obat dan Simplisia
Aren (Arenga pinnata)
• Termasuk famili palmae
• Secara tradisional digunakan sebagai obat
untuk penyakit batu ginjal
• Kandungan kimia dalam akar aren: saponin,
flavonoid, dan polifenol
• Akar aren berkhasiat sebagai peluruh air seni
dan peluruh haid -> efek diuretik
• Diuretik -> ampuh untuk menangani masalah
hipertensi -> salah satu rekomendasi
antihipertensi dari WHO tahun 2003
• Obat diuretik -> salah satu prioritas DepKes RI
dalam penggalian, pelestarian,
pengembangan dan pemanfaatan tumbuhan
obat Indonesia

4 13-Mar-23 Tanaman Obat dan Simplisia


• Uji ANOVA dan LSD
• kontrol + tidak berbeda nyata dengan
pemberian ekstrak akar aren 300
mg/kg BB
• Pemberian dosis yg berbeda
menujukkan terjadi peningkatan
volume urin rata-rata selama 18 jam
Kontrol – (aquadest)
Kontrol + (furosemid)
Ekstrak akar aren 100 mg
• semakin tinggi dosis ekstrak akar
Ekstrak akar aren 200 mg aren yang diberikan maka semakin
Ekstrak akar aren 300 mg
besar volume urin yang dihasilkan
• Adanya aktivitas diuretik karena akar
aren mengandung flavonoid yang
berkhasiat sebagai diuretik

5 13-Mar-23 Tanaman Obat dan Simplisia


Bajakah (Spatholobus littoralis)
• Terdapat 200 jenis bajakah di Indonesia,
khususnya di Kalimantan
• Belum ada penelitian ilmiah terkait aktivitas
sitotoksisitas dari bajakah
• Kulit batang maupun akar kayu mengandung
metabolit sekunder alkaloid, flavonoid,
terpenoid, dan fenolat
• Bajakah telah menjadi etnomedisin sebagai
alternatif pengobatan kanker terutama
kanker payudara

6 13-Mar-23 Tanaman Obat dan Simplisia


• Terdapat empat jenis bajakah
Kalimantan yang sudah
digunakan turun temurun
sebagai antikanker payudara
• Potensi sitotoksik terkuat
terhadap sel T47D terdapat pada
ekstrak etanol 96% (IC50
rendah)
• Besaran IC50 dipengaruhi oleh
besaran kadar kandungan aktif
yang terekstrak
• Utk perbaikan nilai IC50 perlu
dilakukan ekstraksi reflux
menggunakan ethanol 96%

7 13-Mar-23 Tanaman Obat dan Simplisia


Rimpang
• Rimpang adalah modifikasi batang yang tertanam dalam
tanah
• Pada bagian pucuk rimpang tanaman terdapat kuncup
dan tunas-tunas tanaman Lengkuas

• Organ tumbuhan yang berfungsi dalam perbanyakan


vegetatif tanaman
• Herba bermanfaat dalam bentuk rimpang dikenal
sebagai kelompok empon-empon: kunyit, kencur, jahe,
lengkuas, etc.
Jahe merah
• Sebagaimana batang tanaman di atas tanah, batang
tanaman yang tumbuh di dalam tanah juga mengalami
perilaku percabangan yang merayap di bawah
permukaan tanah (rumput teki)

Temulawak
8 13-Mar-23 Tanaman Obat dan Simplisia
Temulawak (Curcuma xanthorrhiza)
• Family zingiberaceae, tumbuh di Thailand,
Philippines, Sri Lanka, dan Malaysia
• Secara tradisional dijadikan bahan baku
pembuatan jamu
• Utk mengobati hepatitis, liver, diabetes,
rheumatism, antikanker, hipertensi, and heart
disorders
• Memiliki efek antidiuretik, antiinflammasi,
antioksidan, antihypertensive,
antihepatotoxic, antibacterial, dan antifungal
• Mengandung senyawa aktif kurkumin dan
xanthorrizol (komponen utama essensial oil):
antibacterial, antiseptik antibiotik

