Anda di halaman 1dari 39

WORKSHOP HUT KE-2 LAM-KPRS

27-28 MEI 2023


CLARO HOTEL & CONVENTION CENTER
MAKASSAR

Hak Pasien dan Keterlibatan Keluarga


Dalam PCC
Dr. Yael Esthi Nurfitri Kuncoro, SpKK, FINSDV, FISQua

• Surveior Akreditasi Rumah Sakit LAM-KPRS


• Sekretaris Kompartemen Hubungan Internasional LAM-KPRS
• Surveior Akreditasi FKTP Kementerian Kesehatan
• Sekretaris Eksekutif LASKESI
• Kepala Bidang Penunjang Medis RS Ken Saras Semarang
• Ketua Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RS Ken Saras

Riwayat Pendidikan
Prince Jonah Kuhio School Honolulu, SD Pius Bakti Utama
SMP Negeri 1 Kutoarjo
SMU Negeri 3 Semarang
081229099921 FK. Universitas Diponegoro Semarang
Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Univ. Diponegoro
Fellowship of International Society for Qualty in Health Care
La_bellee@yahoo.com
Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah
PRESENTATION OBJECTIVES

Menjelaskan konsep HPK dalam PCC

Menjelaskan HPK dalam PCC sesuai standar akreditasi

Melakukan implementasi HPK dalam PCC sesuai


standar akreditasi

3
Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah
SUMBER RUJUKAN UTAMA

1 2

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah


Permasalahan dalam
pelayanan
• Apakah kita memperlakukan pasien
dengan bermartabat, kasih sayang
dan menghormati ?
• Apakah pelayanan di RS kita
terkoordinasi dengan baik
• Apakah kita memperlakukan pasien
lebih focus pada penyakit dan gejala,
tetapi kurang memperhatikan
kebutuhan emosi, social dan
kebutuhan sehari-hari
• Apakah kita memelihara
ketergantungan pasien pada pemberi
pelayanan dan kurang mendorong
mereka untuk mandiri dalam
asuhan ?
Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah
What is
patient
centered
care?

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah


PATIENT CENTERED

Perspektif Pasien

1. Martabat dan Hormat


2. Berbagi informasi
3. Partisipasi
4. Kolaborasi

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah


Hak Pasien
dan
Keterlibatan
Keluarga

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah


HAM

PELAYA
NAN
INFORMASI

HPKK

MENENTU
KAN
NASIBNYA
HUKUM
SENDIRI

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah


Memperoleh LAYANAN KESEHATAN
• Yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa diskriminasi
• Bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar
prosedur operasional
• Efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian
fisik dan materi
• Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan
keinginannya dan peraturan yang berlaku di RS
• Second opinion : meminta konsultasi tentang penyakit yang
di deritanya kepada dokter lain yang mempunyai SIP baik di
dalam maupun di luar RS
• Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah


• Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang
didapatkan  
• Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan rumah
sakit terhadap dirinya
• Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit melal melalui media
cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan pr UUan
peraturan perundang-undangan

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah


PELAYANAN BERFOKUS PASIEN DALAM
STANDAR HPK

Memperoleh INFORMASI tentang


 Tata tertib dan peratuan yang berlaku
 Hak dan Kewajiban Pasien
Mendapat informasi yang meliputi :
 Diagnosis dan tata cara tindakan medis
 Tujuan tindakan medis dan alternative
tindakan
 Resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi,
dan prognosis terhadap tindakan yang
dilakukan
 Perkiraan biaya pengobatan

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah


 Mendapat privasi dan kerahasiaan penyakit yang di derita
termasuk data-data medis
 Di dampingi keluarga dalam keadaan kritis
 Menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaaan
 Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan
agama dan kepercayaan
 Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di rumah sakit

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah


Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah
PATIENT CENTERED CARE DALAM HPK
STARKES 2022

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah


ELEMEN PENILAIAN DATA & BUKTI TELUSUR DARIN LURING
G
HPK 1 EP 2 Rumah sakit memiliki proses a. Regulasi : RS mengidentifikasi person
yg diinginkan oleh pasien berpartisipasi
untuk mengidentifkasi siapa yang dalam pengambilan keputusan (sesuai V V
HPK.1 : Rumah diinginkan pasien untuk berpartisipasi perundang undangan)
sakit menerapkan dalam pengambilan keputusan terkait b. Dokumen rekam medis :Identifikasi
perawatannya person yg diinginkan pasien
proses yang
mendukung hak- HPK 1 EP 3 Rumah sakit memiliki proses untuk Dokumen rekam medis : Preferensi pasien
hak pasien dan menentukan preferensi pasien, dan pada tentang informasi yang boleh diberikan dan
keluarganya beberapa keadaan preferensi keluarga pasien, tidak boleh diberikan dan kepada siapa
V
selama pasien dalam menentukan informasi apa mengenai diberikan
perawatan pasien yang dapat diberikan kepada
mendapatkan keluarga/pihak lain, dan dalam situasi apa.
pelayanan dan
perawatan di
rumah sakit.
HPK 1 EP 4 Semua staff dilatih tentang proses dan a. Wawancara PPA : proses penyampaian
peran mereka dalam mendukung hak-hak serta Hak pasien, partisipasi pasien dan keluarga V
partisipasi pasien dan keluarga dalam perawatan. dalam perawatan pasien,
b. wawancara Pasien/Keluarga

