Anda di halaman 1dari 24

PENGAWASAN DAN PENEGAKAN HUKUM

DI BIDANG PERDAGANGAN

DIREKTORAT TERTIB NIAGA

DIREKTORAT JENDERAL PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TERTIB NIAGA


TUGAS DAN FUNGSI DITJEN PKTN

Perizinan Bidang
Perdagangan
• Berdasarkan Peraturan Pemberdayaan
Presiden Nomor 48 Konsumen
Tugas dan Tahun 2015 Perdagangan Barang
Fungsi yang Dilarang Diawasi
Standarisasi dan diatur
Perdagangan dan
pengendalian mutu
Barang Pendaftaran Barang
dalam dan Negeri
terkait K3L
TUSI DITJEN Pengawasan
Kegiatan
PKTN Perdagangan
Pemberlakuan SNI,
Persyaratan Teknis
Pengawasan Barang
Beredar dan Jasa di
Pasar
Pendaftaran Gudang

Tertib Ukur
Penyimpanan Barang
Kebutuhan Pokok dan
atau Barang Penting
DASAR HUKUM PENGAWASAN TERTIB NIAGA

Undang-Undang
• UU No. 7 tahun 2014 tentang Perdagangan
• UU Nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan

Perpres
• Perpres No. 71 tahun 2015 tentang Penetapan dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok dan Barang
Penting (Bapokting)
• Rancangan Perpres tentang Penetapan dan Pendaftaran Barang K3L
• Rancangan Perpres tentang Barang yang Dilarang dan Dibatasi Perdagangannya

Permendag
• Permendag No.22 Tahun 2016 tentang Ketentuan Umum Distribusi Barang
• Permendag Nomor 36 Tahun 2007 tentang Penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan sebagaimana diubah
terakhir kali dengan Permendag Nomor 39 Tahun 2011
• Permendag Nomor 37 Tahun 2007 tentang Penyelenggaraan Pendaftaran Perusahaan sebagaimana
diubah terakhir kali dengan Permendag Nomor 116 Tahun 2015
• Permendag Nomor 48 Tahun 2015 tentang Ketentuan Umum di Bidang Impor
• Permendag Nomor 70 Tahun 2015 tentang Angka Pengenal Importir
• Permendag tentang Barang yang diatur dan dibatasi Perdagangannya, contoh: Pupuk, Minol, B2,
Handphone, gula, perdagangan antar pulau, dll.

The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia


3
PENGAWASAN (UU No 7 Tahun 2014)

Kewenangan Pengawasan oleh Petugas Pengawas (berdasarkan Pasal 100 ayat 3):

Perizinan Bidang Perdagangan

Penyimpanan Barang
Perdagangan Barang yang di
kebutuhan pokok dan/atau
awasi, dilarang, dan/atau diatur
Barang penting

Pengawasa
Pendaftaran n oleh Disribusi Barang
Gudang PPTN dan/atau Jasa

Pemberlakuan SNI, Persyaratan Pendaftaran Barang Produk


Teknis, atau Kualifikasi secara Dalam Negeri dan asal Impor
wajib terkait K3LH

2 2
PETUGAS PENGAWAS BIDANG PERDAGANGAN

Petugas Pengawas
Tertib Niaga (PPTN) • Sesuai dengan Pasal 100 ayat (1) UU Nomor 7 Tahun
2014 Tentang Perdagangan
• Dalam melaksanakan pengawasan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 99 ayat (1), Menteri menunjuk petugas
pengawas di bidang Perdagangan

• Sesuai dengan Pasal 103 ayat (1) UU Nomor 7 Tahun


Penyidik Pegawai
2014 Tentang Perdagangan
Negeri Sipil (PPNS) • Selain penyidik pejabat polisi negara Republik Indonesia,
Perdagangan pejabat pegawai negeri sipil tertentu di lingkungan instansi
Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang lingkup tugas dan
tanggung jawabnya di bidang Perdagangan diberi
wewenang khusus sebagai penyidik pegawai negeri sipil
sebagaimana dimaksud dalam Kitab Undang-Undang
Hukum Acara Pidana untuk melakukan penyidikan sesuai
dengan Undang-Undang ini.

