Anda di halaman 1dari 2

Laos/Lengkuas (Alpinia galanga)

Salah satu manfaat lengkuas adalah sebagai antifungi (antijamur). Lengkuas adalah tanaman obat yang
mengandung antimikrobial diterpene dan eugenol yang mempunyai aktivitas antijamur. Secara tradisional dari
sejak zaman dahulu kala, parutan rimpang lengkuas sering digunakan sebagai obat penyakit kulit, terutama
yang disebabkan oleh jamur, seperti panu, kurap, eksim, jerawat, koreng, bisul, dan sebagainya.

Jahe (Zingiber officinale)
Jahe (Zingiber officinale), adalah tumbuhan yang rimpangnya sering digunakan sebagai rempah-
rempah dan bahan baku pengobatan tradisional. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-
ruas tengah. Rasa dominan pedas yang dirasakan dari jahe disebabkan oleh
senyawa keton bernama zingeron.

Jahe merah (Zingiber officinale varietas rubrum)


merupakan jenis tanaman rimpang yang cukup sering dijumpai, baik untuk bahan masakan maupun sebagai
ramuan obat. Kulit tanaman herbal ini berwarna hijau kemerahan dan dagingnya merah mudah. Ukurannya
lebih kecil dibandingkan dengan jahe pada umumnya. Jahe merah mempunyai kandungan minyak atsiri serta
memiliki rasa pedas karena adanya senyawa keton yang diberi nama zingeron. Jahe merah sering digunakan
sebagai obat herbal khususnya di negara Cina. Di negara Tirai Bambu itu, jahe merah dimanfaatkan sebagai
obat untuk mengatasi penyakit ginjal dan memperbaiki fungsi kerja limpa.

Kunyit/kunir, (Curcuma longa)


Umbi (rimpang) yang berumur lebih dari satu tahun dapat dipakai sebagai obat, umbi (rimpang) kunyit
berkhasiat untuk mendinginkan badan, membersihkan, mempengaruhi bagian perut khususnya
pada lambung, merangsang, melepaskan lebihan gas di usus, menghentikan pendarahan dan mencegah
penggumpalan darah. Selain dari itu juga digunakan sebagai bahan dalam masakan sebagai perasa dan
pewarna dalam beberapa jenis olahan makanan guna memberikan cita rasa pengonsumsinya.
Kunyit juga digunakan sebagai obat anti gatal, anti septik dan anti kejang serta mengurangi pembengkakan
selaput lendir mulut. Kunyit dikonsumsi dalam bentuk perasan yang disebut filtrat, juga diminum sebagai
ekstrak atau digunakan sebagai salep untuk mengobati bengkak dan terkilir. Kunyit juga berkhasiat untuk
menyembuhkan hidung yang tersumbat, caranya dengan membakar kunyit dan menghirupnya untuk
memperlancar pernapasan.
Kunyit bisa dipakai untuk menyembuhkan beberapa hal yang berkaitan dengan penyimpangan pada kerja
ginjal, terutama pada beberapa kasus-kasus yang ditandai dengan bau badan yang tidak sedap dan mata
yang tidak tahan terhadap sinar matahari, kunyit sangat efektif jika dikonsumsi secara teratur dan rutin, yaitu
dengan meminum segelas seduhan jus kunyit berupa sari patinya tanpa ampas, selama 2 minggu berturut-
turut.

Temu kunci (Boesenbergia rotunda)


Masyarakat menggunakan tanaman temu kunci sebagai obat tradisional yang bermanfaat sebagai peluruh
dahak atau untuk menanggulangi batuk, peluruh kentut, penambah nafsu makan, menyembuhkan sariawan,
bumbu masak, dan pemacu keluarnya Air Susu Ibu (ASI).
Minyak atsiri rimpang temu kunci ( Boesenbergia pandurata) juga berefek pada pertumbuhan Entamoeba
coli, Staphyllococus aureus, dan Candida albicans; selain itu dapat berefek pada pelarutan batu ginjal kalsium
secara in vitro. Tanaman ini memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai pengobatan tradisional maupun
modern. Tanaman ini mampun bekerja sebagai antibakteri, antiparasit, mengobati infeksi mulut infeksi usus,
antioksidan, antikanker, antiinflamasi, analgesik, antipiretik, dapat membantu pasien obesitas. Dari berbagai
kajian ilmiah, temu kunci juga bermanfaat sebagai campuran minum tonik bagi wanita pasca-melahirkan,
terdapat pula pada campuran lotion rematik dan pegal-pegal.

Temu lawak, (Curcuma zanthorrhiza)


Di Indonesia satu-satunya bagian yang dimanfaatkan adalah rimpang. Rimpang temu lawak diekstrak untuk
dibuat jamu godog/rebus. Rimpang ini mengandung 48–59,64 % zat tepung, 1,6–2,2 % kurkumin, dan 1,48–
1,63 % minyak atsiri yang dipercaya dapat meningkatkan kerja ginjal serta antiinflamasi. Manfaat lain rimpang
tanaman ini adalah sebagai obat jerawat, meningkatkan nafsu makan, antikolesterol, antiinflamasi, anemia,
antioksidan, pencegah kanker, dan antimikroba. Rimpang temu lawak dimanfaatkan sebagai sumber
karbohidrat dengan mengambil patinya, kemudian diolah menjadi bubur makanan untuk bayi dan orang-orang
yang mengalami gangguan pencernaan.[7] Pada sisi lain, temu lawak juga mengandung senyawa pengusir
(repellant) nyamuk, karena tumbuhan tersebut menghasilkan minyak atsiri yang mengandung linalool,
suatu geraniol yaitu golongan fenol yang tidak disukai Aedes aegypti

Lempuyang (Zingiber zerumbet)


Beberapa riset menunjukkan bahwa lempuyang mengandung zat zerumbone yang memiliki efek antioksidan,
antiradang, antidiabetes, antibakteri, dan antikanker. Lempuyang dapat diolah dan dikonsumsi sebagai jamu
dan teh atau suplemen herbal.

Temu Putih (Curcuma zedoaria)


Kunyit putih telah lama digunakan sebagai obat tradisional. Tak heran bila beragam manfaat kunyit putih bisa
Anda dapatkan. Manfaat tersebut berasal dari kandungan nutrisi dan antioksidan di dalamnya. Bahkan,
tanaman ini juga diklaim sebagai penawar racun untuk mengobati gigitan ular berbisa.
Kunyit putih (Curcuma zedoaria) merupakan salah satu tanaman yang tumbuh di negara Asia, seperti
Thailand, Tiongkok, dan Indonesia. Mulai dari batang hingga akarnya diketahui bermanfaat sebagai obat.
Manfaat ini berasal dari kandungan kurkuminoid dan terpenoid yang berperan sebagai antioksidan.
Selain mengandung antioksidan, kunyit putih juga diketahui memiliki efek antikanker, antiradang, antinyeri,
antialergi, dan antimikroba, serta mampu mempercepat proses penyembuhan luka.

Anda mungkin juga menyukai