9 13-Mar-23 Tanaman Obat dan Simplisia


Kunci pepet (Kaempferia angustifolia R.)
Kunir putih (Kaempferia rotunda L.)
• Rimpang digunakan untuk insektisida, bahan pakaian dan
berkhasiat sebagai obat penenang
• Sebagai obat luar rimpang biasanya dibuat salep dicampur
dengan minyak kelapa dan digunakan untuk mengobati luka
dan penyakit kulit atau digunakan untuk balur pada bagian
badan yang bengkak-bengkak.
• Rimpangnya juga berkhasiat untuk menurunkan panas badan
pada waktu demam, obat gangguan pencernaan, diare, radang
tenggorokan dan dapat untuk peluruh lendir serta peluruh
muntah, dan dapat menambah nafsu makan
• Tepung dari rimpangnya dapat digunakan untuk bahan
kosmetik
• Di Benggala India rimpangnya digunakan untuk mengobati
penyakit pada ternak
• Daun serta rimpang tanaman yang masih muda dapat dimakan
mentah sebagai lalap atau dimasak terlebih dahulu
• Fraksi tidak larut dalam air dari infusa daun K. angustifolia
mempunyai efek oksitosik (meningkatkan kontraksi rahim)
terhadap uterus marmot
• Mengandung minyak atsiri
Kaempferia angustifolia Kaempferia rotunda L.
R.
10 13-Mar-23 Tanaman Obat dan Simplisia
Umbi
• Umbi adalah modifikasi dari akar (umbi
akar), batang (umbi batang) atau
tumpukan pangkal daun (bulbus, umbi
lapis)
• Fungsi utamanya sering kali terkait dengan
penyimpanan makanan
• Umbi lapis adalah salah satu organ
vegetatif tanaman
• Tanaman yang membentuk umbi lapis dan
dimanfaatkan secara luas sebagai herba
adalah bawang merah, bawang putih,
bawang daun dan bakung

11 13-Mar-23 Tanaman Obat dan Simplisia


Batang & Kulit Batang
• Batang tanaman yang digunakan sebagai obat
antara lain adalah kemukus,brotowali, batang
sambiloto, batang jeruk nipis, delima dan dadap
ayam
• Kayu manis adalah salah satu contoh rempah yang
diperoleh dari kulit batang, termasuk yang paling
berharga dan mempunyai nilai ekonomi tinggi
• Selain itu, serutan kayu secang, bahan pembuatan
minuman tradisional yang disebut Secang

12 13-Mar-23 Tanaman Obat dan Simplisia


• Secang

13 13-Mar-23 Tanaman Obat dan Simplisia


• Terkandung berbagai senyawa kimia: alkaloid, damar lunak, pati, glikosida, pikroretosid, harsa,
zat pahit pikroretin, tinokrisposid, berberin, palmatin, kolumbin dan kaokulin/ pikrotoksin
• Digunakan sebagai anti inflamasi, anti diabetik, antimalaria, dan analgetic
• Dapat menurunkan jumlah plasmodium dalam darah mencit yang dinfeksi Plasmodium berghei
• Malaria  anemia yang terjadi diakibatkan oleh hemolisis berulang pada eritrosit yang
terinfeksi
• Sambiloto mampu menurunkan anemia dengan mencegah hemolisis eritrosit melalui
mekanisme non imun
• Tinokrisposid menekan perkembangan Plasmodium berghei dalam darah mencit dan
memperpanjang hidup mencit yang terinfeksi

14 13-Mar-23 Tanaman Obat dan Simplisia


Daun
• Berbagai jenis daun dimanfaatkan
sebagai rempah, meliputi daun
jeruk, pandan, daun salam, dll
• Daun-daun berpotensi sebagai
tanaman obat: daun bakung,
bayam duri, cincau, sirsak, jinten,
katuk, lidah buaya, meniran,
nilam, patikan kebo, pecut kuda,
sogo telik, kemangi dll.

15 13-Mar-23 Tanaman Obat dan Simplisia


Bunga
• Bunga cengkih adalah jenis rempah
utama dunia yang mempunyai nilai
ekonomi menjanjikan
• Bunga lainnya yang dimanfaatkan
sebagai tanaman obat: acalipha,
pacar air, brokoli, bugenvil,krisan,
rosela, kecubung, mawar, kenanga,
kantil, bunga sepatu, soka,
wijayakusuma, melati dan lainya.

16 13-Mar-23 Tanaman Obat dan Simplisia


Buah & Biji
• Berbagai buah adalah sumber
rempah dan herba utama untuk
beragam pemanfaatan, mulai dari
seni kuliner sampai kesehatan.
• Buah yg dijadikan obat: buah
mahkota dewa, mengkudu,
kemukus, lada, ketumbar, buah
cabe merah, cabe jawa, dll.
• Biji yg dijadikan obat: biji wijen,
pala, mahoni, pinang, dll.