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah


PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG RAHASIA KEDOKTERAN

Pasal 6
• (5) Dalam hal pasien tidak cakap untuk memberikan
persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
persetujuan dapat diberikan oleh keluarga terdekat atau
pengampunya

PMK 290/2008 tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah


CONTOH KALIMAT PERSETUJUAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Dapat menjadi bagian dari persejuan umum (general consent)

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah


HPK.1.1 : Rumah
sakit berupaya
mengurangi hambatan
fisik, bahasa, budaya,
dan
hambatan lainnya
dalam mengakses dan
memberikan layanan
serta memberikan
informasi dan edukasi
kepada pasien dan
keluarga dalam
bahasa dan cara yang
dapat mereka pahami.

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah


STANDAR HPK 1.2
HPK.1.2 : Rumah sakit a Staf memberikan perawatan yang penuh Wawancara PPA : asuhan yang   v
memberikan penghargaan dengan memerhatikan menghargai dan memperhatikan
pelayanan yang harkat dan martabat pasien. harkat dan martabat pasien
menghargai martabat
pasien, b Rumah sakit menghormati keyakinan Wawancara PPA : asuhan yang   v
menghormati nilai- spiritual dan budaya pasien serta nilai- menghormati keyakinan spiritual,
nilai dan kepercayaan nilai yang dianut pasien. budaya dan nilai nilai yang dianut
pribadi pasien serta pasien
menanggapi
permintaan yang
terkait dengan
keyakinan agama dan c Rumah sakit memenuhi kebutuhan a. Wawancara :    
spiritual. pasien terhadap bimbingan rohani pasien/keluarga/petugas
b. Dokumen RS : bukti bimbingan
rohani

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah


STANDAR HPK 1.3

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah


Contoh KALIMAT PERSETUJUAN PELEPASAN INFORMASI

• Saya memahami informasi yang ada didalam diri Saya, termasuk Diagnosis, hasil
laboratorium dan hasil tes diagnostik yang akan di gunakan untuk perawatan medis,
akan dijamin kerahasiaannya oleh RS
• Saya memberi wewenang kepada RS untuk memberikan informasi tentang tentang
rahasia kedokteran saya bila diperlukan untuk memproses klaim asuransi termasuk
namun tidak terbatas pada BPJS, asuransi kesehatan lainnya , jamkesda, pihak
pembayar, perusahaan dan atau lembaga pemerintah lainnya
• Saya tidak memberikan/memberikan (coret salah satu) wewenang kepada RS untuk
memberikan tentang data dan informasi kesehatan saya kepada keluarga terdekat
saya, yaitu: ……………………………

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah


STANDAR HPK 2

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah


Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah
STANDAR HPK 2.1

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah


• Maksud dan Tujuan HPK 2.1

• Pasien atau keluarga yang mengambil keputusan atas nama pasien, dapat memutuskan untuk tidak
melanjutkan rencana perawatan atau terapi ataupun menghentikan perawatan atau terapi setelah
proses tersebut dimulai.

• Salah satu keputusan yang paling sulit untuk pasien dan keluarga dan juga untuk staf RS adalah
keputusan untuk menghentikan layanan resusitasi atau perawatan yang menunjang kehidupan.

• Oleh karena itu, penting bagi rumah sakit untuk mengembangkan sebuah proses dalam
pengambilan keputusan-keputusan sulit. Untuk memastikan proses pengambilan keputusan yang
terkait dengan keinginan pasien dilakukan secara konsisten, rumah sakit mengembangkan proses
yang melibatkan berbagai profesional dan sudut pandang dalam proses pengembangannya.

• Proses tersebut mencakup pemberian informasi secara jelas dan lengkap mengenai kondisi
pasien, konsekuensi dari keputusan yang diambil, serta pilihan atau alternatif lain yang dapat di
jadikan pertimbangan. Selain itu, proses tersebut mengidentifikasi garis akuntabilitas serta
bagaimana proses tersebut dapat di integrasikan di dalam rekam medis pasien.

