Anda di halaman 1dari 47

PEMERIKSAAN FISIK PADA

NEONATUS
Minimal sebanyak 3 kali:
1. Pada saat lahir
2. Pemeriksaan lanjutan dalam 24 jam atau
pada hari berikutnya
3. Pada waktu pulang
PEMERIKSAAN
SAAT LAHIR
PEMERIKSAAN SAAT LAHIR

1. Penilaian adaptasi neonatus


2. Usia gestasi dan berat badan lahir
3. Mencari kelainan kongenital
4. Tali pusat
5. Mulut
6. Anus
7. Kelainan garis tengah
8. Jenis kelamin
Penilaian Adaptasi Neonatus

0-3 : Asfiksia berat


4-6 : Asfiksia ringan-sedang
>= 7 : Tidak asfisksia
Usia Gestasi (New Ballard Score)
Interpretasi Berat Badan Lahir
Umbilikal
PEMERIKSAAN
LANJUTAN
PEMERIKSAAN LANJUTAN
Pemeriksaan Umum

• Warna kulit (pucat/sianosis/jaundice)


• Aktivitas (fleksi, simetris, gerak aktif)
• Tangisan (melengking/merintih)
• Wajah (dismorfik wajah)
• Keadaan gizi
• Suhu
Kulit

• Neonatus cukup bulan ditutupi verniks kas


eosa
• Lanugo banyak pada bayi prematur, berku
rang pada cukup bulan
• Mencari ada tidaknya kelainan kulit (ekimo
sis, tumor kulit, dll)
Kepala

• Ubun-ubun  periksa
ukuran dan ketegangan
• Trauma lahir (kaput suk
sedaneum, sefal hemat
om, dll)
• Kelainan kongenital (an
ensefali, mikrosefali,
dll)
Lesi Pembengkakan Pembesaran Set Melintasi Ga Peningkatan Ke
Eksternal elah lahir ris Sutura hilangan Darah
Akut
Kaput Suksedaneu Lunak, lekukan Tidak Ya Tidak
m
Sefalhematoma Padat, tegang Ya Tidak Tidak

Hematom Subgale Padat, berair Ya Ya Ya


al
Mata
Mata

• Pemeriksaan visus secara kasar:


Birth Blinks, may regard face
1 month Fixes on objects 11⁄2–2 months
Coordinated eye movements
3 months Eyes converge, baby reaches
12 months Acuity around 20/50
Telinga
• Bentuk dan letak daun telinga  ada
tidaknya low set ears
• Membran timpani diperiksa jika ada tanda
infeksi
• Gambar microtia
• Gambar low set ear
Hidung
• Yang terpenting  cek patensi jalan napas hidung
(bayi bernapas melalui hidung)
• Periksa adanya napas cuping hidung  distres
napas

Mulut
• Inspeksi  labio dan gnatokisis, lidah
membesar/tidak, keluar masuk (foote sign)
• Palpasi  palatokisis, refleks hisap
Leher
• Leher neonatus pendek  palpasi baik dilakukan
pada posisi supine
• Palpasi KGB, identifikasi adanya massa, periksa
mobilitas leher
Dada

Inspeksi
Bentuk dada, simetris/tidak, retraksi dinding dada
Palpasi
Palpasi klavikula (fraktur), iktus kordis
Perkusi
Tidak dilakukan pada neonatus
Auskultasi
• Jantung  heart rate 120-160x/menit, BJ I & II, bun
yi jantung tambahan
• Paru  bunyi napas (bronkovesikuler) bunyi napas t
ambahan
Abdomen

Inspeksi
Bentuk perut (cekung / cembung), omfalokel, gastro
skisis, tanda infeksi, dll
Palpasi & Perkusi
Adanya massa, pembesaran organ, defans muskula
r
Auskultasi
Bising usus
Geniltalia Eksterna
• Laki-laki
– Sering terdapat fimosis, periksa adanya hipo/
epispadia, periksa adakah testis di dalam skro
tum, hernia, hidrokel, dll
• Perempuan
– Labia minora tertutup labia mayora, periksa a
pakah lubang uretra dan lubang vagina terpis
ah, ada tidaknya sekret vagina
Anus
• Periksa adanya anus atau tidak
• Fistula, mekonium (biasa dalam 24 jam pertama)