The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia


5
PENGAWASAN DAN PENEGAKAN HUKUM
KEGIATAN PERDAGANGAN

Informasi dari Media massa/


Perizinan Perdagangan pengaduan masyarakat

Barang Keamanan, Keselamatan, Indikasi Analisa Kasus


PPTN
Kesehatan dan Lingkungan Hidup Pelanggaran Perdagangan

Distribusi Barang Pokok dan Penting


dan Barang yang Diatur Pengawasan
terjadwal/
berkala

Pengumpulan Bahan PPNS -


Publikasi Sesuai Keterangan DAG
Ketentuan •Survey Lapangan;
Analisis •Verifikasi Dokumen
Keputusan dan/atau Berkas;
Penyidikan dan
Tidak Sesuai •Pembelian
(PPNS) Ketentuan
dan/atau Pengujian
Sampel PPTN

Administrasi

Bareskrim
Koordinasi PPNS - DAG
POLRI
0 The Ministry of Trade of The Republic of Indonesia 6
RUANG LINGKUP PENGAWASAN
KEGIATAN PERDAGANGAN

Perizinan di Bidang Perdagangan

Perdagangan Barang yang diawasi, dilarang, dan/atau diatur

Distribusi barang dan/atau jasa

Ruang Barang produk dalam negeri dan asal impor yang terkait dengan K3L

Lingkup
Pendaftaran gudang
Pengawasan
(PPTN & Penyimpanan barang kebutuhan pokok dan/atau barang penting
PPNS-DAG)
Pameran dagang

Perdagangan barang dan/atau jasa menggunakan sistem elektronik

Distribusi yang menggunakan skema piramida

7 The Ministry of Trade of The Republic of Indonesia


PERIZINAN LUAR NEGERI

Importir Persetujuan Importir


Terdaftar Impor Produsen

Perizinan Persetujuan Eksportir


Impor Ekspor Terdaftar
Lainnya Dektan Dektan

Persetujuan Eksportir
Ekspor Terdaftar
Dekintam Dekintam
10 The Ministry of Trade of The Republic of Indonesia
Perizinan Luar Negeri ... (1)
Importir Terdaftar

• Cakram Optik, Bahan Peledak Industri (Komersial), Garam, Gula - Kristal Putih, Bahan Berbahaya,
Nitrocellulose, Prekursor Non Pharmasi, Sakarin dan Garamnya, Minol, Intan Kasar, Besi atau Baja,
Hewan, Produk Hewan, Produk Hortikultura, Telepon Seluler, Bahan Baku Plastik, Semen, Baja Paduan,
Minyak Bumi dan Gas Bumi, Bahan Bakar Lain

Persetujuan Impor

• Cakram Optik – Kosong, Cakram Optik - Bahan Baku, Prekursor Non Pharmasi, Intan Kasar, Mesin Multifungsi
dan Printer Berwarna, Cakram Optik – Isi, Bahan Peledak Industri (Komersial), Gula Kristal Putih, Gula - Kristal
Mentah, Pupuk Bersubsidi, Bahan Berbahaya, Nitro Cellulose, Cakram Optik - Mesin dan Peralatan Mesin,
Sakarin, BPO (Bahan Perusak Lapisan Ozon) - Non Metil Bromida, Minol, Siklamat, Garam Industri, Beras -
Konsumsi Khusus, Beras – Hibah, Beras – BULOG, Cengkeh, Barang Modal Bukan Baru – Pesawat, Produk Hewan
Segar, Hewan, Mutiara, Produk Hortikultura, Telepon Seluler, Bahan Baku Plastik, Semen, Baja Paduan, Produk
Kehutanan, Barang Contoh UTTP, TPT, Beras – Industri, Beras – Tertentu, Gula - Kristal Rafinasi, BPO - Metil
Bromida, Barang Modal Tidak Baru – Remanufakturing, Barang Modal Tidak Baru Pemakai Langsung - Usia Maks
15thn, Barang Modal Tidak Baru Pemakai Langsung - Usia Maks 30thn, Barang Modal Tidak Baru Pemakai
Langsung, Barang Modal Tidak Baru Pemakai Langsung, Barang Modal Tidak Baru Perusahaan Rekondisi
Kelompok A, Barang Modal Tidak Baru Perusahaan Rekondisi Kelompok B, Produk Kehutanan Lain-Lain