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah


Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah
Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah
STANDAR 2.2

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah


Asesmen nyeri
Asesmen nyeri dapat menggunakan Numeric Rating Scale
Indikasi: digunakan pada pasien dewasa dan anak berusia > 9 tahun yang dapat
menggunakan angka untuk melambangkan intensitas nyeri yang dirasakannya.
Instruksi: pasien akan ditanya mengenai intensitas nyeri yang dirasakan dan
dilambangkan dengan angka antara 0 – 10.
0 = tidak nyeri
1 – 3 = nyeri ringan (sedikit mengganggu aktivitas sehari-hari)
4 – 6 = nyeri sedang (gangguan nyata terhadap aktivitas sehari-hari)
7 – 10 = nyeri berat (tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari)

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah


• Wong Baker FACES Pain Scale
• Indikasi: Pada pasien (dewasa dan anak > 3 tahun) yang tidak dapat menggambarkan intensitas nyerinya
dengan angka, gunakan asesmen
• Instruksi: pasien diminta untuk menunjuk / memilih gambar mana yang paling sesuai dengan yang ia
rasakan. Tanyakan juga lokasi dan durasi nyeri
• 0 - 1 = sangat bahagia karena tidak merasa nyeri sama sekali
• 2–3 = sedikit nyeri
• 4–5 = cukup nyeri
• 6–7 = lumayan nyeri
• 8–9 = sangat nyeri
• 10 = amat sangat nyeri (tak tertahankan)

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah


STANDAR HPK
3
HPK. 3 : Rumah sakit 1 Pasien diberikan informasi mengenai proses a. Wawancara ; simulasi petugas :   v
memberitahu pasien untuk menyampaikan keluhan dan proses informasi tentang proses
dan keluarganya yang harus dilakukan pada saat terjadi penyampaian keluhan,
konflik/perbedaan pendapat pada proses konflik/perbedaan pendapat
mengenai proses perawatan. b. Dokumen rekam medis :
untuk menerima dan Informasi proses menyampaiakan
menanggapi keluhan, keluhan
tindakan rumah sakit b. Wawancara Petugas
bila c. Wawancara
terdapat pasien
konflik/perbedaan 2 Keluhan, konflik, dan perbedaan pendapat a. Dokumen RS : alur penyelesaian v v
pendapat di dalam tersebut dikaji dan diselesaikan oleh konflik; bukti penyelesaian konflik
unit/petugas yang bertanggungjawab
asuhan pasien, serta melalui sebuah alur/proses spesifik. b. Wawancara Petugas
hak pasien untuk
berperan dalam
semua proses ini. 3 Pasien dan keluarga berpartisipasi dalam a. Dokumen RS : partisipasi pasien v v
proses penyelesaian keluhan, konflik, dan dalam penyelesaian konflik
perbedaan pendapat. b. Wawancara Petugas

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah


STANDAR HPK 4
HPK. 4 : Rumah sakit 1 Rumah sakit menerapkan proses a. Regulasi : Persetujuan Umum v v
menetapkan batasan bagaimana persetujuan umum b. Dokumen Rekam medis :
yang jelas untuk didokumentasikan dalam rekam medis Persetujuan Umum
pasien. c. Wawancara ; simulasi petugas
persetujuan umum
yang diperoleh pasien
pada saat akan 2 Pasien dan keluarga diberikan informasi a. Dokumen Rekam medis :   v
menjalani rawat inap mengenai pemeriksaan, tindakan dan Penyampaian informasi mengenai :
atau pengobatan yang memerlukan informed Pemeriksaan, tindakan dan
consent. pengobatan yang memerlukan
didaftarkan pertama Informed consent
kalinya sebagai pasien b. Wawancara ;simulasi petugas
rawat jalan. c.
Wawancara pasien/keluarga
3 Pasien menerima informasi mengenai a. Dokumen Rekam medis :   v
kemungkinan keterlibatan peserta didik, Penyampaian informasi mengenai :
mahasiswa, residen traine dan fellow yang Keterlibatan peserta didik,
berpartisipasi dalam proses perawatan. mahasiswa, residen, traine dan fellow
b. Wawancara
petugas
c. Wawancara pasien/keluarga

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah


STANDAR HPK
4.1
HPK 4.1 : 1 Rumah sakit menerapkan proses a. Regulasi : Informed consent v  
Persetujuan bagi pasien untuk mendapatkan b. Dokumen Rekam medis :
tindakan (informed informed consent. Informed consent
consent) pasien
diperoleh melalui 2 Pemberian informed consent a. Dokumen rekam medis :   v
cara dilakukan oleh staf yang kompeten Informed consent oleh staff
yang telah dan diberikan dengan cara dan yang kompeten
bahasa yang mudah dipahami b. Wawancara PPA
ditetapkan rumah pasien.
sakit dan c. Wawancara pasien/keluarga
dilaksanakan oleh
petugas terlatih
dengan cara dan 3 Rumah sakit memiliki daftar Regulasi : Daftar tindakan v  
bahasa yang mudah tindakan invasif, pemeriksaan dan invasif, pemeriksaan dan terapi
dipahami pasien. terapi tambahan yang memerlukan tambahan yg perlu informed
informed consent. consent

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah


Informed
Permenkes no.290/MenKes/Per/III/2008

Diagnosis

Tujuan

Alternatif

Risiko dan komplikasi

prognosis

Perkiraan biaya

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah


Consent

Refusal

Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah


Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah
Lembaga Akreditasi Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah

Anda mungkin juga menyukai