13-Mar-23 Tanaman Obat dan Simplisia 17


• Keragaman sumber-sumber bahan alam dari aneka jenis tanaman
tersebut adalah potensi besar yang sampai saat ini belum
dimanfaatkan secara optimal
• Berbagai jenis tanaman tersebut seringkali tumbuh liar di kebun
tanpa dipertimbangkan mempunyai manfaat
• Permasalahan utama adalah teknologi proses dan penyiapan sebagai
bahan baku tanaman obat yang masih belum tersedia
• Selain itu, aspek pasar dan jaringan pemasaran yang belum diketahui
menjadi salah satu faktor penghambat penting dalam meningatkan
nilai dari tanaman rempah dan herba tersebut

13-Mar-23 Tanaman Obat dan Simplisia 18


Cara
Pengelolaan dan
Penanganan
Tanaman Obat

13-Mar-23 Tanaman Obat dan Simplisia 19


Akar
• Menurut asal dan jenis tanamannya akar sebagai
produk tanaman obat dapat dibedakan dalam dua
golongan: akar lunak dan akar keras
• Akar lunak banyak mengandung air (lebih dari 60%),
contoh akar pacar air (Impatiens balsamina L.)
• Akar keras memiliki kandungan serat yang tinggi,
contoh akar cempaka (Michelia champaka) dan akar
trengguli (Cassia fistula)
• Akar-akar yang banyak mengandung air,
pengeringannya dilakukan secara perlahan untuk
menghindari proses pembusukan dan fermentasi
• Pada akar keras penanganannya hampir sama dengan
penanganan simplisia batang dan kulit batang

20 13-Mar-23 Tanaman Obat dan Simplisia


Daun
• Daun umumnya bertekstur lunak karena
kandungan airnya tinggi, antara 70-80%
• Jaringannya tersusun atas sel-sel parenkim,
pada permukaan daun kadang-kadang dijumpai
lapisan semacam zat lilin, mengkilat, dan ada
pula yang berbulu halus/berambut dengan
bentuk yang beragam
• Beberapa simplisia daun tanaman obat dipanen
pada waktu masih muda atau masih berbentuk
tunas daun, contoh: kumis kucing dan teh
• Ada juga daun yang dipanen pada saat daun
mengalami pertumbuhan maksimal atau tua,
contoh: daun sirih

21 13-Mar-23 Tanaman Obat dan Simplisia


Next…
• Umur petik daun tidak sama sehingga penanganan dan
pengelolaan pascapanennya juga berbeda
• Daun yang dipanen muda biasanya dikeringkan secara
perlahan -> air tinggi -> reaksi enzimatis masih
berlangsung dengan cepat, dan jaringannya masih
sangat lunak sehingga mudah hancur atau rusak
Simplisia daun kumis kucing
• Daun yang dipanen pada umur tua diberi perlakuan
khusus berupa pelayuan dan pengeringan secara
perlahan agar diperoleh warna yang menarik
• Pemanenan daun yang mengandung minyak atsiri
harus ditangani secara hati-hati dan daun langsung
diolah ketika masih segar

Simplisia daun sirih merah

22 13-Mar-23 Tanaman Obat dan Simplisia


Batang dan kulit batang
• Batang dan kulit batang memiliki sifat yang
hampir sama, yaitu kaku, keras, dan ulet
• Karena kandungan serat selulosa, hemiselulosa,
serta lignin yang tinggi
• Penanganan dan pengelolaan terhadap kedua
jenis produk tersebut harus sesuai anjuran
dengan memperhatikan sifat yang dimiliki oleh
simplisia tersebut
• Contoh: kulit batang pulasari, kulit batang
krangean

23 13-Mar-23 Tanaman Obat dan Simplisia


Pembuatan simplisia kulit batang kayu manis
1. Pengumpulan/panen -> dengan tangan/alat,
dilakukan awal musim kemarau
(pengangkutan zat hara dari tanah keseluruh
tubuh tumbuhan berkurang, sehingga zat-
zat akif yang dibutuhkan tumbuhan
tertumpuk di kulit batang)
2. Sortasi basah (memisahkan batang dari bagian
tanaman yang tidak digunakan) dan pencucian
3. Perajangan -> kulit batang diangin-anginkan di
atas koran semalam -> dipotong kecil-kecil
untuk memperkecil luas permukaan sehingga
proses pengeringan berlangsung cepat
4. Pengeringan -> dikeringkan di bawah sinar
matahari ditutup kain hitam untuk menyerap
panas -> disimpan pada suhu kamar 15-300°C

