Anda di halaman 1dari 14

UNIVERSITAS

PANCA BUDI

SINGKRONASI GARDU INDUK


(GI) DENGAN PLTD GUNA
MENINGKATKAN
KEHANDALAN DAN OPTIMASI
SISTEM SECARA EFEKTIF DAN
EFISIEN
Kelompok V Optimasi Sistem
1. ISRAMA DANI SIREGAR 2224210238
2. KEVIN REYNALDI 2224210235
3. M. FADLY IKZARIADI 2224210241
4. IRHAM ARMANDO L. 2224210242

DOSEN PENGAMPU : Dr. Rahmaniar, ST,.MT


I. LANDASAN TEORI
PENGERTIAN GARDU INDUK PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA LISTRIK (PLTD)

Gardu Induk merupakan sub sistem dari


sistem penyaluran (transmisi) tenaga Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
listrik, atau merupakan satu kesatuan dari ialah Pembangkit listrik yang menggunakan
sistem penyaluran (transmisi). adapun mesin diesel sebagai penggerak mula (prime
fungsi GI mentransformasikan daya mover). Mesin diesel sebagai penggerak mula
tegangan tinggi ke tegangan menengah PLTD berfungsi menghasilkan tenaga mekanis
(150 KV/ 20 KV, 70 KV/20 KV) dengan yang dipergunakan untuk memutar rotor
Dengan frequensi tetap (di Indonesia 50 generator. SFC adalah ukuran efisiensi suatu
Hertz). mesin diesel yang menggambarkan rasio
antara jumlah pemakaian bahan bakar dan
energi listrik yang dihasilkan. Semakin besar
kapasitas dan tingkat pembebanan suatu
mesin diesel, maka efisensi mesin akan
semakin tinggi, begitu pula sebaliknya.
TEGANGAN KAPASITOR
Tegangan listrik atau beda potensial adalah Fungsi kapasitor adalah untuk
tegangan yang bekerja pada elemen atau memperbaiki faktor daya jaringan,
komponen dari satu terminal/kutub ke mengurangi kerugian jaringan,
terminal/kutub lainnya yang dapat menetralkan atau meniadakan tegangan
menggerakkan muatan listrik Drop yang turun dan memperbaiki stabilitas
tegangan sesuai standar SPLN dan batas tegangan
toleransi kenaikan tegangan (+ 5%) dan
drop tegangan ( - 10 %)

SINGKRONISASI
Sinkronisasi merupakan proses
penggabungan dua sistem yang bekerja
pada tegangan AC.
Syarat Singkron
1. Tegangan sama
2. Sudut Fhasa Sama
3. Frequensi Sama
II. METODE PENYELESAIAN MASALAH

PERMASALAHAN

TUJUAN PROJECT
PERMASALAHAN

PLN Aceh memiliki program deliselisasi yaitu menekan penggunaan


BBM pada sisi pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD). PLN Aceh
terdapat dibeberapa Unit yang masih menggunakan PLTD, salah
satunya PLTD Tapak Tuan . PLTD Tapak Tuang memiliki Potensi
Untuk Pengurangan Opersinya Mesin Diesel dengan
mengoptimalkan Singkronisasi dengan GI Blang Pidie yang sudah
berjalan.
III. ANALISIS DAN PEMBAHASAN.

ANALISIS

SIMULASI ETAP

TAHAP IMPLEMENTASI
ANALISIS
Berdasarkan Permasalahan Diaatas maka guna untuk mengoptimalkan
singkron Gardu Induk dengan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD)
perlu dilakukan penambahan Kapasitor dan Recloser dan sebelum dilakukan
implementasi diperlukan simulasi penempatan posisi yang tepat untuk
kapasitor guna menaikan tegangan

TUJUAN PROJECT
 Pengoptimalkan Sistem Gardu Induk Singkron dengan Pembangkit
Listrik Tenaga Diesel
 Mengurangi Pemakaian BBM guna mendukung Program Deliselisasi
SIMULASI ETAP
Simulasi I
Simulasi I yaitu dengan
pemasangan 1 Bh
kapasitor di ULP
Labuhan Haji dan
Operasi mesin PLTD 1
Unit dibebani 0,8 MW,
sehingga menjadi 2
kapasitor On di ULP
Labuhan Haji 1
Kapasitor On di PLTD
Tapak Tuan dan
bersamaan singkron
dengan PLTD
SIMULASI ETAP
Simulasi II
Simulasi II yaitu
dengan pemasangan 1
Bh kapasitor di PLTD
Tapak Tuan dan
Operasi mesin PLTD 1
Unit dibebani 0,8 MW,
Sehingga menjadi 1
kapasitor On di ULP
Labuhan Haji, 2
Kapasitor On di PLTD
Tapak Tuan dan
bersamaan singkron
dengan PLTD
IMPLEMENTASI
Dari Hasil Simulasi dapat disimpulkan untuk penempatan posisi kapasitor
mengikuti hasil simulasi II

Proses Pemasangan Kapasitor Proses Penjumperan Kabel SKTM ke Proses Pemasangan Recloser
Kubikel
PENGUJIAN HASIL

Tahap III
Tahap I Supply tegangan memberi beban
dari ULP Labuhan Haji pada outgoing I, Tahap IV
ke ULP Tapaktuan, engan arus memonitor
Tegangan 20,3 kV Tahap II Mengoperasikan sebesar 31 tegangan,
Kapasitor Baru, Tegangan Ampere / +_ 1 Tegangan Turun
Naik 1,1 kV MW 0,9 kV

Tahap VII Mengoperasikan


Kapasitor di LHJ, Tegangan Tahap VII Mengoperasikan Tahap V memberi beban
Tahap V memonitor
Naik 1 kV Kapasitor Lama di PLTD, pada outgoing II, dengan
tegangan, Tegangan
Tegangan Naik 1,5 kV beban 104 A
Turun 2,6 kV
SAVING
Dengan terimplementasinya project tersebut berdasarkan secara perhitungan dengan berkurangnya
operasi mesin PLTD yang ada di Tapak Tuan maka ada penurunan Biaya Pokok Produksi (BPP) yang
terjadi. Namun dengan beroperasinya kapasitor maka susut teknik bertambah

VS

kWH dalam Satu Bulan


Saving = Penghematan BBM - Loses Kwh Satu Bulan
= 277,8 kW x 24 Jam x 30 Hari
Rp = 820.193.997 -220.017.600
= 200.016 kW
Rp = 600.176.397,-
nilai 1 kwh = 1.100,- Rp/kWh
jadi dalam sebulan
Rp = 200.016 kW x 1.100 Rp/kWh
Rp = 220.017.600 ,-
IV. KESIMPULAN

Dengan menggunakan Metode simulasi II diatas maka dapat efesiensi dengan


menurunkan Biaya Pokok Produksi PLTD sebesar Rp 820.193.997,-

Tegangan yang diterima di pelanggan PLN masih memenuhi Standar SPLN.

Pola operasi mesin PLTD semakin Efektif sehingga berdampak pada SFC.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai