Kajian Subuh
Kajian Subuh
HATI-HATI
Alloh SWT melarang kaum Muslimin mengikuti perkataan atau perbuatan yang
tidak diketahui kebenarannya, larangan ini mencakup seluruh kegiatan manusia itu
sendiri, baik perkataan maupun perbuatan.
Pandangan atau pendapat para sahabat :
1. Ibnu ‘Abbas berkata, “Jangan memberi kesaksian, kecuali apa yang telah engkau
lihat dengan kedua mata kepalamu, apa yang kau dengar dengan telingamu, dan
apa yang diketahui oleh hati dengan penuh keyakinan
2. Qatadah berkata, “Jangan kamu berkata, “Saya telah mendengar,” padahal kamu
belum mendengar, dan jangan kamu berkata, “Saya telah melihat,” padahal kamu
belum melihat, dan jangan kamu berkata, “Saya telah mengetahui,” padahal
kamu belum mengetahui.”
Lanjutan Tafsir ayat : 36
3. Pendapat lain mengatakan bahwa yang dimaksud dengan larangan
mengatakan sesuatu yang tidak diketahui ialah perkataan yang
berdasarkan prasangka dan dugaan, bukan pengetahuan yang benar
(lihat QS. Al-Hujurat : 12).
4. Ada juga yang berpendapat bahwa yang dimaksud ialah larangan
kepada kaum musyrikin mengikuti kepercayaan nenek moyang
mereka dengan taklid buta dan keinginan hawa nafsu. Diantaranya
adalah mengikuti kepercayaan nenek moyang mereka menyembah
berhala dan memberi berhala itu dengan berbagai macam nama.
Lanjutan…..
Allah swt lalu mengatakan bahwa sesungguhnya pendengaran,
penglihatan dan hati akan ditanya, apakah yang dikatakan itu sesuai
dengan apa yang didengar suara hatinya. Jika sesuai maka ia akan selamat
dari neraka dan mendapatkan pahala dan keridhoan Allah, namun jika
tidak sesuai, ia tentu akan digiring ke dalam api neraka.
Allah swt berfirman dalam QS. An-Nur : 24
ي َّْو َم تَ ْشهَ ُد َعلَ ْي ِه ْم اَ ْل ِسنَتُهُ ْم َواَ ْي ِد ْي ِه ْم َواَرْ ُجلُهُ ْم بِ َما َكانُ ْوا يَ ْع َملُ ْو َن
pada hari, (ketika) lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas
mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.
Dan janganlah engkau berjalan di bumi ini dengan
sombong, karena sesungguhnya engkau tidak akan
dapat menembus bumi dan tidak akan mampu
menjulang setinggi gunung.
TAFSIR AYAT : 37
Alloh SWT melarang kaum Muslimin berjalan di muka bumi dengan sombong.
Alloh SWT menegaskan bahwa mereka sekali-kali tidak akan dapat menembus bumi dan
menyamai tingginya gunung. Hal ini bertujuan agar kaum Muslimin menyadari
kelemahan-kelemahan yang terdapat pada diri mereka, bersikap rendah hati dan tidak
besikap takabur. Manusia terbatas kemampuannya dan tidak akan sanggup mencapai
sesuatu di luar kemampuan dirinya.
Di dalam ayat ini terdapat juga celaan bagi orang-orang musyrik yang suka bermegah-
megah, menyombongkan diri karena harta kekayaan dan menghambur-hamburkannya,
suka bermabuk-mabukan dan berzina.
ك َم ۡكر ُۡوهًا َ ِّان َسيُِّئ ٗه ِع ۡن َد َرب
َ ك َك َ ُِكلُّ ٰذ ل
٣٨
ك ِم َن ۡال ِح ۡك َم ِة ؕ َواَل تَ ۡج َع ۡل َم َع هّٰللا ِ اِ ٰلهًا ٰا َخ َر فَتُ ۡل ٰقى فِ ۡى َجهَنَّ َم َملُ ۡو ًما َّم ۡدح ُۡو ًرا َ ك ِم َّم ۤا اَ ۡو ٰۤحى اِلَ ۡي
َ ك َر ُّب َ ِٰذ ل
٣٩