Importir Produsen

• Prekursor Non Pharmasi, Garam Konsumsi, Pelumas, Nitrocellulose, Bahan Berbahaya, Limbah Non B3 – Kertas,
Garam Industri, Limbah Non B3 – Kaca, Limbah Non B3 - Skrap Karet, Limbah Non B3 - Skrap Logam, IP , Gula -
Kristal Mentah, Limbah Non B3 – Plastik, Limbah Non B3 - Potongan Kain, Besi atau Baja, Besi atau Baja
Kontraktor KKS, Cengkeh, Sodium Tripolyphosphate, Bahan Baku Plastik, Semen, Baja Paduan, Produk Hutan

The Ministry of Trade of The Republic of Indonesia 16


Perizinan Luar Negeri ... (2)
Perizinan Impor Lainnya

• Dispensasi atas Verifikasi & Perubahan, Impor Tanpa API – Lainnya, Barang Sementara, Impor Tanpa API - Barang
Hibah, Impor Tanpa API- Barang Perbaikan, Impor Tanpa API - Barang Contoh, Barang Pindahan Duta Besar,
Barang Ekspor yang Ditolak, Tidak Re-Ekspor Barang Ex-Impor Sementara, Rekomendasi Lain – Lain, API-P
Khusus Migas, Impor Tanpa API - Barang Sementara, Barang Perbaikan, Penetapan Produsen Importir Semen,
Perpanjangan PI Hewan & Produk Hewan, Barang Komplementer, Barang Tes Pasar, Barang Purna Jual

Persetujuan Ekspor Dektan

• Kulit Buaya Wet Blue, Beras, Pisang dan Nenas, Rotan Taman/Sega dan Irit, Rotan Bukan Taman/Sega dan Irit,
Beras Premium, Beras Medium, Beras Organik, Beras Ketan Hitam, Kopi, Tumbuhan Alam dan Satwa Liar

Eksportir Terdaftar Dektan

• Kopi, Kopi Sementara, Sarang Burung Walet

Persetujuan Ekspor Dekintam

• Sisa dan Skrap Logam, Perak dan Emas, Prekursor Non Farmasi, Intan Kasar, Produk Pertambangan, Pupuk Urea
Non Subsidi, Minyak Bumi dan Gas Bumi, Bahan Bakar Lain, Timah Murni Batangan, Timah Industri, Produk
Pertambangan - Barang Contoh

Eksportir Terdaftar Dekintam

• Intan Kasar, Prekursor Non Farmasi, Produk Pertambangan Hasil Pengolahan dan Pemurnian, Batubara, Timah
Murni Batangan, Timah Industri, Minyak Bumi dan Gas Bumi, Bahan Bakar Lain

The Ministry of Trade of The Republic of Indonesia 17


PENEGAKAN HUKUM PERIZINAN
DI BIDANG PERDAGANGAN

 Kegiatan Penegakan Hukum dilaksanakan


dengan kegiatan pengawasan dan post-audit
 Kegiatan Pengawasan dapat dilakukan secara
terbuka dan tertutup, atas dasar laporan,
pengaduan atau dugaan dari pihak yang terkait
 Kegiatan post-audit dilaksanakan sesuai Pengawasan perizinan yang telah
dengan amanat Peraturan yang menaungi dilaksanakan:
 Pelaksanaan kegiatan pengawasan dan post-
audit membutuhkan kerjasama yang baik dan
erat terutama dari Pemerintah sebagai o Pengawasan Ekspor Sarang
regulator, dalam hal ini Ditjen Bea dan Cukai, Burung Walet
Kementerian Perindustrian, Kementerian o Pengawasan Ekspor Timah
Pertanian, BPOM, dan K/L lainnya. o Post-audit terhadap importir
produk hortikultura
o Post-audit terhadap importir
tekstil dan produk tekstil
(TPT)
o Post-audit terhadap importir
besi atau baja, baja paduan
dan produk turunannya

13 The Ministry of Trade of The Republic of Indonesia


SANKSI ADMINISTRATIF ... (1)