24 13-Mar-23 Tanaman Obat dan Simplisia


Bunga
• Bunga memiliki kandungan air lebih dari 70%,
bersifat lunak, dan mudah rusak
• Setelah melewati proses pengeringan atau
didiamkan agak lama maka zat warna bunga akan
mengalami perubahan karena reaksi oksidasi dan
fermentasi
• Bunga-bunga yang memiliki aroma atau
mengandung minyak atsiri perlu segera ditangani
sehingga diperoleh kestabilan aroma dan
minyaknya
• Cara pengeringan bunga pada prinsipnya hampir
sama dengan penanganan dan pengelolaan daun.
Pengeringan dilakukan dengan hati-hati karena sifat
dan keadaan bunga yang terdiri dari bagian-bagian
yang rapuh serta mudah rontok

25 13-Mar-23 Tanaman Obat dan Simplisia


Pembuatan simplisia bunga telang
1. Pemetikan bunga pada pagi hari
2. Sorting/pemilahan kondisi bunga
3. Pencucian menggunakan air mengalir
4. Pengeringan menggunakan sinar matahari langsung atau dengan oven 50°C

26 13-Mar-23 Tanaman Obat dan Simplisia


Buah dan kulit buah
• Kandungan air cukup tinggi (70-80%),
beberapa jenis buah <70%
• Buah lunak juga mengandung lemak, protein,
atau zat-zat lain sehingga membutuhkan
tindakan khusus dalam proses pengeringan
agar kandungan zat yang dimiliki tidak hilang
• Jaringan buah tersusun dari sel-sel parenkim
yang menyebabkan buah menjadi lunak
• Beberapa jenis buah ada yang hanya
dimanfaatkan kulit buahnya (perikarpium)
untuk simplisia, contoh kulit buah manggis,
jeruk nipis, delima

27 13-Mar-23 Tanaman Obat dan Simplisia


Next…

• Buah dipanen ketika masak karena


diperkirakan memiliki kandungan senyawa
aktif maksimal
• Penanganan dan pengelolaan buah harus
dilakukan secara tepat, khususnya pada buah
yang memiliki kandungan minyak atsiri 
agar kandungan minyak atsiri dalam buah Buah anyang-anyang
tidak hilang
• Buah-buah yang akan diambil minyak atsirinya
diolah saat buah dalam keadaan segar

Buah adas

28 13-Mar-23 Tanaman Obat dan Simplisia


Rimpang dan umbi-umbian
• Rimpang, umbi batang, umbi lapis, dan
umbi akar umumnya memiliki sifat yang
hampir sama, yakni keras dan agak
rapuh
• Ini disebabkan adanya zat pati, protein
yang tinggi, dan kandungan air yang
tinggi pula
• Beberapa jenis umbi lapis memiliki sifat
agak lunak misalnya bawang putih
(Allium sativum)
• Penanganan dan pengelolaan untuk
produk tanaman obat berupa rimpang
dan umbi-umbian ini harus sesuai
dengan memperhatikan sifat-sifat
umum yang dimiliki

29 13-Mar-23 Tanaman Obat dan Simplisia


Biji-bijian
• Biji-bijian ada yang keras dan ada yang lunak
• Biji banyak mengandung zat tepung, protein, dan
minyak
• Memiliki kadar air bervariasi dari rendah sampai
tinggi tergantung dari umur biji saat dipanen
• Semakin tua umur biji maka kadar airnya pun
semakin rendah Biji pinang
• Untuk itu penanganannya harus memperhatikan
sifat umum biji agar biji tidak mudah hancur,
pecah, dan rusak
• Demikian juga dengan penyimpanan, sedapat
mungkin dihindari tempat yang lembab, karena
jika hal ini bila dibiarkan berlanjut akan
merangsang perkecambahan

Biji mahoni

30 13-Mar-23 Tanaman Obat dan Simplisia


Faktor yang
mempengaruhi
perbedaan sifat dan
komposisi hasil
tanaman obat

13-Mar-23 Tanaman Obat dan Simplisia 31


Faktor dalam
- Faktor ini merupakan sifat yang diwariskan induk tanaman (genetis)
seperti rasa, bau, komposisi kimia, dan kemampuan produksi
biomassanya
- Jenis atau varietas tanaman menyebabkan pula perbedaan sifat,
seperti rasa, bau, kandungan kimia, dan jumlah produksi yang
dihasilkan
- Pengaruh faktor genetis pada sifat hasil tanaman obat dapat
dimanfaatkan dalam upaya mendapatkan kandungan senyawa aktif
yang tinggi dengan produksi biomassa yang tinggi pula