Tulang Belakang
• Posisi tengkurap  raba sepanjang tulang belakang (peh
atikan adanya skoliosis, meningokel, spina bifida, dll)

Ekstremitas
• Perhatikan pegerakan ekstrimitas  simetris, aktif atau ti
dak, tonus ekstrimitas baik atau hipotonus
• Posisi kedua kaki  ada/tidak talipes equinovalgus/varus
• Jari tangan dan kaki  polidaktili, sindakitili, claw hand/fo
ot
• Periksa ada atau tidak dislokasi panggu (Barlow dan Ort
holani tes)
Kaki talipes Sacral dimple

High Risk Low Risk


Greater in 5 mm in diameter Less than 5 mm in diameter
Located above the gluteal crea Located with the gluteal creas
se e
Cutaneus abnormality No cutaneus abnormality or dr
ainage
Draining cerebrospinal fluid Midline
Bottom of dimple cannot be se Can see bottom of dimple
en
Pemeriksaan Neurologis (1)

• Inspeksi saat bayi tidur  perhatikan


posisi tangan dan kaki (fleksi/ekstensi)
• Bangunkan bayi  perhatikan reaksi buka
mata, mengerenyitkan muka, menangis,
menggerakan ekstrimita, bila tdak
bereaksi mungkin ada penurunan
kesadaran
Pemeriksaan Neurologis (2)
Pemeriksaan saraf kranial
Pemeriksaan Neurologis (3)

Pemeriksaan motorik
• Pemeriksaan tonus otot bayi:
1. Tonus fasik
2. Tonus postural
Pemeriksaan Neurologis (4)

Pemeriksaan Sensibilitas
• Jarang dilakukan pada neonatus
• Refleks withdrawal, refleks rooting, refleks
sentuhan dan rangsang sakit yang
membuat bayi menangis bisa dikatakan
sebagai uji sensibilitas
Pemeriksaan Neurologis (5)
Pemeriksaan Refleks neonatal primer
PEMERIKSAAN
SAAT PULANG
• Meyakinkan tidak ada kelainan kongenital atau
trauma yang terlewatkan
• Yang harus diperhatikan:
1. SSP  aktivitas bayi, ketegangan ubun-ubun
2. Kulit  ikterus, tanda infeksi
3. Jantung  bising jantung yang baru muncul
4. Abdomen  tumor yang tidak terdeteksi
sebelumnya
5. Tali pusat  tanda infeksi
6. Sudah pandai menyusu / belum, ibu sudah
mengerti cara pemberian ASI
Lama Rawat Inap Bayi Baru Lahir

• Partus Spontan: 48 jam


• SC: 96 jam
Kriteria Pulang (1)
• Keadaan Kkinis dan pemeriksaan fisik tida
k ditemukan adanya kelainan
• TTV dalam batas normal dan stabil dalam
12 jam sebelum dipulangkan (RR<60, HR
100-160, T: 36.5 - 37.4)
• Sudah BAK secara reguler dan BAB mini
mal 1x
• Minimal 2x berhasil menyusui, dengan me
nilai refleks menghisap, menelan, dan ber
napas ketika menyusu
Kriteria Pulang (2)
• Tidak ada jaundice dalam 24 jam pertama
• Sudah dilakukan evaluasi dan monitoring
adekuat terhadap sepsis (berdasarkan fakt
or resiko mayor dari ibu)
• Sudah diberikan imunisasi Hep B
• Pengetahuan, kemampuan, dan kepercay
aan diri orang tua dalam merawat anak su
dah dinilai cukup baik (cara menyusui, pen
tingnya ASI, menilai tanda bayi sakit,dll)
Waktu Kontrol Neonatus

Anda mungkin juga menyukai