• Pasal 15 (3) - sanksi administratif berupa penutupan Gudang untuk


Pendaftaran Gudang jangka waktu tertentu dan/atau denda paling banyak
Rp2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah)

• Pasal 17 (2) - sanksi administratif berupa pencabutan perizinan di


Pencatatan Gudang bidang Perdagangan

• Pasal 20 (2) - sanksi administratif berupa: peringatan tertulis;


Tenaga Teknis Jasa penghentian sementara kegiatan usaha; dan/atau pencabutan izin usaha

Pendaftaran Barang K3L • Pasal 33 (3) - sanksi administratif berupa pencabutan izin usaha

Pembatasan Peredaran • Pasal 37 (2) - sanksi administratif berupa pencabutan perizinan di


Barang/Jasa bidang Perdagangan

• Pasal 43 (2) - sanksi administratif berupa pencabutan perizinan,


Tanggung Jawab Eksportir persetujuan, pengakuan, dan/atau penetapan di bidang Perdagangan

Penyalah Gunaan Penetapan • Pasal 44 - sanksi administratif berupa pembatalan penetapan sebagai
Eksportir Eksportir

• Pasal 46 (2) - sanksi administratif berupa pencabutan perizinan,


Tanggung Jawab Impor persetujuan, pengakuan, dan/atau penetapan dibidang Perdagangan

15 The Ministry of Trade of The Republic of Indonesia


SANKSI ADMINISTRATIF ... (2)

• Pasal 52 (4) - sanksi administratif dan/atau sanksi lainnya yang


Pembatasan Ekspor diatur dalam peraturan perundang-undangan

• Pasal 52 (5) - sanksi administratif dan/atau sanksi lainnya yang


Pembatasan Impor diatur dalam peraturan perundang-undangan

• Pasal 57 (4) - sanksi administratif berupa penarikan Barang dari


Tanda SNI Barang Distribusi

• Pasal 60 (6) - sanksi administratif berupa penghentian kegiatan


Sertifikat Kesesuaian SNI Jasa usaha

Kelengkapan Sertifikat • Pasal 63 - sanksi administratif berupa penghentian kegiatan


Kesesuaian Jasa Perdagangan Jasa

Perdagangan Sistem Elektronik • Pasal 65 (6) - sanksi administratif berupa pencabutan izin

Pameran Dagang • Pasal 77 (4) - sanksi administratif berupa penghentian kegiatan

16 The Ministry of Trade of The Republic of Indonesia


SANKSI PIDANA ... (1)
• Pasal 104 - sanksi pidana dengan pidana penjara paling lama 5
Menggunakan dan Melengkapi (lima) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Label Berbahasa Indonesia Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)

• Pasal 105 - sanksi pidana dengan pidana penjara paling lama 10


Sistem Distribusi Skema (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Piramida Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah)

• Pasal 106 - sanksi pidana dengan pidana penjara paling lama 4


Perizinan Kegiatan Usaha (empat) tahun atau pidana denda paling banyak
Perdagangan Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah)

• Pasal 107 - sanksi pidana dengan pidana penjara paling lama 5


Penimbunan Bapokting (lima) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah)

• Pasal 108 - sanksi pidana dengan pidana penjara paling lama 4


Manipulasi data Bapokting (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah)

• Pasal 109 - sanksi pidana dengan pidana penjara paling lama 1


Kewajiban Pendaftaran K3L (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)

• Pasal 110 - sanksi pidana dengan pidana penjara paling lama 5


Barang Dilarang (lima) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Diperdagangkan Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)

17 The Ministry of Trade of The Republic of Indonesia


SANKSI PIDANA ... (2)
• Pasal 111 - sanksi pidana dengan pidana penjara paling lama 5
Larangan Impor Barang Tidak (lima) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp
Baru 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)

• Pasal 112 - sanksi pidana dengan pidana penjara paling lama 5


Larangan Ekspor Barang (lima) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Dilarang Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).