32 13-Mar-23 Tanaman Obat dan Simplisia


Faktor luar
Faktor luar yang turut mempengaruhi sifat, komposisi, morfologi, dan produksi
biomassa tanaman: faktor budidaya, perawatan, dan lingkungan (cahaya,
temperatur, musim, dan unsur hara)
a. Cahaya matahari
- Cahaya matahari berpengaruh terhadap sintesis zat-zat makanan yang
terdapat dalam jaringan tanaman fotosintesis
- Aktivitas sintesis ini berbeda tergantung kepada banyaknya cahaya matahari
yang mengenai tanaman
- Hal ini mempengaruhi sifat hasil tanaman obat yang diperoleh, misalnya
kadar alkaloida daun tapak dara (Vinca rosea) yang terkena sinar matahari
langsung lebih tinggi dibanding daun-daun yang ternaungi

33 13-Mar-23 Tanaman Obat dan Simplisia


b. Suhu
- Proses-proses fisik dan kimia dalam tanaman banyak dikendalikan
oleh suhu
- Kelembaban dan suhu optimal bagi suatu jenis tanaman obat
tidak selalu merupakan suhu dan kelembaban optimal bagi
tanaman obat lainnya
- Sehingga sifat hasil tanaman obat di dataran rendah dengan suhu
dan kelembaban relatif lebih tinggi akan berbeda dengan
tanaman obat yang tumbuh di dataran tinggi
- Pada beberapa jenis tanaman yang mengandung minyak atsiri,
kadar minyaknya semakin tinggi dengan semakin tingginya tempat
tumbuh atau semakin rendahnya suhu lingkungan

34 13-Mar-23 Tanaman Obat dan Simplisia


c. Musim
- Musim erat hubungannya dengan suhu, cahaya, dan kelembaban
yang berpengaruh terhadap faktor fisik, kimia, dan biologi yang
terjadi di dalam tanaman
- Tanaman obat yang tumbuh pada musim kemarau umumnya
mempunyai kandungan zat-zat aktif yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan tanaman obat pada musim hujan

d. Habitat
- Salah satu hal yang berhubungan erat dengan habitat adalah sifat
tanah
- Tanaman yang ditanam di tanah berlempung atau berkapur akan
berbeda sifatnya
- Habitat berkaitan erat dengan mutu, kandungan senyawa aktif, dan
bentuk fisik atau morfologi tanaman

35 13-Mar-23 Tanaman Obat dan Simplisia


e. Unsur Hara
- Tanaman tumbuh subur mengandung unsur hara yang
diperlukan  unsur hara tanah merupakan faktor yang sangat
penting utk budidaya tanaman obat
- Tanaman obat yang tumbuh liar di alam umumnya memiliki
sifat yang sangat bervariasi tergantung kesuburan tanah
- Tanaman obat yang tumbuh di lahan subur/ hutan berhumus
tebal  pertumbuhan tanaman yang lebih baik dibandingkan
yang tumbuh di tanah berkapur yang kering

36 13-Mar-23 Tanaman Obat dan Simplisia


Tingkat kemasakan
- Produk tanaman obat yang diinginkan untuk memproduksi simplisia memiliki
tingkat kemasakan yg berbeda-beda
- Banyak tanaman obat yang dipanen dalam keadaan belum masak atau
setengah masak sehingga harus diperam dahulu
- Beberapa daun tanaman obat dipanen pada waktu muda bersama dengan
pucuknya, misalnya sambiloto (Andrographis paniculata) dan kumis kucing
(Orthosipon stamineus)
- Ada pula yang dipanen setelah mengalami pertumbuhan maksimal atau tua,
misalnya daun jati belanda (Guazuma ulmifolia) dan sembung (Blumea
balsamifera)
- Tingkat kemasakan yang berbeda tersebut mengakibatkan perbedaan sifat
hasil  kandungan zat-zat penyusun, tekstur, dan warnanya

37 13-Mar-23 Tanaman Obat dan Simplisia


38 13-Mar-23 Tanaman Obat dan Simplisia

Anda mungkin juga menyukai