• Pasal 112 - sanksi pidana dengan pidana penjara paling lama 5


Larangan Impor Barang (lima) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Dilarang Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)

Pemenuhan SNI Wajib dan • Pasal 113 - sanksi pidana dengan pidana penjara paling lama 5
Persyaratan Teknis Pada (lima) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)
Barang
• Pasal 114 - sanksi pidana dengan pidana penjara paling lama 5
Pemenuhan SNI Wajib dan (lima) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp
Persyaratan Teknis Pada Jasa 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)

• Pasal 115 - sanksi pidana dengan pidana penjara paling lama 12


Perdagangan Sistem Elektronik (dua belas) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp12.000.000.000,00 (dua belas miliar rupiah)

• Pasal 116 - sanksi pidana dengan pidana penjara paling lama 3


Izin Pameran Dagang (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak
Rp5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah)

18 The Ministry of Trade of The Republic of Indonesia


PENYIDIKAN (UU No 7 Tahun 2014)

menerima laporan atau pengaduan mengenai terjadinya suatu perbuatan yang diduga
merupakan tindak pidana di bidang Perdagangan;

memeriksa kebenaran laporan atau keterangan berkenaan dengan dugaan tindak pidana
di bidang Perdagangan;

Kewenangan memanggil orang, badan usaha, atau badan hukum untuk dimintai keterangan dan alat
Penyidik Pegawai bukti sehubungan dengan tindak pidana di bidang Perdagangan;
Negeri Sipil (PPNS)
berdasarkan Pasal
103 UU No 7 tahun memanggil orang, badan usaha, atau badan hukum untuk didengar dan diperiksa sebagai saksi
2014 atau sebagai tersangka berkenaan dengan dugaan terjadinya dugaan tindak pidana di bidang
Perdagangan;

memeriksa pembukuan, catatan, dan dokumen lain berkenaan dengan dugaan tindak
pidana di bidang Perdagangan;

meneliti, mencari, dan mengumpulkan keterangan yang terkait dengan dugaan tindak
pidana di bidang Perdagangan;

The Ministry of Trade of The Republic of Indonesia 9


PENYIDIKAN (UU No 7 Tahun 2014)

melakukan pemeriksaan dan penggeledahan tempat kejadian perkara dan tempat


tertentu yang diduga terdapat alat bukti serta melakukan penyitaan dan/atau
penyegelan terhadap Barang hasil pelanggaran yang dapat dijadikan bukti dalam perkara
dugaan tindak pidana di bidang Perdagangan;

memberikan tanda pengaman dan mengamankan Barang bukti sehubungan dengan


dugaan tindak pidana di bidang Perdagangan;

Kewenangan
Penyidik Pegawai
memotret dan/atau merekam melalui media audiovisual terhadap orang, Barang, sarana
Negeri Sipil (PPNS)
pengangkut, atau objek lain yang dapat dijadikan bukti adanya dugaan tindak pidana di
berdasarkan Pasal
bidang Perdagangan;
103 UU No 7 tahun
2014

mendatangkan dan meminta bantuan atau keterangan ahli dalam rangka melaksanakan
tugas penyidikan dugaan tindak pidana di bidang Perdagangan; dan

menghentikan penyidikan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

The Ministry of Trade of The Republic of Indonesia 9


PEMERIKSAAN DAN PENGAWASAN
TATA NIAGA IMPOR DI LUAR KAWASAN PABEAN
(POST BORDER)

The Ministry of Trade of the Republic of Indonesia


DASAR HUKUM PEMERIKSAAN POST BORDER

1. Undang-Undang No 7 Tahun 2014 tentang


Perdagangan
2. Permendag Nomor 36 Tahun 2018 tentang
Pelaksanaan Pengawasan Kegiatan Perdagangan
3. Permendag Nomor 51 tahun 2020 tentang
Pemeriksaan dan Pengawasan Tata Niaga Impor
Setelah Melalui Kawasan Pabean (Post Border)

3
POKOK-POKOK KETENTUAN
PERMENDAG 51 TAHUN 2020
• Penghapusan kewajiban importir untuk menyampaikan Pernyataan Mandiri (Self Declaration).

• Kewajiban bagi importir untuk mencantumkan nomor dan tanggal Persetujuan Impor (PI)
dan/atau Laporan Surveyor (LS) dalam dokumen Pemberitahuan Impor Barang (PIB).

• Kewajiban bagi importir untuk mencantumkan jumlah/volume barang dalam PIB sesuai
dengan satuan ukuran sebagaimana tercantum dalam PI.

• Larangan bagi importir untuk mengimpor barang dengan jumlah atau volume yang melebihi
jumlah atau volume yang tercantum dalam PI

• Adanya pengaturan pemberian Sanksi Administrasi terkait ketidakpatuhan terhadap kewajiban


pencantuman nomor dan tanggal PI dan/atau LS serta jumlah/volume sesuai satuan dalam PI
pada dokumen PIB.

• Adanya pengaturan secara tegas terhadap barang impor yang berdasarkan hasil pengawasan
dipastikan tidak dilengkapi dengan persyaratan impor.

3
POKOK-POKOK KETENTUAN PERMENDAG 51 TAHUN 2020

Pemberlakuan tata niaga Impor terhadap Barang tertentu (Pasal 3)


Kewajiban pemenuhan persyaratan impor oleh Importir wajib mencantumkan dengan benar data
importir (ayat 1) persyaratan impor dalam dokumen PIB (ayat 2)

Data Persyaratan Impor yang dimaksud terdiri dari (Pasal 3 ayat 3)

Nomor & Tanggal Persetujuan Impor (PI) Nomor & Tanggal Laporan Surveyor (LS)

Terkait dengan data PI (Pasal 4)


Importir wajib mencantumkan jumlah atau volume impor barang
dalam PIB sesuai dengan satuan ukuran yang tercantum dalam PI
(ayat 1)

Importir dilarang mengimpor barang dengan jumlah atau volume


yang melebihi jumlah atau volume yang tercantum dalam PI (ayat 2)
KOMODITI YANG BERGESER DARI BORDER KE POST BORDER

20 Komoditi Post Border


Mesin Multifungsi Berwarna, Mesin
Mutiara Fotokopi Bewarna, dan Printer
Berwarna
Produk Hasil Perikanan Produk Hortikultura
Barang Modal Dalam Keadaan Tidak
Semen dan Semen Clicker
Baru
Bahan Baku Plastik Barang Berpendingin
Kaca Lembaran Pelumas
Keramik Hewan dan Produk Hewan
Intan Kasar Jagung
Produk Tertentu Perkakas Tangan
UTTP (Alat-alat Ukur, Takar, Timbang
Produk Kehutanan
dan Perlengkapannya)
Barang yang telah diberlakukan SNI
Sakarin, Siklamat, Preparat
secara Wajib
8
The Ministry of Trade of The Republic of Indonesia
Tahap Pemeriksaan dan Pengawasan Post Border Sesuai
Permendag 51 Tahun 2020

• Menggunakan sistem E-reporting Post


Border dengan mencocokkan data PIB Dilakukan pemeriksaan kembali
Pemeriksaan dari INSW dengan data perizinan impor oleh Tim Analyzing Point untuk Analyzing
kesesuaian yang dimiliki oleh INATRADE memastikan pelanggaran Point
• Sumber data berasal dari INSW dan
data PIB INATRADE (AP)

• Memeriksa kelengkapan
Pemeriksaan
• Merupakan tindak lanjut hasil pemeriksaan dokumen perizinan
khusus kesesuaian oleh Tim AP impor
Oleh Petugas di • Berdasarkan informasi dari instansi pemerintah • Memeriksa kesesuaian
terkait dan/atau masyarakat dokumen asli
tempat Importir • Berdasarkan Klasifikasi risiko tertentu yang persyaratan Impor (PI
diberikan terhadap importir dan/atau LS serta
volume)
Profiling
Perusahaan
• Merupakan tindak lanjut hasil
pemeriksaan khusus, apabila: • Penegakan
Pengawasan • Importir terbukti tidak memenuhi
Hukum
kewajiban PI dan/atau LS
• Importir terbukti realisasi impornya • Sanksi
melebihi alokasi dalam PI Administrasi
dan Pidana

23
TERIMA KASIH

DIREKTORAT TERTIB NIAGA


DITJEN PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN TERTIB NIAGA
KEMENTERIAN PERDAGANGAN

The Ministry of Trade of The Republic of Indonesia

Anda mungkin juga menyukai